Share

Bab 129 Tamu Tengah Malam

Aku mengira diriku sedang berhalusinasi. Aku memijat kepalaku, lalu kembali berbaring. Di saat bersamaan, pintu kamarku kembali diketuk.

Semua rasa kantukku sontak sirna, aku tidak sedang bermimpi. Aku menegakkan tubuhku, siapa yang mengetuk pintu kamarku? Aku agak ketakutan. "Siapa?"

"Aku," jawab orang tersebut.

Aku tidak meragukan pendengaranku, apakah aku sedang mengigau?

Dia lanjut berkata, "Buka pintu, ini aku."

Aku melompat dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu. Suara itu .... Aku mengintip melalui lubang intip di pintu, aku terkejut melihat sebuah sosok tinggi dan tampan yang berdiri di luar.

Tanpa pikir panjang, aku buru-buru membuka pintu kamarku. Taufan yang kelelahan tampak berdiri tegap dan menatapku.

Aku menatapnya hingga tercengang. Aku tidak berani berkedip, takutnya dia menghilang dari pandanganku. Semua ini terasa seperti mimpi, aku bertanya dengan suara gemetar, "Kok ... kamu ada di sini?"

Aku sungguh ingin memeluknya, tetapi aku tidak berani.

Dia tersenyum kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status