Beranda / Romansa / Mencari Suami Sewaan / Bab 1 awal masalah

Share

Mencari Suami Sewaan
Mencari Suami Sewaan
Penulis: Little_susi22

Bab 1 awal masalah

Penulis: Little_susi22
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-26 18:38:27

Seorang wanita muda baru saja memasuki rumah dan disambut dengan langkah cepat oleh wanita tengah baya. Tanpa adanya aba-aba tamparan keras mendarat tepat di pipinya yang seketika memerah. memegangi pipi, merasa ngilu dan panas. 

"Ibu!" Rose menatap wajah sang ibu, meminta penjelasan atas kejadian barusan. Ia berpaling, menatap sang ayah. Ada kemarahan serta kekecewaan di setiap kerutan-kerutan di wajah pria tua itu. 

"Rose, jelaskan apa maksud dari ini semua?" tanya Rendra sembari membuang tes kehamilan bergaris merah dua ke lantai. Ia tidak ingin sampai kelewatan dan melayangkan tangan seperti istrinya. 

"Ayah, Rose bisa jelaskan," ucap Rose dengan tubuh bergetar. 

"Cepat!" 

"Itu bukan punya Rose, Ayah. Itu ... itu milik teman Rose." Rose harus menciptakan kebohongan di tengah kericuhan. Terpaksa, tidak ada pilihan. 

"Jika ini milik temanmu lalu kenapa ada di kamarmu?" tanya  Rendra sambil menujuk tes kehamilan yang di temukan istrinya di tempat sampah. "Apa kamu mau membohongi Ayah, Rose!"  

Rose menggeleng pelan seraya menunduk. 

"Ayah." Rose menangis ketakutan. Ia tidak pandai berbohong apalagi di hadapan kedua orang tuanya. Ia lantas membungkukkan badan, lalu memegang kaki ayahnya. 

"Rose, minta maaf," ucapnya, "Rose ... Rose ...." Rose tidak bisa mengatakan apa pun yang terjadi kepada ayahnya yang selama ini begitu membanggakan dirinya. 

"Kenapa ini semua bisa terjadi?" tanya Rendra. Ia merasa menjadi ayah yang gagal dan tidak bisa mendidik putri-putrinya. 

"Rose sangat mencintai Rizal, Ayah. Rose enggak mau kehilangan Rizal. Dia mau dijodohkan sama orang tuanya dengan orang lain." 

Mendengar alasan Rose, Rendra  sama sekali tidak bisa membenarkannya. Di matanya, alasan itu sama hal dengan menjerumuskan putrinya ke jurang malapetaka. 

"Ayah tidak menerima alasan apa pun. Salah tetap salah. Suruh Rizal datang ke mari." 

Rose mengangkat wajah, menatap sang ayah yang sangat kecewa dengan perbuatannya. 

"Ibu!" panggil Rose. 

"Ibu tidak bisa membelamu. Karena apa yang telah kamu lakukan adalah salah. Kenapa? Kenapa kalian bisa berbuat nekad seperti ini?" Fitri menatap Rose dengan kekecewaan yang sangat dalam. Air matanya telah kering menangisi bukti yang baru saja ia temukan tadi pagi saat membereskan kamar putrinya. 

"Masa depan kalian masih panjang. Orang tua Rizal juga bukan orang biasa yang menjodohkan anak-anaknya." 

Rose menunduk. Jelas orang tuanya tidak akan terima. 

"Lalu bagaimana dengan Ayahmu, Kakakmu, pernah kamu memikirkannya?" 

"Kakakmu lebih dewasa dari dirimu, tapi dia belum pernah mengecewakan kami seperti ini." 

Rose mengepalkan tangan ketika orang tuanya mulai membanding-bandingkan dirinya dengan sang kakak. 

"Contoh Kayana. Dia pintar, cerdas, dan mandiri. Bisa menjaga kehormatan." 

"Ibu bisa tidak, untuk tidak membandingkan aku dengan Kakak? Kita berbeda," kesal Rose tidak suka. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan kedua orang tuanya tanpa mau menyaring nasihat mereka. 

"Tunggu, Rose! Kita belum selesai!" teriak Fitri. Akan tetapi, ucapannya tidak didengar oleh putrinya itu. 

Brak! 

Suara pintu dibanting dengan kencang. 

Fitri yang melihat itu menghela napas. 

"Lalu bagaimana jika sudah seperti ini. Apa kamu masih memegang prinsipmu, untuk menikahkan Kayana terlebih dahulu sebelum Rose?" Fitri menatap suaminya dengan lekat. Setelah semuanya telah terjadi. Apa mungkin mereka masih mengharapkan Kayana menikah lebih dulu sebelum Rose? 

"Akan aku pastikan. Kayana akan menikah sebelum Rose. Bagaimanapun Kayana adalah seorang wanita, dia putri pertama dari keluarga ini." Rendra tetap pada pendiriannya, meskipun semuanya sudah terjadi. Namun, Kayana putri pertamanya harus menikah terlebih dahulu sebelum adiknya. Bagaimanapun caranya. 

Lalu tiba-tiba saja Rendra memegang dadanya yang terasa sakit. Fitri yang melihat itu segera menghampiri suaminya. 

"Mas, kamu kenapa?" tanya Fitri panik. 

"Panggil Kayana!" titah Rendra. 

Fitri mengangguk. Ia segera menghubungi putri sulungnya. Namun, sebelum Fitri menelepon, Kayana ternyata sudah pulang. 

"Ada apa ini?" tanya Kayana setelah melihat ayahnya memegangi dada menahan rasa sakit. 

"Kayana," panggil Rendra dengan suara lirih. 

Kayana tidak menjawab dan memutuskan menghubungi dokter. 

"Kayana ...." 

"Tunggu sebentar, Ayah. Aku akan panggil dokter untuk datang ke mari." 

Rendra menggelengkan, melarang Kayana menghubungi dokter. "Kayana, bisakah kamu mengabulkan keinginan Ayah. Kali ini aja." 

Kayana menatap Rendra dengan sedih. 

"Apa?" 

"Menikahlah." 

Permintaan Rendra sukses membuat jantung Kayana berdetak keras. 

"Apa tidak ada hal yang lain, Ayah?" 

"Jika kau ingin melihat Ayah bahagia dan baik-baik saja. Hanya itu permintaan Ayah," kata Rendra masih dengan menahan rasa sakit di dadanya. 

"Ayah, sebaiknya jangan pikirkan itu. Ayah harus cepat diperiksa oleh dokter." Kayana mencoba mengalihkan permintaan sang ayah dengan menyibukkan diri memanggil dokter agar segera datang ke rumah dan memeriksa Rendra. 

Tidak lama kemudian, dokter pun datang dan langsung saja memeriksa Rendra. 

"Ibu, kenapa Ayah bisa kambuh jantungnya? Apa ada berita yang tidak mengenakkan sampai ke telinga Ayah?" tanya Kayana. 

Fitri diam, hanya menatap putri sulungnya dengan perasaan bersalah. 

"Jawab, Bu. Kenapa diam saja?" 

"Lalu, ada yang bisa menjelaskan ini punya siapa? Aku melihat tadi." 

Kayana pun menunjukkan sebuah alat tes kehamilan kepada ibunya. 

"Apa ini penyebab Ayah sakit?" 

"Itu punya Rose." 

Mendengar nama adiknya disebut, seketika emosi Kayana pun memuncak. Tanpa banyak kata Kayana langsung saja menggedor kasar pintu kamar Rose. 

"Rose, buka pintunya!" Teriak Layanan.

Di dalam kamar. Saat ini Rose sedang menangis. Ia masih tidak terima ketika ibunya membandingkannya dengan Kayana. 

"Apa!" Rose membukakan pintu dan menatap Kayana penuh benci. 

Kayana menampar pipi mulus Rose. 

"Apa ini, Rose?" Kayana melempar tes kehamilan ke wajah Rose. 

"Apa?" tanya Rose dengan perasaan tidak bersalah. 

"Ayah sakit gara-gara ini, kan?" Tatapan Katana begitu menakutkan dipenuhi kemarahan dan semakin bertambah ketika mendeteksi sang adik juga melakukan hal yang sama. 

"Ayah sakit bukan karena aku, tapi semua itu karena dirimu." Rose malah balik menyalahkan Kayana. 

"Kau menyalahkanku?" 

"Ya." 

"Berani sekali kamu, Rose." 

"Kalau aku berani kamu mau apa? Jangan sok suci. Padahal kamu juga sama." 

"Aku tidak pernah melakukan hal itu." 

"Wanita munafik." 

"Cukup, Rose!" Kayana mengangkat tangannya. 

"Harusnya kamu sadar apa yang kamu lakukan salah.  Harusnya kamu memperbaikinya dan menyesalinya. Bukan menyalahkan orang lain! Lihat, apa yang terjadi dengan Ayah. Harusnya kau sadar itu." 

"Ayah sakit bukan karena aku, tapi karenamu. Andaikan saja kamu mau menikah, pasti pikiran Ayah akan tenang dan tidak berpikir ke mana-mana.Lihat, apa yang terjadi dengan diriku itu adalah hasil keras kepalamu yang terus saja memikirkan karirmu!" 

"Cukup, Rose!"bentak Kayana tidak terima jika dirinya disalahkan. Ia menatap Rose dengan tajam. 

"Kamu!" Kayana tidak lagi melanjutkan kata-katanya. Hanya suara tamparan keras mewakili emosi Kayana.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
rebeccaa Moontag
aku suka dengan Kisah ini, tapi aku sudah mencoba membuat novel tapi sialnya setiap kali aku mendraf ceritaku pasti saja rusak, atau kalau saja ada Iklan, Semua ketikan ku hilang membuatku ingin menangis dengan kuat tapi aku malu dengan dunia,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 2. Pertemuan Pertama

    Keesokan paginya, Kayana memutuskan untuk melihat kondisi ayahnya setelah mendapat serangan jantung semalam karena mendapat kabar buruk. "Selamat pagi Ayah. Apa kau baik-baik saja hari ini?" tanya Kayana."Duduklah," perintah Rendra. Kayana menurut."Tolong, kabulkan permintaan terakhir, Ayah. Sebelum, Ayah benar-benar pergi," pinta Rendra dengan pandangan sayu."Ayah." Kayana sudah tau apa yang akan diucapkan Ayahnya."Menikahlah, sebelum Rose menikah nanti.""Tidak ada permintaan selain itu Ayah?" tanya Kayana dengan berat."Ayah hanya ingin melihat kau bahagia.""Tapi tidak untuk menikah juga Ayah. Selama ini Yana menikmati hidup tanpa siapapun dihidup Yana.""Coba, berikan alasan yang logis, kenapa sampai sekarang kamu belum pernah mengenalkan satu laki-laki kehadapan ayah?""Yana sudah terlambat, Yana pergi. Selamat pagi."Tidak menjawab pertanyaan sang ayah. Kayana memilih untuk pergi. Dia tidak ingin mengatakan alasan kenapa sampai usianya yang ke 27 tahun belum menikah.**Ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Mencari Suami Sewaan    Bab 3. Saling membutuhkan

    **Setelah insiden Kayana hampir dibegal. Ia pun lebih memilih untuk pulang ke rumah. Niatnya ingin menenangkan diri ke club malam ia urungkan. Namun, kejadian dimana dirinya hampir dibegal itu telah sampai ke telinga Rendra, membuat Kayana lagi-lagi ditekan untuk segera menikah agar ada yang melindungi dirinya."Kayana, Ayah ingin bicara sama kamu," pinta Rendra.Kayana baru saja pulang kantor, jam menunjukkan pukul sembilan malam. Tentu hal ini menjadi salah satu alasan, kenapa Rendra selalu meminta Kayana menikah."Jika yang dibicarakan masih hal yang sama maka, Ayah. Juga akan mendapatkan jawaban yang sama juga.""Keluarga, Rizal. Kekasih Rose sudah datang tadi pagi, mereka berniat melamar Rose dan Mempercepat pernikahan mereka. Dan jangan pikir Ayah tidak tau apa yang telah terjadi kemarin malam.""Itu adalah kabar yang gembira. Dan aku juga baik-baik aja. Ayah, tidak perlu memikirkan kejadian malam itu.""Tapi, Ayah. Tetap pada keputusan Ayah. Ayah tidak akan menikahkan Rose den

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Mencari Suami Sewaan    Bab 4. Penawaran

    Gila, satu kata yang pantas diucapkan untuk apa yang dilakukannya. Tapi Kayana tidak punya pilihan lain selain ini. Setelah pagi tadi ia kembali bertengkar dengan adiknya yang membuat jantung ayahnya kembali kambuh dan hal itu masih teringat jelas dalam ingatannya."Kapan Ayah akan menerima lamaran Rizal?" tanya Rose saat di meja makan."Kamu tidak akan menikah sebelum Kakakmu menikah.""Ayah gila! Ayah, tidak memikirkan reputasi dan martabat keluarga kita. Apa kata orang jika mengetahui kalau aku menikah dengan keadaan perut besar!" marah Rose, karena ayahnya selalu saja memikirkan kakaknya dibandingkan dirinya."Jangan berbicara dengan nada seperti itu Rose," tegur Rendra."Ayah, terimalah lamaran Rizal, biarkan Rose menikah terlebih dahulu, karena aku tidak akan pernah menikah sampai kapanpun," ucap Kayana."Apa yang kau katakan, jangankan kau tidak menikah. Dilangkahi oleh Rose, pun tidak akan ayah biarkan, jika memang kau tidak memiliki calon untuk dikenakan pada Ayah. Maka, Ayah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Mencari Suami Sewaan    Bab 5. Keputusan yang tepat

    Waktu sudah pukul dua belas siang lewat lima belas menit. Tidak terasa jam istirahat pun telah tiba. Dan itu sudah lewat lima belas menit yang lalu. Namun, Kayana terlalu asyik bekerja hingga Kayana tidak sadar, kalau saja Adella tidak menyadarkan dirinya dengan teriakan super toanya. Tanpa mengetuk pintu Adella pun langsung masuk. "Aya!!!" Kayana yang mendengar teriakkan itu pun seketika memegang dadanya yang berdegup kencang kaget atas teriakan Adella. "Della," ujar Kayana sedikit geram. Sedangkan Adella yang mendengar Geraman tidak suka Kayana pun cekikikan. Karena melihat ekspresi Kayana yang harus menahan emosinya. "Malah ketawa," ujar Kayana. Kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Merelaksasikan ototonya "Lagian kamu gak nyadar jam istirahat udah tiba sejak lima belas menit yang lalu, aku tunggu kamu di kantin gak nongol-nongol ya udah aku samperin aja ke sini. Eh taunya masih sibuk sama pacar kamu itu " cibir Della kesal karena kebiasaan kayana yang satu itu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Mencari Suami Sewaan    bab 6. Dia Kayana

    "Siapa dia?" tiba-tiba saja Adella datang di waktu Dirza meninggalkan meja Kayana. Kayana yang melihat Adella datang pun segera menyuruh Adella untuk duduk. "Duduklah," Adella pun menuruti keinginan Kayana. "Jadi siapa dia?" "Dia orang yang ku bayar untuk menikahiku untuk waktu seminggu," Adella yang mendengar itu pun menggebrak meja yang membuat Kayana tersedak minuman. Uhuk! "Della," umpat Kayana kesal. Namun, Adella memilih mengabaikan kondisi Kayana dan menatap Kayana dengan serius. "Kamu serius membayar dia untuk menikahi kamu. Ya ampun Aya kamu masih waras kan?" tanya Adella. "Emang kenapa, ada yang salah?" "Ti-dak" Adella menggelengkan kepalanya. "Aku kira waktu itu kamu hanya bercanda untuk mencari seseorang yang mau menikahimu dalam seminggu." "Memangnya kapan aku suka bercanda Della," ujar Kayana mengedikan bahunya. Kemudian kembali meminum minumannya kembali. "Apa ada orang yang tau tentang rencanamu?" "Ada," "Siapa?" "Kau Della," tunjuk Kayana. "Selain aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Mencari Suami Sewaan    Bab 7. Bertemu dengan calon mertua.

    Sesampainya di rumah Kayana, Dirza yang melihat rumah Kayana yang begitu besar bersikap biasa saja. Karena bagi Dirza tidak mungkin Kayana membayar dirinya sangat mahal jika tidak memiliki rumah yang mewah. "Ayo," ajak Kayana kepada Dirza. Ketika di ruang tamu, Kayana melihat kedua orangtuanya sedang berbicara santai Kayana yang melihat itu tersenyum senang. "Selamat siang ayah," sapa Kayana kepada Rendra, kemudian beralih kepada sang ibu. "Selamat siang juga putri ayah," balas Rendra. Kemudian perhatiannya terhenti ketika melihat seorang pemuda yang dibawa oleh putrinya. Dirza yang sadar bahwa Rendra tengah menatapnya pun segera menghampiri Rendra dan menyapanya. "Selamat siang om," sapa Dirza dengan senyum hangatnya dan dibalas dengan tatapan menyelidik oleh Rendra. "Oh iya, Yana lupa. Aya, kenalkan ini Dirza. sesuai janji Yana kalau, Yana akan memperkenalkan seseorang untuk ayah," ucap Kayana dengan senang, sambil menarik Dirza untuk duduk disebelahnya. "Kamu yakin dia orang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Mencari Suami Sewaan    Bab 8. Keputusan Rendra

    "Ayah!" seru Rose. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Rose masuk ke dalam ruang kerja Rendra. "Ada apa?" tanya Rendra. Saat ini dirinya sedang mengecek pekerjaannya. Setelah beberapa hari yang lalu penyakitnya kambuh akibat, ucapan kosong Rose yang mengatakan jika Kayana tidaklah normal. Namun, semua itu berhasil dipatahkan ketika Kayana membawa calon suaminya. Meskipun ada rasa janggal, tapi ia berusaha percaya dan akan mencari tahu kebenarannya. "Ibu bilang, Kakak sudah punya calon, bahkan laki-laki itu sudah melamar kakak. Apa itu benar?" "Iya." "Lalu apa Ayah sudah menerimanya?" tanya Rose dengan tidak sabar. Sungguh ini adalah berita yang sangat membahagiakan. Jika kakaknya sudah memiliki calon. Artinya rencana pernikahan dirinya dan Rizal akan segera diresmikan. Hal itu sangat membuat dirinya tidak sabar. "Ayah belum menerimanya. Ayah masih ingin mencari tahu tentang pria itu." Rose membulatkan matanya tidak percaya dengan jawaban sang Ayah. "Ayah kenapa belum meneriman

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23
  • Mencari Suami Sewaan    bab. 9 Rendra tau

    "Ada apa ini ayah?" tanya Kayana. Dia baru saja pulang. Tapi ayahnya sudah memanggil dirinya ke ruangan kerja milik ayahnya."Kayana suruh Dirza datang ke rumah sekarang!"Tapi kenapa Ayah?" tanya Kayana penasaran."Suruh Dirza temui Ayah sekarang! Ada sesuatu ingin Ayah bicarakan dengan dirinya," tutur Rendra.Kayana yang mendengar itu pun beranjak dari duduknya dan sedikit menjauh, agar ayahnya tidak mendengar percakapannya dengan Dirza. Lalu setelah itu, ia pun langsung menghubungi Dirza.TuttSuara panggilan tersambung dan tak membutuhkan waktu yang lama panggilan pun terjawab."Hallo," jawab di seberang telepon."Kamu ada dimana sekarang?" tanya Kayana saat mendengar suara riuh di sebrang telpon."Aku lagi di pasar sekarang," balas Dirza."Datang ke rumah ku sekarang!" perintah Kayana tegas."Ta-pi saat ini aku sedang kuli di pasar." Kayana yang mendengar itu mendengus kesal."Apa uang yang aku kasih sudah habis sehingga kau kembali kuli di pasar!" geram Kayana. Dengan jawaban D

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24

Bab terbaru

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 96. End

    Setelah acara pernikahan dadakan yang di buat Dirza selesai. Kini pengantin baru itu pun bersiap untuk masuk ke dalam kamar mereka untuk beristirahat."DIRZA!" teriak Kayana terkejut. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Dirza menggendongnya tanpa mengatakan apapun."Aku tau kamu pasti lelah," kata Dirza.Kayana yang mendengar itu menundukkan kepalanya kepalanya. Ia ingin protes tapi Dirza sudah menyelanya terlebih dahulu."Jangan banyak protes," ucapnya dan hal itu membuat Kayana diam dan mengalungkan tangannya ke leher Dirza karena takut Dirza tiba-tiba saja menurunkannya.Dan selama diperjalanan menuju kamar mereka. Tanpa henti Kayana menatap Dirza dengan lekat. Begitu banyak perubahan yang terjadi pada diri Dirza terutama wajahnya. Mulai dari wajahnya, rahangnya yang kokoh yang di tumbuhi bulu bulu halus yang membuatnya terlihat lebih seksi. Dan entah kenapa Kayana ingin menyentuhnya. Tetapi rasa gengsinya leb

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 96. Hari bahagia

    Perasaan Kayana saat ini sangat tegang. Apalagi ketika mereka akan melewati pintu aula. Kayana takut jika beberapa bodyguard Dirza ada yang mengenalinya. Setelah apa yang terjadi semalam tidak menutup kemungkinan Kecil jika pengawal Dirza mengenali dirinya."Tunggu!"Deg'Seketika langkah Kayana berhenti. Ketika penjaga pintu aula menahannya."Ada apa?" tanya Meisya."Maaf sebelumnya tapi kami harus mengecek kalian terlebih dahulu.""Apa yang kalian katakan. Mana mungkin calon pengantin harus diperiksa terlebih dahulu. Apa kalian ingin kehilangan kedua mata kalian karena melihat calon pengantin boss kalian terlebih dahulu sebelum boss kalian." kata Meisya membuat para bodyguard itu menelan ludah mereka kasar."Maafkan kami nona," ucapnya tertunduk malu. Kemudian para bodyguard itu pun membiarkan keduanya lewat begitu saja hingga akhirnya

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 95. Tentang Dirza

    Hari ini semesta sedang tidak berpihak kepada Kayana. Bagaimana tidak. Di saat Hati Kayana merasakan sesak setelah mengetahui kebenarannya. Saat ini langit terlihat cerah meskipun dimalam hari. Karena sinar rembulan dan bintang yang bertebaran di sana sebagai penghias langit sehingga malam ini menjadi begitu indah. Di tambah dengan angin malam yang halus mampu membuat menciptakan kedamaian di hari ini. Dan siapapun yang melihatnya seketika semua beban yang di tanggungnya hilang. Akan tetapi malam yang indah ini tidak mampu membuat hati Kayana merasa lebih baik.Malah Kayana berpikir jika saat ini semesta sedang menertawakan dirinya tentang penyesalannya. Dan mendukung Dirza dengan kebahagiaan yang akan dimulainya besok."kamu kenapa?" tanya Meisya. Ketika melihat Kayana yang sedang melamun sendiri di halaman rumahnya.Kayana yang menyadari bahwa ada Meisya menghampirinya pun masih diam enggan

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 94. Menikah lagi

    "Maaf nona anda tidak bisa menyewa salah satu kamar di hotel ini," ucap sang resepsionis. "Tunggu apa maksudnya. Buakankah ini adalah hotel untuk umum. Lalu kenapa tidak bisa menyewa salah satu kamar yang ada di hotel ini," balas Kayana. "Maaf, tapi anda ada dalam daftar blacklist orang-orang yang tidak boleh menyewa hotel yang ada di Bali," jelas resepsionis tersebut memperlihatkan nama-nama yang telah di blacklist. Kayana yang melihat itu mengerjapkan matanya tidak percaya atas apa yang di lihatnya. Apa maksudnya kenapa ia berada dalam daftar burunoan memang hal kriminal apa yang telah dilakukannya. Sungguh Kayana tidak terima akan hal ini. Ia bukan kriminal atau lainnya. "Maaf mbak saya bukan kriminal atau buronan dan saya ke sini untuk liburan bukan jual diri. Tapi terimakasih atas informasinya, semoga anda bisa bertahan bekerja di hotel ini sampai besok pagi . Lagipula di sini masi

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 93. Rencana Dirza dan Lily

    Lelah dengan semua yang telah terjadi. Akhirnya Dirza pun memutuskan akhir kisahnya. Ia tidak ingin terlalu banyak drama atau bertele-tele dalam mengatasi masalahnya saat ini. Ia lelah. Bukan hanya dirinya, tapi author yang sudah lelah jika harus memperpanjang kisahnya yang sebenarnya tidak akan pernah selesai ini.Mungkin jika orang yang mengetahui kisah tentangnya akan menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi, tanpa mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu tentang semua tindakan yang di ambilnya. Sama seperti Kayana yang percaya atas apa yang ia lihat dan dengar tanpa mau mengetahui kebenarannya."Lily sudah siap?" tamya Dirza."Siap Daddy!" ucap Lily sambil mengacungkan ibu jarinya.Kini keduanya telah siap dengan rencana Dirza yang telah ia susun kemarin. Setelah permintaan Lily yang menginginkan mommy baru untuknya. Dan juga Lily menginginkan Kayana

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 92. Pilihan Kayana

    "Nona!" panggil sang asisten kepada Kayana yang saat ini tengah tertunduk sedih. Saat ini pandangannya kosong seolah-olah tidak ada kehidupan di dalamnya.Sehingga sang asisten yang melihat tingkah bossnya pun merasa khawatir. Tidak biasanya sang atasan berprilaku seperti itu. Kecuali saat lima tahun yang lalu. Saat menerima kenyataan jika sang ayahandanya telah meninggal. Dan ia baru mengetahuinya ketika ia baru saja bangun dari komanya. Dan itu adalah menjadi pukulan terbesar dalam hidupnya. Ia kehilangan orang yang sangat ia cintai dan juga mencintai dirinya. Hingga keinginan untuk mengakhiri hidup pun selalu muncul dalam dirinya untuk mengikuti keluarganya yang telah tiada. Jika saja dia tidak mengingatkan bahwa ada orang yang harus ia jaga dan lihat masa depannya yaitu putrinya."Nona!" sang asisten mencoba kembali memanggil Kayana. Sambil menepuk bahunya dan rupanya itu berhasil membuat Kayana sadar dari lamunannya.

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 91. Tidak sama

    "Kita pergi sekarang," titah Kayana kepada asistennya yang selama ini menemaninya. Dalam menjalankan rencananya. Yaitu misi balas dedam atas kematian keluarganya."Tapi nona ini bukan waktunya," selanya."Kita tidak bisa terus mengulur waktu. Dan lagi ini adalah kesempatan kita untuk membalasnya.""Baiklah saya percaya dengan anda nona."Setelah Kayana menyusun rencananya matang-matang kini ia pun bergegas pergi ke tempat yang menjadi tujuannya yaitu kantor Athara group.***BrukkkSuara dobrakan keras menghentikan kegiatan kedua insan yang saling bertautan mesra."Apa yang kalian lakukan tidak sopan sekali!" bentaknya. Kemudian ia pun mengalihkan perhatiannya."KAU!" ucapnya terkejut. Ketika melihat seseorang yang berani mengganggunya."Apa kabar?" tanyanya deng

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 90. Kembali

    Aku titip Lily sebentar," kata Dirza. "Mau kemana?" tanya Surya. "Aku akan memastikannya." "Itu tidak mungkin." "Lily tidak pernah berbohong." Setelah mengatakan itu Dirza pun pergi. Dan sesampainya di tempat kejadian. Dirza pun tidak melihat siapapun disana. Kecuali orang-orang yang sedang berlalu lalang. "Kayana....," Lirih Dirza. Kini pandangannya lurus kedepan. Berharap apa yang Lily lihat tadi, dirinya pun melihatnya. Tapi setelah beberapa menit Dirza berdiri. Ia tidak melihat siapa pun. Huhh Helaan nafas berat Dirza terdengar pelan. Kemudian dirinya pun memutuskan untuk kembali masuk ke kantornya. Dan mencoba mengabaikan apa yang Lily ucapkan. "Lily. Emang bener yang nolongin Lily itu tante cantik ini?" tanya Surya memastikan. Memperlihatkan foto Kaya

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 89. Tidak mungkin

    "Daddy!" panggil Lily. Saat ini keduanya tengah berada di sebuah pemakaman umum. Dirza sudah mengatakan akan membawa Lily ke suatu tempat dan tempat inilah yang akan Dirza tunjukkan."Daddy!""Sini sayang. Ini mommy." tunjuk Dirza pada pemakaman yang terawat rapih."Mommy." Lily pun menatap makam Kayana dengan lekat."Dan ini Kakek Lily." Dirza pun menuju makam di sebelahnya."Hmm." Lily yang di perlihatkan makam sang mommy pun mengerutkan keningnya."Kenapa Mommy dan kakek di sini. Kenapa gak sama kita Daddy.""Karena ini rumah mommy dan Kakek di sini.""Kalau rumah mommy di sini mana pintunya Daddy. Lily pengen masuk terus ketemu sama Mommy.""Gak bisa sayang. Rumah Mommy dan rumah kita itu berbeda.""Kenapa beda?""Karena....

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status