Bab 140. TERKEJUT “Bu, selama ini saya tidak menemui ibu karena sedang mencari cara untuk mendapatkan bahan baku emas dan batu intan untuk perusahaan ibu. Karena sekarang masalah ibu sudah beres, maka Darko mau berpamitan untuk kembali ke Nusantara.” “Apa? Kamu mau kembali ke Nusantara? Kenapa kamu tidak tinggal bersama ibu saja? Ibu masih merindukan kamu dan ibu juga ingin kamu tinggal bersama ibu.”Siti tampak kecewa mendengar perkataan Darko yang mau pulang ke Nusantara, meskipun dia senang perusahaannya sudah terhindar dari keterpurukan setelah mendapat bantuan dari Darko. “Bu, bukannya Darko tidak suka tinggal bersama ibu, tapi di Nusantara ada Faizi yang menunggu kehadiran saya.” “Faizi? Oh iya ibu sampai lupa kalau ibu sekarang sudah menjadi nenek he he he he….”Wajah kecewa Siti Hardiyanti Rukmana seketika memudar setelah Darko menceritakan tentang Faizi, bagaimanapun juga sebagai seorang ibu yang pernah meninggalkan anak kandungnya selama puluhan tahun, ten
Bab 141. BERKUNJUNG KE KERAJAAN JIN HARIMAU PUTIH Setelah menghela nafas berulang kali seakan sedang mengangkat beban berat yang selama ini menimpa dirinya, Darko segera melanjutkan perkataannya. “Sepertinya ini memang sudah menjadi suratan takdir bagi Darko bu.” “Kenapa seperti itu nak, kalau kamu memang tidak ingin menceritakan masalah rumah tanggamu ibu tidak akan memaksanya.” Siti akhirnya tidak memaksa Darko untuk menceritakan masalah rumah tangganya, setelah melihat ekspresi anaknya yang terlihat sangat sedih dan tidak ingin menceritakan kesusahannya. Kemudian ibu dan anak melupakan cerita tentang rumah tangganya Darko, mereka berdua langsung tampak serius membicarakan masalah perusahaan Purnama Diamond hingga dua jam lamanya. Setelah dirasa cukup berbicara dengan ibu kandungnya, akhirnya Darko menyampaikan niatnya untuk berpamitan untuk kembali ke Nusantara. “Bu, hari ini Darko mau berpamitan pulang ke Nusantara. Masalah di perusahaan Purnama Di
Bab 142. PINTU PORTAL DIMENSI Setelah menenangkan para petinggi kerajaan, Loreng segera terbang melesat keluar dari istananya menuju pintu gerbang kota raja dimana Darko sedang berdiri dengan angkuhnya di atas langit. “Tuan Darko.”Loreng langsung menundukkan wajahnya setelah berada di depan Darko, sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Darko yang sudah mengetahui kedatangan Loreng dan melihat Loreng langsung memberi hormat kepadanya hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan sebagai tanda kalau dia menerima penghormatannya. “Apa kabar Loreng? Apakah kedatanganku mengganggumu?” “Saya baik-baik saja tuanku, kenapa tuanku berkata seperti itu? Tentu saja kedatangan tuanku tidak mengganggu saya.” Dengan nada gugup Loreng segera membantah apa yang dipikirkan Darko, tentu saja dia tidak berani berkata kalau kehadiran Darko mengganggunya. Apalagi dia sudah terikat sumpah setia sebagai pelayan Darko. “Baguslah, oh iya ked
Bab 143. TANAH YANG ANEH Tubuh Darko seakan masuk kedalam lobang hitam yang sangat panjang hingga akhirnya setelah memakan waktu entah berapa lama, tiba-tiba kegelapan yang melanda sekeliling Darko mulai menghilang dan berganti dengan warna temaram di sekelilingnya. Darko segera memperhatikan sekelilingnya setelah kegelapan yang menyelimutinya menghilang. “Saya ada dimana? Apakah saya sudah sampai di dimensi Katamaran?”Rasa bingung dan waspada menyelimuti pikiran Darko. Setelah berdiam diri beberapa saat, akhirnya mata Darko mulai terbiasa dan bisa memandang sekelilingnya. “Ternyata saya berada di dalam gua, apakah gua ini adalah gua rahasia tempat pintu dimensi berada seperti yang ada di gua rahasia kerajaan Jin Harimau putih?” Dengan seksama Darko memperhatikan sekelilingnya, pada akhirnya dia melihat sebuah lingkaran formasi tepat dimana dia berdiri. “Betul sekali, ternyata ini adalah gua rahasia tempat pintu portal dimensi berada. Kalau b
Bab 144. GUA ANEH Dengan sikap waspada mata Darko memandang ke sekeliling tebing gunung, dimana lobang menuju gua yang menyimpan pintu portal dimensi berada. Dengan rasa penasaran yang menyelimuti otaknya, tubuh Darko segera terbang melesat ke atas untuk mendatangi puncak gunung. Tubuh Darko terbang dengan cepat menembus awan yang menutupi bagian atas gunung. Awan yang menutupi [puncak gunung sangatlah padat dan tebal sehingga cukup lama juga Darko terbang menuju puncak gunung. Tanpa terasa Darko sudah terbang selama sepuluh menit menembus awan tebal, akan tetapi awan ini sama sekali tak kunjung usai. “Aneh sekali, kenapa awan di tempat ini sangat tebal? Apakah ada yang salah dengan awan di tempat ini?”Darko tampak bergumam sendiri sambil terus berusaha keluar dari awan tebal yang sangat sulit untuk ditembus. Akhirnya Darko merasa terjebak di awan putih yang sangat tebal di sekelilingnya, dia sama sekali tidak bisa melihat kebawah, keatas maupun ke
Bab 145. MONSTER BURUNG GARUDA EMAS RAKSASA Sesaat setelah Darko memasuki lobang kecil yang ada di dalam gua, pemilik suara pekikan yang sangat mengerikan itu terdengar mulai memasuki gua raksasa. Sepasang mata Darko menatap dengan tidak percaya melihat makhluk yang sedang memasuki gua tempat dia bersembunyi. “Apa? Makhluk apa itu? Apakah itu burung? Tapi… burung apakah yang mempunyai tubuh begitu besar dengan kepala menyerupai elang namun mempunyai jambul di belakang kepalanya dan bulunya berwarna keemasan?” Darko tampak menahan nafasnya begitu monster raksasa berbentuk burung itu mendekat kearah telur raksasa yang ada di tengah gua. Setelah monster burung raksasa itu semakin dekat dengan dengan tempat persembunyiannya, barulah Darko bisa mengidentifikasi monster burung apa yang ada di depannya. “Ternyata monster burung raksasa ini adalah monster burung Garuda seperti lambang negara Indonesia.”Akhirnya Darko mengetahui jenis monster burung apa yang
Bab 146. BUAH DEWA MISTIS Akan tetapi saat monster burung Garuda emas raksasa itu memposisikan matanya untuk melihat Darko yang sedang bersembunyi di dalam lobang persembunyian, tiba-tiba matanya terlihat berkerut. Kwak… Kwak… Kwak… “Dimana penyusup yang masuk ke dalam sarang kita?”Monster burung Garuda emas berteriak kepada pasangannya yang sudah masuk kedalam gua untuk menghabisi penyusup itu. “Apa yang kamu katakan? Bagaimana bisa penyusup itu bisa menghilang dari hadapan kita?”Monster burung Garuda emas betina membalas kekesalan pejantan nya dengan ekspresi wajah yang tidak percaya. “Kalau kamu tidak percaya, silahkan kamu lihat sendiri.” Dengan wajah kesal Monster Garuda emas betina segera berjalan kearah lubang persembunyian Darko. Seperti halnya monster burung Garuda emas jantan, Garuda emas betina juga menampilkan ekspresi wajah tidak percaya melihat lubang persembunyian Darko sudah kosong. Bahkan aura mengancam yang sebelumnya mere
Bab 147. HALUSINASI Kecuali untuk meningkatkan kultivasi hingga berpuluh-puluh kali lipat, manfaat lain buah Dewa Mistis juga bisa memperpanjang umur siapapun yang makan buah Dewa Mistis hingga ribuan tahun, selain itu akan memperkuat kekuatan batin maupun spiritual setiap makhluk yang memakannya dan manfaat lainnya yang sangat banyak. Meskipun dia tidak tahu nama serta apa fungsi dari buah emas ini, akan tetapi institusinya mengatakan kalau buah emas di depannya adalah buah langka yang bermanfaat untuk meningkatkan kultivasinya. Setelah menenangkan dirinya sebentar, sekali lagi Darko mulai menjulurkan tangannya untuk memetik buah Dewa Mistis. Drrt… drrt… drrt...Aliran listrik yang sangat kuat kembali menyerang tangan Darko yang terjulur untuk memetik buah Dewa Mistis. Akan tetapi karena dia sudah bersiap maka, Darko tidak terkejut seperti sebelumnya. Aliran listrik ini malahan disalurkan ke seluruh tubuhnya dan dijadikan energi murni yang di simpan di d