"๐ฉ๐ฆ๐ฉ... ๐ฅ๐ข๐ด๐ข๐ณ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐ต๐ถ ๐ฎ๐ช๐ด๐ฌ๐ช๐ฏ!!! ๐ค๐ฆ๐ฑ๐ข๐ต ๐ฃ๐ข๐ธ๐ข ๐ด๐ช๐ฏ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐บ๐ข. ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ข๐ถ ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ต๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฌ๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ข๐ฑ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ!! " ๐๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฌ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ธ๐ข๐ฏ๐ช๐ต๐ข ๐ฑ๐ข๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ฃ๐ข๐บ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ธ๐ข๐ซ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ข๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฑ๐ถ๐ต ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ด๐ช๐ข.
๐๐ญ๐ฆ๐ฆ๐ป๐ข, ๐จ๐ข๐ฅ๐ช๐ด ๐ค๐ข๐ฏ๐ต๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐จ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ ๐จ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฌ ๐ด๐ฐ๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฉ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ณ๐ถ๐ต. ๐ช๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ค๐ฆ๐ฑ๐ข๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ซ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ซ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ. ๐ช๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ช๐ข๐ฑ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ด. " ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฃ๐ถ... ๐๐ญ๐ฆ๐ฆ๐ป๐ข ๐ค๐ข๐ฑ๐ฆ๐ฌ, ๐ฃ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฉ ๐๐ญ๐ฆ๐ฆ๐ป๐ข ๐ช๐ด๐ต๐ช๐ณ๐ข๐ฉ๐ข๐ต ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ณ?" ๐๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ญ๐ฆ๐ฆ๐ป๐ข. " ๐๐ฏ๐ข๐ฌ ๐ข๐ซ๐ข ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ!! ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ค๐ถ๐ค๐ช ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฃ๐ข๐ซ๐ถ ๐ช๐ต๐ถ!! " ๐๐ช๐ต๐ข๐ฉ ๐ด๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ฃ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ต๐ถ๐ข ๐ด๐ข๐ฎ๐ฃ๐ช๐ญ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ซ๐ถ๐ฌ ๐ฌ๐ฆ ๐ข๐ณ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐จ๐ถ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ข๐ซ๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฐ๐ฏ๐จ๐จ๐ฐ๐ฌ ๐ฅ๐ช ๐ด๐ถ๐ฅ๐ถ๐ต ๐ณ๐ถ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ. ๐ฉ๐ถ๐ง๐ต....๐๐ญ๐ฆ๐ฆ๐ป๐ข ๐ฉ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฏ๐ข๐ง๐ข๐ด๐ฏ๐บ๐ข. ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ต. ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ญ๐ข๐ฉ๐ข๐ฏ, ๐ข๐ช๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ข๐ณ. ๐ช๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ช๐ญ ๐ฎ๐ถ๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ถ๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ ๐ฅ๐ช๐ฑ๐ข๐ฌ๐ด๐ข ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฃ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ข๐ด ๐ต๐ข๐ฏ๐ฑ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ฏ. GUBRAK!!!....Aleeza tersadar dari mimpi buruknya. ia yang akan menikah esok pagi, lagi lagi merasa takut jika punya mertua yang jahat. hingga akhirnya, berkali-kali gadis cantik itu mimpi buruk. *******PERNIKAHAN ALEEZA Pagi itu, cuaca begitu cerah, matahari tampak bersinar dengan sangat angkuh, menyinari setiap apapun yang dapat di jangkau nya.Seperti biasa, setiap pagi semua orang akan sangat sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang berangkat ke kantor, sawah, kuliah, sekolah, pasar, bahkan ngerumpi bersama ibu ibu yang sama sama sedang berbelanja sayuran pada mang sayur. Begitu juga dengan orang-orang yang berada dalam sebuah rumah sederhana di ujung komplek.Mereka semua sibuk menyiapkan acara pernikahan sang anak pertama dari keluarga itu. Karena mempelai laki-laki dan rombongan nya akan datang satu jam mendatang." Nduk.... Makan dulu yuk... Biar kamu tidak gugup. Nanti acara nya akan berlangsung sampai siang " Ucap seorang wanita paruh baya yang mengenakan kebaya coklat dengan sebuah senyum yang terus merekah di bibir nya." Enggak mah, nanti aja. Tadi Aleeza sudah minum teh hangat " Jawab gadis cantik dengan pakaian adat khas pernikahan Jawa sambil memamerkan senyum manisnya." Ya sudah, mamah kesana dulu ya... " Ucap wanita paruh baya itu dengan tetap tersenyum.Aleeza tahu betul, jika seorang ibu yang telah melahirkan nya itu sangat bahagia dengan hari ini, Hari pernikahan nya. Namun, tidak dengan Aleeza... Gadis cantik itu gugup setengah mati." Ya Alloh.... Aku ridho dengan semua ketentuan takdir mu, aku ridho dengan semua ini jika membuat orang tua ku bahagia. Ku pasrahkan semua nya pada Mu. Semoga, mas Reyhan benar-benar jodoh yang Engkau tuliskan namanya di lauhil mahfudz untuk ku. Aamiin " Ucap ku lirih.Mata Aleeza menjelajahi setiap sudut rumah, melihat semua orang yang sibuk wara wiri. Ia juga melihat semua keluarga besar nya yang tampak bahagia.Lihatlah.... Papa dan mama nya tak berhenti tersenyum sejak tadi, begitu juga dengan seluruh keluarga besar nya yang juga berbincang bincang dengan para tetangga dan tamu undangan.Aleeza tak pernah melihat mereka semua se bahagia ini. Aleeza tak pernah menyaksikan semua orang begitu bersuka cita menyambut hari ini......................." Bismillahirrahmanirrahim.... Saudara Amad Reyhan Al Azizi bin kh. Hakim Al Azizi, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan ananda Aleeza natasha aidisty binti bapak Drs. H. Shodiq ilyas dengan maskawin seperangkat alat sholat, dan uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah di bayar tunai" Ucap penghulu dengan lantang." Saya Terima nikah dan kawinnya saudari Aleeza natasha aidisty binti bapak Drs. H. Shodiq ilyas dengan maskawin tersebut, di bayar tunai" Jawab mas Reyhan dengan lantang pula." Sah!!! " Ucap pak penghulu." Sah!!!!!?? " Jawab para hadirin." Alhamdulillah.... "Ucapan syukur terdengar bersahutan dari segala penjuru. Begitu juga dengan ku dan mas Reyhan yang langsung mengucapkan hamdalah." Untuk mempelai wanita, silahkan mencium punggung tangan suaminya, dan pengantin pria mencium kening wanita nya" Ucap pak penghulu memberikan pengarahan.Mas Reyhan pun segera mengulurkan tangan nya ke arah ku, dengan perasaan campur aduk dan gugup, ku Terima uluran tangan itu dan mencium nya penuh takdzim. Hingga beberapa orang dan fotografer memotret adegan kami. Selesai itu, mas Reyhan pun meraih wajah ku, dan mencium kening ku penuh khidmat. Dan seperti adegan cium tangan tadi, sebagian tamu undangan dan pihak keluarga pun mengabadikan momen tersebut.Rasanya, aku sangat terharu. Ku lihat mamah yang beberapa kali menyeka air mata kebahagiaan nya, dan juga papa yang selalu tersenyum, melukiskan bahwa mereka berdua benar-benar sangat bahagia.Perjalanan cinta yang Tuhan gariskan benar-benar penuh misteri, tak sampai tiga bulan kita di dekatkan, dan langsung menikah.FLASHBACK on" Za, mamah sama papa mau bicara sama kamu, kita tunggu di ruang tamu ya, jangan lupa bawakan empat gelas juz jambu yang sudah mamah siapkan di dapur dan camilan nya" Ucap mamah Ina." Ooh, ada tamu ya mah?? " Tanya Aleeza." Iya sayang, kita tunggu di ruang tamu ya nak" Ucap mama ina." Oke" Jawab Aleeza.Aleeza pun merapikan jilbab nya dan bergegas melaksankan perintah dari mamah nya. Dari kejauhan, ia melihat ada satu orang perempuan yang usia nya di atas mamah nya, dan sosok laki-laki yang rumayan Sepuh.Aleeza berjalan dengan sopan, dan menghidangkan minuman serta beberapa camilan itu di depan mereka." Za, salim dulu" Titah papa.Aleeza pun menuruti ucapan papa nya dan mencium tangan mereka berdua." Ini nak Aleeza ya pak, cantik " Ucap si ibu itu." Terima kasih bu" Jawab ku." Duduk sini nak, ada yang ingin papah sampaikan" Titah papa Aleeza.Aleeza yang mendengar titah itu, langsung duduk di samping mamah nya tanpa perlawanan." Ya Robb... Apa yang ingin papa sampaikan?? Kenapa aku sangat gugup?? "Batin Aleeza." Nak, papa sama mamah tidak pernah memaksa kamu dalam setiap keputusan yang kamu ambil, dan papa harap, kamu menerima lamaran dari abah dan ibu ini" Ucap papa Aleeza.Aleeza yang sejak tadi diam mendengarkan perkataan papa nya, mendadak terpaku. Ia diam membisu mendengar permintaan sang papa yang sangat tiba-tiba." Za... " Panggil mamah ina." Eh, iya mah? " Jawab Aleeza gelagapan." Kamu nggak harus Jawab sekarang nak, kamu perlu berfikir dan istikhoroh, karena ini semua menyangkut masa depan mu, dan untuk seumur hidup mu" Ucap laki-laki Sepuh yang berada di depan ku itu penuh wibawa." Nggih abah" Jawab ku.Mereka semua asyik berbincang bincang, seolah mereka sudah berteman sangat lama. Padahal aku tahu, bahwa mereka berdua adalah orang asing yang berusaha menyambung tali persaudaraan dengan keluarga ku. Namun, papa dan mama ku orang nya sangat asik, mereka tak pernah membeda beda kan tamu, dan tentunya keramahan mereka membuat semua tamu tamu nya sangat betah dan nyaman." Oh iya nak, ibuk boleh minta nomor WA kamu??" Tanya ibu ibu yang sudah setengah renta itu pada ku." Oh, tentu saja boleh bu" Jawab ku dengan sopan.Aku pun menyebutkan beberapa digit angka yang langsung di catat oleh ibu itu di ponsel nya.Dan dari perbincangan mereka, aku pun tahu jika mereka masih termasuk dzurriyyah pondok pesantren Al Hikam. Abah yang tadi adalah putera ke tiga dari sang kyai yang telah berpulang beberapa puluh tahun lalu. Namun, abah hakim tidak memiliki pesantren, beliau, istri nya, dna putera nya yang akan di jodohkan dengan ku itu hanya ikut membantu mengajar di pesantren." Ya sudah pak Shodiq, saya dan nyai mau pamitan pulang saja, kebetulan nanti biasa maghrib juga masih ada jadwal ngajar " Ucap abah hakim." Oh, begitu ya. Baik Pak, Terima kasih atas kunjungan nya" Jawab papa ku dengan sopan." Oh ya, nak Aleeza, mikirnya jangan lama lama ya" Ucap abah hakim sambil tersenyum.Dan Aleeza, hanya membalas ucapan beliau dengan senyum manis nya.Malam harinya, selesai sholat isya' dan murajaah di kamar nya, Aleeza membuka gawai nya. Mata gadis cantik itu sedikit memicing lantaran menemukan sebuah kontak baru yang mengirimi nya pesan." Assalamu'alaikum ning Aleeza.... " Isi chat itu." WA alaikum salam, ini siapa ya...? " Tanya Aleeza. " Perkenalkan, saya....Malam harinya, selesai sholat isya' dan murajaah di kamar nya, Aleeza membuka gawai nya. Mata gadis cantik itu sedikit memicing lantaran menemukan sebuah kontak baru yang mengirimi nya pesan." Assalamu'alaikum ning Aleeza.... " Isi chat itu." WA alaikum salam, ini siapa ya...? " Tanya Aleeza." Perkenalkan, saya.... Ahmad Reyhan Al Azizi. Saya adalah putera dari abah yang hendak di jodohkan dengan mu. Salam kenal mbak cantik " Balas Reyhan.oooo... Rupanya ini orang yang ingin di jodohkan dengan ku, hemmm.... Ucap Aleeza bermonolog sendiri." Oh, iya.. Salken juga, saya Aleeza" Jawab Aleeza.Setelah itu, tak ada lagi chat yang masuk. Aleeza berfikir bahwa Reyhan adalah cowok yang pendiam, dan cuek. Huft.... Bagaimana aku bisa berhadapan dengan nya??. Aku sendiri adalah gadis pendiam, akankah kita sama-sama diam dalam setiap keadaan?? Pikir Aleeza.................Malam ini, langit terlihat hitam pekat, tak ada satu pun bintang atau bulan yang nampak. Angin berhembus pelan, dan
Setelah perbincangan singkat itu, mereka pun sama-sama terdiam, dan menikmati sisa makanan nya masing-masing.Tiga menit kemudian, acara makan siang itu pun selesai, dan aleeza segera membereskan meja makan. Sementara itu, Reyhan mencuci tangan dan beranjak menuju kamar.Selesai membereskan meja makan, aleeza menyusul Reyhan menuju kamar. Ia tampak sangat gugup, karena sebelumnya belum pernah dekat dengan cowok yang bukan mahram nya sama sekali.Kriet... Suara pintu terbuka. Menampakkan Seseorang laki-laki tampan yang hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih.Laki-laki yang baru saja sah menjadi suami Aleeza itu pun tersenyum ke arah wanita cantik yang baru saja membuka pintu."Sudah dek? " Tanya Reyhan."Sudah mas, " Jawab Aleeza.Kedua sejoli itu pun tampak saling mengenal. Mereka berbincang dengan akrab."Mas, tidur yuk!! Aleeza sudah ngantuk berat nih!" Ucap Aleeza."Hayuk sayang... " Jawab Reyhan dengan sangat lembut dan sedikit menggoda, hingga membuat pipi Aleeza bersemu.
Dengan perlahan, tapi pasti... Reyhan mulai menyentuh wajah istrinya, ia mengusap lembut kedua pipi Aleeza, dan mendaratkan kecupan yang sangat dalam pada dahi istrinya.Lalu, ciuman itu semakin turun ke arah pipi, hidung, dan mulut. Hingga akhirnya... Mereka berdua melakukan sebuah kenikmatan dunia yang sudah halal bagi mereka. Malam itu terasa sangat panjang dan mengesankan, karena ini adalah pengalaman pertama bagi kedua nya." Makasih sayang.... " Ucap Reyhan saat mereka selesai melakukan hubungan suami istri ." Sama-sama mas" Jawab Aleeza.Setelah itu, mereka berdua pun bebersih, lalu tertidur karena kecapek an.***********POV. Aleeza" Nduk..... Ibuk sama Abah keluar dulu ya... " Pamit ibunya mas Reyhan yang sekarang menjadi ibu ku juga." Iya buk... " Jawab ku.Hari ini, adalah hari pertama aku tinggal di rumah mertua ku. Ibuk dan Abah memperlakukan ku sangat baik, bahkan semenjak bangun dari tidur, rumah yang bisa di bilang sangat luas ini sudah selesai di sapu, ibu mertua j
" Aleeza!!! " Panggil ibu khoir setengah berteriak.Aleeza yang sedang melipat baju di kamar pun segera keluar." Iya buk, ada apa?? " Tanya Aleeza dengan lembut." Kamu itu jangan di kamar terus, lihat pelataran rumah kita, banyak daun berjatuhan. Sebagai menantu, seharusnya kamu itu membersihkan nya" Tegur ibu khoir." Iya bu, tadi Aleeza pikir setelah selesai pekerjaan aleeza, aleeza akan menyapu halaman depan. Tapi sekarang aleeza masih melipat pakaian mas Reyhan " Jawab aleeza." Nggak usah banyak alasan, ibu mau ngajar di pondok. Kamu harus membersihkan semua itu. Jangan lupa masak makanan untuk makan malam" Titah ibu Reyhan." Tapi bu... " Kejar Aleeza.Belum selesai ucapan Aleeza, sang ibu mertua sudah memotong nya." Dengar Aleeza!! Abah, ibu, dan Reyhan itu ngajar di madrasah pondok setiap sore. Sementara itu, kamu hanya diam saja di rumah, jadi kamu yang harus mengerjakan semua itu" Ucap Ibu khoir telak.Tak ingin terjadi perdebatan yang lebih lanjut, Aleeza memilih bungk
Putera Abah dan ibu ada lima, dan Reyhan adalah Putera ke empat. Saudara nya yang pertama perempuan, sementara yang lain nya laki-laki." Iya mas, tadi ibu juga nggak minta di antar kok" Jawab Reyhan." Apa kamu bilang? Nggak usah membalikkan omongan Rey, kalau pun kamu nggak mau antar ibu, kamu tinggal bilang sama mas, malah membolak-balikan omongan. Ya sudah, mas capek mau pulang " Ucap mas kamal. Lalu, laki-laki yang sedikit lebih tua dari Reyhan itu pun balik kanan dan pulang.Melihat hal itu, Aleeza bahkan sempat menganga karena terkejut. Ia tahu betul, saat ia belum menikah dengan Reyhan, sosok kakak Reyhan yang bernama kamal itu adalah laki-laki yang sangat baik, dan lemah lembut." Tapi mas.... " Belum sempat selesai Reyhan mengatakan kalimat pembelaan, mas kamal benar-benar sudah pergi." Sudah mas, biarkan saja. Yang sabar.... " Ucap Aleeza menenangkan Reyhan sambil mengelus punggung laki-laki yang sekarang menjadi panutan nya itu.Hufttttt.....Sementara itu, ibuk tak lagi
Mas, Aleeza minta tolong bentar dong! " Ucap Aleeza yang berhasil membuat lamunannya buyar."Ada apa sayang? " Tanya Reyhan sambil mendekati sang istri." Tolong pasangkan galon itu mas, Aleeza tidak kuat mengangkat nya" Pinta sang istri." Loh dek, siapa tadi yang beli galon? " Tanya Reyhan." Ooo itu, tadi Aleeza chat penjual nya, kan ada kontak nya di HP mas rey" Jawab Aleeza." O... Iya dek, terima kasih" Jawab reyhan." Sama sama mas" Jawab Aleeza.Reyhan bergegas menuruti permintaan Sang istri untuk membantu nya memasang galon pada dispenser di sudut ruangan. Sementara itu, Aleeza tengah sibuk menyiapkan masakan nya di meja makan.Lima belas menit kemudian, meja makan yang rumayan panjang itu sudah terisi penuh dengan berbagai hidangan yang lezat.Dari Paling ujung sana, ada oseng kentang dengan telur puyuh, lalu ada tumis kubis, wortel, dan telur. Selain itu, ada juga semur ayam dan sayur sop. Meja makan itu juga di lengkapi dengan aneka buah-buahan, sambal terasi, kerupuk, air
Bu, ukuran kesuksesan seseorang bukan di lihat dari harta kekayaan yang di miliki nya, bukankah abah dan simbah selalu mengajarkan pada kita semua untuk tidak mengejar dunia?? Bukankah kehidupan yang nyata adalah kehidupan di akhirat?? " Ucap Reyhan yang membuat hampir semua saudara dan ipar nya menganga.Aleeza tersenyum puas mendengar Jawaban sang suami. Bukanya ia mendukung kelancangan sang suami yang telah berani menjawab perkataan ibu nya, tapi ia rasa sekali kali mereka harus membela diri." Sejak kapan kamu berani menjawab ucapan ibu Rey?? Begitukah adab seorang cucu kyai?? Begitukah yang abah dan simbah ajarkan pada mu?? " Tanya bu khoir dengan muka yang sudah merah padam.Semua yang ada di meja makan tersebut diam, tak ada satu pun yang berani menjawab ucapan sang ibu.Di tengah keheningan itu, Tiba-tiba abah datang dan menjawab ucapan sang ibu." Dan sejak kapan saya mengajarkan jika tingkat kesuksesan Putera Puteri ku dari banyaknya harta yang mereka miliki?? " Sahut abah
Hosh... Hosh... Hosh....Kedua sejoli itu tampak sama sama melepaskan pagutan nya karena hampir kehabisan nafas. Dan beberapa detik kemudian, kedua nya kembali berpagutan dengan mesra.Mereka tampak saling menikmati kecupan itu , mereka berbagi rasa dan melakukan pendekatan lewat sebuah kegiatan yang halal bagi pasangan suami istri.Mereka berdua saling bercumbu dan meluapkan gairah yang menggebu-gebu. Aleeza dengan ikhlas dan selalu bersedia jika sang suami meminta hak nya.*******Tot... Tot... Tot....Mendengar klakson bunyi bunyi an khas mang sayur yang lewat, Aleeza bergegas merapikan jilbab nya dan keluar untuk membeli beberapa bahan masakan." Eh, nyonya.... Tumben banget nih keluar, mau belanja sayur apa nya?? " Tanya mbokdhe jum sewot.Aleeza yang baru saja bergabung dengan mereka untuk memilih sayuran, segera menghentikan aktifitas nya hanya untuk menjawab pertanyaan mbokdhe jum." Saya mau beli sayuran mbokdhe... " Jawab Aleeza ramah." Ealah ning, biasanya kan bu khoir tuh
Mandi bareng yuk! " Ajak nya.Aku tersipu malu mendengar ajakan itu. Ini emang bukan yang pertama kali, tetapi setiap mas reyhan mengajak itu, selalu saja aku merasa malu.Aku hanya menjawab ajakan mas reyhan dengan anggukan kepala. Dan lelaki ku itu sudah tersenyum genit. Ia juga mengedip ngedip kan mata nya beberapa kali untuk menggoda ku.**********Malam ini, adalah malam kesekian purnama aku menjadi istri dari sosok mas reyhan.Tetapi malam ini, adalah malam ke dua aku di rumah orang tua ku.Kami berdua bercengkerama ringan setelah sholat isya' berjamaah. Membahas beberapa hal receh yang tak seharusnya di bahas, dengan di temani dua cangkir susu hangat." Abah sayang... " Panggil ku manja." Iya sayang... Ada apa? " Jawab nya." Malam minggu an yuk. Jalan jalan, sekalian nyari camilan " Ajak ku." Duh, dedek nya abah pengen apa nih? " Tanya mas reyhan seraya mengusap lembut perut buncit ku." Adek pengen bakso bakar, salad buah, sama takoyaki " Jawab ku terkekeh." Oke, sekarang
Cah ayu....Apapun yang terjadi, komunikasi bersama pasangan adalah hal utama. Jadi, jangan pernah sampai berhenti komunikasi hanya karena suatu masalah yang sedang menghantam bahtera rumah tangga mu.Kamu masih punya papa dan mamah.... Jadi, jika kamu membutuhkan bantuan berupa apapun, termasuk materi. Kamu bisa meminta sama kami" Nasehat mamah panjang lebar.Aku pun memeluk wanita yang telah melahirkan ku itu. Seperti seorang anak kecil yang tak ingin di tinggal pergi." Mamah.... Do'akan Aleeza mah, do'akan agar puteri mamah ini kuat menjalani semuanya. Do'akan agar puteri mamah ini mampu bersabar atas segala cobaan yang Alloh berikan " Ucap ku tergugu." Iya sayang... Iya, doa mamah akan selalu menyertai tiap langkah mu. Kamu, sebagai istri harus selalu mendapatkan ridho suami ya nduk... Karena, surga mu ada pada suami mu" Ucap mamah lagi.Di tengah asik nya pembicaraan kami, papah tiba-tiba nongol, masih dengan baju kerja nya." Ada apa mah?? Kok kalian kayak yang serius gitu?? "
Loh, mah... Sejak kapan mbok jum disini?? " Tanya ku." Oo, sejak kamu di boyong sama Reyhan za. Mamah ngga bisa ngurus semuanya sendirian. Jadi, mbok jum yang biasa membantu mamah " Jelas mamah.Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan mamah.Tak lama kemudian...Mbok jum sudah datang dengan membawa secangkir kopi susu panas, segelas susu rasa coklat kesukaan ku, dan beberapa camilan." Terima kasih mbok... " Ucap ku tulus." Sama sama mbak " Jawab nya.Wanita tua itu tersenyum juga ke arah ku.Mbok jum adalah tetangga kami. Seorang janda tua yang di tinggal anak anak nya. Semua anak anak nya memilih hidup di kota, tanpa mempedulikan lagi ibu nya.Setelah berbincang-bincang sebentar, mamah pun menyuruh ku istirahat di kamar." Istirahat saja, kalian pasti capek. Apalagi kamu hamil tua nduk, dan tadi habis perjalanan jauh " Ucap mamah." Iya mah" Jawab ku.Setelah berpamitan pada mamah, aku pun mengajak mas reyhan ke kamar." Aaa... Capek banget " Ucap ku sambil merebahkan diri
Bu ,Aleeza mau pulang " Pamit ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya beliau sengit." Nggak papa bu. Aleeza cuma pengen pulang saja kok. Insya Alloh juga nggak lama. Cuma satu minggu an" Jawab ku." Sama Reyhan? " Tanya beliau lagi." Iya bu. Kami berdua mau pulang. Naik sepeda motor saja. Nggak lama kok bu" Sahut mas Reyhan." Terus, ibu sama siapa disini?? Kalian tega ninggalin ibu sendiri?? " Ucap ibu mertua penuh drama." Kita nggak ninggalin ibu kok... Kita hanya sebentar bu" Jawab ku meyakinkan ibu mertua." Ya udah, iya... Berangkat saja. Hati hati" Ucap nya kemudian.Setelah sungkeman dengan ibu mertua, akhirnya kita berdua berangkat." Mas, nanti mampir ke toko ya... Sebelum sampai rumah " Ucap ku pada mas Reyhan saat motor yang kita naiki mulai melaju. Membelah jalanan yang masih berkabut di pagi hari." Kenapa?? Beli apa?? " Tanya nya." Beli oleh oleh buat orang rumah mas, ngga enak sama papa mamah mas, kalau nggak bawa apa apa " Jawab ku." Ya udah, iya... Nanti kita mampir.
Mas... Antarkan aku pulang ke rumah papa mamah esok pagi ya...hiks... " Ucap ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya nya sambil memicingkan mata nya." Ngga papa mas, Aku hanya ingin pulang. Hiks.. " Jawab ku.Entahlah, dari tadi, isakan isakan kecil selalu menyertai ucapan ku.Aku bahkan ngga bisa mengontrol suara tangis ku yang lolos begitu saja. Aku benar-benar terlihat sangat lemah di depan pria ini. Pria yang keluarga ku percaya mampu membuat ku bahagia, namun nyatanya... Lebih sering membuat hati ku terluka." Kamu kenapa za?? Bukanya menjawab pertanyaan mas, malah nangis?? " Tanya mas Reyhan.Sungguh, hati ku sangat dongkol mendengar pertanyaan nya. Ia benar-benar ngga peka." Mas.... Aleeza ingin pulang. Aleeza capek mas, jika terus terusan mas perlakukan seperti ini. Aleeza capek!! Aleeza ingin menenangkan diri sejenak di rumah mamah. Hiks... " Jawab ku." Za, maafkan aku... Maafkan aku jika membuat mu tidak nyaman " Ucap mas Reyhan."Tidak apa mas, bolehkan mas... Aleeza pulang?
* di dalam kamar*" Sayang... Aku rindu kamu... " Bisik mas Reyhan genit." Hem.. Iya mas" Jawab ku.Mas Reyhan pun melepaskan jilbab ku. Ia mencium kening ku begitu dalam. Lalu, ciuman itu semakin turun hingga ke bibir.Kami berdua pun terlibat dalam perasaan asing yang sering kami lakukan. Kami terlibat dalam ciuman panas yang memabukkan.Hingga akhirnya... Kami melakukan sunnah rasul yang entah sudah berapa kali kami lakukan. Saling menikmati setiap sentuhan. Saling berbagi rasa dan menyalurkan kemampuan yang kami milik untuk memuaskan pasangan.*********" Aleeza!!! Sini kamu!! " Teriak ibu mertua di tengah malam yang gelap itu.Aku yang baru saja memejamkan mata tersentak kaget, karena teriakan nya yang cetar membahana itu.Segera ku rapikan jilbab ku, dan keluar dari kamar untuk menemui nenek lampir itu." Ada apa bu?? " Tanya ku." Kamu itu kerjaannya tidur saja!!! Ini kamu makan!! Habiskan!! " Titah nya seraya menyerahkan nasi kotak yang baru saja di dapat nya.Aku yang baru s
Rey, Aleeza sangat peduli pada mu. Tadi, setelah selesai makan, ia cepat cepat pulang karena ingat kamu yang belum makan. Ia ingat kewajiban nya untuk selalu berbakti pada mu. Ia selalu mendahulukan kebutuhan mu. Lalu... Pernahkah kamu bersikap seperti itu pada Aleeza?? " Tanya ku." Maaf budhe... Maafkan Reyhan. Terima kasih karena budhe sudah menyadarkan Reyhan, tentang betapa pentingnya Aleeza dalam kehidupan Rey. Sekarang, Rey akan berubah budhe " Ucap Reyhan setelah sekian lama tertunduk." Sekarang, pulanglah dan minta maaf sama Aleeza. Budhe yakin, saat ini suasana hati nya sedang tidak baik baik saja. Tetapi, ia di paksa untuk tetap melayani mu. Untuk berpura-pura baik baik saja di depan mu" Tutur ku." Baiklah budhe. Reyhan pulang sekarang ya. Terima kasih banyak " Ucap Reyhan.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Lalu, mata ku mengiringi langkah Reyhan menjauhi rumah ku.Aku tahu, aku percaya... Reyhan adalah laki-laki cerdas, ia dapat mencerna semua ucapan ku dengan b
Rey, budhe hanya punya ini. Maaf, sangat sedikit. Semoga bisa membantu. Oh iya, ini alamat rumah anak budhe. Kamu kesana saja, biar budhe yang telepon dia " Ucap ku sembari menyerahkan amplop putih yang berisi beberapa lembar uang merah dan selembar kartu nama putera ku.Wajah Reyhan tampak tak enak. Ia juga menatap ku sepersekian detik, seolah tak percaya dengan apa yang barusan terjadi." Budhe.... Ini terlalu banyak " Ucap nya." Rey, budhe mud adalah kakak dari ibu mu. Jadi, anggap saja budhe ini ibu mu juga " Ucap ku lembut." Hiks.... Iya budhe. Iya.... Terima kasih banyak atas semuanya. Insya Alloh, Reyhan nggak akan pernah melupakan kebaikan budhe " Ucap nya tertatih.Ia menangis sesenggukan di hadapan ku. Ia juga menciumi tangan ku berulang kali." Sudah Rey.... Sekarang berangkat lah.... Ingat!! Sebenci apapun diri mu pada ibu mu, tetaplah menjadi anak yang berbakti. Tetap do'akan kebaikan untuk nya" Pesan ku." Iya budhe. Terima kasih banyak " Jawab Reyhan.Setelah itu, aku
Lalu, mengalirlah sebuah cerita dari mulut ku. Bukanya aku membuka aib adik ku sendiri, bukan...Justru, aku ingin menantu baik hati nya itu tahu, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang baik. Ia hanyalah seorang korban dari sebuah kejahatan masa lalu.Dan semoga, dengan bekal sedikit cerita dari ku, Aleeza jadi mengerti. Aleeza jadi memahami, kenapa khoir bisa menjadi sosok seperti itu. Sosok, yang bahkan aku sendiri terkadang membenci nya." Budhe.... Maaf, Aleeza nggak tahu" Ucap nya." Nggak apa nduk. Wajar saja, jika kamu merasa sakit hati atas perlakuan ibu mu. Karena budhe pun terkadang juga merasa begitu " Jawab ku." Iya, begitulah budhe. Aleeza merasa sudah sangat capek menghadapi ibu. Aleeza juga capek menghadapi sikap mas rey budhe. Maaf, jika Aleeza mengeluh" Ucap Aleeza sendu.Aku dapat merasakan sebuah rasa sakit hati yang mendalam dari jiwa Aleeza. Karena aku tahu betul, bagaimana sifat khoir.Pernah, aku bertengkar hebat dengan nya. Gegara aku membela reyhan yang hanya