Home / Urban / Menantu sang Dewa Perang / Mengepung Rumah Sakit

Share

Mengepung Rumah Sakit

last update Last Updated: 2024-06-14 21:11:45

Baron pun kembali berjalan sampai ia menerima pesan dari Aghnia yang mengatakan keadaan darurat, “Baron, ini darurat! Seluruh rumah sakit, kedatangan orang-orang berjas hitam, mereka bilang dari V Security Group!”

Baron pun menjadi naik pitam dibuatnya, “Apa aku sekalian saja menghancurkan V Security Group sekarang juga?!” batin Baron.

Baron pun berpikir untuk memanggil anak buahnya, “Bawa helikopter ke titik ini! Bawa aku ke rumah sakit!”

V Security Group berkumpul di rumah rumah sakit, meskipun Vanessa merupakan pimpinan dari perusahaan itu. Namun, otoritas dari William tidak bisa dianggap remeh, “Tidak mungkin Vanessa dengan gegabah mengirimkan semua tim dari V Security Group. Sudah pasti, ini perbuatan William! B*jingan itu dia yang melakukannya!” batin Baron.

Baron juga memikirkan bahwa dia tidak bisa membawa pasukannya ke rumah sakit. Akan terjadi hal yang merugikan bagi dirinya, 10 menit pun berlalu dan helikopter pun datang.

Helikopter berjenis Airbus H225 Super Puma it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu sang Dewa Perang   Guido Pelindung Dewa!

    Baron tidak menahan serangannya karena ia ingin tahu sekuat apa dia, “Si*lan! Dia menerima seranganku dengan mudah?”“Melihat kalian berlima aku tidak asing, dengan tim penjaga terhebat di Asia, ditugaskan melindungi Presiden bahkan Kaisar! Itu kalian kan, Guido?!” Guido, merupakan sebuah organisasi yang ternama di seluruh Asia, Guido bertempat di Jepang, kelompok utamanya ada 5 orang dari klan yang berbeda-beda. Bahkan, Guido sering disewa untuk melindungi kunjungan Kaisar ke negara lain. Tak jarang juga, Guido mendapatkan klien petinggi negara. Guido dilambangkan dengan sebuah Torii berwarna putih, Guido mengambil lambang Torii dikarenakan Torii merupakan pembatas antara kehidupan manusia dengan Kami atau Dewa. Bisa diartikan, Guido adalah pelindung Dewa. Hal itu juga menambahkan kesan kepada seluruh dunia, karena Kaisar di Jepang dianggap sebagai keturunan dari Dewi Amaterasu. Namun, yang mengejutkannya. Guido, yang dianggap sebagai pelindung Dewa kini malah turun martabatnya

    Last Updated : 2024-06-15
  • Menantu sang Dewa Perang   Hukuman Dari Langit?

    “Menarik, sekarang kita akan menaikkan atmosfer disini!” ujar Baron yang langsung mementalkan 4 orang anggota Guido, Baron pun langsung merobek bajunya.“Nah, tunjukkan lah kekuatan para pelindung Dewa dihadapan Dewa!” Ryu melihat semua otot Baron yang begitu kekar dan juga penuh dengan kekuatan, “Apa yang telah dia lewati sampai seperti ini?” gumam Ryu.“Luka-luka itu, pasti tidak kamu dapat dari sembarang tempat. Apa kamu bekerja untuk sebuah keluarga?” tanya Ryu dengan melepas jasnya. Keluarga yang dimaksud oleh Ryu, adalah organisasi Yakuza. Karena, luka yang Baron miliki itu tidak mungkin di dapat hanya dengan pertarungan jalanan. Baron melakukan kuda-kuda Fist punch, namun Ryu sadar bahwa semakin banyak orang yang melawan Baron. Maka, Baron akan semakin kuat pula.“Adaptasi? Apa mungkin dia beradaptasi dengan lawan yang ada disekitarnya? Dia bisa bertahan dari teknik gabungan, harusnya dia akan pingsan jika memiliki ketahanan tubuh yang tinggi. Jika tidak, dia akan sekarat.”

    Last Updated : 2024-06-16
  • Menantu sang Dewa Perang   Diakui sang Dewa Perang

    Baron tersenyum dengan senyuman yang lebar seperti dia menikmati pertarungannya, “Bocah gila, dia tersenyum? Anak muda memang tidak paham tata krama!” gumam Ryu.“Nak, kita selesaikan dalam 1 menit pukulan tanpa menghindar dan bertahan. Aku sudah cukup tua jadi mohon beri kelembutan sedikit!” Ryu menantang Baron dalam adu ketahanan dalam 1 menit tanpa menghindar dan bertahan, dalam kurun waktu tersebut siapa yang menerima impact dari serangan maka dia yang kalah. Ryu menarik nafas dalam-dalam dan memikirkan seberapa jauh jurang antara dirinya dan juga Baron, “Bocah itu, dia selalu menjadi lebih kuat. Meskipun hanya beberapa menit bertemu dengannya, dia seperti ngarai tak berujung!” gumam Ryu. Baron memiringkan kepalanya dan tersenyum, “Ryu-san, Anda boleh menggunakan teknik pedang Guido!” ujar Baron, Ryu tertawa kecil, “Apa aku sudah diremehkan oleh bocah kemarin sore olehmu?” tanya Ryu. Ryu melepas dasinya dan melemparkannya lalu ia berjalan, disusul dengan Baron dengan langkah y

    Last Updated : 2024-06-18
  • Menantu sang Dewa Perang   Pergolakan Hati

    Baron pun kembali ke kamat Aghnia yang sudah menunggu Baron, “Duduk disini!” kata Aghnia dengan menepuk kasur.“Waduh, mati aku.” Melihat Aghnia yang seperti itu, jelas membuat Baron sedikit khawatir dengan keselamatan dirinya, “Apa yang kali ini dia akan bicarakan?” gumam Baron. Baron berjalan perlahan menuju kasur dan duduk di samping Aghnia, Aghnia pun melihat Baron yang duduknya menyamping sembari kaki dan tangannya dilipat, “Aku rasa, ada banyak hal yang bisa kamu jelaskan padaku, Baron!” kata Aghnia dengan wajah yang cemberut. Baron meremas tangannya dan mengangguk, “Jadi, siapa dua orang itu? Mereka baru!” kata Aghnia.“M-mereka, temanku juga. Tapi, kedepannya Dahil dan Orel yang akan terus menjagamu,” jawab Baron, “Tapi, kamu sendiri tidak lupa kan dengan janji kita?”“Tentu saja!” Kemudian, Aghnia melihat ke arah perut Baron yang terkena noda darah, “Darah? Kenapa ada darah, mana baju kamu yang tadi?” cecar Aghnia. Baron sedikit bingung untuk menjawabnya, “Aku tanpa be

    Last Updated : 2024-06-20
  • Menantu sang Dewa Perang   Tidak becus?

    Sebuah tanggapan yang membuat Aghnia bingung adalah Baron menyuruh Aghnia untuk menonton TV ketika sidang berlangsung.“Maksudnya, Baron?” tanya Aghnia dengan mulut yang terbuka, Baron menutup mulut Aghnia, “Kamu juga akan tahu sebentar lagi!” kata Baron. Karena Aghnia sudah cukup lama diluar, maka Baron mengantar Aghnia sampai di depan kamar, mereka berdua bertemu dengan dokter Bosconovitch.“Dokter Bosconovitch,” sapa Baron.“Tuan Baron, kebetulan sekali kita bertemu di sini, ada yang ingin saya sampaikan kepada Tuan Baron dan Nyonya Aghnia.” Baron mengangguk dan masuk ke kamar rawat Aghnia, “Jadi, bagaimana dokter?” tanya Baron.“Begini, karena membran timpani dari Nyonya Aghnia masih belum sepenuhnya, jadi diperkirakan masih membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari ke depan,” jawab dokter Bosconovitch. Aghnia terlihat murung karena ia sendiri tidak merasa nyaman berada di rumah sakit, yang bisa kapan saja di datangi oleh anak buah dari William.“Kalau selama itu, apa kejadian itu ba

    Last Updated : 2024-06-21
  • Menantu sang Dewa Perang   Pikiran Licik!

    William benar-benar murka akibat semua yang sudah ia rencanakan mampu Baron hancurkan dengan cepat. Bahkan, Guido saya sampai kembali dengan babak belur.“Lagi-lagi dia!” batin William. Vanessa yang berada satu ruangan pun menjadi curiga dengan Baron yang dikatakan oleh William, “Baron? Apa mungkin, dia OB yang bekerja di perusahaan Aghnia? Tapi, apa urusan dia dengan Aghnia?” batin Vanessa. Ryu melihat William yang sedang murka pun hanya menghela nafas, “Dia ada benarnya, aku sudah terlalu tua untuk ikut campur permasalahan mereka,“ gumam Ryu. William pun melirik ke Ryu, “Apa ada yang bisa kau lakukan, Ryu?!” tanya William dengan sedikit nada yang mengancam Ryu. Namun, jawaban yang William harapkan sebagai harapan pun sirna begitu mendengar Ryu mengatakan, “Sayang seribu sayang, tak ada harapan bagi kita menyentuh wanita itu! Terlebih lagi, aku merasa dia belum serius sama sekali ketika melawanku!” jawab Ryu. William pun tertawa sangat keras hingga seperti orang gila, kemudian

    Last Updated : 2024-06-23
  • Menantu sang Dewa Perang   Sebuah Penawaran!

    Jessica terdiam ketika Baron mengetahui bahwa mereka semua melaporkan Baron ke polisi merupakan akal-akalan dari Lucas, “Kenapa, apa kamu sangat terkejut karena aku tahu semuanya?” tanya Baron. “Lalu, apa yang kamu inginkan?!” Baron hanya melirik ke arah Ivan yang sedang menatapnya dengan tajam, lalu Baron menjawab, “Seperti yang aku katakan, cabut laporan soal aku memukul Ivan atau kalian semua akan terlibat dalam masalah ini, entahlah. Aku hanya bermurah hati sedikit pada si b*jingan ini,” ujar Baron sembari tangannya menunjuk Ivan. Jessica pun menarik bibirnya ke atas sedikit dan mengatakan, “Memangnya, apa yang bisa kamu lakukan? Apa kamu punya pengaruh sebesar keluarga Vigo, hah?” tanya Jessica. Baron mendengus dan berkata, “Aku hanya menawarkan pilihan, dan jangan lupa kamu juga pasti akan terseret karena kamu menyembunyikan segalanya. Terlebih lagi, soal bukti palsu yang diberikan oleh Jagat” kata Baron. Jessica semakin bimbang dengan tawaran dari Baron, Jessica sangat i

    Last Updated : 2024-06-24
  • Menantu sang Dewa Perang   Sidang Putusan

    Baron melihat kepada Rudy sambil tersenyum lalu Baron mencondongkan badannya ke depan, “Coba, jelaskan lebih rinci, Rudy!” Rudy yang lesu pun ternyata memiliki banyak perjuangan dibaliknya, Rudy bisa mengetahui bahwa Lucas dan Komjen memiliki sebuah kesepakatan. Rudy duduk tegak dan memukul pelan lehernya, “Ah, aku rasa aku sudah menua,” ucap Rudy yang langsung disindir oleh Mr. Abraham, “Kalau kamu tua, lalu aku apa? Purba?” tanya Mr. Abraham.“Mr. Abraham, aku hanya ingin mengasihani diriku sendiri tolong kerjasamanya,” ucap Rudy dengan suara yang lemas. Rudy pun memberikan tumpukan kertas dan disisipi dengan foto, “Aku mengejar pria bejat itu hingga 2 hari dan aku belum tidur sama sekali!” kata Rudy dengan raut muka yang kesal namun juga sedikit memprihatinkan karena kantung mata serta wajahnya sedikit memucat.“Pria bejat?” tanya Baron, Rudy pun mengangguk dan mulutnya tidak berhenti untuk memaki dan mengutuk Lucas, “Pria itu memang tidak bisa lepas dari wanita atau bagaimana?

    Last Updated : 2024-06-25

Latest chapter

  • Menantu sang Dewa Perang   Termakan Oleh Ego!

    Dandy sudah termakan oleh egonya, ia benar-benar tidak peduli dengan uang yang ia keluarkan hanya gengsi yang ia miliki.“12 miliar! Aku tawar itu, anak-anak seperti kalian tidak cocok dengan giok!” Surya yang kini menunjukkan aura yang ia miliki adalah keangkuhan yang absolut.Baron tersenyum sinis. Dia tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya. Dandy, dengan egonya yang tinggi, pasti akan terus menaikkan harga sampai titik di mana dia tidak mampu lagi, “Surya, dia benar-benar ingin menunjukkan semuanya, ya?” gumam Baron. Baron sebenarnya sudah tidak begitu tertarik kepada giok itu dan dia memilih untuk mundur terlebih dahulu, “Praja, aku rasa aku akan mundur kali ini. Aku ingin melihat sejauh mana ego Dandy akan mengelabuinya,” bisik Baron yang disetujui oleh Praja.“Bagus Baron, tidak ada gunanya jika kamu hanya terus memberi makan ego Dandy!” balas Praja. Dandy semakin frustasi karena ia harus kembali merogoh kocek dengan harga yang fantastis. Tapi, ketika ia melirik ke Baro

  • Menantu sang Dewa Perang   Permainan Anak-anak?

    Seorang pria tua usianya namun tidak dengan fisiknya yang seperti pria berusia 30 tahun, pria itu menawar dengan jumlah yang lebih tinggi dari yang ditawar oleh Dandy. 3 miliar adalah jumlah yang cukup banyak untuk sebuah kalung giok, terutama itu merupakan giok yang memiliki kualitas tinggi. Namun, dibalik itu Baron seperti cukup familiar dengan pria tua tersebut terutama orang-orang dibelakangnya.“Pria itu, apa mungkin dia—”“Baron, dia Surya Vigo pemimpin keluarga Vigo. Dia, adalah harimau yang sudah tua namun harimau tetaplah harimau,” bisik Praja. Baron pun tertawa kecil, “Baru saja aku atasi anaknya, apa kini aku harus bersinggungan dengannya?” kata Baron. Praja menasehati Baron dengan kata-kata yang sedikit menyindir Baron, “Baron, aku tidak tahu kamu tinggal di negara mana yang bisa bebas memukul orang. Tapi, jangan gegabah melawan Surya Vigo, dia salah satu orang yang berpengaruh di negeri ini. Dan, dia juga pernah masuk jajaran orang terkaya di dunia, kamu pasti tahu F

  • Menantu sang Dewa Perang   Pelelangan!

    “Selamat malam, para kolektor sejati! Malam ini, kita menghadirkan banyak sekali barang-barang yang berkualitas tinggi serta langka! Dan, hasil dari lelang ini semuanya akan diserahkan ke panti asuhan!”Ruang lelang yang mewah itu dipenuhi oleh para kolektor kaya raya dan pengusaha sukses. Mata mereka berbinar-binar penuh ambisi, siap untuk saling sikut demi mendapatkan harta yang mereka inginkan Biasanya, orang-orang yang menghadiri lelang hanyalah perwakilan saja. Dan, orang kaya yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot pergi ke tempat lelang. Namun, beda halnya dengan Tarot Palace Auction, tidak boleh ada perwakilan sama sekali, hanya orang-orang yang memiliki kekayaan yang cukup untuk ikut salan lelang tersebut . Praja berbisik pada Baron, “Baron lihat semua orang-orang ini. Mereka, bukan hanya dari negara Asia saja. Bahkan, orang Eropa pun ada!” Baron melihat semua orang dan memang benar, mereka semua adalah orang yang cukup berpengaruh. Terutama, ada seseorang yang menjadi

  • Menantu sang Dewa Perang   Dipeluk Kematian?

    Di tengah ketegangan antara Baron, Dandy, dan Elina, Louis muncul dengan ide baru untuk meredakan situasi dan sekaligus membuat Baron semakin dihormati.Louis mengumumkan diadakannya lelang amal di Tarot Palace Auction, sebuah tempat lelang ternama yang hanya dihadiri oleh para elit dan orang-orang kaya. Lelang ini akan menjadi kesempatan bagi para tamu untuk menunjukkan kekayaan mereka dan saling memperkuat posisi dan juga kehormatan mereka. Dandy dan Elina, yang terobsesi dengan kekayaan dan status, langsung tertarik dengan ide lelang ini. Mereka berdua bertekad untuk menjadi pemenang lelang dan menunjukkan kepada Baron siapa yang lebih kaya dan berkuasa.“Bagaimana? Tarot Palace Auction sangat terkenal melelang banyak sekali barang-barang berharga. Bahkan, tidak jarang para Raja-raja di Timur Tengah datang untuk mendapatkan permata,” jelas Louis. Dandy tersenyum sinis, “Untuk apa melakukan lelang? Bukannya sudah jelas, bahwa aku adalah yang paling kaya?” Elina melirik Baron ya

  • Menantu sang Dewa Perang   Perjamuan Penuh Penghinaan!

    Louis mengantarkan hidangan King Crab, Kaviar Almas yang mewah ke meja Baron, dengan suara penuh hormat, “Silahkan menikmati hidangan kami, Monsieur Baron.” Para tamu restoran terkejut dan membuka mata lebar-lebar. Mereka tidak menyangka bahwa hidangan super mewah itu akan diberikan kepada Baron.“Apa? Kenapa Baron yang mendapatkan hidangan itu?”“Aku tidak tahu. Seharusnya hidangan itu diberikan kepada Dandy.” Dandy menjadi bingung sekaligus kesal, “Apa yang terjadi? Kenapa hidangan itu diberikan kepada Baron?” batin Dandy. Baron melihat hidangan itu dan tersenyum pada Louis, “Terima kasih, Louis. Hidangan ini terlihat sangat lezat, apa kamu serius menghidangkan makanan ini untukku?” tanya Baron.“Tentu saja Monsieur, Anda adalah tamu kehormatan di restoran kami, Monsieur Baron Vasilias!” Semakin banyak kesal yang ditumpuk oleh Dandy hingga urat di wajahnya terlihat jelas, “Baron Vasilias! Takkan aku ampuni kau!” gerutu Dandy dengan menggertakan giginya. Baron mengangkat bahun

  • Menantu sang Dewa Perang   Aku Hanya Kaya!

    Dandy yang meninggikan suaranya dan memesan makanan mewah yang ada di restoran LLDC pun kurang mendapat tanggapan baik dari staff yang ada di sana, “Apa dia baru saja memesan makanan mewah setelah menantang Monsieur Baron?” batin Louis. Dandy melihat ke arah Louis yang menatapnya, “Kamu! Apa kamu tidak dengar apa yang aku katakan?! Bawa semua makanan mewah yang kalian miliki!” perintah Dandy. Louis menghela nafasnya, “Aku bukan pelayan, aku adalah manajer restoran ini!“ kata Louis. Tapi dengan sifat angkuh dari Dandy, ia benar-benar tidak memperdulikan siapa orangnya, ia selalu berpikir bahwa selama ia ada uang, maka siapapun bisa ia suruh.“Kamu pikir aku peduli? Cepat, bawakan semuanya!” kata Louis yang mengeluarkan sebuah kartu kredit yang terkenal, yaitu American Express. Semua teman yang ada bersama Louis pun begitu memuji dan menyanjung Dandy.“Dandy! Kamu serius kan? Kita bisa memesan apa saja?”“Tentu saja! Pesan saja sesuka kalian!” Baron yang sedang memutar gelas wine

  • Menantu sang Dewa Perang   Para Penjilat!

    Ucapannya seperti seseorang yang sudah lama tidak bertemu orang yang sering ia hina. Baron dan juga Praja menoleh dengan cepat dan itu adalah orang yang sering merendahkan Baron saat masih SMA. Pria yang diikuti oleh banyak orang, yang jelas-jelas mereka semua adalah penjilat yang handal, dikelilingi oleh wanita. Dan juga, ada seseorang yang mereka berdua sangat kenal, “Gino Auriga?” batin Baron yang melihat temannya dengan rambut yang baru saja dipotong paksa hingga meninggalkan beberapa bekas luka.“Dandy! Kau, ada disini ternyata?” tanya Praja dengan tegas.“Jelaslah, aku punya uang untuk makan di sini, oh dan juga bagaimana perusahaanmu? Kapan akan hancur? Sayang sekali ya, harus menjadi orang dengan status rendah!” sindir Dandy. Dandy merupakan seorang anak dari keluarga yang cukup ternama, keluarganya menjalankan pertambangan. Jadi, akan ada banyak orang yang begitu dekat dengannya agar kecipratan uang. Praja pun sedikit emosi, saat ia akan mengajar Dandy Baron menahannya s

  • Menantu sang Dewa Perang   Rasa Kecewa

    Pembicaraan yang sangat jarang bahkan tidak pernah terjadi di keluarga Hasya, yaitu dimana Baron ditanyai langkah yang harus dilakukan oleh Aghnia. Semuanya melihat ke Baron, “Adinata Building sekarang, terasa seperti air yang suci, tidak memiliki track record buruk. Tapi, itu tidak menutup kemungkinan kita akan menang,” ujar Baron.“Aghnia, apa kamu bisa menghandle itu?” tanya Joshua dengan mencengkram tongkat, Aghnia sedikit kebingungan akan apa yang harus ia lakukan, kemudian Aghnia menyenggol Baron, “Tidak Aghnia, sepenuhnya itu ada di tanganmu,” kata Baron. Baron kembali ke kamarnya meninggalkan Aghnia dan kedua mertuanya yang masih memikirkan cara agar bisa menang dalam perebutan projek. Kemudian tak lama dari itu, Baron yang sedang menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan pun disusul oleh Aghnia yang langsung duduk di tepi ranjang. Aghnia melihat punggung Baron dan ia memperhatikan Baron, “Kamu, pergi dengan jas itu?” tanya Aghnia dengan memegang dagunya, “Iya, temanku sih

  • Menantu sang Dewa Perang   Jangan Munafik

    Tawaran dari Vanessa sempat terpikirkan olqh Aghnia, namun ia hanya mematung dan mengingat semua yang telah dihadapi oleh Baron. Bahkan, Baron tidak protes sama sekali kepada Aghnia akan apa yang ia alami. Vanessa pun menunggu dengan penuh harap sambil melihat Baron, “Hei Baron, aku dengar ada beberapa restoran yang terkenal di sini. Bagaimana, kita kesana?” ajak Vanessa dengan gayanya yang sangat centil. Baron melirik ke Aghnia, lalu berbisik padanya, “Jika tawaran itu baik untukmu, maka aku akan melakukannya,” bisik Baron yang pikirannya kini telah kembali. Aghnia segera menarik tangan Vanessa untuk segera keluar dari rumahnya, “Vanessa, sampai kapan pun Baron akan menjadi milikku! Kamu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk itu!” kata Aghnia. Vanessa jelas hanya tertawa kepada Aghnia, karena dia sangat terobsesi dengan Baron, “Aghnia-aghnia, untuk sekarang sih kamu memang istrinya, tapi apa pernikahan kalian itu didasarkan cinta? Aku tunggu saja kabar Baron menjadi duda,

DMCA.com Protection Status