Rendra sangat terkejut saat Via membanting tas di hadapannya. Kemudian, dia menjelaskan kalau ingin ke kampus jangan pernah memakai dress mini seperti itu sebab tidak akan diizinkan oleh sang ayah."Lalu, aku harus pakai apa? Karena, semua baju yang aku bawa hanya dress seperti ini," ucap Via dengan bingung, bagaimana ia bisa pergi ke kampus kalau ia tidak memiliki baju yang sopan.Sebenarnya Via banyak baju yang sipan. Namun, tidak membawanya dan hanya membawa dress mini. Kemudian, Rendra memikirkan cara dan meminjamkan bajunya untuk gadis itu membuat Via tidak ingin sebab ia sama sekali belum pernah memakai kaos laki-laki selama ini."Sebelum ayah marah, sebaiknya kamu masuk ke dalam kamarku dan berganti baju. Kamu belum melihat kemarahannya bukan?" jelas Rendra membuat Via takut dan langsung masuk ke dalam kamar pria itu.Setelah itu Rendra memberikan kaos dan juga celana jeans miliknya membuat Via m
"Apa-apaan kau memukulku seperti itu di hadapan semua orang? Mau mempermalukan aku! Dasar wanita gila!" kesal Via, sambil mengelus-elus pipinya yang terasa sangat sakit akibat tamparan dari wanita yang ada di hadapannya."Kamu wanita yang tidak tahu diri berboncengan dengan pacarku!" kesal Nindy sambil terus menatap ke arah Via dengan tajam.Spontan Via langsung menatap tajam ke arah sang sepupu. Sebab, tidak memberitahu sang pacar kalau mereka berdua adalah adik kakak hingga terjadinya kesalahpahaman ini.Sedangkan Rendra hanya bisa terdiam. Karena, pasti dia akan sangat marah kepadanya. Jadi, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi saat ini."Jika dia masih jadi kekasihmu. Aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian berdua, camkan itu baik-baik!" ancam Via sambil pergi dari sana."Hei wanita gila tunggu! Mau ke mana kau?!" teriak Nindy sama terus mengejar Via.Hingga akhirnya Nindy berhasil menarik tangan Via dan menampar wanita itu sekali lagi. Sebab, sangat mengatur hubungannya
Rendra langsung menarik tangan Via. Sebab, sudah berbicara dengan pria asing yang belum dikenali. Ya walaupun mereka baru saling kenal beberapa menit yang lalu tetap Rendra tidak menyukai hal tersebut."Ada apa?" tanya Via sambil menatap wajah Rendra."Banyak tanya, sudah jelas aku tidak menyukai kamu berbicara dengan dia yang belum kita kenal!" sahut Rendra kesal sambil terus melirik ke arah Mahesa.Via langsung menjelaskan bahwa ia sudah mengenal Mahesa, dan mereka ternyata tinggal di kota yang sama hanya berbeda tempat saja.Namun, tidak merubah Rendra dan ia sama sekali tidak menyukai pria itu kemudian membawa pergi dari sana agar memisahkan mereka berdua.***Keesokan paginya di kantor Bima, Rizal tengah mengerjakan tugas nya sebagai asisten baru Bima Arganta, ia mengerjakan semua pekerjaannya dengan sangat benar walaupun ini kali pertamanya bekerja.Tiba-tiba saja ia sangat terkejut saat melihat sosok pria yang ada di dalam video bersama sang istri di sini tengah mengobrol denga
Putra sangat terkejut saat dirinya ditampar oleh Rizal tanpa sebab. Kemudian, dia menata pria itu dengan tajam dan berkata, "Apa masalahmu denganku?" Rizal tersenyum simpul karena Putra sudah berpura-pura tidak mengetahui apa permasalahan yang terjadi diantara mereka."Ternyata kau pandai sekali berakting tidak menyadari kesalahanmu sama sekali," ucap Rizal pelan. Namun, penuh penekanan.Putra mengerutkan keningnya. Kemudian, dia berpikir apakah Rizal sudah mengetahui perselingkuhannya dan juga Zahra."Maksudmu apa?" tanya Putra seolah-olah tidak mengetahui apa permasalahan di antara mereka, membuat Rizal kesal dan memberikan buah boga mentah tepat di pipi pria itu."Kau!" kesal Putra sambil hendak membalaskan tamparan Rizal. Namun, terhenti karena pria itu menahan tangannya."Sudahlah jangan pura-pura bodoh! Karena, aku sudah mengetahui semua tentang perselingkuhanmu dan juga istri saya!" Spontan membuat Putra sangat terkejut. Sebab, Rizal sudah mengetahui perselingkuhannya dan Zah
"Kenapa bisa Mahesa yang membantu kamu mengerjakan tugas ini!" marah dosen muda tersebut sambil menata Via dengan tajam.Via hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Sebab, ia tidak berkutik lagi sekarang karena bukti-bukti sudah ada pada dosennya, video yang direkam oleh seseorang memperlihatkan dirinya dengan dibantu oleh Mahesa mengerjakan tugas."Saya tanya sekali lagi kenapa bisa Mahesa membantu kamu mengerjakan tugas? Bukankah kemarin sudah saya katakan hari ini harus siap, kenapa kamu malah mengerjakannya hari ini juga!" bentak dosen muda itu sekali lagi.Namun, Via masih saja diam tidak menjawab. Sebab, dia sudah salah kemudian ia mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap sang dosen."Maaf Pak, mulai besok saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi, tadi Mahesa hanya ingin membantu saya tidak semuanya dia yang mengerjakan," jelas Via dengan pelan.Dosen itu menghukum Via dan meminta gadis itu untuk pulang sekarang juga tidak boleh mengikuti kelasnya untuk ha
Rizal hanya diam saat melihat Gilang menghampirinya. Kemudian, dia masuk ke dalam kosannya dan sang sahabat juga mengikutinya masuk ke dalam mereka berdua duduk di bangku depan televisi."Kenapa Zahrah membawa tas besar, apa kalian ribut?" tanya Gilang dengan cemas takut sama sahabatnya bertengkar dengan sang istri."Kami tidak bertengkar, hanya berpisah saja," sahut Rizal dengan santai.Spontan membuat Gilang menghilangkan kepala. Sebab, tidak menyangka pernikahan yang belum genap setahun akan berakhir secepat ini, yang seharusnya mereka masih menikmati masa pengantin baru dan sekarang harus berpisah entahlah mengapa itu semua terjadi."Pikirkan lagi baik-baik Rizal pernikahanmu dan Zahrah belum genap satu tahun, dan kalian sudah ingin berpisah saja," nasehat Gilang untuk sang sahabat."Sebab, itu saya memintanya kembali ke rumah orang tuanya agar saya bisa mengambil keputusan yang benar tanpa salah. Ya, semoga saja kami bisa kembali seperti sebelumnya. Bahkan, jauh lebih baik lagi,"
Via sangat terkejut saat melihat Nindy menampar dirinya. Kemudian, dia menatap tajam wanita itu ya6 sudah mempermalukan dirinya di depan umum. Karena, di sana masih banyak siswa yang barulah lalang pulang."Maksudmu apa menamparku seperti ini? Apa kau memiliki masalah denganku?" tanya Via dengan sangat ketus. Sebab, dia sangat kesal dirinya tiba-tiba ditampar oleh Nindy pacar sang sepupu.Nindy langsung memegang tangan Via dengan kuat. Karena, ia sangat kesal sang pacar selalu mengutamakan wanita itu ketimbang dirinya seperti sekarang, saat ia mengajak pria itu pulang bersamanya. Namun, Rendra tidak ingin karena ia harus mengantarkan Via pulang terlebih dahulu kalau tidak sang ayah akan sangat marah kepadanya.Namun, Nindy tidak terima dan melampiaskan kekesalannya kepada Via. Karena, sejak gadis itu datang ke kota mereka dia dan Rendra seringkali bertengkar. Bahkan, mereka jarang sekali akur dan bermesraan seperti sebelumnya."Kamu itu wanita murahan yang sudah menghancurkan hubungan
Via sangat terkejut saat melihat mobil yang ada di hadapannya menabrak trotoar, membuat Rendra mengering mendadak. Sebab, dia juga sangat terkejut saat tengah bertengkar dengan Via malah ada mobil yang kecelakaan di hadapan mereka."Kamu lihat mobil itu tertabrak, jika saja kamu terus-menerus bertengkar denganku apa kamu mau kita bernasib sama dengan dia?!" ucap Rendra dengan kesal sambil menoleh ke belakangnya.Via hanya memasang wajah masam. Kemudian, dia membuang pandangannya ke arah lain dan Rendra mengemudikan motornya dengan perlahan menuju rumah. Setibanya mereka di rumah, gadis cantik dan imut itu sama sekali tidak mengucapkan apa pun dan langsung masuk ke dalam duduk di sofa sambil memegang ponsel.Sebab, dia masih sangat kesal akan sikap pacar sang sepupu tadi yang selalu saja ingin mempermalukannya di depan umum. Padahal, dia sama sekali tidak membuat kesalahan apa pun.Pada saat itu juga Rendra masuk ke dalam dan duduk di samping Via. Kemudian, memegang tangan gadis itu de
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan