Share

Bab 128 Situasi Buruk

Selama menempuh perjalanan udara ke Kota Jola, aku menatap langit cerah dan awan putih yang membentang di luar. Entah kenapa, tiba-tiba wajah Taufan muncul di dalam benakku.

Sejak sidang perceraian selesai, aku tidak pernah bertemu Taufan lagi. Dia tidak pernah menghubungiku lagi, sejujurnya aku agak kecewa. Namun aku juga menahan diri dan berusaha menjaga jarak darinya.

Tidak disangka, Taufan panjang umur. Begitu pesawat mendarat, aku melihat sebuah panggilan tak terjawab saat menyalakan ponsel.

Aku berpikir sebentar, lalu meneleponnya. Sesaat panggilan dijawab, dia langsung bertanya, "Di mana?"

"Baru mendarat di Kota Jola," jawabku.

"Sendiri?" tanya Taufan.

"Em."

"Oh, hati-hati. Matikan teleponnya."

Aku merasa cara bicara Taufan terdengar asing dan berjarak. Aku menggenggam erat ponselku, dia meneleponku hanya untuk menanyakan pertanyaan yang tidak penting? Ketika aku mau menanyakan keberadaan dan tujuannya menghubungiku, dia sudah menutup panggilannya.

Aku kesal dan menyimpan kembal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status