Tidak lama setelah mereka berbincang, Steve dan Connor datang dengan membawa sebuah kotak kecil yang mungkin adalah wadah untuk kacamata 3D khusus para penonton VVIP. “Bagaimana sensasi dua jam hanya untuk melihat persiapan hingga adegan orang berjalan di atas WTC?” Steve tersenyum kepada Davin dan Lisa. “Tanya kekasihku, mungkin dia bisa menceritakan detailnya,” balas Davin, lantas tertawa. Lisa menyadari jika itu adalah nada sindiran. Ia sedari tadi hanya menutup wajahnya dan melihat dari sela-sela jari, takut serta tidak berani melihat adegan ketika Philippe mulai menjajaki seutas tali yang menjadi pijakannya. “Yah, it’s a wonderful film.” Lisa menjawab dengan aksen Britishnya yang cukup unik. “Wonderful apanya? Dari tadi cuma menutup muka pakai tangan. Mananya yang wonderful?” “Ssstt,” tangan Lisa seketika menarik mulut Davin. “kamu tahu sendiri aku penakut dan malah mengajakku menonton film seperti itu!” “Bukannya kamu sendiri yang minta diputar film aksi yang seru? Toh, it
Keesokan harinya, Davin terbangun karena teleponnya berdering. Lisa sudah duduk di sampingnya seraya menyunggingkan senyum. Sarapan pagi terhidang manja di meja makan, makanan dari beberapa daerah, termasuk Ratatouille kesukaan Davin.Lelaki itu makan dengan lahap dan tidak menyangka jika Lisa bisa memasak masakan seenak ini. Davin sempat lupa tentang teleponnya yang berdering hingga Lisa mengingatkannya kembali.“Tadi Melvin meneleponmu, entah mau mengabari apa. Aku sengaja tidak membangunkamu karena kamu tadi malam tidak bisa tidur sampai pukul dua.”Davin menepok jidatnya karena dia memiliki tanggung jawab yang belum terlaksana. “Aduh, kakek bisa marah karena aku lupa satu hal.”Davin menelepon Melvin, minta dijemput di depan Super B.Lisa sendiri berencana pulang karena merasa tidak sehat. Dia mengabari Davin kalau ingin pulang hari ini, Davin pun minta maaf karena tidak bisa menemani Lisa pulang ke Bandung.Selang beberapa lama, Melvin datang menggunakan mobil mewah jeep warna co
Boom.Suasana seperti ada dalam negeri dongeng, berbeda 180 derajat dari keramaian George Square di jantung kota Bogor.Banyak patung-patung dibangun sepanjang jalan menuju Paramecia.Tiga jalan utama yang menjadi pusat perbelanjaan atau seringkali warga Jabodetabek menyebutnya sebagai High Street, menjadi pemanja mata ketika para turis lokal maupun mancanegara bertandang.Jalan Sangkuriang, Andara, dan Panenkata merupakan tiga serangkai menjadi pusat retrailer pasar seluruh kawasan Bogor, lebih-lebih Jabodetabek.Bahkan, jalan Buchanan dikata sebagai “Golden Z” dan menjadi pusat eceran terbesar ketujuh di Asia, mungkin lima puluh besar di seluruh dunia.“Ini adalah kudapan awalnya, Melvin, masih banyak lagi yang akan membuatmu ternganga karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan dengan aset terbesar di Asia, bahkan pendirian gerbang dan tamannya saja membutuhkan dana miliaran.”Melvin memacu mobilnya lagi, masuk lebih dalam ke Paramecia.Benar saja, pria itu kembali terbel
Reynald merupakan salah seorang greeter dengan name tag yang bertuliskan Ketua Divisi SDM atau sumber daya manusia.Tuan Besar Juta tadi mengabarinya dan berkata kalau Davin akan datang ke sini jam sebelas nanti, tapi Reynald tetap setia menunggu sampai sore tiba.Memang pegawai telaten!“Ma-maafkan aku … aku harusnya datang ke sini siang tadi, tapi sekretarismu tidak mengingatkanku.” Davin coba membela diri, tapi sadar jika itu murni kelalaiannya. “Sekali lagi aku minta maaf.”“Tidak, Tuan, harusnya saya minta maaf karena tidak bisa menyambut Anda dengan senyuman merekah. Karena saya berdiri seharian di sini, Anda tidak mendapat sambutan selayaknya Tuan Muda mendapat sambutan.”Melvin lebih ternganga, bagaimana bisa seorang kepala divisi dapat membungkuk seperti itu pada sosok Davin.Biasanya seorang bos hanya disambut biasa tanpa ada penjamuan khusus oleh para petinggi perusahaan, tapi kali ini berbeda.“Ma-maafkan aku … aku harusnya datang ke sini siang tadi, tapi sekretarismu tida
“Aku juga berpikir demikian, tapi aku belum bisa mengatakan kalau itu benar-benar kembarannya Lisa.”Saat sedang memikirkan misteri kembarnya Lisa dan Lia, tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata dari Rara.“Mmm, aku minta kalian sedikit menjaga jarak karena aku ada telepon penting.”Bukannya sombong, melainkan untuk menutupi aib Rara yang suka memakinya, baik di telepon hingga dunia nyata. Saking sayangnya terhadap para pegawainya di Paramecia, Davin tidak mau mereka bersedih mendengar cacian RaraBenar saja, suara perempuan paruh baya itu menggelegar begitu telepon dibuka.“Hai Pembantu, jangan lancang keluar tanpa izin! Cepat kesini, Lisa sedang dirawat di rumah sakit!”Davin tertunduk lemas, tidak bisa berkata apapun. Ponselnya jatuh ke lantai.Semua orang terkejut. Melvin, Reynald, dan para petinggi Paramecia sangat gopoh melihat Davin yang tiba-tiba saja terduduk lemas, bahkan tersungkur di karpet katun merah khusus untuk menjamu tamu istimewa perusahaan.“Anda kenapa, Tuan? Ken
“Tolong beritahu partnermu jika aku tadi berkunjung kesini. Sampaikan permintaan maafku karena belum sempat menemuinya.”Partner yang dimaksud disini adalah Tyson, CEO Paramecia sekaligus atasan Reynald yang sedang mengisi seminar bisnis internasional di Washington dan akan kembali dua jam kemudian.Untuk sementara, Reynald-lah yang menggantikan posisi Tyson untuk mengatur seluruh urusan perusahaan selama presdir itu sedang menjalani kegiatan di luar negeri.“Justru aku yang ingin meminta maaf mewakili Tyson, Tuan. Kami tidak menduga Anda akan datang secepat ini dan kami pribadi belum melakukan penyambutan terbaik.”“Ahh, tidak apa, Reynald. Aku tadi sempat mengabari Tyson dan dia mengatakan akan kembali ke Jabodetabek kurang dari dua jam.”Davin berdiri, membenarkan posisi hoodie-nya yang mungkin tidak nampak mewah sama sekali di hadapan para petinggi Paramecia yang ternganga keheranan melihat kesederhanaan itu.Kunci dilempar Davin dan seketika ditangkap oleh Melvin dengan reflek ul
Kerumunan para pegawai perlahan tersibak dan membentuk sebuah jalan kecil sebagai penghormatan sekaligus perpisahan untuk seorang Davin.Euforia berganti sedih.Davin ingat Lisa sedang menjalani perawatan di Royal Infirmary Hospital karena sedang mengidap penyakit aneh. Bell Palsy, beberapa orang mengetahui penyakit itu, tapi tidak semua. Hanya rumah sakit tertentu yang dapat menangani penyakit semacam Bell Palsy. Karena itulah, Davin memilih Royal Infirmary Hospital sebagai rujukan utama.Perjalanan menuju Skotlandia tidak berjalan mulus, mereka harus dicegat beberapa petugas keamanan karena tidak sempat membawa paspor. Beruntung, ada pengawal pribadi Jenderal Andre yang sedang bertugas, lalu menyelamatkan Davin dengan cara membuatkan paspor palsu agar Davin bisa segera berangkat menuju Skotlandia.Di pesawat pun sama, sempat terjadi badai besar di langit-langit Edinburgh, sesaat sebelum pesawat turun. Semua penumpang hanya bisa berdoa agar mereka bisa landing selamat dan bertemu kel
Ruangan demi ruangan dilewati dengan tatapan mata yang saling bertaut pada seorang calon mertua dengan calon menantunya yang diseret kasar, menatap sedikit ironis mereka berdua.Davin sangat berharap ruangan Lisa berada di lantai paling atas, tempat VVIP seperti ketika ia tadi dirawat. Menurutnya, itu mungkin adalah hal yang mustahil mengingat Yudhistira Developement. belum satu dekade berkecimpung di dunia perbisnisan Bogor.Sementara lantai empat adalah ruangan khusus bagi mereka yang memiliki darah biru murni atau termasuk salah satu anggota keluarga Nayama.Mata Lisa berkaca-kaca melihat wajah kekasihnya, namun sedikit sedih karena Davin tidak memasang senyuman, melainkan ekspresi memelas dengan mata berkaca-kaca. “An-Davin … akhirnya kamu datang ke sini. Sayang, aku menantimu.”Lisa menjeda kalimatnya beberapa saat, lantas melanjutkannya lagi setelah menghela nafas panjang. “Aku tadi mau menelepon ponselmu, tapi aku sadar kamu punya kesibukan lain yang harus diselesaikan bersama
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.