Rizal sangat terkejut. Karena, Zaskia mengirimkan foto sang istri bersama pria lain di sebuah club malam yang keberadaannya tidak jauh dari kosannya berada.
"Dari mana Zaskia mendapatkan foto Zahrah dan pria ini, saya sangat mengenalinya. Itu adalah mantan istri saya," gumam Rizal.Rizal sangat yakin jika pria itulah yang sudah merenggut ke virginan Zahrah. Namun, ia masih belum bisa menghapus bicara karena tidak memiliki bukti yang kuat."Saya akan terus mencari bukti itu agar bisa berpisah dari Zahrah. Karena, tidak mungkin baru beberapa hari menikah kami sudah bercerai, ditambah lagi tidak memiliki bukti yang tepat setidaknya saya harus mengumpulkan bukti itu dulu," tekad Rizal.***Semua murid berada di lapangan terkecuali Via, entar di mana gadis itu berada. Padahal, dia tahu jadwal hari ini adalah pelajaran penjas."Di mana Via?" tanya guru penjas itu dengan tegas."Kami tidak tahu Pak! Karena, sejak tadi tidak melRizal duduk di samping Via. Kemudian, dia memesan bakso yang sama dengan garis itu. Sebab, merasa sangat lapar sejak pagi belum memakan apa pun. Karena, terus-menerus memikirkan Zahra.Ditambah lagi foto wanita itu bersama sang mantan berada di club malam, yang sudah pasti mereka menghabiskan malam bersama. Namun, pria itu tidak ingin mengambil keputusan sebelum memiliki bukti yang pasti."Bapak lagi ada masalah, kenapa sih mukanya cemburu gitu dari tadi saya perhatikan?" ujar Via sambil menyeruput kua baksonya."Namanya juga manusia pasti punya masalah dan ujian. Kalau tidak itu namanya hewan!" ketus Rizal.Via sangat kesal. Karena, niatnya tadi perhatian ingin mengurangkan beban pikiran pria itu. Namun, Rizal marah kepadanya membuat ia kehilangan simpati kepada sang guru."Dasar guru galak, dilembutin mala makin galak," gumam Via pelan agar Rizal tidak mendengarkannya.Telah selesai makan mereka berdua bergegas pergi masu
Setelah selesai menasehati Via dan Zaskia. Kini, Rizal meminum jus jeruk miliknya sampai habis. Sebab, sangat haus bicara panjang lebar dengan kedua muridnya."Ahkirnya selesai juga ceramahnya. Pak Rizal," gumam Zaskia pelan. Namun, sang guru masih bisa mendengarnya."Saya bukan ceramah! Tapi, menasihati kalian agar lebih sopan dengan yang lebih tua dari kalian!" bentak Rizal kesal."Iya Pak, mendingan Bapak pulang sana! Kasih istrinya nungguin," usir Via. Membuat Rizal langsung menatap tajam ke arah anak murid yang dicintainya."Itu urusan saya, ngapain juga kamu ngatur-ngatur!" sahut Rizal kesal.Via hanya diam, berpura-pura tidak mendengar ucapan sang guru. Kemudian, Rizal pergi dari sana karena ia sudah terlambat untuk mencari tahu sang istri benar bermain api atau tidak.Sedangkan Via, masih bergosip bersama kedua temannya. Setelah kantin tutup, mereka bergegas pulang ke rumah masingmasing. Via mengambil motornya di bengkel. Saat hendak pergi, matanya melihat Zahrah bersama seor
Sesampainya Zaskia di rumah Via, dia langsung masuk ke dalam karena sudah dipersilahkan masuk oleh art di sana. Gadis itu menunggu sang sahabat di ruang tamu sambil memikirkan uang dari Rizal untuk jajan apa."Sering-sering aja pak Rizal kayak gini, udah bakso gue dibayarin. Terus dikasih uang lagi," gumam Zaskia.Kemudian, gadis itu meminta agar art menyiapkan bakso yang dibawa tadi untuk Via sambil menunggu gadis cantik itu datang.Via baru selesai mandi. Karena, baru saja pulang sehabis mengikuti Zahrah tadi. Kemudian, berjalan keluar dan menghampiri Zaskia di ruang tamu."Ngapain kamu datang? Mana belum ganti baju. Pasti belum pulang, kan?" tanya Via sambil mendudukkan bokongnya di sofa."Iya, tau aja kamu," sahut Zaskia.Pada saat itu juga art Via datang dan membawa satu bangkuk bakso dan dua jus dingin segar untuk gadis itu dan Zaskia."Terima kasih Bi, bakso dari mana?" tanya Via pelan sambil meminum jus jeruk miliknya."Non Zaskia yang membawanya," jawab Lastri. Kemudian pergi
Rizal menjelaskan kalau itu adalah salah satu muridnya yang tidak memiliki kesopanan dan Zahrah percaya. Sebab, sang suami hanya diam saat gadis itu berbicara tidak sopan tadi."Ya sudah Mas, kamu tidur sana! Ini sudah malam, besok harus mengajar," ujar Zahrah lembut."Iya, kamu juga jangan begadang ya!" pesan Rizal sambil bergegas naik ke atas ranjang. Kemudian, dia menidurkan tubuhnya.Zahrah bergegas menyelesaikan pekerjaannya sambil membalas chat dari mantan pacarnya, yang sekarang menjadi selingkuhannya. Sebab, mereka berdua masih memiliki rasa.Tanpa Zahrah sadari, ternyata sejak tadi Rizal belum tidur. Dia hanya berpura-pura tidur agar mendapatkan sedikit bukti. Namun, ia malah tertidur sungguhan. Sebab, sangat lelah dan mengantuk.***Satu Minggu kemudian …Kini semua murid tengah melakukan ujian semester pertama. Rizal, terus mengawasi semua anak-anak agar tidak ada yang mencontek."Waktu kalian hampir
"Pak Edwin," ucap Via sambil menatap pria yang memanggilnya tadi."Kamu ada di sini?" tanya Pak Edwin.Via menjelaskan kalau dirinya tengah minum kopi. Kemudian, menoleh ke arah Zahrah. Namun, wanita itu sudah tidak ada lagi di sana. Membuat dia sedikit kesal."Tidak usah bayar! Biar saya saja!" ujar Pak Edwin pelan."Terima kasih Pak," jawab Via pelan.Kemudian, dia ingin pergi. Namun, tidak jadi karena ada Rizal yang baru saja datang dengan para guru yang lain duduk di bangkunya."Ada Via di sini," ucap Jenni pelan."Iya Bu, baru saja datang," jawab Via pelan.Semu guru mulai memakan kopi, dan membahas tentang sekolah. Membuat Via bosan. Namun, tidak berani berpamitan pulang dan mendengarkan mereka mengobrol dengan bermain ponselnya.Pak Rizal: Main ponsel terus. Liat saya! Via langsung menatap ke arah Rizal yang tengah mengobrol bersama guru lain. Namun, pria itu terus ciri-ciri pandang den
"Bukan seperti itu. Pa," jekas Via. Agar sang ayah tidak salah paham. Walaupun kenyataannya memang benar dia menyukai sang guru."Papa pikir kamu benar suka dengan suami orang," sahut Yudha pelan.Yudha tidak ingin sang anak menyukai suami orang. Sebab, tidak ingin anaknya dijuluki sebagai plakor oleh orang-orang."Iya Pa," jawab Via pelan.Yudha bergegas pergi dari sana membuat Via bernapas lega. Kemudian, berjalan masuk ke dalam kamarnya dan menidurkan tubuh. Tanpa sadar dia tertidur dengan pulas tanpa berganti baju terlebih dahulu.Gadis itu bermimpi bersama dengan Rizal tengah menggendong anak kecil. Mereka bertiga sangat bahagia. Kemudian, Rizal berkata, "Sayang, i love you!" " I love you tou, sayangku!" balas Via dengan berteriak dan.Bruk! "Aaahhh!" Via terjatuh dari tempat tidur. Dia langsung bangun dan mengelus punggung yang terasa sangat sakit akibat terjatuh tadi."Sial banget abis mimpi pak Rizal, aku jatuh!" gram Via sambil menidurkan kembali tubuhnya di tempat tidur.Ke
Yulia berteriak saat melihat grup sekolahnya, tenyata mereka akan ujian pelajaran lain dari yang dipelajari tadi. Membuat dia harus belajar ulang."Ya ampun, kenapa aku tidak melihat saat kak Gilang ada di sini. Jadi, dia bisa membantu," gumam Yulia.Gadis itu terpaksa belajar ulang agar besok ujian dengan lancar. Walaupun, dia sangat lelah dan mengantuk saat ini.***Keesokan paginya …Via heran. Karena, Rizal tidak masuk hari ini. Padahal, biasanya pria itu tidak pernah mau libur walaupun tengah cuti sekalipun. Namun, hari ini tidak masuk? Ada apakah dengan pria itu. Membuat Via cemas. Namun, tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, sekarang dia harus melupakan pria itu."Vi, kamu mau tau gak? Kalau semalam, kak Gilang datang lagi ke rumah. Bahkan, nanti mengajak aku bertemu di cafe," ucap Yulia pelan."Yang benar?" tanya Via penasaran.Yulia menganggukkan kepala. Kemudian, menceritakan kalau dirinya serin
Via melotot. Sebab, melihat Zahrah yang membuka pintu. Membuatnya sangat terkejut dan malu."Maksudnya?" tanya Zahrah pelan sambil terus menatap Via.Via menjelaskan kalau dia bertanya seperti itu. Sebab, tidak berani masuk ke dalam jika tidak ada istri sang guru. Zahrah mempercayainya dan mereka masuk ke dalam."Dari mana kamu tau kalau Mas Rizal sakit?" tanya Zahrah pelan sambil berjalan masuk ke dalam kamar."Kata kak Gilang, tadi saya bertemunya di cafe," jawab Via pelan.Mereka masuk ke dalam kamar dan terlihat Rizal tidur dengan lema di tempat tidur. Kemudian, Via mendekat sang guru dan memegang kepala pria itu sangat panas."Bu, saya kompres Pak Rizal ya," ucap Via pelan."Iya Via, saya mau mandi sebentar ya. Baru pulang soalnya," sahut Zahrah sambil bergegas pergi dari sana menuju kamar mandi.Via menatap Rizal lirih. Kemudian, bergegas pergi ke dapur dan merebus air untuk mengompres sang guru. Setelah s