“Entah keceplosan atau tidak, aku tidak akan memberi ampun pada siapapun yang tidak mau menuruti permintaanku. Kalian itu bawahan Paman Andre, sementara paman mendukung penyamaranku ini.”Galih berujar pelan. “Baik, Tuan, akan kulaksanakan semua perintah Anda.”Sebelum benar-benar pergi mengajak Lisa, tuan muda lebih dulu mendekati Rara yang kebingungan menunggu ambulan datang.“Bilang pada suamimu untuk tetap diam dan tidak memberitahu identitasku. Kalau ada anggota Klan Emas yang bertanya mengenai keributan sore tadi, bilang saja tidak tahu!”Davin agaknya kurang sopan mengingat Rara adalah calon mertuanya. Tapi menurut struktural, dia lebih berkuasa di negara ini, apalagi dana Klan Emas hampir tujuh puluh persen berasal dari Nayama.“Sayang jangan gitu ih … dia mamaku, tolong berlaku yang sopan sedikit.” Lisa merengek di hadapan Davin, tapi pemuda itu tidak peduli.“Khusus untuk masalah ini, aku tidak membeda-bedakan siapapun, entah itu mama dan papamu, atau petinggi-petinggi Klan
“Apa kamu lupa surat yang diantar Tuan Melvin saat malam rapat tahunan kita? Di surat itu tertulis bahwa Tuan Muda menyayangkan keributan yang terjadi, apalagi kamu memperlakukan seorang pemuda tak ubahnya seperti memperlakukan hewan!”“Benar, hal itu yang membuat Tuan Muda enggan mengikuti rapat dan memilih pulang!” Seorang lelaki berambut botak tengah menyahut. Kekayaaannya mungkin di atas Keluarga Latusia hingga dia berani bicara seperti itu.“Keanggotaanmu sudah resmi dicabut oleh Klan Emas, tapi kamu berhasil kembali setelah miliarder Skotlandia bernama Jason Steward membantumu. Tapi apa? Jason Steward dipecat dari kursi Nayama Accent karena terbukti mengembalikan kartu keanggotaanmu, bukan?”Brak!Gerald makin marah dan membentak meja.“Omong kosong! Aku tidak melakukan apa-apa, tapi kenapa kalian menuduhku seolah ketidakhadiran tuan muda adalah murni salahku dan salah keluargaku?”Claire dan Ann menenangkan papanya, tapi tidak bisa. Gerald terlanjur emosi, bahkan Madam Anneth s
“Pelan-pelan, sayang, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya.”Malam ini sungguh mendebarkan bagi Lisa. Ini adalah kali pertamanya melakukan hubungan dengan seorang lelaki, pertama dari serangkaian 21 tahun kehidupannya.Gaun biru dongker itu perlahan dibuka Davin. Tangannya bermain lihai di sebuah squishy kembar yang masih terbungkus oleh pelindung berwarna abu-abu.“Untuk sekedar melihat video?”“Belum, aku belum pernah belajar tentang hal seperti ini. Baru kali ini ada seorang lelaki yang memandangi tubuhku tanpa seutas benang sedikitpun, pun beberapa bulan setelah menikah.”Kini tidak ada sehelai benang pun yang menutup tubuh Lisa. Dari atas sampai bawah, Davin masih terbelalak tidak percaya. Pun setelah beberapa bulan, baru kali ini ia melihat tubuh Kekasihnya yang selama ini tertutup rapat oleh pakaian mewah.Ia menyadari jika Lisa memang seorang wanita yang polos dan belum pernah bermain hal-hal yang berbau adegan ranjang. Kekasihnya yang selama beberapa bulan ini tinggal se
Pemanasan yang dilakukan Davin adalah untuk meregangkan beberapa bagian sensitif tubuh Lisa, terutama di bagian miss V yang mungkin nantinya akan sakit waktu pertama kali mendapat tusukan dari adik kecilnya yang sudah mengeras.Tubuh Lisa kembali bergetar hebat saat tangan Davin memainkan titik sensitifnya, terutama bagian bawah. Tangan kirinya memegangi tangan kanan Davin yang masih bermain dengan gunung miliknya, sementara bagian kanan bertumpu pada dinding untuk menjaga keseimbangan.Lisa memiringkan kepala, seakan memberi free pass kepada mulut Davin untuk menyosor lehernya.Benar saja, Davin menangkap pesan itu dan segera Vinumat leher Kekasihnya. Tangan kanannya masih betah bermain dengan buah dada, sementara di bagian bawah, tangan kirinya semakin tidak terkendali bermain-main.Kini, tiga titik sensitif itu sudah luluh dan terjamah. Leher, dada, dan sebuah perisai yang persis diapit dua paha.“Sshh,” ujar Lisa ketika jari Davin tidak sengaja mengoyak selaput daranya, tapi tidak
“Sejak pertama kita bertemu, aku ingin sekali mendapat kau dapat memuaskanku seperti ini. Jujur, aku tidak berbohong tentang hasratku. Tapi kecintaanku pada previllege dan kehormatan mengukir sebuah dinding tebal agar cintaku terhalang.”“Tenang, Lisa, aku tidak pernah sakit hati tentang hal tersebut.” Tangan Davin menyentuh pipi lembut Kekasihnya, lantas kembali memainkan buah dada yang empuk nan kenyal. “Bersiaplah, pedangku akan menghunus lebih dalam lagi.”Lisa menahan nafas ketika pusaka itu menembus perisainya.Sakit! Tapi enak!Ia menyeringai di hadapan Davin yang terus berusaha menguasai tubuhnya dengan merangkulkan tangan di pinggul, lantas menarik tubuh lelaki itu agar masuk lebih dalam lagi.Kali ini bukan lagi Davin yang ganas, Vinainkan Lisa yang menemukan sensasi amat asing tapi sangat membuat tubuhnya seperti sedang lari beratus-ratus meter.Mendebarkan.Dengan cepat, ia Vinahap mulut kekasihnya yang terbuka lebar menghayati puncak kenikmatan duniawi ini, menempelkan bi
“Yah, aku takut saja jika ini bukanlah kali pertamamu melakukannya. Hidup di Skotlandia tentu keras, apalagi dirimu yang seringkali bercerita kalau hidup di jalanan dan berkeliling.” Lisa sedikit murung, seperti tidak rela melihat kekasihnya berhubungan dengan orang lain di masa lampau. “Katakan secara jujur, aku termasuk perempuan keberapa yang kau tembus dengan pusakamu?”“This my first time,” lirih Davin sembari menatap Kekasihnya penuh cinta dan kasih sayang. “Meskipun pergaulanku cenderung bebas, aku tidak ingin memberikannya kepada siapapun kecuali kepada Kekasihku kelak.”“Tidak mungkin! Dengan perangaimu yang tampan dan tubuh atletis seperti ini, tidak mungkin jika ada perempuan yang menolak ajakan untuk berkencan denganmu!”Lisa menangis, menitikkan air mata tepat di depan Davin yang sebenarnya tidak menyukai hal tersebut.Sedih, haru, menyesal, hingga cemburu bercampur menjadi satu, tidak dapat didefinisikan oleh siapapun. Ia yang perawan harus rela menyerahkan itu kepada or
Davin bangun dan tersadar jika dirinya tertidur pulas setelah menyalurkan seluruh hasratnya pada wanita yang paling dicinta, Lisa, istrinya yang super cantik. Ia menggerakkan badannya, memlintirkannya ke kiri dan kanan berharap rasa pegal ini sedikit berkurang. Ia melihat Lisa masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi badan polosnya, tidak tertutup sehelai kain pun. Sudah pukul 10 malam, oh tidak, Madame Anneth pasti ngomel-ngomel nantinya. Baju diambilnya dan segera dipakai. Celananya berserakan di depan lemari, masih di atas karpet super halus menjadi sebuah lapisan kehangatan di kamar khususnya, terutama saat musim dingin tiba. “Hello, Sir, feel like your best Evening before, isn’t it?” Tanya Jason yang tiba-tiba ada di perusahaan padahal Davin tidak memberitahukan posisinya. “Kau nampak sedikit capek, hmm, sudah kuduga, kau telah melepasnya?” “Maksudmu melepas?” Tanya Davin keheranan. “Aku tidak paham dengan yang kau maskud melepas.” “Kau bertingkah sok polos, atau mem
Sore harinya, Lisa ingin pulang ke rumah karena Yudhistira meneleponnya. Ada urusan penting yang harus diselesaikan, terutama mengenai pewaris tahta Yudhistira Company yang tidak lama lagi diwariskan kepada Lisa.“Papa sama Mama duluan aja ke tempat meeting. Lisa nanti nyusul, sekarang lagi nyiapin makan buat Davin,” balas gadis itu di ujung telepon.Rara tersenyum puas, dia bisa bernapas lega karena anak sulungnya melakukan tugas layaknya seorang istri.“Sepertinya mereka berdua cocok,” bisik Rara di telinga Yudhistira.“Tapi, aku ragu Davin mau menikah secepat itu.”“Ma… Pa… kalian ngomong apa?” Lisa mendengar bisik-bisik kedua orang tuanya di ujung telepon.Yudhistira segera mengalihkan pembicaraan. “Mama tadi tanya perihal kesiapan kamu mewarisi aset keluarga, ya Papa bilang kamu sudah lebih dari siap. Dari skill yang kamu punya, latar belakang pendidikan, juga caramu menyelesaikan masalah di perusahaan, semua lebih baik dari Papa. Apalagi, kamu selalu ada bersama Davin. Secara ti