Share

73. Bertemu

Sepulang dari menguntit kediaman Fani dan Tiyan, Munos tak bisa memejamkan mata, pikirannya melayang, mengingat kembali wajah manis Fani yang berbalut hijab, tubuh mantan istrinya itu terlihat lebih berisi dan lebih segar.

"Ah, kenapa gue jadi kepikiran Fani terus, ck, seandainya waktu bisa diulang, gue pasti udah punya anak kembar yang lucu-lucu, dan bundanya yang semok begitu, Ya...nasib, apa bisa dia jadi milik gue lagi?"

"Waduh, baru begini doang ponakan gue udah puyeng, lhaa...lhaaa..." Mata Munos terbelalak, menatap ke arah pukul enam, sudah hampir setahun ponakannya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tapi baru kepikiran wajah Fani aja, ponakan langsung tersadar dari mati surinya.

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya," ucap Munos penuh sukur diikuti dengan senyum gembira.

"Baiklah, besok gue uji coba," gumam Munos dengan senyum mesumnya.

Dua hari berlalu, Munos belum sempat melakukan test drive untuk ponakannya. Pembangunan kos-kosan membuat waktunya banyak tersita. Tiyan jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status