Via melotot. Sebab, melihat Zahrah yang membuka pintu. Membuatnya sangat terkejut dan malu.
"Maksudnya?" tanya Zahrah pelan sambil terus menatap Via.Via menjelaskan kalau dia bertanya seperti itu. Sebab, tidak berani masuk ke dalam jika tidak ada istri sang guru. Zahrah mempercayainya dan mereka masuk ke dalam."Dari mana kamu tau kalau Mas Rizal sakit?" tanya Zahrah pelan sambil berjalan masuk ke dalam kamar."Kata kak Gilang, tadi saya bertemunya di cafe," jawab Via pelan.Mereka masuk ke dalam kamar dan terlihat Rizal tidur dengan lema di tempat tidur. Kemudian, Via mendekat sang guru dan memegang kepala pria itu sangat panas."Bu, saya kompres Pak Rizal ya," ucap Via pelan."Iya Via, saya mau mandi sebentar ya. Baru pulang soalnya," sahut Zahrah sambil bergegas pergi dari sana menuju kamar mandi.Via menatap Rizal lirih. Kemudian, bergegas pergi ke dapur dan merebus air untuk mengompres sang guru. Setelah sMata Gilang membulat sempurna saat melihat Zahrah hanya mengenakan handuk. Kemudian, dia menutup mata dengan kedua tangan."Gilang, ngapain kamu di sini?!" tanya Zahrah kesal. Sebab, pria itu sudah melihat bentuk tubuh indahnya."Kata Via kamu tidak ada. Jadi, aku datang untuk melihat keadaan Rizal," jawab Gilang jujur.Zahrah menjelaskan kalau dirinya tadi menelpon dengan seseorang di belakang. Sebab, itu Via mengiranya pergi karena tidak ada di kamar mandi.Setelah jelas, Gilang berpamitan pergi dari sana untuk menghampiri Via dan mengatakan kalau Rizal sudah sembuh. Membuat gadis itu bernapas lega."Baguslah kalau begitu, aku bisa pulang dengan tenang," ucap Via pelan."Iya, tidak usah khawatir! Karena, ada istrinya di dalam," sahut Gilang.Via hanya menatap tajam ke arah pria itu. Kemudian, bergegas pergi dari sana karena hatinya mulai tidak karuan saat membayangkan Rizal berduaan dengan sang istri.
Riza menghampiri ketiga anak murid itu. Kemudian, duduk dan menatap mereka secara bergantian. Via dan kedua temannya hanya diam tidak mengatakan apapun sebab takut pria itu menasehati mereka lagi seperti kemarin."Aku balik duluan ya, soalnya tadi ibu bilang mau dibantuin buat kue," pamit Zaskia sambil bergegas pergi dari sana dengan secepat kilat."Iya aku juga balik ya, soalnya tadi masih banyak pekerjaan harus dikerjakan kamu tahu bukan kalau aku juga bekerja sampingan," pamit Yulia juga.Via hanya menatap kepergian kedua sahabatnya. Kemudian, dia menutup Rizal dan bergegas bangun jangan pergi di atas pangkuan Rizal."Maaf Pak," ujar Via sampai bergegas bangun dan merapikan penampilannya."Kenapa kamu ingin pergi terburu-buru?" tanya Rizal pelan."Maaf Pak, saya juga banyak pekerjaan," sahut Via.Via menjelaskan kalau dirinya banyak pekerjaan. Namun, Rizal sama sekali tidak mempercayainya dan memi
Kemudian mereka kembali bercerita kembali setelah sekian lama tidak bertemu, pak Bima adalah teman almarhum ayahnya Rizal dan mereka masih sering bersilaturahmi sebab itu pria paruh baya tersebut menawarkan pekerjaan padanya dengan gaji yang lumayan besar.'Jika saya tidak mengajari SMA itu lagi, artinya jarang bertemu dengan Via. Sebaiknya jangan terima dulu tawaran Pak Bima,' batin Rizal.*** Via tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke kantor papa sekarang untuk melihat keadaan di sana. Sebab, beberapa tahun lagi ia akan menjadi CEO pikirnya. Padahal, sang papa mempunyai rencana yang lain tanpa ia ketahui."Sore adik yang manis dan cantik juga imut," sapa asisten sang papa."Sore juga Pak Angga," sahut Via dengan lembut."Mau bertemu dengan Pak Yudha ya?" tanya Angga dan Via menganggukan kepalanya. Kemudian, pria itu mengantarkannya ke ruangan sang papa.Via berjalan menghampiri papanya yang tengah bek
Via heran kenapa Zahra mengiranya pulang bareng dengan Rizal. Kemudian, dia bertanya kenapa usaha mengucapkan hal itu?"Bukankah kalian satu sekolah? Wajar jika aku bertanya pulang bareng atau tidak," jelas Zahrah."Maaf Bu. Tapi, saya tidak ingin pulang bareng dengan pria yang menyebalkan itu. Bahkan, di menjadi guru galak membuat saya kesal!" terang Via.Kemudian, gadis itu menceritakan betapa menyebalkan Rizal saat mengajar di sekolah seringkali menghukumnya. Bahkan, menceramahinya juga jika membuat kesalahan.Hal itu Itu membuat Zahrah yakin kalau Via bukanlah wanita yang dicintai oleh sang suami. Kemudian, dia mencurigai Zaskia sebab wanita itu pernah diberi uang oleh suaminya."Oh iya Via, bagaimana dengan Zaskia dan pak Rizal Apakah mereka dekat?" tanya Zahra penuh selidik.Via heran mengapa istri sang guru bertanya seperti itu. Kemudian, dia menjelaskan betapa dekatnya Zaskia dan Rizal. Sebab, mereka kenal lebih lama. Bahkan, sudah hampir tiga tahun sedangkan dirinya baru beb
Via hanya diam. Karena, dia masih saja memikirkan Rizal. Kemudian, dia bergegas pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun membuat kedua sahabatnya heran kenapa dengan gadis itu?"Sudahlah tidak usah dipikirkan, dia itu masih memikirkan guru galaknya," ujar Zaskia sambil terus menatap kepergian Via.Yulia menganggukkan kepala. Karena, dia berpikir hal yang sama seperti yang dipikirkan oleh Zaskia. Kemudian, mereka berdua bergegas pergi dari sana untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.***Hari ini adalah hari di mana semua murid menunggu hasil ujian kelulusan mereka. Semua murid tengah mencari nama mereka di dinding sekolah siapa saja yang lulus dengan nilai terbaik.Namun, Via hanya diam tidak bersemangat. Karena, ia tahu kalau dirinya tidak akan mendapatkan nilai terbaik seperti saat ia di sekolah sebelumnya, tidak pernah mendapatkan nilai bagus."Kenapa tidak melihat namamu di dinding?" tanya Zaskia bingung kenapa sang sahabat hanya diam."Tidak usah dilihat! Aku sudah tahu hasiln
Rizal langsung menoleh ke arah belakangnya, ternyata sejak tadi sang istri ada di situ terus menatap dirinya dengan sangat dalam."Tentu saja kenangan saya bersama semua murid, bukankah mereka sudah lulus? Itu artinya kami tidak akan berjumpa lagi," sahut Rizal dengan datar.Zahrah mendekati sang suami kemudian duduk di samping pria itu sambil memegang tangannya."Kenapa kamu ketus seperti ini Mas sama aku?" tanya Zahra pelan.Rizal hanya diam dan berpikir jika semua bukti-bukti sudah terkumpul jelas kalau Zahrah berselingkuh dia akan menceraikan wanita itu."Sudah sudah ayo kita pulang," ucap Rizal dengan dingin.Zahrah mengikuti sang suami dia bersama pria itu bergegas pulang ke kosan dengan mengendarai motor milik Rizal.***Via sudah bersiap-siap akan pergi minggu depan untuk kuliah di luar kota, gadis itu akan tinggal bersama saudaranya di sana. Sebenarnya ia ingin ngekos. Namun, sang papa tidak mengizinkan malah mengirimnya ke rumah saudara mereka yang tidak lain adalah kakak Yu
Rizal sangat terkejut. Sebab, Zahrah dapat menebak dirinya menghubungi seorang wanita. Dengan gugup pria itu bertanya, "Wanita mana?" "Zaskia!" sahut Zahrah cepat.Rizal merasa lega. Sebab, sang istri tidak mengetahui kalau dirinya menghubungi Via dan melah menuduh dirinya menghubungi Zaskia yang sama sekali tidak ada hubungan dengannya."Tidak! Kamu salah, sebaiknya kita tidur saja!" terang Rizal.Zahrah sangat kesal. Sebab, beberapa hari lalu dia sempat melihat sang suami berboncengan dengan Zaskia. Karena, motor gadis itu mogok. Jadi, Rizal mengantarkannya pulang.Namun, Zahrah melihat dan semakin yakin kalau sang suami memang memiliki hubungan dengan Zaskia. 'Awas kamu ya Mas, aku pasti akan mendapatkan bukti perselingkuhanmu dengan Zaskia,' batin Zahrah.Wanita muda itu bertekad akan mencari tahu tentang Zaskia dan sang suami. Sebenarnya mereka berdua memiliki hubungan atau tidak?Keesokan harinya …Siang ini Via sudah sampai di cafe yang diminta oleh Rizal. Gadis itu memutuska
Rizal sangat terkejut saat melihat mobil menabrak pohon yang ada di depannya. Padahal, jarak mereka sangat dekat untungnya dia tidak apa-apa akibat kecelakaan itu."Untungnya aku tidak apa-apa," ucap Rizal sambil terus mendorong motornya menuju pengisian bensin terdekat.Setelah selesai mengisi bensin dia bergegas pulang untuk menenangkan diri. Rasanya sangat sakit saat mengingat dia akan berpisah dengan Via. Namun, semua sudah menjadi takdir untuk mereka.***Satu Minggu kemudian ... Hari ini Via sudah berangkat menuju kota B ke rumah pamannya diantar oleh sama mama dan papa. Mereka pergi pagi-pagi sekali agar segera sampai sebab besok gadis cantik itu sudah mulai kuliah.Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya keluarga Yudha sudah sampai di rumah kakaknya, yang berada di kota B mereka semua turun dan masuk ke dalam."Selamat siang Paman," sapa Via dengan sambil mencium tangan sama paman dengan lembut."Siang juga anak paman," sahut Nanda dengan lembut.Via tersebut. Kemudia