Davin dan Melvin selesai mengurusi surat-menyurat yang harus ditanda-tangani oleh wakil Nayama.“Mm, ada hal yang harus dibicarakan lagi?” tanya Davin pada orang-orang dari pihak tender.“Semua sudah selesai, senang bisa bekerja sama dengan Anda, dan penghormatan besar bagi kami bisa melihat wajah Tuan Muda Nayama, bahkan berbincang secara langsung.” Hana selaku manager perusahaan yang mengambil tender berjabat tangan dengan Davin.Sebenarnya ada satu urusan lagi yang harus diselesaikan, tapi Davin memilih pulang karena harus mengurusi admininstrasi orang tua Lisa yang masih menjalani fisioterapi setelah kerusuhan beberapa minggu lalu waktu rapat Klan Emas di kota Malang.Melvin mengingatkan lagi tentang pembelian AC, kulkas, serta barang-barang lain untuk mengisi kantor-kantor Nayama Hornet, tapi tuan muda minta agar urusan itu ditunda sampai nanti malam.Terpaksa Melvin menuruti keinginan tuannya dan berangkat menuju rumah sakit.“Maaf, Tuan, saya harus segera pergi ke Jakarta karen
Di kanan-kiri, ada beberapa penjual lukisan, ada juga pemusik yang sedang menggalang dana atau memang ingin mengamen di sepanjang trotoar jalanan utama.Davin meminta jalan memutar pada Levy agar mereka menempuh perjalanan lebih jauh untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi di sana.“Lurus saja, Levy, nanti persimpangan ketiga belok kanan. Di sana ada jalan setapak yang lumayan besar, kita bisa sedikit refreshing seraya menikmati pemandangan sawah dan perkebunan hijau kota Bogor.”Lisa hanya diam saja memandangi kekasihnya yang ternyata lebih mengetahui tentang jalur-jalur tersembunyi jabodetabek.Yang Lisa tahu, kekasihnya lebih sering menghabiskan waktu di sekitaran Jakarta, kalaupun harus keluar Jakarta, kekasihnya itu lebih memilih pergi menggunakan pesawat terbang dari pada mobil pribadi.“Eh kamu kok banyak tahu masalah kemacetan di sekitar sini?” Selidik Lisa sedikit curiga.“Untuk apa guna internet kalau bukan membaca berita dan mencari informasi seputar kota tempat ti
“Sayang, Kamu benar-benar tidak bercanda, kan? Kamu benar-benar serius membawaku kesini, ke perusahaan musuh bebuyutan keluargaku?” Lisa terperangah melihat arsitektur megah mall Gandaru, tapi dia masih memiliki trauma karena keluarga Dirgantara sempat mengancam untuk membunuh Yudhistira jika Lisa tidak segera dijodohkan dengan Jabran.“Eh, tunggu sebentar. Jangan salah paham dulu, seingatku perusahaan ini sudah berpindah tangan.” Davin berdalih untuk menenangkan pikiran Lisa.“Bagaimana kamu bisa mengetahuinya? Bukankah Jabran sudah memegang penuh kekuasaan Gandaru dua tahun belakangan?Tidak lama setelah Lisa bertanya demikian, ada seorang waitress yang nampaknya baru menjabat disini dan belum diberitahu Steve untuk menyembunyikan identitas Davin.“Silakan, Tuan, kursi khusus Anda dan Nona Lisa ada disana?”‘Ha? Apa? Waitress yang notabene-nya lebih tinggi dari karyawan memanggil Davin dengan sebutan Tuan? Apa aku tidak salah dengar?’ Lisa sedang dalam gejolak batin, dia curiga mall
“Steve! Dari mana saja kamu? Aku sudah meneleponmu berulang kali, tapi tidak ada jawaban. Bisa-bisanya Kamu teledor dan membiarkan para staff kita berbaris untuk menyambutku,” seloroh Davin tanpa bersuara. Nampaknya ia sangat kesal dengan rekannya satu ini.Tidak hanya direktur Gandaru yang bernama Steve, wakil direkturnya juga menghilang entah ke mana. Connor selama ini tidak pernah meninggalkan mall selama mall itu buka, tapi hari ini berbeda.“Ma-maaf, tadi sempat ada kendala di luar. Maafkan aku, Tuan, kedepannya tidak akan kuulangi lagi.”“Mana Connor?” tanya Davin.“Ada meeting bersama partner kerja sama Gandaru. Kita berniat membangun studio baru khusus untuk pelanggan super VVIP. Mereka pasti mau bayar mahal untuk menghabiskan satu malam penuh bersama kekasih.”“Lalu, penyambutan ini?”“Aku dan Connor sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Gandaru, dan semua petugasnya, menunggu kedatangan Anda sejak pertama kali perushaaan ini diakusisi. Sebuah kehormatan Anda bisa mengunjung
Semua bergidik ketakutan, tak terkecuali Davin sendiri yang melihat istrinya begitu penasaran sampai terbawa emosi.Brak!Pintu dibanting dengan kerasnya.“Ada apa dengan keramaian ini?”Seorang lelaki berjas hitam mulus keluar dari ruangan yang ada di pojok lantai dua dengan sedikit memasang wajah masam.Ternyata yang keluar adalah Steve, CEO Gandaru yang juga merupakan rekan Davin dalam mengurus perusahaan. Wajahnya yang sedikit masam, berubah menjadi utas senyuman begitu melihat Davin berdiri di tengah-tengah staffnya.“Dia sahabatku, Nona, Anda tidak perlu risau. Dia tidak memiliki jabatan apapun disini, hanya saja Minggu lalu dia ingin menghadiahkan kado spesial di hari ulang tahun Anda.”“Oh, sejak kapan kalian berdua bersahabat?” Lisa masih menaruh kecurigaan atas siapa sebenarnya Davin.“Kita bersahabat lama sekali, jauh sebelum Steve bekerja disini.” Davin menjawabnya dengan senyuman merekah, berharap istrinya tidak lagi menaruh curiga kalau dia adalah direktur asli mall mewa
“Katakanlah, sayang, film apa yang kamu inginkan?” Davin menoleh, sembari menorehkan seutas senyum lebar.“Mmm, terserah. Asal jangan anime seperti yang biasa kamu tonton, atau film-film perang jadul!”Davin tertawa, begitupula dengan Steve.“Tidak mungkin bioskop semewah ini hanya untuk melihat anime, apalagi cuma adegan Zorro bertarung dengan anak buah Queen, tangan kanan Kaido. Atau sosok Eren yang membasmi para titan.”“Siapa mereka semua? Aku tidak pernah mendengar nama itu.”“Lupakan, kamu tidak mungkin tahu,” lirih Davin, diikuti dengan tawa yang kembali pecah.Kini gantian, Lisa yang mencubitnya karena terus-terusan bercanda di saat yang sedang serius, romantis, dan juga hangat.“Bagaimana kalau The Walk? Aku penasaran rasanya berjalan di atas menara World Trade Center hanya dengan seutas tali.”“Hmm, boleh juga, sepertinya menarik. Sudah lama sekali aku tidak melihat adegan beradrenalin tinggi.”Steve berjalan menuju ruang yang ada di belakang layar, sementara Connor mengecek
World Trade Center terbentuk dari tujuh gedung kompleks yang dibangun di pusat kota. Dua di antaranya merupakan menara pencakar langit yang dinobatkan sebagai bangunan tertinggi di dunia tahun 1973 dan 1974.Davin yang memang menyukai aksi dan adegan menegangkan, sangat menikmati bagaimana cara Philippe berjalan dan berusaha untuk tetap tenang sembari mengatur pernapasan untuk menyeimbangkan tubuhnya.Dan sekarang, Davin dan Lisa –menggunakan kacamata 3D –ikut merasakan bagaimana rasanya berdiri di ketinggian hampir setengah kilometer, berdiskusi dengan malaikat maut perihal jadi atau tidaknya ia mencabut nyawa.73 lantai, bertumpu pada seutas tali dan satu tongkat sebagai penyeimbang. Bayangkan saja bagaimana ngerinya!Jatuh dari lantai tujuh atau delapan saja rasa sakitnya sudah tidak bisa dibayangkan, minimal ada patah tulang atau ya, berbincang dengan malaikat maut.Adrelanin terguncang, badan menjadi kaku, nafas terengah-engah, pikiran sudah kacau dan tidak terkendali. Semua itu
Tidak lama setelah mereka berbincang, Steve dan Connor datang dengan membawa sebuah kotak kecil yang mungkin adalah wadah untuk kacamata 3D khusus para penonton VVIP. “Bagaimana sensasi dua jam hanya untuk melihat persiapan hingga adegan orang berjalan di atas WTC?” Steve tersenyum kepada Davin dan Lisa. “Tanya kekasihku, mungkin dia bisa menceritakan detailnya,” balas Davin, lantas tertawa. Lisa menyadari jika itu adalah nada sindiran. Ia sedari tadi hanya menutup wajahnya dan melihat dari sela-sela jari, takut serta tidak berani melihat adegan ketika Philippe mulai menjajaki seutas tali yang menjadi pijakannya. “Yah, it’s a wonderful film.” Lisa menjawab dengan aksen Britishnya yang cukup unik. “Wonderful apanya? Dari tadi cuma menutup muka pakai tangan. Mananya yang wonderful?” “Ssstt,” tangan Lisa seketika menarik mulut Davin. “kamu tahu sendiri aku penakut dan malah mengajakku menonton film seperti itu!” “Bukannya kamu sendiri yang minta diputar film aksi yang seru? Toh, it
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.