Riza menghampiri ketiga anak murid itu. Kemudian, duduk dan menatap mereka secara bergantian. Via dan kedua temannya hanya diam tidak mengatakan apapun sebab takut pria itu menasehati mereka lagi seperti kemarin.
"Aku balik duluan ya, soalnya tadi ibu bilang mau dibantuin buat kue," pamit Zaskia sambil bergegas pergi dari sana dengan secepat kilat."Iya aku juga balik ya, soalnya tadi masih banyak pekerjaan harus dikerjakan kamu tahu bukan kalau aku juga bekerja sampingan," pamit Yulia juga.Via hanya menatap kepergian kedua sahabatnya. Kemudian, dia menutup Rizal dan bergegas bangun jangan pergi di atas pangkuan Rizal."Maaf Pak," ujar Via sampai bergegas bangun dan merapikan penampilannya."Kenapa kamu ingin pergi terburu-buru?" tanya Rizal pelan."Maaf Pak, saya juga banyak pekerjaan," sahut Via.Via menjelaskan kalau dirinya banyak pekerjaan. Namun, Rizal sama sekali tidak mempercayainya dan memiKemudian mereka kembali bercerita kembali setelah sekian lama tidak bertemu, pak Bima adalah teman almarhum ayahnya Rizal dan mereka masih sering bersilaturahmi sebab itu pria paruh baya tersebut menawarkan pekerjaan padanya dengan gaji yang lumayan besar.'Jika saya tidak mengajari SMA itu lagi, artinya jarang bertemu dengan Via. Sebaiknya jangan terima dulu tawaran Pak Bima,' batin Rizal.*** Via tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke kantor papa sekarang untuk melihat keadaan di sana. Sebab, beberapa tahun lagi ia akan menjadi CEO pikirnya. Padahal, sang papa mempunyai rencana yang lain tanpa ia ketahui."Sore adik yang manis dan cantik juga imut," sapa asisten sang papa."Sore juga Pak Angga," sahut Via dengan lembut."Mau bertemu dengan Pak Yudha ya?" tanya Angga dan Via menganggukan kepalanya. Kemudian, pria itu mengantarkannya ke ruangan sang papa.Via berjalan menghampiri papanya yang tengah bek
Via heran kenapa Zahra mengiranya pulang bareng dengan Rizal. Kemudian, dia bertanya kenapa usaha mengucapkan hal itu?"Bukankah kalian satu sekolah? Wajar jika aku bertanya pulang bareng atau tidak," jelas Zahrah."Maaf Bu. Tapi, saya tidak ingin pulang bareng dengan pria yang menyebalkan itu. Bahkan, di menjadi guru galak membuat saya kesal!" terang Via.Kemudian, gadis itu menceritakan betapa menyebalkan Rizal saat mengajar di sekolah seringkali menghukumnya. Bahkan, menceramahinya juga jika membuat kesalahan.Hal itu Itu membuat Zahrah yakin kalau Via bukanlah wanita yang dicintai oleh sang suami. Kemudian, dia mencurigai Zaskia sebab wanita itu pernah diberi uang oleh suaminya."Oh iya Via, bagaimana dengan Zaskia dan pak Rizal Apakah mereka dekat?" tanya Zahra penuh selidik.Via heran mengapa istri sang guru bertanya seperti itu. Kemudian, dia menjelaskan betapa dekatnya Zaskia dan Rizal. Sebab, mereka kenal lebih lama. Bahkan, sudah hampir tiga tahun sedangkan dirinya baru beb
Via hanya diam. Karena, dia masih saja memikirkan Rizal. Kemudian, dia bergegas pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun membuat kedua sahabatnya heran kenapa dengan gadis itu?"Sudahlah tidak usah dipikirkan, dia itu masih memikirkan guru galaknya," ujar Zaskia sambil terus menatap kepergian Via.Yulia menganggukkan kepala. Karena, dia berpikir hal yang sama seperti yang dipikirkan oleh Zaskia. Kemudian, mereka berdua bergegas pergi dari sana untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.***Hari ini adalah hari di mana semua murid menunggu hasil ujian kelulusan mereka. Semua murid tengah mencari nama mereka di dinding sekolah siapa saja yang lulus dengan nilai terbaik.Namun, Via hanya diam tidak bersemangat. Karena, ia tahu kalau dirinya tidak akan mendapatkan nilai terbaik seperti saat ia di sekolah sebelumnya, tidak pernah mendapatkan nilai bagus."Kenapa tidak melihat namamu di dinding?" tanya Zaskia bingung kenapa sang sahabat hanya diam."Tidak usah dilihat! Aku sudah tahu hasiln
Rizal langsung menoleh ke arah belakangnya, ternyata sejak tadi sang istri ada di situ terus menatap dirinya dengan sangat dalam."Tentu saja kenangan saya bersama semua murid, bukankah mereka sudah lulus? Itu artinya kami tidak akan berjumpa lagi," sahut Rizal dengan datar.Zahrah mendekati sang suami kemudian duduk di samping pria itu sambil memegang tangannya."Kenapa kamu ketus seperti ini Mas sama aku?" tanya Zahra pelan.Rizal hanya diam dan berpikir jika semua bukti-bukti sudah terkumpul jelas kalau Zahrah berselingkuh dia akan menceraikan wanita itu."Sudah sudah ayo kita pulang," ucap Rizal dengan dingin.Zahrah mengikuti sang suami dia bersama pria itu bergegas pulang ke kosan dengan mengendarai motor milik Rizal.***Via sudah bersiap-siap akan pergi minggu depan untuk kuliah di luar kota, gadis itu akan tinggal bersama saudaranya di sana. Sebenarnya ia ingin ngekos. Namun, sang papa tidak mengizinkan malah mengirimnya ke rumah saudara mereka yang tidak lain adalah kakak Yu
Rizal sangat terkejut. Sebab, Zahrah dapat menebak dirinya menghubungi seorang wanita. Dengan gugup pria itu bertanya, "Wanita mana?" "Zaskia!" sahut Zahrah cepat.Rizal merasa lega. Sebab, sang istri tidak mengetahui kalau dirinya menghubungi Via dan melah menuduh dirinya menghubungi Zaskia yang sama sekali tidak ada hubungan dengannya."Tidak! Kamu salah, sebaiknya kita tidur saja!" terang Rizal.Zahrah sangat kesal. Sebab, beberapa hari lalu dia sempat melihat sang suami berboncengan dengan Zaskia. Karena, motor gadis itu mogok. Jadi, Rizal mengantarkannya pulang.Namun, Zahrah melihat dan semakin yakin kalau sang suami memang memiliki hubungan dengan Zaskia. 'Awas kamu ya Mas, aku pasti akan mendapatkan bukti perselingkuhanmu dengan Zaskia,' batin Zahrah.Wanita muda itu bertekad akan mencari tahu tentang Zaskia dan sang suami. Sebenarnya mereka berdua memiliki hubungan atau tidak?Keesokan harinya …Siang ini Via sudah sampai di cafe yang diminta oleh Rizal. Gadis itu memutuska
Rizal sangat terkejut saat melihat mobil menabrak pohon yang ada di depannya. Padahal, jarak mereka sangat dekat untungnya dia tidak apa-apa akibat kecelakaan itu."Untungnya aku tidak apa-apa," ucap Rizal sambil terus mendorong motornya menuju pengisian bensin terdekat.Setelah selesai mengisi bensin dia bergegas pulang untuk menenangkan diri. Rasanya sangat sakit saat mengingat dia akan berpisah dengan Via. Namun, semua sudah menjadi takdir untuk mereka.***Satu Minggu kemudian ... Hari ini Via sudah berangkat menuju kota B ke rumah pamannya diantar oleh sama mama dan papa. Mereka pergi pagi-pagi sekali agar segera sampai sebab besok gadis cantik itu sudah mulai kuliah.Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya keluarga Yudha sudah sampai di rumah kakaknya, yang berada di kota B mereka semua turun dan masuk ke dalam."Selamat siang Paman," sapa Via dengan sambil mencium tangan sama paman dengan lembut."Siang juga anak paman," sahut Nanda dengan lembut.Via tersebut. Kemudia
Rizal langsung memperlihatkan video bukti-bukti perselingkuhan Zahrah dan sang mantan, membuat wanita muda itu sangat terkejut dan berpikir dari mana sang suami tahu. Sebab, ia ingat kejadian itu sudah lama sekali berlalu."Bisa jelaskan ini?!" tanya Rizal dengan tegas."Aku bisa jelaskan semuanya kepada kamu Mas, semua itu hanya kesalahpahaman. Sebenarnya aku hanya bertemu di jalan dengannya dan dia membonceng aku," jelas Zahrah dengan gugup. Sebab, takut sama suami tahu kalau ia tengah berbohong."Sudah cukup Zahrah! Semua yang kamu ucapkan itu tidak benar, kamu memang memiliki hubungan dengan dia. Karena, aku sering melihat kamu berboncengan dengan dia!" sentak Rizal membuat Zahrah terkejut.Sebab, dia tidak pernah melihat kemarahan Rizal seperti ini sebelumnya, membuat ia sangat takut kalau pria itu akan menceraikannya."Mas, aku bisa jelaskan sama kepada kamu kalau semua itu salah," bantah Zahrah.
Rizal sangat terkejut saat melihat Yulia ada di sampingnya. Kemudian, dia bertanya mengapa gadis itu ada di sini dan mantan muridnya mengatakan bahwasanya ia akan bekerja di kantor ini."Kenapa kamu bekerja di sini? Apa sebaiknya fokus kuliah terlebih dahulu?" tanya Rizal sambil terus menatap wajah Yulia. Yulia menjelaskan kalau ia tetap fokus dan berkuliah sambil bekerja. Karena, orang tuanya tidak akan mampu membiayai kuliahnya jika ia tidak memiliki penghasilan sendiri. Membuat Rizal tersentuh dan memeluk mantan muridnya dengan lembut."Semoga kamu sukses ya di sini, bekerja yang rajin dan giat," ujar Rizal dengan lembut."Iya Pak, semoga saja saya bisa bekerja di. Eh tapi ngomong-ngomong, Bapak udah nggak mengajar di sekolah lagi?" tanya Yulia dengan lembut.Rizal menjelaskan semua kepada Julia. Sebab, wanita itu sudah mengetahui hubungannya dengan Via seperti apa. Jadi, ia tidak canggung lagi untuk menceritakan kisah pribadinya.Yulia merasa tersentuh akan kisah Rizal. Kemudia
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan