Mas, Aleeza minta tolong bentar dong! " Ucap Aleeza yang berhasil membuat lamunannya buyar.
"Ada apa sayang? " Tanya Reyhan sambil mendekati sang istri." Tolong pasangkan galon itu mas, Aleeza tidak kuat mengangkat nya" Pinta sang istri." Loh dek, siapa tadi yang beli galon? " Tanya Reyhan." Ooo itu, tadi Aleeza chat penjual nya, kan ada kontak nya di HP mas rey" Jawab Aleeza." O... Iya dek, terima kasih" Jawab reyhan." Sama sama mas" Jawab Aleeza.Reyhan bergegas menuruti permintaan Sang istri untuk membantu nya memasang galon pada dispenser di sudut ruangan. Sementara itu, Aleeza tengah sibuk menyiapkan masakan nya di meja makan.Lima belas menit kemudian, meja makan yang rumayan panjang itu sudah terisi penuh dengan berbagai hidangan yang lezat.Dari Paling ujung sana, ada oseng kentang dengan telur puyuh, lalu ada tumis kubis, wortel, dan telur. Selain itu, ada juga semur ayam dan sayur sop. Meja makan itu juga di lengkapi dengan aneka buah-buahan, sambal terasi, kerupuk, air putih dan jus jeruk." Alhamdulillah.... Finally... " Ucap Aleeza sambil menyeka keringat nya." Capek yang?? " Tanya Reyhan.Belum sempat Aleeza menjawab pertanyaan imam hidup nya itu, sebuah suara yang sangat di kenalnya menyahut ucapan nya." Apa apaan... Cuma menata makanan gitu aja capek" Sahut bu khoir."Coba dong jadi ibu, dari bangun tidur udah menyapu, mengepel, dan semua pekerjaan rumah lain nya ibu yang kerjakan" Sombong sang ibu mertua.Aleeza ingin menyela ucapan itu, karena sejak tadi, Aleeza lah yang membereskan semua nya. Namun, sang ibu mertua malah mengakui bahwa semua itu pekerjaan nya." Sudah bu, sekarang ibu istirahat saja " Ucap Reyhan.Aleeza pun menghembuskan nafasnya perlahan untuk mengurangi emosi yang membuncah di dada nya." Eh, Rey... Kamu sipain beberapa kursi, karena mbak dan mas mu udah ibu telpon untuk makan disini" Titah sang ibu." Iya bu" Jawab Reyhan patuh." Aleeza!! ... Kamu juga siapkan beberapa piring lagi, karena kita akan makan bersama " Titah sang ibu mertua lagi dan lagi.Dan lagi lagi, Aleeza hanya bisa menuruti perintah itu tanpa melawan sedikitpun. Sebenarnya, aleeza sangat bisa menjawab ucapan sang ibu mertua, tapi ia tahu diri dan tahu sopan santun, sehingga ia memilih diam dan mengerjakan perintah nya.Tak lama kemudian, terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah itu. Dan dari dalam nya keluarlah sepasang suami-istri beserta tiga anaknya. Dan diobil berikutnya, turunlah sepasang suami-istri dengan puteri cantik nya yang masih kecil." Assalamu'alaikum.... " Ucap mbak najwa dan mas kamal hampir bersamaan." WA alaikum salam..., eh, ayok ayok... Masuk dulu" Jawab bu khoir dengan gembira. Pasalnya, putera Puteri nya itu adalah orang-orang yang sudah sukses, dan tentu saja mereka tak datang dengan tangan kosong.Setelah meletakkan barang bawaan mereka, mereka semua berkumpul di meja makan untuk menikmati hidangan yang sudah Aleeza siapkan." Eh, ayo dek Aleeza, sini makan " Seru mbak najwa." Ayo dek... Makan yang banyak " Ucap mas ulum menambahi perintah istri nya.Aleeza hanya bisa tersenyum mendengar ucapan itu. Gegas, Aleeza mengambil piring suami nya dan mengisinya dengan nasi dan berbagai lauk." Ini mas... " Ucap Aleeza sambil menyodorkan piring itu pada Reyhan." Ayo dek, kamu makan juga " Ucap mbak najwa entah untuk yang ke berapa kali nya. Dan dengan cekatan, tangan mbak najwa meraih piring Aleeza dan mengisinya dengan berbagai makanan." Sudah mbak, cukup.... Jangan banyak banyak " Ucap Aleeza." Halah nduk, makan aja yang banyak " Tiba-tiba, ibu mertua ikut menambahkan beberapa sayuran ke atas piring Aleeza sambil mata nya sedikit melotot, seolah berkata.... Awas kalau nggak kamu habiskan!!!.Aleeza hanya bisa pasrah melihat perlakuan mereka. Aleeza adalah wanita jebolan pesantren yang sangat tertata adab dan sopan santun nya. Ia menerima apapun yang kakak ipar nya itu berikan. Sebenarnya, ia bisa saja menolak semua itu, namun dalam kitab yang pernah di pelajari nya, hal itu tidak boleh di lakukan." Terima kasih mbak, buk... " Ucap Aleeza sambil menyunggingkan senyuman manis nya.Mereka semua tampak mencoba memposisikan diri dan mulai membuat Aleeza nyaman. Mereka mengobrol sambil menikmati makanan hasil masakan dari Aleeza." Masakan nya kali ini enak banget, yang masak Aleeza ya?? " Tanya mbak Nurul, istri dari mas kamal." Iya mbak, Aleeza yang masak " Jawab Reyhan." Enak dek, top deh!! " Seru mbak najwa." Alhamdulillah, kalau kalian suka " Ucap Aleeza.Smentara itu, bu khoir tersenyum masam mendengar Aleeza yang mendapatkan pujian dari anak mantu nya.Dalam hati, Aleeza tersenyum puas melihat ibu mertua nya yang tampak kecut." Najwa, kamu ngajar nya gimana? Lancar nak.. " Tanya bu khoir." Alhamdulillah, do'akan najwa ya buk, sekarang jadwal ngajar najwa tambah lagi. Ini juga ada murid-murid dari luar negeri yang ikut belajar sama najwa" Jawab najwa." Aih, kamu itu emang anak ibu yang paling top deh WA!! Kamu sangat cerdas, menguasai semua fan ilmu pelajaran, hafal Al Quran, bisa lagu lagu Qur an, hebat kamu nduk!!" Seru bu khoir memamerkan kesuksesan najwa sang Puteri tercinta nya." Alhamdulillah.... Semoga apa yang ibu ucapkan menjadi doa sakti buat najwa" Jawab Najwa." Kalau kamu Mal, bagaimana dengan usaha properti mu?? " Tanya bu khoir yang kini beralih pada kamal. Putera ke dua nya." Alhamdulillah lancar buk, sekarang kamal juga mengajak kerja sama berbagai investor dari beberapa kota" Jawab kamal dengan bangga." Aduh kamal Putera ku, kamu itu benar-benar sukses nak!! .... Kamu hebat, iya kan WA?? Kamal ini Putera ibu yang sukses, harta benda nya banyak dan sangat ahli bersedekah. Kamu keren nak!! " Seru bu khoir lagi dan lagi." Ah, ibu... Kenapa kesan nya jadi pamer begini??" Ucap ulum." Bukan pamer, menantu ku sayang... Ibu hanya ingin memberi tahu Reyhan, bahwa semua Putera Puteri dan menantu ibu harus sukses, setidaknya... Ber otak cerdas , cepat tanggap, dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk masyarakat " Ucap bu khoir sambil melirik ke arah Reyhan dan Aleeza." Pasti dong bu, bukankah semua Putera dan menantu mu orang sukses?? " Ucap mbak Nurul." Iya Rul, semua nya sukses, tapi... Lihatlah adek mu yang baru menikah itu, dia sangat miskin jika di bandingkan dengan kalian semua " Ucap bu khoir." Bu, ukuran kesuksesan seseorang bukan di lihat dari harta kekayaan yang di miliki nya, bukankah abah dan simbah selalu mengajarkan pada kita semua untuk tidak mengejar dunia?? Bukankah kehidupan yang nyata adalah kehidupan di akhirat?? " Ucap Reyhan yang membuat hampir semua saudara dan ipar nya menganga.****Bu, ukuran kesuksesan seseorang bukan di lihat dari harta kekayaan yang di miliki nya, bukankah abah dan simbah selalu mengajarkan pada kita semua untuk tidak mengejar dunia?? Bukankah kehidupan yang nyata adalah kehidupan di akhirat?? " Ucap Reyhan yang membuat hampir semua saudara dan ipar nya menganga.Aleeza tersenyum puas mendengar Jawaban sang suami. Bukanya ia mendukung kelancangan sang suami yang telah berani menjawab perkataan ibu nya, tapi ia rasa sekali kali mereka harus membela diri." Sejak kapan kamu berani menjawab ucapan ibu Rey?? Begitukah adab seorang cucu kyai?? Begitukah yang abah dan simbah ajarkan pada mu?? " Tanya bu khoir dengan muka yang sudah merah padam.Semua yang ada di meja makan tersebut diam, tak ada satu pun yang berani menjawab ucapan sang ibu.Di tengah keheningan itu, Tiba-tiba abah datang dan menjawab ucapan sang ibu." Dan sejak kapan saya mengajarkan jika tingkat kesuksesan Putera Puteri ku dari banyaknya harta yang mereka miliki?? " Sahut abah
Hosh... Hosh... Hosh....Kedua sejoli itu tampak sama sama melepaskan pagutan nya karena hampir kehabisan nafas. Dan beberapa detik kemudian, kedua nya kembali berpagutan dengan mesra.Mereka tampak saling menikmati kecupan itu , mereka berbagi rasa dan melakukan pendekatan lewat sebuah kegiatan yang halal bagi pasangan suami istri.Mereka berdua saling bercumbu dan meluapkan gairah yang menggebu-gebu. Aleeza dengan ikhlas dan selalu bersedia jika sang suami meminta hak nya.*******Tot... Tot... Tot....Mendengar klakson bunyi bunyi an khas mang sayur yang lewat, Aleeza bergegas merapikan jilbab nya dan keluar untuk membeli beberapa bahan masakan." Eh, nyonya.... Tumben banget nih keluar, mau belanja sayur apa nya?? " Tanya mbokdhe jum sewot.Aleeza yang baru saja bergabung dengan mereka untuk memilih sayuran, segera menghentikan aktifitas nya hanya untuk menjawab pertanyaan mbokdhe jum." Saya mau beli sayuran mbokdhe... " Jawab Aleeza ramah." Ealah ning, biasanya kan bu khoir tuh
Rey, kamu nggak curiga? " Tanya abah." Kenapa bah?? " Jawab Reyhan." Biasanya, wanita kalau hamil muda seperti istri mu itu... " Ucap abah." Ah, masa sih bah... Sepertinya belum deh, Aleeza cuma pengen aja kok" Jawab Aleeza." Ya sudah, nanti coba di tes aja... " Saran abah." Nggih bah... " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Mereka semua pun kembali melanjutkan sarapan dengan menikmati menu lezat yang Aleeza hidangkan." Nduk, abah nanti pengen makan sama sayur sop, buatin ya... " Pinta abah." Iya bah, siap... " Jawab Aleeza.Abah Reyhan merasa sangat senang mendapatkan menantu seperti Aleeza. Ia sangat pintar memuaskan lidah nya. Gadis cantik itu sangat terampil mengolah sayuran menjadi masakan yang lezat. Ia juga sangat ramah dan santun pada siapapun.Selesai sarapan bersama, Reyhan membantu Aleeza untuk membereskan meja makan dan mencuci piring." Sayang.... " Panggil Reyhan mesra." Iya mas.... Ada apa? " Tanya Aleeza." Mau keluar nggak yang?? " Tanya Reyhan balik." Kemana?? "
Setelah selesai memesan makanan, Reyhan menggandeng tangan Aleeza untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Ia memilih duduk di sebuah gazebo yang berada sedikit ke dalam dengan latar belakang persawahan dan hembusan angin sepoi sepoi." Yang... Mungkin ini kencan pertama kita " Bisik Reyhan pada telinga Aleeza.Mendengar penuturan sang suami, Aleeza pun tersenyum penuh arti." Iya mas.... Kencan setelah halal hahaha" Jawab Aleeza sambil tertawa.Tak lama kemudian, seorang pelayan cowok yang menggunakan celana levis dan kaos hitam menghampiri mereka. Di tangan nya ada sebuah nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es kelapa muda ( es degan)." Silakan di nikmati, mas... Mbak.. " Ucap pelayan itu ramah setelah menghidangkan pesanan Aleeza dan Reyhan." Terima kasih " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Setelah kepergian pelayan itu, mereka berdua menikmati semangkuk bakso mercon sambil melihat lihat pemandangan dan ngobrol ringan.Mata Aleeza berbinar saat sendok nya membelah sebu
Mbak najwa adalah Puteri sulung keluarga ini. Ia adalah sosok yang mudah berbaur dengan orang lain. Pembawaannya ceria, ramah, dan supel. Ia juga merupakan salah satu saudara mas reyhan yang sangat akrab dengan ku. Ia sangat pandai memposisikan dirinya, dimanapun ia berada." Alhamdulillah..... Selamat ya dek... Mbak benar-benar turut bersuka cita mendengar kabar kehamilan mu dari reyhan " Ucap mbak najwa." Terima kasih mbak... " Jawab ku.Hari ini aku merasa sangat bahagia, lantaran beberapa kakak ipar ku turut bersuka cita atas kehadiran calon buah hati ku. Bahkan, mbak Najwa bekali kali memeluk ku dan membelai lembut perut ku.Setelah semua berkumpul, terlebih dahulu kami melaksanakan shalat maghrib berjama'ah. Lalu , semua mengambil posisi di meja makan untuk makan bersama." Aleeza, kamu harus makan yang banyak. Biar kamu, dan debay nya sehat" Ucap mbak Najwa sambil meletakkan lima tusuk sate kambing di atas piring ku. Begitu juga dengan ibu mertua yang mengambilkan beberapa c
"Asyik.... Melon dingin... " Pekik keyra girang." Hilih cil, bocil... Yang nggak kamu mau itu apa??" Tanya mas Reyhan." Batu, kayu, om kamal, dan om Reyhan " Jawab keyra sambil menjulurkan lidah nya mengejek mas Reyhan." Eh, bocah.... Kok om kamal juga sih?? " Protes mas kamal." Iya, soalnya.... Keyra harus berfikir ribuan kali untuk makan om kamal dan om Rey, kan kalian jelek... Wleekkk" Jawab keyra." Sudah sudah.... Makan buah nya aja dek, nggak usah ladenin om mu" Ucap ku." Betul tante.... Daripada darah tinggi aku. Hahaha " Jawab keyra , yang lagi lagi memantik tawa di antara kami semua.Perlahan.... Aku merasakan Damai. Pasalnya, kehadiran bocil berusia 9 tahun itu benar-benar membuat suasana menjadi adem. Mungkin, jika keyra hadir di tengah-tengah kami... Aku tak akan merasakan stres jika menghadapi ibu mertua ku.Perkumpulan keluarga seperti inilah yang ku harapkan, yang tidak ada unsur pamer seperti kemarin kemarin. Yang tidak di bumbui rasa sesak oleh ucapan mas kamal,
Baru makan dua suapan, Tiba-tiba.... Terdengar bunyi klakson penjual sayur yang lewat." Kalian makan aja dulu, Aleeza mau membeli sayuran " Pamit ku.Abah, mas Reyhan, dan ibu mertua hanya mengangguk kan kepala sebagai persetujuan. Aku pun membenahi jilbab ku dan bergegas keluar." Eh eh eh.... Nyonya nya keluar rumah loh bu ibu... " Ucap mpok jamilah." Iya mpok jum... Biasanya juga cuma di kamar aja sama laki nya" Sahut bu ida.Huft....Aleeza menghembuskan nafas pelan, berharap ia kebal dengan segala ocehan tetangga nya.Lalu, gadis manis itu langsung memilih bahan masakan untuk mengisi kulkas di rumah mertua nya.Dengan cekatan, Ia mengambil cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, seledri, kentang, tahu, tempe, tongkol, sawi, kubis, wortel, toge, kulit pangsit dan jagung manis." Sudah mang, ini berapa ya? " Ucap Aleeza sambil menyodorkan belanjaan nya pada mang udin." Tujuh ribu, delapan ribu, sepuluh ribu, lima ribu, tiga ribu, empat belas ribu, lima ribu, enam ribu, delapan
Aku menangis sampai tergugu. Hingga tak sadar, jika mas Reyhan sudah pulang dan berdiri di depan ku." Sayang... Kamu kenapa?? " Tanya mas Reyhan panik saat melihat wajah ku yang sudah banjir oleh air mata.Ku lihat lelaki berwajah teduh itu, ia berjongkok di hadapan ku. Menghapus air mata ku, dan merengkuh ku dalam pelukan nya. Hingga membuat tangis ku semakin kencang." Aleeza.... Kamu kenapa?? " Tanya mas Reyhan lagi." Engga mas, Aleeza tidak kenapa kenapa " Jawab ku sesenggukan."'Sudah sudah.... Masuk yukk" Bujuk mas Reyhan.Aku pun mengangguk dan mengikuti langkah nya menuju rumah. Saat ini, bukan hanya hati ku yang sakit hingga membuat diri ku menangis sesenggukan. Tetapi, aku benar-benar merasa capek, pusing, dan perut ku terasa sangat nyeri seperti di tusuk tusuk.Setelah masuk kamar, mas Reyhan membantu ku melepas jilbab, ia juga membantu ku beralih posisi untuk sandaran pada kepala ranjang." Kamu kenapa?? Di marahi ibu lagi?? Sakit?? Atau kenapa?? " Tanya nya." Engga mas
Mandi bareng yuk! " Ajak nya.Aku tersipu malu mendengar ajakan itu. Ini emang bukan yang pertama kali, tetapi setiap mas reyhan mengajak itu, selalu saja aku merasa malu.Aku hanya menjawab ajakan mas reyhan dengan anggukan kepala. Dan lelaki ku itu sudah tersenyum genit. Ia juga mengedip ngedip kan mata nya beberapa kali untuk menggoda ku.**********Malam ini, adalah malam kesekian purnama aku menjadi istri dari sosok mas reyhan.Tetapi malam ini, adalah malam ke dua aku di rumah orang tua ku.Kami berdua bercengkerama ringan setelah sholat isya' berjamaah. Membahas beberapa hal receh yang tak seharusnya di bahas, dengan di temani dua cangkir susu hangat." Abah sayang... " Panggil ku manja." Iya sayang... Ada apa? " Jawab nya." Malam minggu an yuk. Jalan jalan, sekalian nyari camilan " Ajak ku." Duh, dedek nya abah pengen apa nih? " Tanya mas reyhan seraya mengusap lembut perut buncit ku." Adek pengen bakso bakar, salad buah, sama takoyaki " Jawab ku terkekeh." Oke, sekarang
Cah ayu....Apapun yang terjadi, komunikasi bersama pasangan adalah hal utama. Jadi, jangan pernah sampai berhenti komunikasi hanya karena suatu masalah yang sedang menghantam bahtera rumah tangga mu.Kamu masih punya papa dan mamah.... Jadi, jika kamu membutuhkan bantuan berupa apapun, termasuk materi. Kamu bisa meminta sama kami" Nasehat mamah panjang lebar.Aku pun memeluk wanita yang telah melahirkan ku itu. Seperti seorang anak kecil yang tak ingin di tinggal pergi." Mamah.... Do'akan Aleeza mah, do'akan agar puteri mamah ini kuat menjalani semuanya. Do'akan agar puteri mamah ini mampu bersabar atas segala cobaan yang Alloh berikan " Ucap ku tergugu." Iya sayang... Iya, doa mamah akan selalu menyertai tiap langkah mu. Kamu, sebagai istri harus selalu mendapatkan ridho suami ya nduk... Karena, surga mu ada pada suami mu" Ucap mamah lagi.Di tengah asik nya pembicaraan kami, papah tiba-tiba nongol, masih dengan baju kerja nya." Ada apa mah?? Kok kalian kayak yang serius gitu?? "
Loh, mah... Sejak kapan mbok jum disini?? " Tanya ku." Oo, sejak kamu di boyong sama Reyhan za. Mamah ngga bisa ngurus semuanya sendirian. Jadi, mbok jum yang biasa membantu mamah " Jelas mamah.Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan mamah.Tak lama kemudian...Mbok jum sudah datang dengan membawa secangkir kopi susu panas, segelas susu rasa coklat kesukaan ku, dan beberapa camilan." Terima kasih mbok... " Ucap ku tulus." Sama sama mbak " Jawab nya.Wanita tua itu tersenyum juga ke arah ku.Mbok jum adalah tetangga kami. Seorang janda tua yang di tinggal anak anak nya. Semua anak anak nya memilih hidup di kota, tanpa mempedulikan lagi ibu nya.Setelah berbincang-bincang sebentar, mamah pun menyuruh ku istirahat di kamar." Istirahat saja, kalian pasti capek. Apalagi kamu hamil tua nduk, dan tadi habis perjalanan jauh " Ucap mamah." Iya mah" Jawab ku.Setelah berpamitan pada mamah, aku pun mengajak mas reyhan ke kamar." Aaa... Capek banget " Ucap ku sambil merebahkan diri
Bu ,Aleeza mau pulang " Pamit ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya beliau sengit." Nggak papa bu. Aleeza cuma pengen pulang saja kok. Insya Alloh juga nggak lama. Cuma satu minggu an" Jawab ku." Sama Reyhan? " Tanya beliau lagi." Iya bu. Kami berdua mau pulang. Naik sepeda motor saja. Nggak lama kok bu" Sahut mas Reyhan." Terus, ibu sama siapa disini?? Kalian tega ninggalin ibu sendiri?? " Ucap ibu mertua penuh drama." Kita nggak ninggalin ibu kok... Kita hanya sebentar bu" Jawab ku meyakinkan ibu mertua." Ya udah, iya... Berangkat saja. Hati hati" Ucap nya kemudian.Setelah sungkeman dengan ibu mertua, akhirnya kita berdua berangkat." Mas, nanti mampir ke toko ya... Sebelum sampai rumah " Ucap ku pada mas Reyhan saat motor yang kita naiki mulai melaju. Membelah jalanan yang masih berkabut di pagi hari." Kenapa?? Beli apa?? " Tanya nya." Beli oleh oleh buat orang rumah mas, ngga enak sama papa mamah mas, kalau nggak bawa apa apa " Jawab ku." Ya udah, iya... Nanti kita mampir.
Mas... Antarkan aku pulang ke rumah papa mamah esok pagi ya...hiks... " Ucap ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya nya sambil memicingkan mata nya." Ngga papa mas, Aku hanya ingin pulang. Hiks.. " Jawab ku.Entahlah, dari tadi, isakan isakan kecil selalu menyertai ucapan ku.Aku bahkan ngga bisa mengontrol suara tangis ku yang lolos begitu saja. Aku benar-benar terlihat sangat lemah di depan pria ini. Pria yang keluarga ku percaya mampu membuat ku bahagia, namun nyatanya... Lebih sering membuat hati ku terluka." Kamu kenapa za?? Bukanya menjawab pertanyaan mas, malah nangis?? " Tanya mas Reyhan.Sungguh, hati ku sangat dongkol mendengar pertanyaan nya. Ia benar-benar ngga peka." Mas.... Aleeza ingin pulang. Aleeza capek mas, jika terus terusan mas perlakukan seperti ini. Aleeza capek!! Aleeza ingin menenangkan diri sejenak di rumah mamah. Hiks... " Jawab ku." Za, maafkan aku... Maafkan aku jika membuat mu tidak nyaman " Ucap mas Reyhan."Tidak apa mas, bolehkan mas... Aleeza pulang?
* di dalam kamar*" Sayang... Aku rindu kamu... " Bisik mas Reyhan genit." Hem.. Iya mas" Jawab ku.Mas Reyhan pun melepaskan jilbab ku. Ia mencium kening ku begitu dalam. Lalu, ciuman itu semakin turun hingga ke bibir.Kami berdua pun terlibat dalam perasaan asing yang sering kami lakukan. Kami terlibat dalam ciuman panas yang memabukkan.Hingga akhirnya... Kami melakukan sunnah rasul yang entah sudah berapa kali kami lakukan. Saling menikmati setiap sentuhan. Saling berbagi rasa dan menyalurkan kemampuan yang kami milik untuk memuaskan pasangan.*********" Aleeza!!! Sini kamu!! " Teriak ibu mertua di tengah malam yang gelap itu.Aku yang baru saja memejamkan mata tersentak kaget, karena teriakan nya yang cetar membahana itu.Segera ku rapikan jilbab ku, dan keluar dari kamar untuk menemui nenek lampir itu." Ada apa bu?? " Tanya ku." Kamu itu kerjaannya tidur saja!!! Ini kamu makan!! Habiskan!! " Titah nya seraya menyerahkan nasi kotak yang baru saja di dapat nya.Aku yang baru s
Rey, Aleeza sangat peduli pada mu. Tadi, setelah selesai makan, ia cepat cepat pulang karena ingat kamu yang belum makan. Ia ingat kewajiban nya untuk selalu berbakti pada mu. Ia selalu mendahulukan kebutuhan mu. Lalu... Pernahkah kamu bersikap seperti itu pada Aleeza?? " Tanya ku." Maaf budhe... Maafkan Reyhan. Terima kasih karena budhe sudah menyadarkan Reyhan, tentang betapa pentingnya Aleeza dalam kehidupan Rey. Sekarang, Rey akan berubah budhe " Ucap Reyhan setelah sekian lama tertunduk." Sekarang, pulanglah dan minta maaf sama Aleeza. Budhe yakin, saat ini suasana hati nya sedang tidak baik baik saja. Tetapi, ia di paksa untuk tetap melayani mu. Untuk berpura-pura baik baik saja di depan mu" Tutur ku." Baiklah budhe. Reyhan pulang sekarang ya. Terima kasih banyak " Ucap Reyhan.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Lalu, mata ku mengiringi langkah Reyhan menjauhi rumah ku.Aku tahu, aku percaya... Reyhan adalah laki-laki cerdas, ia dapat mencerna semua ucapan ku dengan b
Rey, budhe hanya punya ini. Maaf, sangat sedikit. Semoga bisa membantu. Oh iya, ini alamat rumah anak budhe. Kamu kesana saja, biar budhe yang telepon dia " Ucap ku sembari menyerahkan amplop putih yang berisi beberapa lembar uang merah dan selembar kartu nama putera ku.Wajah Reyhan tampak tak enak. Ia juga menatap ku sepersekian detik, seolah tak percaya dengan apa yang barusan terjadi." Budhe.... Ini terlalu banyak " Ucap nya." Rey, budhe mud adalah kakak dari ibu mu. Jadi, anggap saja budhe ini ibu mu juga " Ucap ku lembut." Hiks.... Iya budhe. Iya.... Terima kasih banyak atas semuanya. Insya Alloh, Reyhan nggak akan pernah melupakan kebaikan budhe " Ucap nya tertatih.Ia menangis sesenggukan di hadapan ku. Ia juga menciumi tangan ku berulang kali." Sudah Rey.... Sekarang berangkat lah.... Ingat!! Sebenci apapun diri mu pada ibu mu, tetaplah menjadi anak yang berbakti. Tetap do'akan kebaikan untuk nya" Pesan ku." Iya budhe. Terima kasih banyak " Jawab Reyhan.Setelah itu, aku
Lalu, mengalirlah sebuah cerita dari mulut ku. Bukanya aku membuka aib adik ku sendiri, bukan...Justru, aku ingin menantu baik hati nya itu tahu, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang baik. Ia hanyalah seorang korban dari sebuah kejahatan masa lalu.Dan semoga, dengan bekal sedikit cerita dari ku, Aleeza jadi mengerti. Aleeza jadi memahami, kenapa khoir bisa menjadi sosok seperti itu. Sosok, yang bahkan aku sendiri terkadang membenci nya." Budhe.... Maaf, Aleeza nggak tahu" Ucap nya." Nggak apa nduk. Wajar saja, jika kamu merasa sakit hati atas perlakuan ibu mu. Karena budhe pun terkadang juga merasa begitu " Jawab ku." Iya, begitulah budhe. Aleeza merasa sudah sangat capek menghadapi ibu. Aleeza juga capek menghadapi sikap mas rey budhe. Maaf, jika Aleeza mengeluh" Ucap Aleeza sendu.Aku dapat merasakan sebuah rasa sakit hati yang mendalam dari jiwa Aleeza. Karena aku tahu betul, bagaimana sifat khoir.Pernah, aku bertengkar hebat dengan nya. Gegara aku membela reyhan yang hanya