Juta mengambil secarik kertas kekuningan dari kotak brankasnya.
Kertas itu sudah usang, ujung kiri atasnya dimakan rayap. Tulisan di dalamnya ditulis menggunakan tinta dan sudah mulai memudar karena pernah jatuh saat dibawa berlayar.
Tulisan tangan berbahasa Skotlandia itu dibaca Davin. Sedikit-banyak dia tahu istilah Skotlandia karena diajari ayahnya dulu waktu masih anak-anak. Di sana tertulis bahwa Juta harus mencari penerus yang lebih kompeten dan tidak toleransi pada pelanggaran apapun.
Paragraf tiga menyebutkan kriteria pemimpin itu, dan semua ada pada diri Davin.
Juta yakin, Davin bisa mengembalikan kejayaan Nayama yang waktu itu hampir berada di puncak rantai ekonomi dunia.
“Jadi modal kakek cuma warisan 20 persen saham Nayama yang asli?” tanya Davin, dia lebih tertarik dengan paragraf satu dan dua, yang membahas tentang warisan Melvin Nayama, ayah kandung Tuan Besar Juta.
“Nayama yang dulu beda dengan sekarang. Dul
Claudia berangkat menuju Lorena menggunakan gaun merah marun mewah. Gerald memaksa Kevin pergi menemani Claudia, tapi Kevin tidak mau. Kevin tahu, Lorena sudah diakusisi Nayama dan dia tidak berani macam-macam lagi. “Ann, temani adikmu pergi ke perusahaan! Dia ada meeting penting dan aku takut terjadi apa-apa padanya,” ucap Gerald pada Ann. Gerald pun meminta Ann, tapi Ann juga menolak dengan alasan dia harus menyelesaikan tesisnya malam ini. Akhirnya Claudia pergi sendirian karena semua keluarganya tidak ada yang bisa menemani. “Papa tidak mau aku lulus setengah tahun lebih cepat? Profesor ingin tesisku selesai malam ini. Jika tidak, sidangnya akan ditunda sampai enam bulan. Aku tidak mau itu terjadi,” balas Ann yang terus menatap layar laptopnya. “Kalau Papa, Mama, Kakak, dan Kevin tidak mau ikut, biar Claudia pergi sendiri. Claudia sudah dewasa, tidak harus ditemani ke manapun Claudia pergi. Lagian cuma meeting akbar, tidak ada yang perlu d
Semua petinggi Lorena, Indaluna, dan perusahaan sebelah, berkumpul di lantai enam.Sudah hampir pukul dua siang, tapi wakil Nayama belum kunjung datang. Para pemegang saham terus melirik jam mereka sembari menghentakkan kakinya ke lantai.Ulfi, selaku sekretaris pribadi direktur Lorena, terus ditanyai pihak pemegang saham.“Kapan rapat ini dimulai?” ujar pria berjas, perutnya sedikit buncit.“Benar. Kita sudah menunggu sejak pukul dua lebih lima menit. Tapi apa? Tadi, kalian janji, wakil Nayama datang pukul sepuluh. Ini sudah jam dua. Kita punya agenda lain, tapi harus terhenti di sini karena embel-embel wakil Nayama.”“Sekarang, kami minta kepastian. Apa wakil Nayama beneran datang atau tidak?!”Ulfi, yang tidak tahu kepastian wakil Nayama, hanya bisa diam, merenungi ucapan pemegang saham. Mereka sudah mulai resah, apa miliarder sekelas Nayama lupa untuk menghadiri rapat perusahaan.Tapi, meskipun
Ujang gemetar, antara menjawab atau diam. Dia tahu, yang ada di hadapannya adalah ajudan pribadi Tuan Muda, sekaligus tangan kanan Tuan Besar Juta.Melawan berarti cari mati. Namun, jika dia tidak menuruti ucapan Claudia, maka hal tersebut juga berimbas pada pekerjaannya.“Ta-tapi, Tuan...” Ujang coba membantah.Melvin, yang sudah geram karena Davin diusir, semakin dibuat naik pitam. Tidak satu pun petinggi, berani menentang ucapannya. Tapi, petugas keamanan ini, dia keterlaluan!Dengan suara tinggi, memancing perhatian publik, Melvin kembali membentak Ujang. “Harus berapa kali aku peringatkan, jangan sekali-kali me-”“Baiklah, aku akan keluar dan menunggu di lobby utama hotel.” Davin menyela ucapan Melvin, membuat semua pemegang saham terkejut.“Semuanya harap diam, ini demi kemaslahatan dan kenyamanan meeting ini,” teriak salah seorang petinggi, nampaknya kekasih gelap Claudia, atau mungkin,
“Tuan Muda meminta Anda langsung yang merapikan. Sekali lagi, saya mohon maaf, Nona, bukan memerintah Anda, tapi ini beda konteks. Tidak ada kaitannya dengan jabatan direktur dan sekretaris.”Memey coba profesional, juga dingin. Sesuai permintaan Davin tadi, Memey diberi tugas khusus memancing amarah Claudia, supaya, saat gadis itu masuk ke ruang direktur, emosinya memuncak, dan dia pasti lancang memarahi Davin.Di titik ini, Davin langsung menunjukkan identitas aslinya, membuat Claudia malu sampai ke ubun-ubun.Dan, dengan kepiawaian Memey, rencana berjalan lancar.“Sialan kamu ya! Jangan harap, setelah rapat selesai, kamu masih bekerja untuk Lorena. Camkan itu!?”“Hahaha, kenapa Nona marah? Justru saya yang harusnya marah. Nona, sebagai direktur, harus menuruti permintaan sekretaris, karena sekretarislah yang tahu-menahu tentang seluruh aktivitas, struktural, dan jadwal Anda.”“Diam!”
“Tidak!” Claudia menampar pipi kanan Davin hingga bunyi tamparan itu terdengar nyaring sampai di luar ruangan. “Siapa yang takut, aku ha-”“Teruskan! Barusan kamu ngomong nggak takut, tapi kenapa berhenti? Mmm, apa ancamanku tadi benar. Sepuluh detik dan kedudukanmu tidak lagi aman di perusahaan ini.”Claudia turun jabatan dari yang awalnya sekretaris, menjadi ajudan pribadi Tuan Muda.Bukan ajudan resmi, tapi ajudan abal-abal, yang mana, istilah itu hanya formalitas belaka.Arti sebenarnya adalah, babu atau budak yang senantiasa menuruti perintah majikannya, kapan pun dan di manapun. Entah perintah baik ataupun buruk, sang budak harus melakukan hal tersebut.Tetesan air mata mengalir melewati pelupuk. Kornea dan pupil tercuci bersih.Katanya, air mata adalah air paling steril di dunia... tapi kenapa rasa sakit yang harus digambarkan dengan air mata?Claudia sedih dan kembali membaca tulisan itu. Je
Sebenarnya, tadi pagi, Davin diminta datang ke gedung walikota, tapi dia menolak. Pihak admininstrasi langsung memberitahu Davin seluruh jadwal walikota, agar Davin bisa menyesuaikan pertemuan itu dengan jadwalnya sendiri.Tapi, berbicara di telepon, sepertinya tidak sepuas berbincang langsung, face to face.Awalnya, walikota meminta Davin datang ke ruangannya, atau mengirim utusan untuk menyampaikan informasi. Namun, pemuda itu, menolaknya mentah-mentah, lantas menutup telepon secara sepihak.Melvin dan Levy yang menyaksikan hal itu hanya bisa menggelengkan kepala. Sekelas walikota, bahkan tidak dihiraukan Davin.“Persetan dengan jabatan! Jangan kira, hanya karena dia walikota, dia bisa memerintahku sesuka hati. Asal dia tahu, siapa yang butuh dengan Nayama, harus rela meluangkan waktu, tenaga, dan anak buahnya datang menemui kita di sini!”“Harusnya dia yang mengirim utusan, bukan aku!? Toh, kerja sama itu nggak ada imbas baikny
Melvin geleng-geleng melihat keberanian Davin.Belasan tahun mengabdi pada Nayama, baru kali ini ada yang berani menentang ucapan pemerintah, lehih-lebih, yang meminta Davin datang, adalah walikota sendiri.Sejak zaman Tuan Besar Juta memimpin dulu, tidak ada yang seperti Davin, mereka pasti hadir jika dipanggil walikota atau yang jabatannya lebih tinggi lagi. Hanya Davin yang memperlakukan walikota layaknya orang biasa.Tidak membedakan siapapun, mengajarkan arti kesetaraan yang kadang kala dilupakan semua orang, seperti itulah asas yang dipegang Davin.Beberapa jam kemudian, Melvin mendapat pesan dari Pak Cahya, isinya berupa ancaman bila Davin tak kunjung datang ke gedung walikota.“Aku bisa memenjarakan kalian karena pencemaran nama baik walikota. Ingat, ini panggilan resmi dari pemerintah. Kalian tidak boleh menyepelekannya begitu saja. Sekali lagi, ini resmi dari pemerintah, bukan panggilan abal-abal.”Deg!Melvin me
Markus adalah kepala polisi bagian yang dulu pernah hampir memenjarakan Davin karena dituduh melecehkan wanita bernama Claudia Latusia.Julius, yang merupakan anak buah Markus sekaligus paman Claudia, tidak mau menggali bukti. Dia bersikukuh, ingin menghukum Davin dengan hukuman seberat mungkin.Beruntung, Markus mau meminjamkan telepon kantor agar Davin bisa menghubungi Melvin.Andre, yang waktu itu ada tugas di sekitaran markas polisi daerah, segera berangkat menuju kantor polisi pusat bersama tiga pengawalnya, menggunakan jeep khusus anti peluru milik pihak intelejen negara.Lantas bagaimana nasib Julius sekarang?Ya, setelah dipecat secara tidak hormat, lalu video pemecatan itu ditayangkan ke semua stasiun televisi militer negara, hidupnya berubah drastis. Yang awalnya makmur setelah jadi kepala bidang humas, berakhir di trotoar dan kolong jembatan.Julius jatuh miskin, istrinya sakit parah. Dan, yang lebih mengejutkan, Keluarga Latusia
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.