" Aleeza!!! " Panggil ibu khoir setengah berteriak.
Aleeza yang sedang melipat baju di kamar pun segera keluar." Iya buk, ada apa?? " Tanya Aleeza dengan lembut." Kamu itu jangan di kamar terus, lihat pelataran rumah kita, banyak daun berjatuhan. Sebagai menantu, seharusnya kamu itu membersihkan nya" Tegur ibu khoir." Iya bu, tadi Aleeza pikir setelah selesai pekerjaan aleeza, aleeza akan menyapu halaman depan. Tapi sekarang aleeza masih melipat pakaian mas Reyhan " Jawab aleeza." Nggak usah banyak alasan, ibu mau ngajar di pondok. Kamu harus membersihkan semua itu. Jangan lupa masak makanan untuk makan malam" Titah ibu Reyhan." Tapi bu... " Kejar Aleeza.Belum selesai ucapan Aleeza, sang ibu mertua sudah memotong nya." Dengar Aleeza!! Abah, ibu, dan Reyhan itu ngajar di madrasah pondok setiap sore. Sementara itu, kamu hanya diam saja di rumah, jadi kamu yang harus mengerjakan semua itu" Ucap Ibu khoir telak.Tak ingin terjadi perdebatan yang lebih lanjut, Aleeza memilih bungkam dan mengerjakannya apa yang ibu mertua nya perintahkan.Sepeninggal ibu mertua nya, Alergi pun segera menyapu halaman depan, lalu mulai berkutat dengan peralatan dapur.Setelah memastikan tombol magic com nya COOK, Aleeza pun segera membuka kulkas untuk melihat bahan makanan apa saja yang masih tersisa.Bibir gadis cantik itu mengembang sempurna, saat dirinya melihat ada ikan lele, sawi, selada, tempe, tahu dan berbagai jenis sayuran lainya." Alhamdulillah, banyak banget pilihan nya yang masih bisa di olah " Gumam Aleeza.Gadis cantik yang sudah menjadi istri orang itu pun mengambil nampan dan mulai mengisinya dengan berbagai jenis sayuran yang hendak di masaknya. Setelah selesai, ia mulai berperang memasak beberapa hidangan untuk makan malam keluarga suami nya.Satu jam kemudian, Aleeza berhasil memasak beberapa menu makan malam. Setelah ia menata makanan itu di meja makan, ia pun membersihkan diri dan melakukan sholat Asar."Assalamu'alaikum... " Suara Reyhan sambil membuka pintu kamar mereka.Aleeza yang tengah menyempurnakan penampilan nya untuk menyambut kepulangan Reyhan pun tersenyum simpul." Wa alaikum salam, sudah pulang mas? " Jawab sekaligus tanya Aleeza.Tak lupa, Aleeza pun mencium punggung tangan Reyhan dan membantu Reyhan menyimpan kitab nya di Almari." Sudah sayang... " Jawab Reyhan.********Malam itu, setelah sholat isya berjamaah, Abah, ibuk, Reyhan, dan Aleeza makan malam bersama. Di atas meja makan panjang itu, ada lele bumbu rujak, tempe goreng, tahu goreng, sayur asam, dan sambal terasi.Seperti biasa, Aleeza akan melayani suami nya dahulu sebelum mengambil makanan untuk dirinya sendiri." Em... Enak. Siapa yang masak tadi? " Ucap Abah.Belum sempat Aleeza menjawab pertanyaan ayah mertua nya itu, sang ibu mertua pun menjawab." Ya jelas ibu lah bah... Bukankah dari dulu masakan ibu selalu enak? " Kata ibu khoir." Iya bu, Abah pikir yang masak Aleeza " Jawab Abah." Engga lah bah.... Aleeza kan masih pengantin baru, biar dia belajar dulu. dia pastinya juga masih lelah setelah acara kemarin. Iya kan nduk??" Ucap Ibu khoir sambil matanya mendelik ke arah Aleeza.Mau tak mau, Aleeza pun mengangguk, meng iya kan ucapan sang ibu mertua.Selesai makan malam, Aleeza membantu ibu mertua nya membereskan meja makan itu." Yang... Tadi makanan nya suka nggak?? " Tanya Reyhan.Aleeza pun terdiam mendengar pertanyaan itu." Sayang... Kalau kamu nggak suka, besok biar ibu masak menu yang lain" Ucap Reyhan lagi. Tangan laki-laki itu, menggenggam tangan sang istri." Menurut mas Rey, makanan tadi enak nggak??" Ucap Aleeza bertanya balik." Enak banget dek. Lebih enak dari biasanya " Jawab Reyhan." Mas percaya nggak, kalau yang masak tadi Aleeza? " Tanya Aleeza." Oh, pantesan... Rasa masakan nya beda" Jawab Reyhan." Iya mas... " Jawab Aleeza.Setelah perbincangan singkat itu, kedua sejoli itu pun tidur.*********Tring....Aleeza terbangun saat mendengar suara Alarm dari ponsel nya. Mata gadis itu pun terbuka dengan sempurna saat melihat jam di ponsel nya. Ia bergegas merapikan rambut nya dan menuju kamar mandi.Usai membersihkan diri, Aleeza menyalakan knop kompor dan merebus air untuk membuat kopi dan teh.Sudah menjadi kebiasaan di keluarga itu, bahwa setiap pagi mereka semua akan menikmati secangkir kopi ataupun teh dengan roti, wafer, pisang goreng, atau jajanan lain nya.Setelah semua siap, Aleeza mulai menyapu dalam rumah dan halaman.Tak lama kemudian, abah, ibuk, dan reyhan pulang dari masjid. Aleeza segera menyongsong kepulangan suami nya dan mencium punggung tangan nya." Loh, Aleeza tidak ke masjid? " Tanya Abah." Aleeza halangan abah... " Jawab Aleeza." Rajin banget menantu abah ini, sepagi ini sudah beres beres" Puji Abah.Setelah itu, mereka semua berganti pakaian, lalu bersantai sambil menikmati secangkir kopi atau teh dan singkong goreng buatan ku." Enak nduk... " Komentar Abah usai menyuapkan singkong goreng itu di mulut nya." Alhamdulillah, Terima kasih Abah " Jawab Aleeza." Yang... Singkong nya dari mana? " Tanya Reyhan sambil berbisik pada Aleeza." Dari dalam kulkas mas.. " Jawab Aleeza sambil nyengir .Mereka semua berbincang-bincang dan bercanda bersama. Bahkan, sekarang ini kicauan burung-burung mulai bersahutan. Mentari pagi pun mulai menampakkan diri dan menyinari dunia." Ya sudah, Abah mau ke kantor dulu" Pamit Abah. Beliau pun berdiri dari duduk nya dan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri." Ibu juga mau ke pasar, ada beberapa bahan makanan yang ingin di beli" Ucap Ibu khoir yang turut berdiri dan meninggalkan Reyhan serta Aleeza." Mas, pagi ini ada acara nggak? " Tanya Aleeza." Ngga ada yang... Mas masih libur hingga tiga hari ke depan " Jawab Reyhan.Aleeza pun tersenyum mendengar Jawaban itu, karena pagi ini, ia berniat mengajak suami nya untuk sekedar jalan jalan menyusuri kampung." Ada apa? " Tanya Reyhan yang melihat Aleeza senyum senyum sendiri." Hehehe... Aleeza tadi berniat mengajak mas Rey keliling kampung " Jawab Aleeza." Oke, nanti setelah kita sarapan ya" Jawab Reyhan." Iya mas" Balas Aleeza.Setengah jam kemudian, bu khoir sudah pulang dengan di antar putera ke dua nya." Rey... Kalau ibu ke pasar itu ya di anterin, masak ibu di suruh ke pasar sendiri sih?! " Ucap mas kamal.Putera Abah dan ibu ada lima, dan Reyhan adalah Putera ke empat. Saudara nya yang pertama perempuan, sementara yang lain nya laki-laki." Iya mas, tadi ibu juga nggak minta di antar kok" Jawab Reyhan." Apa kamu bilang? Nggak usah membalikkan omongan Rey, kalau pun kamu nggak mau antar ibu, kamu tinggal bilang sama mas, malah membolak-balikan omongan. Ya sudah, mas capek mau pulang " Ucap mas kamal. Lalu, laki-laki yang sedikit lebih tua dari Reyhan itu pun balik kanan dan pulang.Putera Abah dan ibu ada lima, dan Reyhan adalah Putera ke empat. Saudara nya yang pertama perempuan, sementara yang lain nya laki-laki." Iya mas, tadi ibu juga nggak minta di antar kok" Jawab Reyhan." Apa kamu bilang? Nggak usah membalikkan omongan Rey, kalau pun kamu nggak mau antar ibu, kamu tinggal bilang sama mas, malah membolak-balikan omongan. Ya sudah, mas capek mau pulang " Ucap mas kamal. Lalu, laki-laki yang sedikit lebih tua dari Reyhan itu pun balik kanan dan pulang.Melihat hal itu, Aleeza bahkan sempat menganga karena terkejut. Ia tahu betul, saat ia belum menikah dengan Reyhan, sosok kakak Reyhan yang bernama kamal itu adalah laki-laki yang sangat baik, dan lemah lembut." Tapi mas.... " Belum sempat selesai Reyhan mengatakan kalimat pembelaan, mas kamal benar-benar sudah pergi." Sudah mas, biarkan saja. Yang sabar.... " Ucap Aleeza menenangkan Reyhan sambil mengelus punggung laki-laki yang sekarang menjadi panutan nya itu.Hufttttt.....Sementara itu, ibuk tak lagi
Mas, Aleeza minta tolong bentar dong! " Ucap Aleeza yang berhasil membuat lamunannya buyar."Ada apa sayang? " Tanya Reyhan sambil mendekati sang istri." Tolong pasangkan galon itu mas, Aleeza tidak kuat mengangkat nya" Pinta sang istri." Loh dek, siapa tadi yang beli galon? " Tanya Reyhan." Ooo itu, tadi Aleeza chat penjual nya, kan ada kontak nya di HP mas rey" Jawab Aleeza." O... Iya dek, terima kasih" Jawab reyhan." Sama sama mas" Jawab Aleeza.Reyhan bergegas menuruti permintaan Sang istri untuk membantu nya memasang galon pada dispenser di sudut ruangan. Sementara itu, Aleeza tengah sibuk menyiapkan masakan nya di meja makan.Lima belas menit kemudian, meja makan yang rumayan panjang itu sudah terisi penuh dengan berbagai hidangan yang lezat.Dari Paling ujung sana, ada oseng kentang dengan telur puyuh, lalu ada tumis kubis, wortel, dan telur. Selain itu, ada juga semur ayam dan sayur sop. Meja makan itu juga di lengkapi dengan aneka buah-buahan, sambal terasi, kerupuk, air
Bu, ukuran kesuksesan seseorang bukan di lihat dari harta kekayaan yang di miliki nya, bukankah abah dan simbah selalu mengajarkan pada kita semua untuk tidak mengejar dunia?? Bukankah kehidupan yang nyata adalah kehidupan di akhirat?? " Ucap Reyhan yang membuat hampir semua saudara dan ipar nya menganga.Aleeza tersenyum puas mendengar Jawaban sang suami. Bukanya ia mendukung kelancangan sang suami yang telah berani menjawab perkataan ibu nya, tapi ia rasa sekali kali mereka harus membela diri." Sejak kapan kamu berani menjawab ucapan ibu Rey?? Begitukah adab seorang cucu kyai?? Begitukah yang abah dan simbah ajarkan pada mu?? " Tanya bu khoir dengan muka yang sudah merah padam.Semua yang ada di meja makan tersebut diam, tak ada satu pun yang berani menjawab ucapan sang ibu.Di tengah keheningan itu, Tiba-tiba abah datang dan menjawab ucapan sang ibu." Dan sejak kapan saya mengajarkan jika tingkat kesuksesan Putera Puteri ku dari banyaknya harta yang mereka miliki?? " Sahut abah
Hosh... Hosh... Hosh....Kedua sejoli itu tampak sama sama melepaskan pagutan nya karena hampir kehabisan nafas. Dan beberapa detik kemudian, kedua nya kembali berpagutan dengan mesra.Mereka tampak saling menikmati kecupan itu , mereka berbagi rasa dan melakukan pendekatan lewat sebuah kegiatan yang halal bagi pasangan suami istri.Mereka berdua saling bercumbu dan meluapkan gairah yang menggebu-gebu. Aleeza dengan ikhlas dan selalu bersedia jika sang suami meminta hak nya.*******Tot... Tot... Tot....Mendengar klakson bunyi bunyi an khas mang sayur yang lewat, Aleeza bergegas merapikan jilbab nya dan keluar untuk membeli beberapa bahan masakan." Eh, nyonya.... Tumben banget nih keluar, mau belanja sayur apa nya?? " Tanya mbokdhe jum sewot.Aleeza yang baru saja bergabung dengan mereka untuk memilih sayuran, segera menghentikan aktifitas nya hanya untuk menjawab pertanyaan mbokdhe jum." Saya mau beli sayuran mbokdhe... " Jawab Aleeza ramah." Ealah ning, biasanya kan bu khoir tuh
Rey, kamu nggak curiga? " Tanya abah." Kenapa bah?? " Jawab Reyhan." Biasanya, wanita kalau hamil muda seperti istri mu itu... " Ucap abah." Ah, masa sih bah... Sepertinya belum deh, Aleeza cuma pengen aja kok" Jawab Aleeza." Ya sudah, nanti coba di tes aja... " Saran abah." Nggih bah... " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Mereka semua pun kembali melanjutkan sarapan dengan menikmati menu lezat yang Aleeza hidangkan." Nduk, abah nanti pengen makan sama sayur sop, buatin ya... " Pinta abah." Iya bah, siap... " Jawab Aleeza.Abah Reyhan merasa sangat senang mendapatkan menantu seperti Aleeza. Ia sangat pintar memuaskan lidah nya. Gadis cantik itu sangat terampil mengolah sayuran menjadi masakan yang lezat. Ia juga sangat ramah dan santun pada siapapun.Selesai sarapan bersama, Reyhan membantu Aleeza untuk membereskan meja makan dan mencuci piring." Sayang.... " Panggil Reyhan mesra." Iya mas.... Ada apa? " Tanya Aleeza." Mau keluar nggak yang?? " Tanya Reyhan balik." Kemana?? "
Setelah selesai memesan makanan, Reyhan menggandeng tangan Aleeza untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Ia memilih duduk di sebuah gazebo yang berada sedikit ke dalam dengan latar belakang persawahan dan hembusan angin sepoi sepoi." Yang... Mungkin ini kencan pertama kita " Bisik Reyhan pada telinga Aleeza.Mendengar penuturan sang suami, Aleeza pun tersenyum penuh arti." Iya mas.... Kencan setelah halal hahaha" Jawab Aleeza sambil tertawa.Tak lama kemudian, seorang pelayan cowok yang menggunakan celana levis dan kaos hitam menghampiri mereka. Di tangan nya ada sebuah nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es kelapa muda ( es degan)." Silakan di nikmati, mas... Mbak.. " Ucap pelayan itu ramah setelah menghidangkan pesanan Aleeza dan Reyhan." Terima kasih " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Setelah kepergian pelayan itu, mereka berdua menikmati semangkuk bakso mercon sambil melihat lihat pemandangan dan ngobrol ringan.Mata Aleeza berbinar saat sendok nya membelah sebu
Mbak najwa adalah Puteri sulung keluarga ini. Ia adalah sosok yang mudah berbaur dengan orang lain. Pembawaannya ceria, ramah, dan supel. Ia juga merupakan salah satu saudara mas reyhan yang sangat akrab dengan ku. Ia sangat pandai memposisikan dirinya, dimanapun ia berada." Alhamdulillah..... Selamat ya dek... Mbak benar-benar turut bersuka cita mendengar kabar kehamilan mu dari reyhan " Ucap mbak najwa." Terima kasih mbak... " Jawab ku.Hari ini aku merasa sangat bahagia, lantaran beberapa kakak ipar ku turut bersuka cita atas kehadiran calon buah hati ku. Bahkan, mbak Najwa bekali kali memeluk ku dan membelai lembut perut ku.Setelah semua berkumpul, terlebih dahulu kami melaksanakan shalat maghrib berjama'ah. Lalu , semua mengambil posisi di meja makan untuk makan bersama." Aleeza, kamu harus makan yang banyak. Biar kamu, dan debay nya sehat" Ucap mbak Najwa sambil meletakkan lima tusuk sate kambing di atas piring ku. Begitu juga dengan ibu mertua yang mengambilkan beberapa c
"Asyik.... Melon dingin... " Pekik keyra girang." Hilih cil, bocil... Yang nggak kamu mau itu apa??" Tanya mas Reyhan." Batu, kayu, om kamal, dan om Reyhan " Jawab keyra sambil menjulurkan lidah nya mengejek mas Reyhan." Eh, bocah.... Kok om kamal juga sih?? " Protes mas kamal." Iya, soalnya.... Keyra harus berfikir ribuan kali untuk makan om kamal dan om Rey, kan kalian jelek... Wleekkk" Jawab keyra." Sudah sudah.... Makan buah nya aja dek, nggak usah ladenin om mu" Ucap ku." Betul tante.... Daripada darah tinggi aku. Hahaha " Jawab keyra , yang lagi lagi memantik tawa di antara kami semua.Perlahan.... Aku merasakan Damai. Pasalnya, kehadiran bocil berusia 9 tahun itu benar-benar membuat suasana menjadi adem. Mungkin, jika keyra hadir di tengah-tengah kami... Aku tak akan merasakan stres jika menghadapi ibu mertua ku.Perkumpulan keluarga seperti inilah yang ku harapkan, yang tidak ada unsur pamer seperti kemarin kemarin. Yang tidak di bumbui rasa sesak oleh ucapan mas kamal,
Mandi bareng yuk! " Ajak nya.Aku tersipu malu mendengar ajakan itu. Ini emang bukan yang pertama kali, tetapi setiap mas reyhan mengajak itu, selalu saja aku merasa malu.Aku hanya menjawab ajakan mas reyhan dengan anggukan kepala. Dan lelaki ku itu sudah tersenyum genit. Ia juga mengedip ngedip kan mata nya beberapa kali untuk menggoda ku.**********Malam ini, adalah malam kesekian purnama aku menjadi istri dari sosok mas reyhan.Tetapi malam ini, adalah malam ke dua aku di rumah orang tua ku.Kami berdua bercengkerama ringan setelah sholat isya' berjamaah. Membahas beberapa hal receh yang tak seharusnya di bahas, dengan di temani dua cangkir susu hangat." Abah sayang... " Panggil ku manja." Iya sayang... Ada apa? " Jawab nya." Malam minggu an yuk. Jalan jalan, sekalian nyari camilan " Ajak ku." Duh, dedek nya abah pengen apa nih? " Tanya mas reyhan seraya mengusap lembut perut buncit ku." Adek pengen bakso bakar, salad buah, sama takoyaki " Jawab ku terkekeh." Oke, sekarang
Cah ayu....Apapun yang terjadi, komunikasi bersama pasangan adalah hal utama. Jadi, jangan pernah sampai berhenti komunikasi hanya karena suatu masalah yang sedang menghantam bahtera rumah tangga mu.Kamu masih punya papa dan mamah.... Jadi, jika kamu membutuhkan bantuan berupa apapun, termasuk materi. Kamu bisa meminta sama kami" Nasehat mamah panjang lebar.Aku pun memeluk wanita yang telah melahirkan ku itu. Seperti seorang anak kecil yang tak ingin di tinggal pergi." Mamah.... Do'akan Aleeza mah, do'akan agar puteri mamah ini kuat menjalani semuanya. Do'akan agar puteri mamah ini mampu bersabar atas segala cobaan yang Alloh berikan " Ucap ku tergugu." Iya sayang... Iya, doa mamah akan selalu menyertai tiap langkah mu. Kamu, sebagai istri harus selalu mendapatkan ridho suami ya nduk... Karena, surga mu ada pada suami mu" Ucap mamah lagi.Di tengah asik nya pembicaraan kami, papah tiba-tiba nongol, masih dengan baju kerja nya." Ada apa mah?? Kok kalian kayak yang serius gitu?? "
Loh, mah... Sejak kapan mbok jum disini?? " Tanya ku." Oo, sejak kamu di boyong sama Reyhan za. Mamah ngga bisa ngurus semuanya sendirian. Jadi, mbok jum yang biasa membantu mamah " Jelas mamah.Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan mamah.Tak lama kemudian...Mbok jum sudah datang dengan membawa secangkir kopi susu panas, segelas susu rasa coklat kesukaan ku, dan beberapa camilan." Terima kasih mbok... " Ucap ku tulus." Sama sama mbak " Jawab nya.Wanita tua itu tersenyum juga ke arah ku.Mbok jum adalah tetangga kami. Seorang janda tua yang di tinggal anak anak nya. Semua anak anak nya memilih hidup di kota, tanpa mempedulikan lagi ibu nya.Setelah berbincang-bincang sebentar, mamah pun menyuruh ku istirahat di kamar." Istirahat saja, kalian pasti capek. Apalagi kamu hamil tua nduk, dan tadi habis perjalanan jauh " Ucap mamah." Iya mah" Jawab ku.Setelah berpamitan pada mamah, aku pun mengajak mas reyhan ke kamar." Aaa... Capek banget " Ucap ku sambil merebahkan diri
Bu ,Aleeza mau pulang " Pamit ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya beliau sengit." Nggak papa bu. Aleeza cuma pengen pulang saja kok. Insya Alloh juga nggak lama. Cuma satu minggu an" Jawab ku." Sama Reyhan? " Tanya beliau lagi." Iya bu. Kami berdua mau pulang. Naik sepeda motor saja. Nggak lama kok bu" Sahut mas Reyhan." Terus, ibu sama siapa disini?? Kalian tega ninggalin ibu sendiri?? " Ucap ibu mertua penuh drama." Kita nggak ninggalin ibu kok... Kita hanya sebentar bu" Jawab ku meyakinkan ibu mertua." Ya udah, iya... Berangkat saja. Hati hati" Ucap nya kemudian.Setelah sungkeman dengan ibu mertua, akhirnya kita berdua berangkat." Mas, nanti mampir ke toko ya... Sebelum sampai rumah " Ucap ku pada mas Reyhan saat motor yang kita naiki mulai melaju. Membelah jalanan yang masih berkabut di pagi hari." Kenapa?? Beli apa?? " Tanya nya." Beli oleh oleh buat orang rumah mas, ngga enak sama papa mamah mas, kalau nggak bawa apa apa " Jawab ku." Ya udah, iya... Nanti kita mampir.
Mas... Antarkan aku pulang ke rumah papa mamah esok pagi ya...hiks... " Ucap ku lirih." Kenapa pulang?? " Tanya nya sambil memicingkan mata nya." Ngga papa mas, Aku hanya ingin pulang. Hiks.. " Jawab ku.Entahlah, dari tadi, isakan isakan kecil selalu menyertai ucapan ku.Aku bahkan ngga bisa mengontrol suara tangis ku yang lolos begitu saja. Aku benar-benar terlihat sangat lemah di depan pria ini. Pria yang keluarga ku percaya mampu membuat ku bahagia, namun nyatanya... Lebih sering membuat hati ku terluka." Kamu kenapa za?? Bukanya menjawab pertanyaan mas, malah nangis?? " Tanya mas Reyhan.Sungguh, hati ku sangat dongkol mendengar pertanyaan nya. Ia benar-benar ngga peka." Mas.... Aleeza ingin pulang. Aleeza capek mas, jika terus terusan mas perlakukan seperti ini. Aleeza capek!! Aleeza ingin menenangkan diri sejenak di rumah mamah. Hiks... " Jawab ku." Za, maafkan aku... Maafkan aku jika membuat mu tidak nyaman " Ucap mas Reyhan."Tidak apa mas, bolehkan mas... Aleeza pulang?
* di dalam kamar*" Sayang... Aku rindu kamu... " Bisik mas Reyhan genit." Hem.. Iya mas" Jawab ku.Mas Reyhan pun melepaskan jilbab ku. Ia mencium kening ku begitu dalam. Lalu, ciuman itu semakin turun hingga ke bibir.Kami berdua pun terlibat dalam perasaan asing yang sering kami lakukan. Kami terlibat dalam ciuman panas yang memabukkan.Hingga akhirnya... Kami melakukan sunnah rasul yang entah sudah berapa kali kami lakukan. Saling menikmati setiap sentuhan. Saling berbagi rasa dan menyalurkan kemampuan yang kami milik untuk memuaskan pasangan.*********" Aleeza!!! Sini kamu!! " Teriak ibu mertua di tengah malam yang gelap itu.Aku yang baru saja memejamkan mata tersentak kaget, karena teriakan nya yang cetar membahana itu.Segera ku rapikan jilbab ku, dan keluar dari kamar untuk menemui nenek lampir itu." Ada apa bu?? " Tanya ku." Kamu itu kerjaannya tidur saja!!! Ini kamu makan!! Habiskan!! " Titah nya seraya menyerahkan nasi kotak yang baru saja di dapat nya.Aku yang baru s
Rey, Aleeza sangat peduli pada mu. Tadi, setelah selesai makan, ia cepat cepat pulang karena ingat kamu yang belum makan. Ia ingat kewajiban nya untuk selalu berbakti pada mu. Ia selalu mendahulukan kebutuhan mu. Lalu... Pernahkah kamu bersikap seperti itu pada Aleeza?? " Tanya ku." Maaf budhe... Maafkan Reyhan. Terima kasih karena budhe sudah menyadarkan Reyhan, tentang betapa pentingnya Aleeza dalam kehidupan Rey. Sekarang, Rey akan berubah budhe " Ucap Reyhan setelah sekian lama tertunduk." Sekarang, pulanglah dan minta maaf sama Aleeza. Budhe yakin, saat ini suasana hati nya sedang tidak baik baik saja. Tetapi, ia di paksa untuk tetap melayani mu. Untuk berpura-pura baik baik saja di depan mu" Tutur ku." Baiklah budhe. Reyhan pulang sekarang ya. Terima kasih banyak " Ucap Reyhan.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Lalu, mata ku mengiringi langkah Reyhan menjauhi rumah ku.Aku tahu, aku percaya... Reyhan adalah laki-laki cerdas, ia dapat mencerna semua ucapan ku dengan b
Rey, budhe hanya punya ini. Maaf, sangat sedikit. Semoga bisa membantu. Oh iya, ini alamat rumah anak budhe. Kamu kesana saja, biar budhe yang telepon dia " Ucap ku sembari menyerahkan amplop putih yang berisi beberapa lembar uang merah dan selembar kartu nama putera ku.Wajah Reyhan tampak tak enak. Ia juga menatap ku sepersekian detik, seolah tak percaya dengan apa yang barusan terjadi." Budhe.... Ini terlalu banyak " Ucap nya." Rey, budhe mud adalah kakak dari ibu mu. Jadi, anggap saja budhe ini ibu mu juga " Ucap ku lembut." Hiks.... Iya budhe. Iya.... Terima kasih banyak atas semuanya. Insya Alloh, Reyhan nggak akan pernah melupakan kebaikan budhe " Ucap nya tertatih.Ia menangis sesenggukan di hadapan ku. Ia juga menciumi tangan ku berulang kali." Sudah Rey.... Sekarang berangkat lah.... Ingat!! Sebenci apapun diri mu pada ibu mu, tetaplah menjadi anak yang berbakti. Tetap do'akan kebaikan untuk nya" Pesan ku." Iya budhe. Terima kasih banyak " Jawab Reyhan.Setelah itu, aku
Lalu, mengalirlah sebuah cerita dari mulut ku. Bukanya aku membuka aib adik ku sendiri, bukan...Justru, aku ingin menantu baik hati nya itu tahu, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang baik. Ia hanyalah seorang korban dari sebuah kejahatan masa lalu.Dan semoga, dengan bekal sedikit cerita dari ku, Aleeza jadi mengerti. Aleeza jadi memahami, kenapa khoir bisa menjadi sosok seperti itu. Sosok, yang bahkan aku sendiri terkadang membenci nya." Budhe.... Maaf, Aleeza nggak tahu" Ucap nya." Nggak apa nduk. Wajar saja, jika kamu merasa sakit hati atas perlakuan ibu mu. Karena budhe pun terkadang juga merasa begitu " Jawab ku." Iya, begitulah budhe. Aleeza merasa sudah sangat capek menghadapi ibu. Aleeza juga capek menghadapi sikap mas rey budhe. Maaf, jika Aleeza mengeluh" Ucap Aleeza sendu.Aku dapat merasakan sebuah rasa sakit hati yang mendalam dari jiwa Aleeza. Karena aku tahu betul, bagaimana sifat khoir.Pernah, aku bertengkar hebat dengan nya. Gegara aku membela reyhan yang hanya