Share

68. Pengantin Baru

"De, Mas berangkat dulu ya," pamit Tiyan pada Fani istrinya.

"Iya Mas, hati-hati di jalan, cepat pulang," ucap Fani sambil mencium punggung tangan suaminya dan memberikan senyuman serta kecupan di pipi Tiyan.

"Mmmm...apa Mas izin dulu saja hari ini yaa, kayaknya mau pacaran aja sama kamu De?" goda Tiyan yang tiba-tiba berhenti memakai jaketnya.

"Eehh...eehh, jangan. Mas, nanti Pade Warmo ngambek kalau Mas izin."

"Padahal aku masih mau pacaran lho De," ucap Tiyan sambil manyun.

"Pacarannya pulang kerja aja ya."Fani mengedipkan mata untuk suaminya.

"Cium dulu kalau gitu." Tiyan memajukan bibirnya.

Cuup

Fani mengecup pipi suaminya.

"Bukan yang itu sayaang, tapi yang ini." Tiyan memonyongkan bibirnya.

"Aaiihh...malu aahh Mas, semalamkan sudah." Fani tersipu malu, setelah menikah dua bulan, baru semalam menyambut ciuman bibir suaminya. Sebelumnya hanya pelukan dan ciuman di pipi. Beruntungnya Fani mendapatkan suami seperti Septiyan yang dengan sabar dan ikhlas mendampingi Fani, tanpa memak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status