Levy mendapat telepon dari Mikhael yang menyuruhnya datang ke perusahaan. Dia tidak mau dan berbalik memarahi Mikhael, seakan dia yang berkuasa di Inter Nayama.
Mikhael menceritakan semuanya, tentang kehadiran Tuan Muda, dan hancurnya laptop Alienware pribadi Levy. “Terserah Tuan Levy, saya hanya menyampaikan amanat dari Tuan Muda. Beliau juga menitipkan surat resmi tulisan tangan pada saya, surat yang hanya boleh dibaca oleh Anda.”
“Haahh? Tuan Muda Nayama datang memimpin rapat?” Levy kelabakan, dia masih duduk santai di villa keluarga Latusia, pesta minum whisky bersama anggota keluarga lain.
Claudia dan Ann yang mendengar itu terkejut melihat reaksi Levy. “Kenapa? Siapa yang membuatmu terkejut? Katakan, Sayang, apa ada yang berani membuat Levy ketakutan seperti ini?”
“Diam!” Levy membentak Claudia hingga gadis itu menangis tersedu-sedu.
“Masalah ini tidak akan selesai hanya dengan kata sayang
Levy sampai di Inter Nayama pukul delapan lebih lima menit. Melvin sudah berdiri di sana dengan tangan melingkar di dada. Melvin menatap tajam ke arah Levy, mengekspresikan emosinya sekarang.“Dari mana saja? Bukankah pagi ini Inter Nayama mengadakan rapat bersama Tuan Muda?”“Aku tidak tahu jika rapat itu dihadiri Tuan Muda. Jika aku tahu, aku pasti hadir sebelum yang lain hadir,” jawab Levy, begitu ringan, tidak merasa bersalah sama sekali.“Ohh, hadir tidaknya dirimu dalam rapat besar tergantung pada kehadiran Tuan Muda, jadi begitu?”“Ya iyalah, jika Tuan Muda tidak hadir, kenapa aku harus hadir? Rapat bisa aku wakilkan, ada Mikhael, ada Yudha juga selaku wakil direktur. Mereka sangat cakap untuk memimpin rapat.”“Lalu?”“Aku bisa melakukan hal lain.”Melvin semakin geram dengan tingkah Levy, dia mengepalkan tangan, siap menjatuhi Levy dengan pukulan dan tenda
“Hahaha, tidak sengaja katamu? Cuih...”Melvin meludahi Levy tepat di wajahnya. “Kamu lebih memilih cinta dari pada kepercayaan, kan? Kembalilah ke Keluarga Latusia, dan lihat reaksi mereka begitu mereka tahu kamu dipecat dari Inter Nayama. Sebentar lagi kamu paham, seberapa busuknya perempuan bernama Claudia.”“Tolong beri aku kepercayaan lagi, Tuan,” pinta Levy.“Dasar tidak tahu malu! Masih untung Tuan Muda tidak menuntut ganti rugi atas terjualnya 49 saham Inter Nayama. Beliau masih memiliki hati nurani. Memecatmu adalah jalan terbaik untuk Tuan muda, untukmu juga.”Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Levy adalah kembali ke villa Claudia, memohon agar diberi pekerajaan layak di Indaluna, atau di perusahaan lain di bawah naungan Keluarga Latusia.Melvin pergi meninggalkan Levy yang masih bersimpuh. Semua orang menatap Levy dengan tatapan hina. Mereka paham, Levy pasti melakukan kesalahan besar sam
Davin menunggu kedatangan Levy di villa mewah miliknya, tepat di kamar 312. Villa itu letaknya tidak jauh dari Inter Nayama, salah satu perusahaan cabang Nayama yang nantinya dipimpin Davin.“Kira-kira Levy datang tepat waktu atau nggak?” Melvin coba menerka-nerka.“Orang kayak gitu pasti ngebelain harta, Vin, percaya aku deh! Dia bakal datang tepat waktu. Cowok modelan Levy tak ubahnya anjing-anjing Nayama.” Davin meyakinkan Melvin jika Levy pasti datang tepat waktu, bahkan lima sepuluh menit lebih cepat.Davin yakin, Levy pasti melakukan apapun untuk mengembalikan kepercayaan Davin, bahkan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sampai bertaruh nyawa.Dan itu benar-benar terjadi.Levy menyetir mobil sedannya dengan kecepatan di atas delapan puluh kilo per jam, padahal dia tidak sedang berada di jalur tol arah ibukota. Levy sungguh gila. Dia meliuk-liuk melewati mobil-mobil di jalan raya.“Sialan, kenapa mest
Di ujung ruang perapian ada dua ekor merpati putih yang diletakkan di dalam kandang. Selain suka mengoleksi ukiran dan foto-foto lama, Davin juga suka memelihara berbagai jenis hewan, salah satunya merpati putih itu.Kedatangan Levy disambut mewah oleh Davin, dia sengaja menyiapkan karpet merah khusus untuk Levy.“Hey, masih ingat aku?” Davin bertanya santai.Levy menahan amarah ketika melihat Davin duduk sembari mengangkat salah satu kakinya. Tangan Levy sudah mengepal, dia siap memukul Davin karena mengira Davin adalah mata-mata yang melaporkan ke Nayama kalau dia yang mengembalikan kartu anggota Klan Emas keluarga Latusia.“A-apa yang kamu lakukan di sini!” Levy langsung membentak Davin, tapi Melvin dengan cepat menutup mulut Levy dengan suara lantangnya.“Jangan macam-macam dengan Tuan Muda! Gonggonganmu tidak berlaku di sini! Kamu tidak punya kuasa untuk membentak Tuan Muda! Asal kamu tahu, yang kamu lakuin nggak
Melihat tangan Levy bergerak meraih pecahan seratus dollar itu, Davin segera menginjak jemari Levy hingga pria itu berteriak kesakitan.“Eits, tidak semudah itu. Kamu boleh mengambilnya, dengan syarat, menggonggonglah sampai gonggonganmu mirip anjing yang sebenarnya. Kalau gonggonganmu bagus, kamu bisa ambil uang itu, tapi tidak boleh dengan tangan. Kamu harus mengambilnya dengan jilat lidah!”Ini kemenangnan mutlak bagi Davin, dia bisa menyiksa Levy sesuka hati tanpa khawatir ada pihak kepolisian yang akan mengusut kasus ini.Toh kalaupun pihak kepolisian atau jurnalis tahu tentang penyiksaan ini, pihak Nayama pasti membayar uang tutup mulut agar bagaimana kasus ini tidak menyebar ke khalayak umum. Di negara ini, uang bisa menyelesaikan segalanya.Levy tidak bisa marah dan terpaksa menuruti semua keinginan Davin.Melvin menikmati siksaan itu, begitu juga dengan Davin. Mereka sangat bahagia mendengar gonggongan Levy, bahkan tak segan me
Levy masih memohon bagai anjing minta belas kasih pada tuannya. Yang dia dapat bukan ampunan atau belas kasih, melainkan satu hadiah krusial dari Davin. Prak! Davin, sekali lagi, menendang kepala Levy tanpa belas kasihan. Levy tersungkur sampai tubuhnya menabrak meja. Levy tidak menyerah, dia tetap mendekati Davin meskipun rasa sakit menyelimuti tubuhnya. Melihat kesungguhan Levy untuk minta maaf dan pengampunan, Davin pun iba dan menawari pekerjaan baru pada Levy. Ekspresi Levy langsung berubah. Dia sangat bahagia mendengar hal tersebut. “Bukan berarti aku kasihan padamu, Levy, tapi aku rasa, pekerjaan ini memang cocok untukmu,” kata Davin sembari melempar lintingan tembakamu ke wajah Levy. “Merokoklah dulu, kamu pasti capek. Lima menit lagi dokter datang dan mengobati luka-lukamu.” Mereka bertiga duduk santai di atas sofa. Sebelum bersantai, Davin lebih dulu menyuruh Levy mandi karena tubuhnya sangat bau. Bukan bau busuk, tapi anyir
Levy mendengar kisah Davin dan Melvin, dia akhirnya tahu jika mereka berdua sudah akrab sejak berusia enam tahun.Melvin yang dulunya seorang yatim piatu, diangkat Tuan Besar Juta menjadi anak asuh keluarga besar Nayama. Usut punya usut, ayah kandung Melvin dulunya merupakan kepala mafia terkenal, namun terbunuh saat inspeksi besar-besaran terjadi di kota Washington.Juta yang waktu itu memimpin rapat di Beverley Hill, segera berangkat menuju Washington untuk mencari seorang bocah bernama Melvin.Tepat di bawah Yolk Bridge, Melvin diasuh oleh seorang lelaki tua mantan anggota kepolisian. Juta mendapat informasi dari mafia perempuan Skotlandia bernama Anneth, dia mengantar Juta ke Yolk Bridge.Awalnya si tua itu menolak Juta, tapi lama-kelamaan, dia akhirnya luluh dan percaya kalau Juta adalah orang baik.“Ya, kita sudah akrab sejak umur enam tahun. Jadi nggak usah kaget semisal Melvin manggil aku tanpa sebutan tuan muda. Kita tak ubahnya saud
Malam usai matahari terbenam, Claudia pulang ke rumah setelah menyelesaikan rapat penting di perusahaannya. Gerald dan Madam Sherlyn sedang adu mulut. Ann dan Kevin ketakutan, bersembunyi di balik sofa.“Lihatlah apa yang dilakukan anak kita! Dia menyia-nyiakan Davin dan lebih memilih Levy, padahal Davin yang membuat Lorena berjaya setelah terpuruk selama tiga tahun!” Gerald emosi pada Madam Sherlyn.“Apa? kamu ingin menyalahkan anak kita? Apa kamu tidak malu anak kita berpacaran dengan seorang cleaning service miskin? Mau ditaruh mana muka keluarga kita ini!”Claudia terkejut hingga menjatuhkan vas mahal itu dari tangannya. Suara pecahan vas mengheningkan suasana, setidaknya beberapa detik. Ann dan Kevin tidak kuasa melihat Claudia terus disalahkan. Mereka membela Claudia dan berdiri di belakang Madam Sherlyn.“Jadi Papa menyalahkan Claudia dan membela cleaning service bodoh itu?” Ann ikut emosi melihat papanya yang se