Share

Bab 121 Tidak Memenuhi Harapan

Entah berapa lama, sebuah suara yang lembut membangunkanku dari tidur. Aku merasa seperti ditarik kembali ke dunia nyata.

Aku membuka mataku secara perlahan-lahan, tampak sebuah sosok tampan yang muncul di hadapanku. Aku terkejut dan bangun. Gerakanku yang terlalu cepat membuat memar di perutku terasa sakit.

"Hati-hati." Taufan berdecak kesal.

Kami masih berada di dalam mobil, aku melihat hari mulai gelap. Matahari berwarna keemasan menutupi sebagian langit dan perlahan terbenam di ufuk barat.

"Astaga, sudah jam berapa? Aku harus menjemput Adele." Aku panik sambil buru-buru mencari ponsel.

"Aku menghubungi temanmu menggunakan ponselmu, aku memintanya untuk menjemput putrimu," Taufan menjawab dengan santai. "Bangun! Kakiku keram."

Aku baru sadar bahwa diriku tertidur di dalam pelukannya. Wajahku memerah dan tersipu malu, kenapa Taufan tidak segera membangunkan aku?

"Aku ... tidur berapa lama?" Aku tidak enak hati. Aku bergegas melepaskan pelukannya dan menjaga jarak.

"Dua jam lebih." Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status