Rendra langsung menarik tangan Via. Sebab, sudah berbicara dengan pria asing yang belum dikenali. Ya walaupun mereka baru saling kenal beberapa menit yang lalu tetap Rendra tidak menyukai hal tersebut."Ada apa?" tanya Via sambil menatap wajah Rendra."Banyak tanya, sudah jelas aku tidak menyukai kamu berbicara dengan dia yang belum kita kenal!" sahut Rendra kesal sambil terus melirik ke arah Mahesa.Via langsung menjelaskan bahwa ia sudah mengenal Mahesa, dan mereka ternyata tinggal di kota yang sama hanya berbeda tempat saja.Namun, tidak merubah Rendra dan ia sama sekali tidak menyukai pria itu kemudian membawa pergi dari sana agar memisahkan mereka berdua.***Keesokan paginya di kantor Bima, Rizal tengah mengerjakan tugas nya sebagai asisten baru Bima Arganta, ia mengerjakan semua pekerjaannya dengan sangat benar walaupun ini kali pertamanya bekerja.Tiba-tiba saja ia sangat terkejut saat melihat sosok pria yang ada di dalam video bersama sang istri di sini tengah mengobrol denga
Putra sangat terkejut saat dirinya ditampar oleh Rizal tanpa sebab. Kemudian, dia menata pria itu dengan tajam dan berkata, "Apa masalahmu denganku?" Rizal tersenyum simpul karena Putra sudah berpura-pura tidak mengetahui apa permasalahan yang terjadi diantara mereka."Ternyata kau pandai sekali berakting tidak menyadari kesalahanmu sama sekali," ucap Rizal pelan. Namun, penuh penekanan.Putra mengerutkan keningnya. Kemudian, dia berpikir apakah Rizal sudah mengetahui perselingkuhannya dan juga Zahra."Maksudmu apa?" tanya Putra seolah-olah tidak mengetahui apa permasalahan di antara mereka, membuat Rizal kesal dan memberikan buah boga mentah tepat di pipi pria itu."Kau!" kesal Putra sambil hendak membalaskan tamparan Rizal. Namun, terhenti karena pria itu menahan tangannya."Sudahlah jangan pura-pura bodoh! Karena, aku sudah mengetahui semua tentang perselingkuhanmu dan juga istri saya!" Spontan membuat Putra sangat terkejut. Sebab, Rizal sudah mengetahui perselingkuhannya dan Zah
"Kenapa bisa Mahesa yang membantu kamu mengerjakan tugas ini!" marah dosen muda tersebut sambil menata Via dengan tajam.Via hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Sebab, ia tidak berkutik lagi sekarang karena bukti-bukti sudah ada pada dosennya, video yang direkam oleh seseorang memperlihatkan dirinya dengan dibantu oleh Mahesa mengerjakan tugas."Saya tanya sekali lagi kenapa bisa Mahesa membantu kamu mengerjakan tugas? Bukankah kemarin sudah saya katakan hari ini harus siap, kenapa kamu malah mengerjakannya hari ini juga!" bentak dosen muda itu sekali lagi.Namun, Via masih saja diam tidak menjawab. Sebab, dia sudah salah kemudian ia mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap sang dosen."Maaf Pak, mulai besok saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi, tadi Mahesa hanya ingin membantu saya tidak semuanya dia yang mengerjakan," jelas Via dengan pelan.Dosen itu menghukum Via dan meminta gadis itu untuk pulang sekarang juga tidak boleh mengikuti kelasnya untuk ha
Rizal hanya diam saat melihat Gilang menghampirinya. Kemudian, dia masuk ke dalam kosannya dan sang sahabat juga mengikutinya masuk ke dalam mereka berdua duduk di bangku depan televisi."Kenapa Zahrah membawa tas besar, apa kalian ribut?" tanya Gilang dengan cemas takut sama sahabatnya bertengkar dengan sang istri."Kami tidak bertengkar, hanya berpisah saja," sahut Rizal dengan santai.Spontan membuat Gilang menghilangkan kepala. Sebab, tidak menyangka pernikahan yang belum genap setahun akan berakhir secepat ini, yang seharusnya mereka masih menikmati masa pengantin baru dan sekarang harus berpisah entahlah mengapa itu semua terjadi."Pikirkan lagi baik-baik Rizal pernikahanmu dan Zahrah belum genap satu tahun, dan kalian sudah ingin berpisah saja," nasehat Gilang untuk sang sahabat."Sebab, itu saya memintanya kembali ke rumah orang tuanya agar saya bisa mengambil keputusan yang benar tanpa salah. Ya, semoga saja kami bisa kembali seperti sebelumnya. Bahkan, jauh lebih baik lagi,"
Via sangat terkejut saat melihat Nindy menampar dirinya. Kemudian, dia menatap tajam wanita itu ya6 sudah mempermalukan dirinya di depan umum. Karena, di sana masih banyak siswa yang barulah lalang pulang."Maksudmu apa menamparku seperti ini? Apa kau memiliki masalah denganku?" tanya Via dengan sangat ketus. Sebab, dia sangat kesal dirinya tiba-tiba ditampar oleh Nindy pacar sang sepupu.Nindy langsung memegang tangan Via dengan kuat. Karena, ia sangat kesal sang pacar selalu mengutamakan wanita itu ketimbang dirinya seperti sekarang, saat ia mengajak pria itu pulang bersamanya. Namun, Rendra tidak ingin karena ia harus mengantarkan Via pulang terlebih dahulu kalau tidak sang ayah akan sangat marah kepadanya.Namun, Nindy tidak terima dan melampiaskan kekesalannya kepada Via. Karena, sejak gadis itu datang ke kota mereka dia dan Rendra seringkali bertengkar. Bahkan, mereka jarang sekali akur dan bermesraan seperti sebelumnya."Kamu itu wanita murahan yang sudah menghancurkan hubungan
Via sangat terkejut saat melihat mobil yang ada di hadapannya menabrak trotoar, membuat Rendra mengering mendadak. Sebab, dia juga sangat terkejut saat tengah bertengkar dengan Via malah ada mobil yang kecelakaan di hadapan mereka."Kamu lihat mobil itu tertabrak, jika saja kamu terus-menerus bertengkar denganku apa kamu mau kita bernasib sama dengan dia?!" ucap Rendra dengan kesal sambil menoleh ke belakangnya.Via hanya memasang wajah masam. Kemudian, dia membuang pandangannya ke arah lain dan Rendra mengemudikan motornya dengan perlahan menuju rumah. Setibanya mereka di rumah, gadis cantik dan imut itu sama sekali tidak mengucapkan apa pun dan langsung masuk ke dalam duduk di sofa sambil memegang ponsel.Sebab, dia masih sangat kesal akan sikap pacar sang sepupu tadi yang selalu saja ingin mempermalukannya di depan umum. Padahal, dia sama sekali tidak membuat kesalahan apa pun.Pada saat itu juga Rendra masuk ke dalam dan duduk di samping Via. Kemudian, memegang tangan gadis itu de
Rizal sangat terkejut saat mendengar seseorang yang ada di belakang yang mengatakan kalau memang benar Zahrah mengandung anak Putra. Kemudian, dia menoleh dan melihat seorang sahabat tepat berada di belakangnya.Ada rasa malu di dalam hatinya karena dia menjadi suami yang tidak becus untuk sang istri mengandung anak pria lain. Namun, ia harus menguatkan diri dan meyakinkan kalau wanita itu tidak mengandung anak orang lain."Sudahlah, untuk apa mempertahankannya kalau memang benar dia itu mengandung anak orang lain?!" kesal Gilang sambil terus menetap wajah sang sahabat.Rizal menggelengkan kepala. Karena, apa yang ia dengar sekarang seperti mimpi buruk sang istri tengah mengandung. Sebab, memang benar dia dan wanita itu belum melakukan apa pun hanya pemanasan saja jadi mana mungkin hamil anaknya."Sudahlah Rizal, ayo kita datang ke rumah orang tuanya Zahrah dan mengatakan kalau kamu dan dia tidak membuat apa-apa, jika Zahrah mengandung itu artinya bukan anakmu!" kesal Gilang sekali la
Yulia sangat terkejut saat mendengar kabar dari Gilang, kalau Rizal dan juga Zahrah akan segera bercerai membuatnya benar-benar sangat tidak percaya akan hal yang didengar itu."Benarkah mereka akan bercerai?" tanya Yulia dari telepon. Sebab, Gilang menghubunginya karena merindukan gadis cantik tersebut. Gilang menjelaskan semua yang terjadi kepada Rizal membuat Yulia merasa bersedih. Karena, mantan gurunya itu baru saja menjalani hidup rumah tangga dan sekarang harus bubar di tengah perjalanan."Ya sudah Kak, kalau begitu aku tutup dulu ya teleponnya, masih ada pekerjaan sedikit lagi," ucap Yulia dengan sangat lembut kemudian memutuskan sambungan telepon.Yulia berniat akan bertanya langsung kepada Rizal besok. Karena, mereka akan bertemu di kantor dan ia akan lebih jelas mendengar apa yang sudah terjadi kepada mantan gurunya dan sang istri."Semoga saja besok Pak Rizal sudah masuk kerja, dan kami bertemu aku akan bertanya langsung benar atau tidak kalau dia dan istrinya akan bercer