Jessica terdiam ketika Baron mengetahui bahwa mereka semua melaporkan Baron ke polisi merupakan akal-akalan dari Lucas, “Kenapa, apa kamu sangat terkejut karena aku tahu semuanya?” tanya Baron. “Lalu, apa yang kamu inginkan?!” Baron hanya melirik ke arah Ivan yang sedang menatapnya dengan tajam, lalu Baron menjawab, “Seperti yang aku katakan, cabut laporan soal aku memukul Ivan atau kalian semua akan terlibat dalam masalah ini, entahlah. Aku hanya bermurah hati sedikit pada si b*jingan ini,” ujar Baron sembari tangannya menunjuk Ivan. Jessica pun menarik bibirnya ke atas sedikit dan mengatakan, “Memangnya, apa yang bisa kamu lakukan? Apa kamu punya pengaruh sebesar keluarga Vigo, hah?” tanya Jessica. Baron mendengus dan berkata, “Aku hanya menawarkan pilihan, dan jangan lupa kamu juga pasti akan terseret karena kamu menyembunyikan segalanya. Terlebih lagi, soal bukti palsu yang diberikan oleh Jagat” kata Baron. Jessica semakin bimbang dengan tawaran dari Baron, Jessica sangat i
Baron melihat kepada Rudy sambil tersenyum lalu Baron mencondongkan badannya ke depan, “Coba, jelaskan lebih rinci, Rudy!” Rudy yang lesu pun ternyata memiliki banyak perjuangan dibaliknya, Rudy bisa mengetahui bahwa Lucas dan Komjen memiliki sebuah kesepakatan. Rudy duduk tegak dan memukul pelan lehernya, “Ah, aku rasa aku sudah menua,” ucap Rudy yang langsung disindir oleh Mr. Abraham, “Kalau kamu tua, lalu aku apa? Purba?” tanya Mr. Abraham.“Mr. Abraham, aku hanya ingin mengasihani diriku sendiri tolong kerjasamanya,” ucap Rudy dengan suara yang lemas. Rudy pun memberikan tumpukan kertas dan disisipi dengan foto, “Aku mengejar pria bejat itu hingga 2 hari dan aku belum tidur sama sekali!” kata Rudy dengan raut muka yang kesal namun juga sedikit memprihatinkan karena kantung mata serta wajahnya sedikit memucat.“Pria bejat?” tanya Baron, Rudy pun mengangguk dan mulutnya tidak berhenti untuk memaki dan mengutuk Lucas, “Pria itu memang tidak bisa lepas dari wanita atau bagaimana?
Persidangan dimulai dengan membacakan dakwaan terhadap Baron, mengenai keterlibatan Lucas dalam penyerangan Baron dalam sel, “Dakwaan, terhadap saudara Lucas Vigo mengenai keterlibatan saudara Lucas dalam penyerangan saudara Baron yang dilakukan oleh oknum kepolisian!” Lucas dengan mimik muka sombong pun mendengus mendengar dakwaan terhadap dirinya, “Saudara Baron, silahkan berikan kejelasan!” perintah Hakim ketua. Baron mengambil mendekat ke arah microphone lalu memberikan keterangan, “Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan memberikan keterangan, saat saya dibawa oleh Polisi, saya mendapatkan kekerasan, mereka melakukannya di area yang sepi, lalu tepat setelah saya dimasukkan ke dalam penjara, Lucas datang dan mengolok-olok saya. Saya juga, mendapatkan penyerangan saat dalam penjara yaitu 2 orang dengan menggunakan sabun yang dibungkus oleh handuk. Jika terkena itu, maka tidak akan meninggalkan bekas luka lebam,” tutur Baron. Para penuntut umum pun menanyakan mengenai kebenaran ucap
Palu pun diangkat kembali, “Tamatlah riwayatmu Baron! Aku benar-benar tidak sabar untuk melihatmu mendekam di penjara dalam waktu yang lama!” batin Lucas dengan sangat senang. Tapi, palunya kembali terhenti ketika para wartawan menerobos masuk, “Pak Lucas! Tolong jelaskan video ini! Apa benar, Anda adalah dalang dari kasus bom kemarin?!” Lucas langsung terbelalak dan berteriak, “APA?!” Para wartawan membanjiri pertanyaan kepada Lucas, “Pak Lucas, apa benar Anda juga orang yang memiliki bisnis ilegal? Bapak menjalankan sebuah tempat klub dengan berdagang n*rkoba disana?!” Lucas sudah seperti orang yang terombang-ambing di lautan, dirinya tidak bisa pergi kemana-mana. Para Hakim pun terkejut karena para wartawan yang berdesakan masuk untuk menanyakan kebenaran kepada Lucas, “Ada apa ini?” Kemudian, di seluruh ponsel orang yang ada di sana tersiarkan sebuah berita mengenai bisnis haram yang dijalankan oleh Lucas, “Berita apa ini?”“Bagaimana mereka bisa tahu semuanya?! Tidak, ad
Baron yang awalnya tidak menunjukkan ekspresi pun langsung tersenyum lebar, “Enggak mau!” kata Baron sembari tersenyum geli melihat Lucas menggonggong.“A-apa? Apa yang kamu katakan, Baron?! Aku sudah melakukan apa yang kamu mau tapi, berani sekali kau membohongiku!” kata Lucas dengan suara yang parau dan nadanya naik turun.“Bagaimana, ya? Soalnya tidak ada untungnya juga aku membantumu. Jadi, aku tidak akan membantumu!” kata Baron yang diselingi tawa. Baron bukan hanya mempermalukan Lucas, melainkan Baron juga membuat harga diri Lucas diinjak-injak oleh dirinya sendiri. Lucas hanya menatap kosong Baron dan para wartawan pun mulai merekam saat Lucas menggonggong kepada Baron, “Pak Lucas, dia tadi menggonggong?”“Wow, itu akan menjadi berita besar, Lucas. Seorang pria kaya dari keluarga Vigo menggonggong untuk diampuni? Kira-kira, apa reaksi yang akan ditunjukkan oleh keluargamu, ya?” tanya Baron. Lucas sudah dibodohi oleh Baron, orang yang dulu sangat mudah dihancurkan kini semua
“Aku lihat kamu senang sekali, Baron Vasilias. Oh, apa aku harus bilang suami istri Aghnia Hasya?!” Baron melirik cepat ke arah suara itu, “Vanessa!” Baron menatap Vanessa karena Vanessa sudah mengetahui bahwa siapa Baron yang sesungguhnya, “Kenapa bisa tahu?” batin Baron dengan mengernyitkan keningnya. Vanessa melihat perubahan reaksi yang ditunjukkan oleh Baron membuat Vanessa semakin gencar untuk bertanya kepada Baron, “Oh, apa ini? Apa kamu kaget?” tanya Vanessa sembari tertawa. Vanessa sempat melihat ke mobil Polisi, “Dia benar-benar bodoh!” batin Vanessa.“Apa yang kamu mau, Vanessa?” tanya Baron. Vanessa kembali fokus kepada Baron sembari tangan kanannya menopang dagu, “Entahlah, bagaimana kalau kita makan, Baronku?” Baron sempat jengkel karena Vanessa mengatakan hal tersebut, “Apa maksudmu mengatakan hal itu?” “Aku bilang kan tidak tahu, apa kamu mau makan bersamaku? Yah, makan siang sudah cukup!” ajak Vanessa. Baron menghela nafasnya, “Maaf, aku tidak tertarik. Dan s
Baron melihat sosok yang tidak asing dalam hidupnya, “Apa mungkin?” gumam Baron.“Hentikan mobilnya! Cepat hentikan” kata Baron dengan sangat memukul senderan kepala. Rudy dan Mr. Abraham langsung saling pandang karena permintaan Baron yang mendadak. Mobil pun langsung berhenti mendadak dan itu mengejutkan Mr. Abraham dan juga Rudy, “Eh, kenapa Tuan?” tanya Rudy, “Ada apa, Tuan? Kenapa mendadak berhenti?!” tanya Mr. Abraham dengan panik.“Ada sesuatu yang harus aku pastikan dengan mata kepalaku sendiri!” ucap Baron dengan tergesa-gesa melepas seat belt dan berlari ke luar. Jelas itu membuat Mr. Abraham dan juga Rudy karena mereka berhenti di keramaian, “Lho? Tuan?!” panggil mereka berdua. Rudy bertanya kepada Mr. Abraham dengan tindakan Baron yang benar-benar mendadak, “Mr. Abraham, kenapa Tuan Baron langsung lari?” tanya Rudy. Mr. Abraham hanya bisa menggelengkan kepala karena sikap Baron yang pergi begitu saja dan berlari ke halaman. Baron berlari ke arah wanita itu, ia sanga
Di sebuah Negeri berdiri seorang yang ditakuti oleh militer di seluruh Negara. Orang dari Asia yang mampu menguasai Eropa dalam pertempuran Agung. Dialah sang Jendral Theos Yang Agung, Baron Vasilias. Di belakang Baron, berdiri barisan para tentara yang sudah menyelesaikan tugasnya, Baron membalikkan badannya dan para tentara itu memberi hormat kepada Baron.Sebelum menjadi sosok jenderal yang ditakuti dan disegani, Baron hanya seorang menantu tak berguna yang selalu diinjak-injak oleh keluarga istrinya.Dulu, di kediaman keluarga Hasya, Baron sering diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan, mereka memberi makan Baron dengan nampan dan piring yang biasanya diberikan pada Anjing. Tak hanya itu, ia bahkan dianggap oleh lingkungannya sebagai anak haram yang dibuang oleh keluarganya sendiri.Sampai akhirnya keburukan nasibnya memuncak. Di dalam sebuah kamar, semua keluarga istrinya melihat Baron dan seorang wanita yang merupakan sahabat istrinya tengah berada di satu ranjang dengan tanpa b