Share

Bab 81

Adrian yang membawa pergi mertua Martin dan kedua keluarga saudaranya, ia tidak bisa berlari begitu cepat, mengingat luka Reinhard dan Matias cukup parah, membuatnya kesulitan berlari.

"Cukup, tinggalkan kami saja, Sarah!" tegur Reinhard sambil menangis, ia sadar kalau dirinya hanya menjadi beban.

"Benar kata Kak Reinhard, tinggalkan kami berdua saja," timpal Matias.

Istri keduanya menangis terisak, melihat suaminya benar-benar sudah tidak berdaya dan tidak sanggup lagi berlari.

Adrian memutar bola mata malas, ia jongkok dihadapan keduanya dan menarik kerahnya. "Dengar baik-baik brengsek! Tuan besar sudah mempertaruhkan nyawa demi kalian! Apa kalian pikir nyawa beliau sepadan dengannya!"

Adrian terlihat sangat marah, pria itu jelas kesal. Karena pengorbanan Tuannya seolah tidak di hargai sama sekali.

Reinhard dan Matias tidak bisa berkata-kata, mereka hanya bisa menangis dengan Istrinya masing-masing.

Adrian menghela napas. "Semua bawahan tuan Besar ada di dekat sini, mereka pasti akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
martin sbg tokoh utama tdk boleh kalah, gak seru kalo kalah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status