Share

Penasaran

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-15 00:01:03

"Ethan?"

Crystal menatap heran pada Ethan dan wanita yang katanya adalah tangan kanan sang capo dei capi itu. Entah kenapa ia merasa kalau gesture tubuh wanita itu terlihat akrab pada Ethan.

Posisi wanita itu saat pintu lift terbuka terlihat menyamping menatap Ethan. Sementara Ethan sendiri berdiri tegak dengan pandangan lurus ke depan ke arah pintu lift. Posisi itu entah bagaimana di pikiran seorang Crytal seperti posisi seorang sekretaris yang sedang memberi laporan pada bosnya.

Ah, entahlah! Atau itu karena dia terlalu over thinking? Atau karena suaminya itu terlihat terlalu tampan dan berwibawa sehingga di mata Crystal penampilan Ethan terlihat seperti bos-bos perusahaan di telenovela? Oh, ya Tuhan! Rasanya Crystal sekarang begitu gila terhadap pria ini. Oh, shit!

"Crys? Kau ingin masuk atau tetap ingin berdiri di situ?" tegur Ethan lembut.

Crystal pun seketika tersentak mendengar teguran Ethan itu dan buru-buru masuk ke dalam ruang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Apa Capo Dei Capi Itu Transgender?

    "Apa tiga tahun yang lalu ... capo dei Capi pernah menginap di hotel Monalisa di kota B?" tanya Crystal dengan nada setengah lirih pada wanita yang kata Jordy adalah tangan kanan capo dei capi itu.Madam Yvonne, menatap Crystal sejenak sebelum ia menatap Ethan dan kembali menatap Crystal secara bergantian.Ethan yang mendengar Crystal menanyakan itu, menelan salivanya. Bagaimana Crystal bisa ingay tentang hal itu?"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Madam Yvonne balik, alih-alih menjawab pertanyaan Crystal."Ada sesuatu yang ingin kupastikan jika memang benar capo dei capi pernah menginap di hotel Monalisa di kota B, 3 tahun yang lalu. Tolong jawab saja, apa benar capo dei capi pernah menginap di sana?" Crystal mengulangi pertanyaannya pada Madam Yvonne.Madam Yvonne tersenyum miring."Kenapa kau berpikir kalau aku akan mau menjawab pertanyaanmu itu? Capo bukanlah orang sembarangan. Segala aktivitasnya bahkan identitasnya tak sem

    Last Updated : 2025-03-15
  • Menantu Sang Mafia   Julia dan Julius

    "Ya Tuhan, wanita itu sangat nenjengkelkan sekali!" "Kau kenapa, Ju?" tanya Jack yang berada di kemudi mobil yang sedang melaju ke arah tengah kota.Julia di kursi belakang kemudi sedang sibuk membuka kotak makeup, dan mulai membersihkan tiap bagian sudut wajahnya. Sculpture makeup yang diaplikasikannya di wajahnya sendiri demi menghasilkan tampilan lain sebagai Madam Yvonne. Perlahan Julia mulai melepas berbagai ornamen yang membuat banyak perubahan di wajahnya. Salah satunya adalah perekat mirip selotip yang membuat ilusi wajahnya lebih tirus dan dagu lebih lancip. Begitu dengan penambahan sedikit ornamen di area bridge hidung yang membuat hidung mancungnya menjadi terlihat berbentuk sedikit hawk namun tetap menampilkan wajah yang cantik dengan versi yang berbeda dengan aslinya."Hei, siapa yang kau bilang menjengkelkan? Crystal? Istrinya Capo?" tanya remaja berusia 18 belas tahunan itu."Menurutmu siapa lagi? Astaga sangat menjengkel

    Last Updated : 2025-03-15
  • Menantu Sang Mafia   Kami Mengerti, Tuan!

    Triiing!! Lift yang membawa Ethan dan Crystal dari lantai bawah menuju ke lantai atas akhirnya berhenti. Pintu pun terbuka."Kau yakin akan menghabiskan semua makanan ini, Crys?" tanya Ethan yang kedua tangannya dipenuhi makanan dan membawa dua gelas kopi di tangannya."Ya, tentu saja! Aku akan menunggumu selama kamu bekerja. Jadi aku membutuhkan banyak cemilan," kata Crystal.Ethan masih tak habis pikir akan ide Crystal yang berniat untuk menunggunya sampai selesai bekerja. Tetapi wanita itu selalu keras dalam pendiriannya. Mana mau dia pulang, meski Ethan telah menyuruhnya berkali-kali."Kau butuh banyak cemilan? Apa kau tidak takut gemuk?" tanya Ethan.Crystal nampak berpikir beberapa saat, lalu dia pun bertanya dengan polosnya."Kau sendiri bagaimana? Apa kau lebih suka aku yang seperti ini? Atau menurutmu aku lebih baik dan cantik jika kurus? Kau tidak menyukai wanita dengan postur tubuh sedikit gemuk?" selidik C

    Last Updated : 2025-03-16
  • Menantu Sang Mafia   Bagaimana Kalau Clarissa Bukan Anak Alessandro?

    Suasana ruang rapat itu kini hening sesaat setelah Benigno mengundurkan diri untuk meninggalkan rapat terlebih dahulu karena masih ada urusan lain. Semua mata kini tertuju pada Ethan. Mereka yang posisi jabatannya berada di bawah Ethan tentu cukup senang dengan berita itu. Bukannya apa-apa menurut penilaian mereka Ethan sebagai pemimpin masih jauh lebih baik dan ramah dibandingkan Ricardo yang memiliki jabatan CEO, namun cukup arogan itu.Tetapi tidak demikian halnya dengan orang-orang di sana yang jabatannya masih lebih tinggi dibandingkan jabatan yang Ethan miliki sebagai General Manager. Para direksi seperti CEO dan direktur-direktur tiap departemen terlihat tidak begitu senang dengan pengumuman yang diberikan oleh Benigno tadi. "Ya Tuhan, bagaimana mungkin seorang direksi harus menurut pada perkataan dari General Manager?" keluh direktur dari Departemen Personalia."Kalau begitu kenapa bukan dia saja yang jadi Presiden direktur jika kata-k

    Last Updated : 2025-03-16
  • Menantu Sang Mafia   Vincent White Shadow

    "Ke-kenapa kau menanyakan itu?" tanya Ethan sambil menelan salivanya.Crystal menghembuskan napasnya frustasi. Entah ini perasaannya atau bukan, tetapi yang jelas ia merasa ada yang salah pada malam tiga tahun yang lalu. Entah bagaimana Crystal mengatakannya, tetapi sepenggal demi sepenggal ingatan tentang malam itu kini hilang dan timbul di pikirannya. Tidak semuanya jelas, tetapi sekarang Crystal merasa kalau saat itu orang yang menghabiskan malam bersamanya bukanlah Alessandro melainkan orang yang berbeda. Apakah dia capo dei capi? Ya Tuhan ... bagaimana ini?Crystal memijat keningnya."Ti-tidak. Tidak apa-apa," jawab Crystal gugup sambil mengusap tengkuknya."Kau yakin?" tanya Ethan.Ia melihat perubahan wajah Crystal yang terlihat pias seperti sedang tidak enak badan itu.Crystal mengangguk."Aku tidak apa-apa."Ethan menatap tajam Crystal."Apa maksud pertanyaanmu tadi?" tanya Ethan.

    Last Updated : 2025-03-16
  • Menantu Sang Mafia   Kesetiaan

    "Jadi Jordy ini yang mengeluarkan pelurunya dari dalam perutmu?" tanya Julia ketika ia memeriksa kondisi luka akibat tembakan peluru di perut Ethan."Ya, sepertinya itu belum masuk ke dalam perut. Proyektil pelurunya terjebak di dalam jaringan otot perut. Aku melihat sendiri ia mengeluarkannya," cerita Ethan.Julia pun manggut-manggut mendengar cerita Ethan. "Lumayan bagus juga kemampuannya menangani pengangkatan peluru itu. Sepertinya semua prosesnya dilakukannya sesuai prosedur. Apa dia seorang dokter yang 'belok'?" tanya Julia sambil melakukan gerak penyerta.Belok dalam dunia mafia berarti menyimpang, yang artinya dia yang harusnya memiliki kehidupan yang baik-baik saja, malah memilih jalan masuk ke dunia hitam dengan alasan pribadi. Entah itu karena uang, atau memiliki dendam dengan kelompok tertentu. Atau ada hal-hal lain seperti Julia yang memilih masuk ke dalam organisasi mafia, hanya karena ia tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini.

    Last Updated : 2025-03-17
  • Menantu Sang Mafia   Ketularan Sifat Aneh

    "Ethan! Ada apa?!" Julia terkejut melihat Ethan yang tadi memeluknya dan tiba-tiba lari begitu mendengar suara mobil seseorang yang digas dan melaju pergi meninggalkan kawasan bengkel. Entah mobil siapa. Itu sebabnya Julia menyusul Ethan ke depan. Namun tak ada siapapun di depan bengkel. Kosong. Bahkan bengkel saja sedang tidak ada pelanggan. Tidak ada Jack juga."Dimana Jack?" maki Ethan dengan kesal."Aku tidak tahu. Kau tahu sendiri aku dari tadi ada di dalam bersamamu," jawab Julia sambil mengangkat bahunya.Baru saja mereka membahas Jack, tiba-tiba saja pria beranjak dewasa itu terlihat sedang mendorong motor Vincent White Shadow milik Agustinus dari kejauhan. Hal itu membuat Ethan menjadi semakin lebih kesal saja."Kau dari mana?" hardik Ethan begitu Jack tiba di depan bengkel dengan nafas terengah-engah.Jack mengatur nafasnya satu-satu."Maaf, Ethan. Tadi ... tadi .... aku sangat ingin mencoba mengen

    Last Updated : 2025-03-17
  • Menantu Sang Mafia   Cari Mama Lain

    Crystal sedang berada di balkon depan rumah bersama Clarissa ketika ia mendengar suara laju motor tua dari kejauhan. Semakin lama suara motor tua itu terdengar semakin mendekat hingga akhirnya motor itu berhenti tepat di depan rumah besar milik ayahnya itu. Tampak pengemudinya turun dari motor dan membuka helmnya. Ah, ternyata bajingan sialan itu! umpat Crystal dalam hati. Kemudian orang yang dibonceng oleh Ethan beringsut maju ke depan, menggantikan posisi Ethan duduk di bagian kemudi. Lalu Ethan pun memberikan helem itu pada orang tua itu."Terima kasih sudah mengantarku, Agustinus!" ucap Ethan.Tampak pria tua bernama Agustinus itu melayangkan pandang sejenak ke arah rumah besar milik Benigno Mensina itu. Bos yang memiliki banyak perusahaan dan group The Black Roses yang melegenda itu. Ini pertama kalinya ia ke sini, dan langsung takjub melihat kemegahan rumah sang Grande Capo itu."Kau benar-benar menantunya Tuan Benigno?

    Last Updated : 2025-03-17

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

  • Menantu Sang Mafia   Dendam Lima Tahun Yang Lalu

    "Kamu yakin dia orang yang kamu maksud?" Di Golden Time Residence, di balkon sebuah rumah seorang wanita dan seorang pria yang rumahnya tepat berada di hadapan rumah Ethan dan Crystal, sedang berbincang santai. Mereka adalah Sharon dan Marlon. "Ya, tentu saja dia. Aku tidak mungkin salah, kalau dia adalah orang yang telah membunuh Papa. Di restoran Jepang itu memang tak ada rekaman CCTV, tapi dari gedung yang berada di belakang restoran itu ada rekaman CCTV yang menunjukkan kalau dia adalah orang asing yang keluar dari pintu belakang khusus karyawan," kata Marlon. Mata pria itu menatap tajam ke arah rumah dengan dua lantai yang terlihat homey dan menyenangkan yang memang dibangun khusus keluarga itu. Marlon tidak akan pernah lupa pada sosok pria yang telah membunuh ayahnya 5 tahun silam. Ayahnya, Gino Castello adalah salah seorang ketua mafia di wilayah Brooklyn, New York. Gino terkenal sebagai ketua mafia yang kejam di kalangan para gangster yang sebagian besarnya adalah imigran

  • Menantu Sang Mafia   Let's Make a Baby

    "Tolong perjelas apa maksud kata-kata anda itu?" tanya Ethan sambil memicingkan matanya.Ethan merasa bahwa ada maksud tersirat dari kata-kata yang diucapkan oleh Marlon Huston itu. Tetapi sepertinya Marlon sangat pandai berdalih. "Oh, hahaha ... aku hanya bercanda saja, Ethan. Jangan mengambil hati serius akan kata-kataku itu," kata Marlon. "Oh, bercanda ya?" Ethan tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Marlon tersebut."Ya, biasanya orang-orang sepertimu yang memiliki masa lalu seperti itu, maaf ... pasti memiliki sebutan atau olokan dari teman-temanmu di waktu kecil dan akhirnya terbawa hingga dewasa. Ehmm ... maaf, dalam hal ini jangan salah paham padaku. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku mengatakan itu karena sekarang aku yakin kau pasti adalah seseorang yang sukses sehingga mampu membeli rumah di sini. Aku benar, kan?" Ethan masih belum paham kemana sebenarnya arah pembicaraan Marlon ini. Ethan tak sepenuhnya yakin kalau alasan yang diucapkan oleh pria ini adalah apa yan

  • Menantu Sang Mafia   Marlon Huston

    "Crys, sudahlah! Jangan marah-marah seperti itu," bujuk Ethan."Jangan marah-marah bagaimana maksudmu, Ethan. Dia membawa Clarice tanpa seijin kita! Bagaimana kalau Clarice benar-benar hilang? Kau memangnya tidak takut kalau itu terjadi? Oh, ya, ya, ya! Kau mana mungkin peduli padanya. Kau bahkan tidak ikut membesarkannya, tak punya andil saat dia bahkan dalam kandunganku. Ah, sudahlah! percuma bicara denganmu! Clarice sini!" Crystal langsung menarik Clarissa dan menggendong gadis kecil itu."Clarice, apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau ikut dengan orang yang tidak dikenal? Apa Mama tidak pernah menyuruhmu waspada terhadap orang asing?!" kesal Crystal tanpa peduli pada tatapan tak mengerti bocah itu terhadap kemarahannya"Nyonya, maafkan saya. Saya yang salah. Jangan memarahinya. Sungguh, saya tidak punya niat apa-apa membawa anak anda. Saya benar-benar hanya ingin membelikannya es krim dan balon karena di sini memang ada penjualnya," ucap wanita itu agar Crystal tidak memarahi Cla

  • Menantu Sang Mafia   Panik

    "Nona Crystal! Nona!!!" panggil Anna yang saat ini sedang berada di tengah-tengah kolam.Crystal yang sedang berenang bersama Ethan menoleh pada Anna yang berada di dekat pintu tengah menuju kolam. "Maaf Nona, ada yang mencari anda!" seru Anna lagi.Crystal pun segera berenang ke pinggir kolam yang lebih dekat dengan Anna."Siapa, Anna?" Crystal tentu saja heran, karena mereka baru saja pindah ke sini namun sudah ada saja orang yang ingin bertemu dengan mereka."Katanya tetangga depan rumah, Nyonya. Namanya Nyonya Sharon. Dia datang ingin menyapa," jawab Anna. Astaga, ada-ada saja orang yang ingin merusak kesenangannya. Padahal Crystal sedang senang-senangnya menikmati quality time bersama suaminya."Apa kau tidak bisa mengatakan kalau aku sedang tidak bisa diganggu saat ini?" tanya Crystal sedikit keberatan."Maaf, Nona Crystal. Nyonya Sharon bilang dia sangat jarang berada di rumah. Dia ingin menyapa karena kebetulan dia sedang berada di rumahnya dan asisten rumah tangga hanya me

  • Menantu Sang Mafia   Swimming Pool

    "Ya Tuhan, ini benar-benar rumah yang benar-benar homey sekali. Aku senang sekali akhirnya aku punya rumah sendiri," ungkap Crystal menunjukkan rasa bahagianya pada Ethan.Ethan hanya tersenyum. Akhirnya setelah selesai membereskan barang-barang pindahan, dia bisa juga beristirahat."Clarissa di mana, Crys?" tanya Ethan."Dia sedang bersama Anna di kamarnya," jawab Crystal."Oh. Apa mereka merasa nyaman dengan ruangannya?" tanya Ethan pula."Ya, lumayan. Mungkin aku akan mendekor sedikit ruangan mereka besok-besok. Kalau sekarang, ah! Rasanya masih sangat melelahkan," keluh Crystal.Ethan geleng-geleng kepala melihatnya. Lelah apanya? Crystal sedari tadi hanya bisa tunjuk salah dan tunjuk sini memerintahkan para pekerja jasa pindah rumah itu untuk meletakkan barang barang sesuai dengan yang dia inginkan. Crystal kini membuka pintu kamar yang terhubung ke teras luar. Begitu ia membuka pintu kamar, pemandangan sebuah kolam renang dengan keramik berwarna putih terlihat nyata di sana.

  • Menantu Sang Mafia   Crystal Menantuku, Jangan Mengganggunya

    "Kau sudah merasa baikan?" tanya Diego pada Andrew.Andrew yang baru saja keluar dari rumah sakit itu, tersenyum sinis dengan pertanyaan ayahnya itu."Memangnya ayah peduli? Bukannya ayah senang kalau aku bahkan sampai mati?" jawab Andrew dengan ketus."Kenapa kau berkata seperti itu?" "Ayah, sudahlah. Aku tahu ayah adalah mantan komisariat SMG. Tapi tidak berarti hanya karena Ayah sangat menghormati organisasi itu, lantas Ayah lebih peduli pada orang-orang yang bekerja dengan Capo dei capi. Ayah tahu mereka siapa. Aku lihat di rekaman CCTV, mobil ayah dan mobil Ethan bahkan berpapasan malam itu, tetapi hah! Sangat membuatku sedih. Ayah bahkan tidak kepikiran untuk menangkap Ethan dan Paulo itu. Dia orang yang membuat anak ayah seperti ini, dan yang bahkan menghancurkan sebagian gedung D&C. Kenapa ayah tak menangkapnya?" "Berhenti menyalahkan ayah, Andrew. Instrospeksi dulu kesalahanmu sendiri. Ayah sudah pernah memperingatkanmu untuk tidak mengusik Ethan. Terserah apa yang ingin

  • Menantu Sang Mafia   Pindahan

    Di akhir pekan, Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah. Eh, salah. Sebenarnya bukan Ethan yang memutuskan ingin pindah melainkan Crystal sendiri. Ethan boleh saja adalah capo dei capi dalam organisasi yang dipimpinnya. Tetapi dalam pernikahannya, Crystal-lah yang lebih dominan dalam hal mengambil keputusan. Apalagi untuk urusan tetek bengek seperti ini."Tolong kalian angkat barang-barang ini. Hati-hati! Ini meja rias kesayanganku. Awas saja kalau pecah, bahkan retak sedikit pun aku tidak akan mau membayar sepeser pun," perintah Crystal pada salah seorang pria yang bekerja di perusahaan jasa pindah rumah yang dia sewa."Crys ..." tegur Ethan.Crystal berdecak mendapat teguran seperti itu dari suaminya. "Astaga, kau ini! Aku hanya ingin mereka melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Lagi pula meja rias ini peninggalan ibuku. Wajar saja kan kalau aku khawatir mereka memecahkannya? Barang itu tak terganti meski kau membeli meja rias baru di planet Jupiter sekali pun," kata Crystal.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status