Share

Bab 5

Ternyata Kevin berhasil menghubungi Antoni. Dan yang paling mencengangkan, Antoni mengatakan jika masih berharap cinta Claire. Keduanya bahkan berencana bertemu di sebuah cafe untuk membahas Claire. Sepulang dari rutinitas pekerjaannya, Antoni dan Kevin kini bertemu di sebuah Cafe yang sudah mereka berdua tentukan. Cafe Olivier menjadi tempat tujuan mereka berdua.

“Antoni. Apa kau tahu jika Claire menikah namun tidak saling mencintai?” Kevin menyampaikan informasi mengenai kabar pernikahan Claire.

Antoni mengusap dagu seraya seraya berkata “Aku masih mencintai Claire, bisakah kau membantuku?” Pertanyaan Antoni menjadi angin segar bagi Kevin. Kevin sudah menduga jika rencana busuknya akan berhasil dengan memanfaatkan Antoni.

“Oh, tentu saja! Aku pasti membantumu bersatu dengan Claire. Aku sendiri tidak rela jika sepupuku jatuh kepada pria tidak berguna!” Ucap Kevin. Kevin begitu bangga karena mendapati Antoni masih berharap cinta Claire.

Sepasang mata kebetulan memperhatikan Kevin dan juga Antoni di seberang Cafe. Arnold merasa ada yang mencurigakan dengan sikap Kevin. Tidak biasanya bersikap biasa dengan seseorang. Kevin adalah manusia paling arogan serta angkuh.

Arnold meraih ponsel di saku celana dan menghubungi Jack setelah mengambil gambar mereka berdua.

“Jack, bisakah kau mencari informasi orang ini?” Ucap Arnold pada Jack seraya memberikan sebuah foto yang baru saja di dapatkannya.

“Baik, Tuan muda!” Ucap Jack menyanggupi perintah majikannya.

Jack bersiap mencari informasi mengenai sosok Antoni. Tidak butuh waktu lama, informasi mengenai Antoni sudah terkirim padanya.

“Mantan kekasih?” Arnold membaca sebuah kalimat dari pesan yang dikirim Jack padanya. Jack juga menceritakan jabatan Antoni di salah satu perusahaan ternama yang bekerja sama dengan Emrand grup.

“Baiklah. Kau dalam pengawasanku, Antoni. Sedikit saja kau merusak moodku, maka akan aku hancurkan posisimu!” Gumam Arnold.

Di seberang Cafe terlihat sebuah toko yang menjual bunga mawar merah cantik sekali. Dandelions Flower, toko bunga yang terkenal di kota ini karena memiliki kualitas sangat bagus. Bahkan satu tangkai seharga ribuan dollar.

“Bisakah kau berikan aku satu tangkai mawar itu?” Tanya Arnold seraya menunjuk ke arah satu tangkai mawar yang dihiasi plastik bening dengan sebuah pita yang melingkar di bawah kelopak bunga.

“Ini mahal, Tuan. Pria biasa sepertimu tidak akan mampu membeli bunga disini meski hanya satu tangkai!” Penjual bunga itu tidak melayaninya, malah memberikan hinaan karena penampilan Arnold yang menggunakan pakaian biasa.

Pada dasarnya, pelanggan toko adalah orang-orang kaya dengan pakaian mahal yang mampu membeli bunga di Dandelions Flower.

“Pergilah, Tuan! Anda akan merusak keberuntungan toko saya!” Penjual bunga itu mengusir Arnold dengan kasar.

“Nona Grace. Anda akan menyesal karena sudah menghina saya!” ucap Arnold seraya membaca name tag yang tersemat di dada kiri penjual bunga.

“Pria miskin tidak patut menghina saya! Pergilah sebelum aku melaporkanmu ke polisi!” Ucapan yang keluar dari mulut Grace membuat darah Arnold mendidih. Andai bukan wanita, pasti Arnold sudah memukulnya.

“Sepuluh menit lagi aku pastikan anda akan menjadi wanita jalanan!” Sahut Arnold.

Tidak berapa lama, datanglah dua mobil berwarna hitam. Beberapa pria bertubuh kekar keluar dari mobil tersebut dan seketika menghancurkan semua dari toko Dandelions Flower.

“Hentikan!” Teriak Grace yang terkejut melihat toko bunga miliknya hancur tanpa sisa. Bunga seharga ratusan ribu dollar kini berubah menjadi tumpukan sampah.

“Ini akibatnya jika sudah berani menghina Tuan muda!” Jack menghampiri Grace yang ketakutan. Jack bahkan menarik kerah baju Grace hingga tubuh Grace sedikit terangkat.

“Tu-Tuan Jack. Siapakah lelaki itu?” Tanya Grace seraya menunjuk ke arah Arnold yang berdiri menyaksikan kehancuran tokonya. Grace tidak tahu jika pria yang dihinanya adalah orang paling berpengaruh.

“Dia adalah bos besar. Ini pelajaran kecil untukmu. Andai kau bukan wanita, aku pastikan sudah menghabisimu juga!” Jack kembali menggertak Grace yang wajahnya memucat karena rasa takut. Jack akhirnya melepaskan cengkraman tangannya dan membiarkan Grace duduk menyaksikan bunga mahal di tokonya hancur berantakan.

Grace kembali menatap penampilan Arnold, tidak menyangka jika lelaki berpenampilan sederhana adalah orang kaya. Bahkan jaket yang dikenakannya terdapat enam jahitan.

“Cepat minta maaf pada Tuan Muda!” Pekik Jack membuat Grace semakin ketakutan. Siapapun pasti tahu kekuatan orang kaya di kota ini. Sedikit saja melakukan kesalahan maka hukuman kejam akan menjadi hadiahnya.

“Ba-baik, Tuan!” Ucap Grace seraya merangkak ke arah Arnold dan kemudian berlutut seraya meminta maaf.

“Ma-maafkan saya, Tuan. Saya tidak tahu jika anda sebenarnya seorang pewaris!” Grace mengatakan permintaan maaf seraya berlutut di depan Arnold.

“Nona Grace. Aku harap setelah kejadian ini, kau tidak lagi menilai seseorang dari penampilannya saja! Bangunlah, aku memaafkanmu! Dan ingat, kau harus sembunyikan identitasku. Jika kau melanggar, kau bisa terima hukuman setelahnya!” Ucap Arnold Seraya meminta Grace segera berdiri dan memberikan ancaman pada Grace.

Arnold kemudian meminta Jack beserta anak buahnya keluar dari toko.

“Tuan. Apakah Antoni membuat masalah dengan Anda?” Tanya Jack ketika mendapati Antoni dan Kevin masih berada di cafe.

“Sepertinya dia akan membuat ulah nantinya. Kita tunggu saja jika dia membuat ulah nantinya. Setelah itu terserah padamu. Kau bisa membuatnya cacat seumur hidup!” Seru Arnold seraya meninggalkan Jack bersama anak buahnya.

Arnold berjalan menyusuri trotoar untuk sampai ke rumah keluarga Klein. Trotoar yang menghubungan jalan pintas menuju ke tempat tujuan menjadi jalan favorit Arnold demi menghemat waktu.

“Hey, Arnold pecundang!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status