Louis mengantarkan hidangan King Crab, Kaviar Almas yang mewah ke meja Baron, dengan suara penuh hormat, “Silahkan menikmati hidangan kami, Monsieur Baron.” Para tamu restoran terkejut dan membuka mata lebar-lebar. Mereka tidak menyangka bahwa hidangan super mewah itu akan diberikan kepada Baron.“Apa? Kenapa Baron yang mendapatkan hidangan itu?”“Aku tidak tahu. Seharusnya hidangan itu diberikan kepada Dandy.” Dandy menjadi bingung sekaligus kesal, “Apa yang terjadi? Kenapa hidangan itu diberikan kepada Baron?” batin Dandy. Baron melihat hidangan itu dan tersenyum pada Louis, “Terima kasih, Louis. Hidangan ini terlihat sangat lezat, apa kamu serius menghidangkan makanan ini untukku?” tanya Baron.“Tentu saja Monsieur, Anda adalah tamu kehormatan di restoran kami, Monsieur Baron Vasilias!” Semakin banyak kesal yang ditumpuk oleh Dandy hingga urat di wajahnya terlihat jelas, “Baron Vasilias! Takkan aku ampuni kau!” gerutu Dandy dengan menggertakan giginya. Baron mengangkat bahun
Di tengah ketegangan antara Baron, Dandy, dan Elina, Louis muncul dengan ide baru untuk meredakan situasi dan sekaligus membuat Baron semakin dihormati.Louis mengumumkan diadakannya lelang amal di Tarot Palace Auction, sebuah tempat lelang ternama yang hanya dihadiri oleh para elit dan orang-orang kaya. Lelang ini akan menjadi kesempatan bagi para tamu untuk menunjukkan kekayaan mereka dan saling memperkuat posisi dan juga kehormatan mereka. Dandy dan Elina, yang terobsesi dengan kekayaan dan status, langsung tertarik dengan ide lelang ini. Mereka berdua bertekad untuk menjadi pemenang lelang dan menunjukkan kepada Baron siapa yang lebih kaya dan berkuasa.“Bagaimana? Tarot Palace Auction sangat terkenal melelang banyak sekali barang-barang berharga. Bahkan, tidak jarang para Raja-raja di Timur Tengah datang untuk mendapatkan permata,” jelas Louis. Dandy tersenyum sinis, “Untuk apa melakukan lelang? Bukannya sudah jelas, bahwa aku adalah yang paling kaya?” Elina melirik Baron ya
“Selamat malam, para kolektor sejati! Malam ini, kita menghadirkan banyak sekali barang-barang yang berkualitas tinggi serta langka! Dan, hasil dari lelang ini semuanya akan diserahkan ke panti asuhan!”Ruang lelang yang mewah itu dipenuhi oleh para kolektor kaya raya dan pengusaha sukses. Mata mereka berbinar-binar penuh ambisi, siap untuk saling sikut demi mendapatkan harta yang mereka inginkan Biasanya, orang-orang yang menghadiri lelang hanyalah perwakilan saja. Dan, orang kaya yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot pergi ke tempat lelang. Namun, beda halnya dengan Tarot Palace Auction, tidak boleh ada perwakilan sama sekali, hanya orang-orang yang memiliki kekayaan yang cukup untuk ikut salan lelang tersebut . Praja berbisik pada Baron, “Baron lihat semua orang-orang ini. Mereka, bukan hanya dari negara Asia saja. Bahkan, orang Eropa pun ada!” Baron melihat semua orang dan memang benar, mereka semua adalah orang yang cukup berpengaruh. Terutama, ada seseorang yang menjadi
Seorang pria tua usianya namun tidak dengan fisiknya yang seperti pria berusia 30 tahun, pria itu menawar dengan jumlah yang lebih tinggi dari yang ditawar oleh Dandy. 3 miliar adalah jumlah yang cukup banyak untuk sebuah kalung giok, terutama itu merupakan giok yang memiliki kualitas tinggi. Namun, dibalik itu Baron seperti cukup familiar dengan pria tua tersebut terutama orang-orang dibelakangnya.“Pria itu, apa mungkin dia—”“Baron, dia Surya Vigo pemimpin keluarga Vigo. Dia, adalah harimau yang sudah tua namun harimau tetaplah harimau,” bisik Praja. Baron pun tertawa kecil, “Baru saja aku atasi anaknya, apa kini aku harus bersinggungan dengannya?” kata Baron. Praja menasehati Baron dengan kata-kata yang sedikit menyindir Baron, “Baron, aku tidak tahu kamu tinggal di negara mana yang bisa bebas memukul orang. Tapi, jangan gegabah melawan Surya Vigo, dia salah satu orang yang berpengaruh di negeri ini. Dan, dia juga pernah masuk jajaran orang terkaya di dunia, kamu pasti tahu F
Dandy sudah termakan oleh egonya, ia benar-benar tidak peduli dengan uang yang ia keluarkan hanya gengsi yang ia miliki.“12 miliar! Aku tawar itu, anak-anak seperti kalian tidak cocok dengan giok!” Surya yang kini menunjukkan aura yang ia miliki adalah keangkuhan yang absolut.Baron tersenyum sinis. Dia tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya. Dandy, dengan egonya yang tinggi, pasti akan terus menaikkan harga sampai titik di mana dia tidak mampu lagi, “Surya, dia benar-benar ingin menunjukkan semuanya, ya?” gumam Baron. Baron sebenarnya sudah tidak begitu tertarik kepada giok itu dan dia memilih untuk mundur terlebih dahulu, “Praja, aku rasa aku akan mundur kali ini. Aku ingin melihat sejauh mana ego Dandy akan mengelabuinya,” bisik Baron yang disetujui oleh Praja.“Bagus Baron, tidak ada gunanya jika kamu hanya terus memberi makan ego Dandy!” balas Praja. Dandy semakin frustasi karena ia harus kembali merogoh kocek dengan harga yang fantastis. Tapi, ketika ia melirik ke Baro
Di sebuah Negeri berdiri seorang yang ditakuti oleh militer di seluruh Negara. Orang dari Asia yang mampu menguasai Eropa dalam pertempuran Agung. Dialah sang Jendral Theos Yang Agung, Baron Vasilias. Di belakang Baron, berdiri barisan para tentara yang sudah menyelesaikan tugasnya, Baron membalikkan badannya dan para tentara itu memberi hormat kepada Baron.Sebelum menjadi sosok jenderal yang ditakuti dan disegani, Baron hanya seorang menantu tak berguna yang selalu diinjak-injak oleh keluarga istrinya.Dulu, di kediaman keluarga Hasya, Baron sering diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan, mereka memberi makan Baron dengan nampan dan piring yang biasanya diberikan pada Anjing. Tak hanya itu, ia bahkan dianggap oleh lingkungannya sebagai anak haram yang dibuang oleh keluarganya sendiri.Sampai akhirnya keburukan nasibnya memuncak. Di dalam sebuah kamar, semua keluarga istrinya melihat Baron dan seorang wanita yang merupakan sahabat istrinya tengah berada di satu ranjang dengan tanpa b
Di saat Baron sedang melihat Aghnia yang terbaring, ia dikejutkan dengan hadirnya sosok yang ia benci selama ini. “Siapa kau?” tanya seorang pria yang datang dengan membawa istrinya, serta ada dua orang pasangan tua di belakangnya.“Suara itu?!” Baron menggetarkan giginya dan melihat ke arah suara tersebut berasal.“Mereka!” batin Baron.“Baron?!” ucap pria tersebut yang tidak lain adalah Ivan Hasya serta istrinya. Keterkejutan mereka melihat Baron yang datang dengan sosok yang berbeda, membuat mereka syok. Dan, pandangan Baron yang dulunya seperti pria polos kini berubah menjadi tegas dan berwibawa.“Kau! Kenapa kau ada di sini, Baron?!” tanya Ivan.“Kenapa? Apa aku harus memilih alasan yang jelas untuk itu?” jawab Baron sambil menunjukkan ke arah Aghnia.“Istriku! Aghnia Hasya! Dia terbaring di sana dan kamu masih bertanya untuk apa aku disini, Ivan?!” Tiba-tiba sebuah tamparan melayang keras di wajah Baron, akan tetapi wajah Baron cukup keras alhasil tangan dari Jessica lah ya
Terdengar suara dari Aghnia yang memanggil nama Baron secara berulang-ulang, hal itu jelas membuat Baron terkejut karena orang yang dicari pertama kali oleh Aghnia adalah dirinya. “Aghnia?” Baron langsung melihat ke arah Aghnia yang sedang terbaring, ia dikejutkan dengan Aghnia yang sadar namun sepertinya belum sepenuhnya Aghnia sadar. Baron menghampiri Aghnia dengan pelan-pelan, karena ia masih tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan istrinya setelah sekian lama terpisahkan.“A-aghnia…” Baron kini sudah ada di sisi Aghnia, dan ia melihat Aghnia yang setengah sadar dan sayup-sayup terdengar suara Aghnia yang masih memanggil nama Baron.“B-baron?” Aghnia mencoba untuk memproses ingatannya, tapi sosok Baron yang ia pikirkan jauh berubah dengan yang sekarang, kini sudah berdiri Baron dengan wajah yang sedih. Baron memeluk Aghnia dengan cukup erat.“Aghnia! Aku kembali, aku kembali Aghnia!” Dengan tangan yang masih lemah, Aghnia memeluk Baron sambil ia menangis.“Dasar,
Dandy sudah termakan oleh egonya, ia benar-benar tidak peduli dengan uang yang ia keluarkan hanya gengsi yang ia miliki.“12 miliar! Aku tawar itu, anak-anak seperti kalian tidak cocok dengan giok!” Surya yang kini menunjukkan aura yang ia miliki adalah keangkuhan yang absolut.Baron tersenyum sinis. Dia tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya. Dandy, dengan egonya yang tinggi, pasti akan terus menaikkan harga sampai titik di mana dia tidak mampu lagi, “Surya, dia benar-benar ingin menunjukkan semuanya, ya?” gumam Baron. Baron sebenarnya sudah tidak begitu tertarik kepada giok itu dan dia memilih untuk mundur terlebih dahulu, “Praja, aku rasa aku akan mundur kali ini. Aku ingin melihat sejauh mana ego Dandy akan mengelabuinya,” bisik Baron yang disetujui oleh Praja.“Bagus Baron, tidak ada gunanya jika kamu hanya terus memberi makan ego Dandy!” balas Praja. Dandy semakin frustasi karena ia harus kembali merogoh kocek dengan harga yang fantastis. Tapi, ketika ia melirik ke Baro
Seorang pria tua usianya namun tidak dengan fisiknya yang seperti pria berusia 30 tahun, pria itu menawar dengan jumlah yang lebih tinggi dari yang ditawar oleh Dandy. 3 miliar adalah jumlah yang cukup banyak untuk sebuah kalung giok, terutama itu merupakan giok yang memiliki kualitas tinggi. Namun, dibalik itu Baron seperti cukup familiar dengan pria tua tersebut terutama orang-orang dibelakangnya.“Pria itu, apa mungkin dia—”“Baron, dia Surya Vigo pemimpin keluarga Vigo. Dia, adalah harimau yang sudah tua namun harimau tetaplah harimau,” bisik Praja. Baron pun tertawa kecil, “Baru saja aku atasi anaknya, apa kini aku harus bersinggungan dengannya?” kata Baron. Praja menasehati Baron dengan kata-kata yang sedikit menyindir Baron, “Baron, aku tidak tahu kamu tinggal di negara mana yang bisa bebas memukul orang. Tapi, jangan gegabah melawan Surya Vigo, dia salah satu orang yang berpengaruh di negeri ini. Dan, dia juga pernah masuk jajaran orang terkaya di dunia, kamu pasti tahu F
“Selamat malam, para kolektor sejati! Malam ini, kita menghadirkan banyak sekali barang-barang yang berkualitas tinggi serta langka! Dan, hasil dari lelang ini semuanya akan diserahkan ke panti asuhan!”Ruang lelang yang mewah itu dipenuhi oleh para kolektor kaya raya dan pengusaha sukses. Mata mereka berbinar-binar penuh ambisi, siap untuk saling sikut demi mendapatkan harta yang mereka inginkan Biasanya, orang-orang yang menghadiri lelang hanyalah perwakilan saja. Dan, orang kaya yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot pergi ke tempat lelang. Namun, beda halnya dengan Tarot Palace Auction, tidak boleh ada perwakilan sama sekali, hanya orang-orang yang memiliki kekayaan yang cukup untuk ikut salan lelang tersebut . Praja berbisik pada Baron, “Baron lihat semua orang-orang ini. Mereka, bukan hanya dari negara Asia saja. Bahkan, orang Eropa pun ada!” Baron melihat semua orang dan memang benar, mereka semua adalah orang yang cukup berpengaruh. Terutama, ada seseorang yang menjadi
Di tengah ketegangan antara Baron, Dandy, dan Elina, Louis muncul dengan ide baru untuk meredakan situasi dan sekaligus membuat Baron semakin dihormati.Louis mengumumkan diadakannya lelang amal di Tarot Palace Auction, sebuah tempat lelang ternama yang hanya dihadiri oleh para elit dan orang-orang kaya. Lelang ini akan menjadi kesempatan bagi para tamu untuk menunjukkan kekayaan mereka dan saling memperkuat posisi dan juga kehormatan mereka. Dandy dan Elina, yang terobsesi dengan kekayaan dan status, langsung tertarik dengan ide lelang ini. Mereka berdua bertekad untuk menjadi pemenang lelang dan menunjukkan kepada Baron siapa yang lebih kaya dan berkuasa.“Bagaimana? Tarot Palace Auction sangat terkenal melelang banyak sekali barang-barang berharga. Bahkan, tidak jarang para Raja-raja di Timur Tengah datang untuk mendapatkan permata,” jelas Louis. Dandy tersenyum sinis, “Untuk apa melakukan lelang? Bukannya sudah jelas, bahwa aku adalah yang paling kaya?” Elina melirik Baron ya
Louis mengantarkan hidangan King Crab, Kaviar Almas yang mewah ke meja Baron, dengan suara penuh hormat, “Silahkan menikmati hidangan kami, Monsieur Baron.” Para tamu restoran terkejut dan membuka mata lebar-lebar. Mereka tidak menyangka bahwa hidangan super mewah itu akan diberikan kepada Baron.“Apa? Kenapa Baron yang mendapatkan hidangan itu?”“Aku tidak tahu. Seharusnya hidangan itu diberikan kepada Dandy.” Dandy menjadi bingung sekaligus kesal, “Apa yang terjadi? Kenapa hidangan itu diberikan kepada Baron?” batin Dandy. Baron melihat hidangan itu dan tersenyum pada Louis, “Terima kasih, Louis. Hidangan ini terlihat sangat lezat, apa kamu serius menghidangkan makanan ini untukku?” tanya Baron.“Tentu saja Monsieur, Anda adalah tamu kehormatan di restoran kami, Monsieur Baron Vasilias!” Semakin banyak kesal yang ditumpuk oleh Dandy hingga urat di wajahnya terlihat jelas, “Baron Vasilias! Takkan aku ampuni kau!” gerutu Dandy dengan menggertakan giginya. Baron mengangkat bahun
Dandy yang meninggikan suaranya dan memesan makanan mewah yang ada di restoran LLDC pun kurang mendapat tanggapan baik dari staff yang ada di sana, “Apa dia baru saja memesan makanan mewah setelah menantang Monsieur Baron?” batin Louis. Dandy melihat ke arah Louis yang menatapnya, “Kamu! Apa kamu tidak dengar apa yang aku katakan?! Bawa semua makanan mewah yang kalian miliki!” perintah Dandy. Louis menghela nafasnya, “Aku bukan pelayan, aku adalah manajer restoran ini!“ kata Louis. Tapi dengan sifat angkuh dari Dandy, ia benar-benar tidak memperdulikan siapa orangnya, ia selalu berpikir bahwa selama ia ada uang, maka siapapun bisa ia suruh.“Kamu pikir aku peduli? Cepat, bawakan semuanya!” kata Louis yang mengeluarkan sebuah kartu kredit yang terkenal, yaitu American Express. Semua teman yang ada bersama Louis pun begitu memuji dan menyanjung Dandy.“Dandy! Kamu serius kan? Kita bisa memesan apa saja?”“Tentu saja! Pesan saja sesuka kalian!” Baron yang sedang memutar gelas wine
Ucapannya seperti seseorang yang sudah lama tidak bertemu orang yang sering ia hina. Baron dan juga Praja menoleh dengan cepat dan itu adalah orang yang sering merendahkan Baron saat masih SMA. Pria yang diikuti oleh banyak orang, yang jelas-jelas mereka semua adalah penjilat yang handal, dikelilingi oleh wanita. Dan juga, ada seseorang yang mereka berdua sangat kenal, “Gino Auriga?” batin Baron yang melihat temannya dengan rambut yang baru saja dipotong paksa hingga meninggalkan beberapa bekas luka.“Dandy! Kau, ada disini ternyata?” tanya Praja dengan tegas.“Jelaslah, aku punya uang untuk makan di sini, oh dan juga bagaimana perusahaanmu? Kapan akan hancur? Sayang sekali ya, harus menjadi orang dengan status rendah!” sindir Dandy. Dandy merupakan seorang anak dari keluarga yang cukup ternama, keluarganya menjalankan pertambangan. Jadi, akan ada banyak orang yang begitu dekat dengannya agar kecipratan uang. Praja pun sedikit emosi, saat ia akan mengajar Dandy Baron menahannya s
Pembicaraan yang sangat jarang bahkan tidak pernah terjadi di keluarga Hasya, yaitu dimana Baron ditanyai langkah yang harus dilakukan oleh Aghnia. Semuanya melihat ke Baron, “Adinata Building sekarang, terasa seperti air yang suci, tidak memiliki track record buruk. Tapi, itu tidak menutup kemungkinan kita akan menang,” ujar Baron.“Aghnia, apa kamu bisa menghandle itu?” tanya Joshua dengan mencengkram tongkat, Aghnia sedikit kebingungan akan apa yang harus ia lakukan, kemudian Aghnia menyenggol Baron, “Tidak Aghnia, sepenuhnya itu ada di tanganmu,” kata Baron. Baron kembali ke kamarnya meninggalkan Aghnia dan kedua mertuanya yang masih memikirkan cara agar bisa menang dalam perebutan projek. Kemudian tak lama dari itu, Baron yang sedang menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan pun disusul oleh Aghnia yang langsung duduk di tepi ranjang. Aghnia melihat punggung Baron dan ia memperhatikan Baron, “Kamu, pergi dengan jas itu?” tanya Aghnia dengan memegang dagunya, “Iya, temanku sih
Tawaran dari Vanessa sempat terpikirkan olqh Aghnia, namun ia hanya mematung dan mengingat semua yang telah dihadapi oleh Baron. Bahkan, Baron tidak protes sama sekali kepada Aghnia akan apa yang ia alami. Vanessa pun menunggu dengan penuh harap sambil melihat Baron, “Hei Baron, aku dengar ada beberapa restoran yang terkenal di sini. Bagaimana, kita kesana?” ajak Vanessa dengan gayanya yang sangat centil. Baron melirik ke Aghnia, lalu berbisik padanya, “Jika tawaran itu baik untukmu, maka aku akan melakukannya,” bisik Baron yang pikirannya kini telah kembali. Aghnia segera menarik tangan Vanessa untuk segera keluar dari rumahnya, “Vanessa, sampai kapan pun Baron akan menjadi milikku! Kamu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk itu!” kata Aghnia. Vanessa jelas hanya tertawa kepada Aghnia, karena dia sangat terobsesi dengan Baron, “Aghnia-aghnia, untuk sekarang sih kamu memang istrinya, tapi apa pernikahan kalian itu didasarkan cinta? Aku tunggu saja kabar Baron menjadi duda,