Share

Bab 124 Sesuai Harapan

Tenggorokanku seperti dicekik, aku tidak berani mengungkapkan isi hatiku. Kami baru bersenang-senang, aku tidak mau merusak suasana.

Aku pun mengubah topik pembicaraan. "Fasilitas yang perusahaanmu berikan sangat bagus. Seandainya aku nggak punya perusahaan, aku pasti bakal melamar kerja di kantormu."

"Kenapa?" tanyanya.

"Melihatmu yang santai banget, aku yakin perusahaanmu pasti sangat memanusiakan karyawan." Aku berusaha mencari alasan yang terdengar masuk akal.

Taufan tersenyum mendengar jawabanku, kami tidak melanjutkan topik yang canggung ini.

Taufan sangat elegan meski saat makan. Aku menghabiskan makananku dalam hitungan menit, mungkin karena kau kelaparan. Hari ini aku belum makan, aku tidak perlu berpura-pura di hadapannya.

Setelah makan aku memaksa ingin pulang. Dia bangkit berdiri sambil berkata, "Aku antar."

Di dalam mobil, Taufan sedang memikirkan sesuatu, sedangkan aku menatap keluar jendela. Angin sejuk yang bertiup membuatku sadar, semua yang terjadi tadi bagaikan mimpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status