Bab 135. TERBUJUR KAKU Rasa panik dan takut yang melanda Florencia membuat dirinya tidak tahu harus melakukan apa untuk mengungkapkan semua yang ada di otaknya. Siapapun orangnya pastilah akan panik jika saat bangun tidur suami atau orang tersayangnya sudah mati saat sedang tidur satu kasur dengannya. Demikian juga dengan yang dirasakan Florencia, semalam dia baru saja bercinta dengan suaminya sebanyak dua ronde, tapi pada saat bangun keesokan paginya dia melihat suami tercintanya sudah terbujur kaku dengan darah kering mengalir di mulut dan hidungnya. Brak…!!Suara benturan keras terdengar dari arah pintu kamar, ketika Marten mendobrak pintu kamar orang tuanya. “Ayah…!” “Ayah…”Marten dan Julia berteriak hampir secara bersamaan memanggil nama ayah mereka, ketika melihat ibu tiri mereka sedang menangis di atas tempat tidur sambil memeluk tubuh Ronald. Florencia belum menyadari kalau tubuhnya belum ditutupi sehelai benang sedikitpun, dia sedang me
Bab 136. MENGHANTAM MOBIL Saat itu juga Florencia langsung tersadar kalau tubuhnya dalam keadaan polos tanpa ada pakaian yang menutupi tubuhnya. Lebih tepatnya pada saat ini dia hanya ditutupi selimut saja, segera saja dia turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk memakai pakaian. “Auww… ternyata aku tak pakai pakaian. Bagaimana ini? Apakah Marten tadi melihat tubuhku?” Uiii…. uiii… uiii… Tak lama kemudian terdengar suara sirine ambulans memasuki halaman villa nomor lima puluh sembilan. Kabar kematian Ronald langsung terdengar oleh Jendral James Cook sebagai Presiden direktur West Bank Investasi. Awan hitam seketika memenuhi struktur organisasi West Bank Investasi, seluruh direksi dan pejabat eksekutif West Bank Investasi langsung mengadakan rapat darurat setelah musibah yang menimpa gedung pusat West Bank Investasi dan kematian Ronald yang berbarengan dengan terbakarnya gedung mereka. Siangnya setelah prosesi pemakaman
Bab 137. KEMATIAN JAMES COOK Sebenarnya bisa saja Darko langsung menghancurkan mobil itu dengan sekali pukul, akan tetapi Darko sengaja membuat mobil itu terbang keluar jalur jalan Tol dan terbakar di luar pembatas jalan Tol. Dengan kejadian ini, orang-orang akan beranggapan pengemudi mobil mengantuk dan keluar jalur hingga terbakar karena hubungan pendek yang membuat tangki bensin meledak. “Satu lagi pembuat masalah hancur, sekarang sebaiknya kembali ke apartemen dan istirahat.” Setelah menentukan apa yang akan dilakukan sosok Darko langsung menghilang lagi dari atas jalan Tol dan kembali ke apartemen rahasianya. Keesokan paginya televisi dan saluran berita online langsung memberitakan kecelakaan yang menimpa petinggi West Bank Investasi. “Apa sebenarnya yang sedang terjadi, Kenapa setiap hari kami mendapatkan musibah?”James Cook yang mendapatkan kabar musibah yang menimpa salah satu rekan kerjanya tampak sangat khawatir. Dia berjalan mondar mandir
Bab 138. IDE BARU Ekspresi wajah Darko tampak datar sama sekali tidak berubah melihat James Cook meregang nyawa setelah terkena jurus Jari Saktinya. Bagi Darko yang sudah terbiasa membunuh musuh-musuhnya saat di medan perang, membunuh satu orang lagi tidak akan membuatnya bersedih maupun menyesal. Setelah memastikan nyawa James Cook benar-benar melayang, sosok Darko langsung menghilang seperti hembusan angin. “Masih ada tujuh belas orang lagi petinggi perusahaan yang harus dibereskan.”Darko menggumam dalam hatinya sebelum menghilang dan berpindah tempat sesuai data alamat setiap petinggi perusahaan West Bank yang akan di eksekusi. Malam yang cerah di kota Parigi tampak sangat mencekam dan dipenuhi aura membunuh yang sangat kental. Hanya semalam saja delapan belas petinggi perusahaan West Bank Investasi sudah meninggal dengan kasus yang sama yaitu gagal jantung. Darko kembali ke apartemennya tepat menjelang subuh setelah menghabisi orang ke
Bab 139. MERASA LEGA “Tuan muda, bukankah pada saat ini kita akan sia-sia jika membeli saham West Bank Investasi.”Dengan ekspresi takut, CEO Bawono mencoba mengutarakan maksudnya. Tentu saja Bawono berusaha menasehati Darko akan tidak sembarangan membeli saham West Bank Investasi yang diperkirakan akan mengalami kejatuhan secara signifikan setelah terbakarnya gedung pusat West Bank Investasi dan matinya para petinggi perusahaan. “Saya sangat tahu apa yang menjadi kekhawatiran mu, tapi ini adalah waktu yang tepat untuk mengakuisisi West Bank Investasi dengan harga murah.” Mendengar perkataan Darko yang mengandung perintah dan tidak bisa diganggu gugat keputusannya, tubuh CEO Bawono tampak bergetar. Apalagi tanpa sadar aura beladiri Darko terpancar saat menyangkal kekhawatiran CEO Bawono. Keringat dingin langsung keluar dari tubuh CEO Bawono setelahnya dan kedua kakinya tampak gemetaran merasakan aura aneh yang dipancarkan Darko. Untungnya Darko segera
Bab 140. TERKEJUT “Bu, selama ini saya tidak menemui ibu karena sedang mencari cara untuk mendapatkan bahan baku emas dan batu intan untuk perusahaan ibu. Karena sekarang masalah ibu sudah beres, maka Darko mau berpamitan untuk kembali ke Nusantara.” “Apa? Kamu mau kembali ke Nusantara? Kenapa kamu tidak tinggal bersama ibu saja? Ibu masih merindukan kamu dan ibu juga ingin kamu tinggal bersama ibu.”Siti tampak kecewa mendengar perkataan Darko yang mau pulang ke Nusantara, meskipun dia senang perusahaannya sudah terhindar dari keterpurukan setelah mendapat bantuan dari Darko. “Bu, bukannya Darko tidak suka tinggal bersama ibu, tapi di Nusantara ada Faizi yang menunggu kehadiran saya.” “Faizi? Oh iya ibu sampai lupa kalau ibu sekarang sudah menjadi nenek he he he he….”Wajah kecewa Siti Hardiyanti Rukmana seketika memudar setelah Darko menceritakan tentang Faizi, bagaimanapun juga sebagai seorang ibu yang pernah meninggalkan anak kandungnya selama puluhan tahun, ten
Bab 141. BERKUNJUNG KE KERAJAAN JIN HARIMAU PUTIH Setelah menghela nafas berulang kali seakan sedang mengangkat beban berat yang selama ini menimpa dirinya, Darko segera melanjutkan perkataannya. “Sepertinya ini memang sudah menjadi suratan takdir bagi Darko bu.” “Kenapa seperti itu nak, kalau kamu memang tidak ingin menceritakan masalah rumah tanggamu ibu tidak akan memaksanya.” Siti akhirnya tidak memaksa Darko untuk menceritakan masalah rumah tangganya, setelah melihat ekspresi anaknya yang terlihat sangat sedih dan tidak ingin menceritakan kesusahannya. Kemudian ibu dan anak melupakan cerita tentang rumah tangganya Darko, mereka berdua langsung tampak serius membicarakan masalah perusahaan Purnama Diamond hingga dua jam lamanya. Setelah dirasa cukup berbicara dengan ibu kandungnya, akhirnya Darko menyampaikan niatnya untuk berpamitan untuk kembali ke Nusantara. “Bu, hari ini Darko mau berpamitan pulang ke Nusantara. Masalah di perusahaan Purnama Di
Bab 142. PINTU PORTAL DIMENSI Setelah menenangkan para petinggi kerajaan, Loreng segera terbang melesat keluar dari istananya menuju pintu gerbang kota raja dimana Darko sedang berdiri dengan angkuhnya di atas langit. “Tuan Darko.”Loreng langsung menundukkan wajahnya setelah berada di depan Darko, sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Darko yang sudah mengetahui kedatangan Loreng dan melihat Loreng langsung memberi hormat kepadanya hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan sebagai tanda kalau dia menerima penghormatannya. “Apa kabar Loreng? Apakah kedatanganku mengganggumu?” “Saya baik-baik saja tuanku, kenapa tuanku berkata seperti itu? Tentu saja kedatangan tuanku tidak mengganggu saya.” Dengan nada gugup Loreng segera membantah apa yang dipikirkan Darko, tentu saja dia tidak berani berkata kalau kehadiran Darko mengganggunya. Apalagi dia sudah terikat sumpah setia sebagai pelayan Darko. “Baguslah, oh iya ked