Share

Kesetiaan

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-17 00:01:11

"Jadi Jordy ini yang mengeluarkan pelurunya dari dalam perutmu?" tanya Julia ketika ia memeriksa kondisi luka akibat tembakan peluru di perut Ethan.

"Ya, sepertinya itu belum masuk ke dalam perut. Proyektil pelurunya terjebak di dalam jaringan otot perut. Aku melihat sendiri ia mengeluarkannya," cerita Ethan.

Julia pun manggut-manggut mendengar cerita Ethan.

"Lumayan bagus juga kemampuannya menangani pengangkatan peluru itu. Sepertinya semua prosesnya dilakukannya sesuai prosedur. Apa dia seorang dokter yang 'belok'?" tanya Julia sambil melakukan gerak penyerta.

Belok dalam dunia mafia berarti menyimpang, yang artinya dia yang harusnya memiliki kehidupan yang baik-baik saja, malah memilih jalan masuk ke dunia hitam dengan alasan pribadi. Entah itu karena uang, atau memiliki dendam dengan kelompok tertentu. Atau ada hal-hal lain seperti Julia yang memilih masuk ke dalam organisasi mafia, hanya karena ia tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Sang Mafia   Ketularan Sifat Aneh

    "Ethan! Ada apa?!" Julia terkejut melihat Ethan yang tadi memeluknya dan tiba-tiba lari begitu mendengar suara mobil seseorang yang digas dan melaju pergi meninggalkan kawasan bengkel. Entah mobil siapa. Itu sebabnya Julia menyusul Ethan ke depan. Namun tak ada siapapun di depan bengkel. Kosong. Bahkan bengkel saja sedang tidak ada pelanggan. Tidak ada Jack juga."Dimana Jack?" maki Ethan dengan kesal."Aku tidak tahu. Kau tahu sendiri aku dari tadi ada di dalam bersamamu," jawab Julia sambil mengangkat bahunya.Baru saja mereka membahas Jack, tiba-tiba saja pria beranjak dewasa itu terlihat sedang mendorong motor Vincent White Shadow milik Agustinus dari kejauhan. Hal itu membuat Ethan menjadi semakin lebih kesal saja."Kau dari mana?" hardik Ethan begitu Jack tiba di depan bengkel dengan nafas terengah-engah.Jack mengatur nafasnya satu-satu."Maaf, Ethan. Tadi ... tadi .... aku sangat ingin mencoba mengen

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Menantu Sang Mafia   Cari Mama Lain

    Crystal sedang berada di balkon depan rumah bersama Clarissa ketika ia mendengar suara laju motor tua dari kejauhan. Semakin lama suara motor tua itu terdengar semakin mendekat hingga akhirnya motor itu berhenti tepat di depan rumah besar milik ayahnya itu. Tampak pengemudinya turun dari motor dan membuka helmnya. Ah, ternyata bajingan sialan itu! umpat Crystal dalam hati. Kemudian orang yang dibonceng oleh Ethan beringsut maju ke depan, menggantikan posisi Ethan duduk di bagian kemudi. Lalu Ethan pun memberikan helem itu pada orang tua itu."Terima kasih sudah mengantarku, Agustinus!" ucap Ethan.Tampak pria tua bernama Agustinus itu melayangkan pandang sejenak ke arah rumah besar milik Benigno Mensina itu. Bos yang memiliki banyak perusahaan dan group The Black Roses yang melegenda itu. Ini pertama kalinya ia ke sini, dan langsung takjub melihat kemegahan rumah sang Grande Capo itu."Kau benar-benar menantunya Tuan Benigno?

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Menantu Sang Mafia   Dia Mirip Mama Kan?

    Apa maksud kata-katamu itu, Crys?" tanya Ethan setelah ia mendengar kata-kata Crystal baru saja."Kau sepertinya sangat mencintai perempuan itu, kan? Pergi saja. Aku tidak akan coba-coba menahanmu lagi!" kata Crystal sambil berusaha mengambil Clarissa dari gendongan Ethan.Ethan menepis tangan Crystal yang ingin meraih Clarissa."Apa maksudmu? Maksudku sudah jelas. Sangat jelas!" tegas Crystal.Ia pun melirik Clarissa sejenak dan berharap anak itu tidak melihatnya saat ia mengatakan kata-kata itu."Clarissa bukan putrinya Alessandro," kata Crystal dengan suara yang lirih.Ethan membalikkan tubuh Clarissa hingga posisi itu menghadap ke arah belakangnya. Ethan tidak mau Kalau sampai Clarissa mendengar perdebatan mereka berdua."Apa maksudmu berkata seperti itu, Crys?" tanya Ethan dengan suara yang tak kalah pelan, hingga memungkinkan Clarissa yang menyandarkan kepalanya di pundak Ethan tidak akan mendengarnya.Cry

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Menantu Sang Mafia   Dasar Sampaaaaah!

    Clarissa tertawa cekikikan sambil menutup mulutnya. Ethan pun mengusap-usap rambut putrinya itu dengan perasaan sayang.Sepasang ayah dan anak itu tampak terlihat menikmati waktunya. "Clarice, ke depannya, Papa akan sering mengajakmu bermain seperti ini. Tapi kau harus janji pada Papa dulu, saat Papa tidak ada di rumah, saat Papa Ethan bekerja kau tidak boleh menyusahkan Mama. Kau dengar kan, Sayang?""Aku tidak pernah susahkan Mama," bantah Clarissa.Ethan lantas memicingkan matanya tak percaya."Benarkah? Tapi Papa mendengar hal yang berbeda dari Mama?""Benar, Clarice tidak pernah susahkan Mama, tapi ... "Ia tak melanjutkan kata-katanya melainkan tertawa cekikikan sambil menutup mulutnya. "Tapi kamu susahkan Anna?" tebak Ethan. Clarice semakin tertawa mendengar tebakan Ethan yang ternyata benar itu.Ethan mengacak-acak rambut putrinya dengan sayang. "Sayang, kau tidak boleh begitu.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Menantu Sang Mafia   Aku Tidak Bermaksud

    "Apa aku boleh masuk, Crys?"Crystal memicingkan matanya melihat Ethan yang sekarang sedang berada di sela pintu yang kini terbuka. Tampak Ethan sedang memeluk sebuah bantal dan selimut yang masih terlipat di pelukannya."Kau mau apa?" tanya Crystal mencoba menyembunyikan hatinya yang gampang luluh oleh Ethan.Crystal kini bangkit dari ranjang dan mendekati suaminya itu"Siapa yang menyuruhmu datang ke sini? Untuk apa kau membawa bantal dan selimutmu ke sini?" tanya Crystal dengan berang.Hoho, tentu saja dia tidak akan segampang itu memaafkan, Ethan. "Seingatku tadi malam ada yang mengatakan kalau mulai hari ini aku harus pindah ke kamar ini. Ke kamar 'kita'," kata Ethan dengan sikap masa bodo. Ethan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar, tetapi Crystal sigap menghalangi. Ia lantas memasang badan agar Ethan tidak menerobos masuk ke dalam kamarnya."Kau tidak diterima disini. Kau pergilah dari sini

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Menantu Sang Mafia   Capo Dei Capi

    Crystal menghembuskan napasnya kasar."Lukamu apa masih sakit?" tanyanya dengan nada yang melunak.Rasanya Crystal malas kalau harus membicarakan perasaan lagi-lagi. Ethan jelas tidak mencintainya. Pria itu mencintai orang lain. Hal menyakitkan yang pernah ia rasakan seumur hidupnya setelah ia kehilangan ibunya. Rasanya patah hatinya nyaris sama dengan yang ia rasakan saat ini. Begitulah yang Crystal rasakan saat ini terhadap sikap Ethan terhadapnya."Sedikit," jawab Ethan menjawab pertanyaan Crystal tentang lukanya."Biar aku periksa, kemarilah!" ajak Crystal sembari berjalan lebih dahulu ke arah ranjangnya. Ethan menurut. Sambil berjalan mengikuti Crystal ia memperhatikan dekorasi kamar ini. Kamar ini memang terlalu feminim. Ya Tuhan, bagaimana ia sanggup untuk tinggal dengan Crystal di kamar yang sama, dengan motif dan tema yang didominasi oleh pernak pernik barang perempuan ini? Yang benar saja!"Duduk lah!" perintah Crystal

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Menantu Sang Mafia   Asumsi Liar

    "Apa maksudmu?" tanya Ethan terdengar frustasi.Bagaimana ia tidak frustasi mendengarkan perkataan Crystal itu? Jadi Crystal sudah ingat tentang malam itu? Bagaimana dia bisa ingat kalau dia telah tidur dengan capo dei capi malam itu? Lalu apakah Crystal sendiri tidak ingat wajahnya?"Kau mungkin tidak percaya padaku. Tetapi aku ingat percakapanku dengan pelayan itu. Ah, ya ... temanmu yang waktu itu bertemu denganku dia kasino. Pelayan sialan yang menjebakku itu. Dia pasti tahu sesuatu. Pasti capo dei capi yang menyuruh pelayan itu menjebakku dan berniat menghancurkan masa depanku. Pasti  begitu! Ethan, kau bisa pertemukan aku dengan orang itu, kan?" pinta Crystal setengah memohon."De-dengan siapa?" tanya Ethan tergagap."Ya, dengan temanmu itu. Siapa namanya? Tolong pertemukan aku dengannya. Aku ingin bertanya benar-benar tentang kejadian waktu itu. Dia pasti tahu sesuatu. Tidak mungkin tidak! Karena dialah yang membuatku mabuk waktu itu. Dia j

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Menantu Sang Mafia   Di Balik Bathrobe

    "Crys, aku rasa pemikiranmu itu terlalu berlebihan. Untuk apa capo dei capi itu dendam pada Papa Ben dan menculikmu lalu melakukan sesuatu padamu? Apa sebelumnya kau pernah mendengar kalau Papa Ben bermusuhan dengannya? Tidak kan? Bukannya sebaliknya? Papa Ben malah sangat senang andai bisa bertemu dengan capo dei capi itu. Aku rasa kalau Papa Ben bertemu dengannya Papa Ben akan meminta dengan bersungguh-sungguh capo dei capi menjadi menantunya," kekeh Ethan."Tidak mungkin!" potong  Crystal cepat. "Mau menjadikannya menantu? Papa mau menikahkannya dengan anaknya yang mana? Anaknya hanya satu saja, yaitu aku. Dan aku tidak bersedia menikah dengan capo dei capi itu. Jika Papa memang memiliki anak perempuan  yang lain, silahkan saja jadikan capo dei capi itu menantu. Tapi tentu saja itu bukan aku!" Ethan senyum-senyum sendiri mendengar jawaban Crystal itu."Hei! Kenapa kau tersenyum seperti itu?! Ada yang lucu? Apa yang kau tertawakan?" hardik Crystal denga

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

  • Menantu Sang Mafia   Dendam Lima Tahun Yang Lalu

    "Kamu yakin dia orang yang kamu maksud?" Di Golden Time Residence, di balkon sebuah rumah seorang wanita dan seorang pria yang rumahnya tepat berada di hadapan rumah Ethan dan Crystal, sedang berbincang santai. Mereka adalah Sharon dan Marlon. "Ya, tentu saja dia. Aku tidak mungkin salah, kalau dia adalah orang yang telah membunuh Papa. Di restoran Jepang itu memang tak ada rekaman CCTV, tapi dari gedung yang berada di belakang restoran itu ada rekaman CCTV yang menunjukkan kalau dia adalah orang asing yang keluar dari pintu belakang khusus karyawan," kata Marlon. Mata pria itu menatap tajam ke arah rumah dengan dua lantai yang terlihat homey dan menyenangkan yang memang dibangun khusus keluarga itu. Marlon tidak akan pernah lupa pada sosok pria yang telah membunuh ayahnya 5 tahun silam. Ayahnya, Gino Castello adalah salah seorang ketua mafia di wilayah Brooklyn, New York. Gino terkenal sebagai ketua mafia yang kejam di kalangan para gangster yang sebagian besarnya adalah imigran

  • Menantu Sang Mafia   Let's Make a Baby

    "Tolong perjelas apa maksud kata-kata anda itu?" tanya Ethan sambil memicingkan matanya.Ethan merasa bahwa ada maksud tersirat dari kata-kata yang diucapkan oleh Marlon Huston itu. Tetapi sepertinya Marlon sangat pandai berdalih. "Oh, hahaha ... aku hanya bercanda saja, Ethan. Jangan mengambil hati serius akan kata-kataku itu," kata Marlon. "Oh, bercanda ya?" Ethan tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Marlon tersebut."Ya, biasanya orang-orang sepertimu yang memiliki masa lalu seperti itu, maaf ... pasti memiliki sebutan atau olokan dari teman-temanmu di waktu kecil dan akhirnya terbawa hingga dewasa. Ehmm ... maaf, dalam hal ini jangan salah paham padaku. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku mengatakan itu karena sekarang aku yakin kau pasti adalah seseorang yang sukses sehingga mampu membeli rumah di sini. Aku benar, kan?" Ethan masih belum paham kemana sebenarnya arah pembicaraan Marlon ini. Ethan tak sepenuhnya yakin kalau alasan yang diucapkan oleh pria ini adalah apa yan

  • Menantu Sang Mafia   Marlon Huston

    "Crys, sudahlah! Jangan marah-marah seperti itu," bujuk Ethan."Jangan marah-marah bagaimana maksudmu, Ethan. Dia membawa Clarice tanpa seijin kita! Bagaimana kalau Clarice benar-benar hilang? Kau memangnya tidak takut kalau itu terjadi? Oh, ya, ya, ya! Kau mana mungkin peduli padanya. Kau bahkan tidak ikut membesarkannya, tak punya andil saat dia bahkan dalam kandunganku. Ah, sudahlah! percuma bicara denganmu! Clarice sini!" Crystal langsung menarik Clarissa dan menggendong gadis kecil itu."Clarice, apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau ikut dengan orang yang tidak dikenal? Apa Mama tidak pernah menyuruhmu waspada terhadap orang asing?!" kesal Crystal tanpa peduli pada tatapan tak mengerti bocah itu terhadap kemarahannya"Nyonya, maafkan saya. Saya yang salah. Jangan memarahinya. Sungguh, saya tidak punya niat apa-apa membawa anak anda. Saya benar-benar hanya ingin membelikannya es krim dan balon karena di sini memang ada penjualnya," ucap wanita itu agar Crystal tidak memarahi Cla

  • Menantu Sang Mafia   Panik

    "Nona Crystal! Nona!!!" panggil Anna yang saat ini sedang berada di tengah-tengah kolam.Crystal yang sedang berenang bersama Ethan menoleh pada Anna yang berada di dekat pintu tengah menuju kolam. "Maaf Nona, ada yang mencari anda!" seru Anna lagi.Crystal pun segera berenang ke pinggir kolam yang lebih dekat dengan Anna."Siapa, Anna?" Crystal tentu saja heran, karena mereka baru saja pindah ke sini namun sudah ada saja orang yang ingin bertemu dengan mereka."Katanya tetangga depan rumah, Nyonya. Namanya Nyonya Sharon. Dia datang ingin menyapa," jawab Anna. Astaga, ada-ada saja orang yang ingin merusak kesenangannya. Padahal Crystal sedang senang-senangnya menikmati quality time bersama suaminya."Apa kau tidak bisa mengatakan kalau aku sedang tidak bisa diganggu saat ini?" tanya Crystal sedikit keberatan."Maaf, Nona Crystal. Nyonya Sharon bilang dia sangat jarang berada di rumah. Dia ingin menyapa karena kebetulan dia sedang berada di rumahnya dan asisten rumah tangga hanya me

  • Menantu Sang Mafia   Swimming Pool

    "Ya Tuhan, ini benar-benar rumah yang benar-benar homey sekali. Aku senang sekali akhirnya aku punya rumah sendiri," ungkap Crystal menunjukkan rasa bahagianya pada Ethan.Ethan hanya tersenyum. Akhirnya setelah selesai membereskan barang-barang pindahan, dia bisa juga beristirahat."Clarissa di mana, Crys?" tanya Ethan."Dia sedang bersama Anna di kamarnya," jawab Crystal."Oh. Apa mereka merasa nyaman dengan ruangannya?" tanya Ethan pula."Ya, lumayan. Mungkin aku akan mendekor sedikit ruangan mereka besok-besok. Kalau sekarang, ah! Rasanya masih sangat melelahkan," keluh Crystal.Ethan geleng-geleng kepala melihatnya. Lelah apanya? Crystal sedari tadi hanya bisa tunjuk salah dan tunjuk sini memerintahkan para pekerja jasa pindah rumah itu untuk meletakkan barang barang sesuai dengan yang dia inginkan. Crystal kini membuka pintu kamar yang terhubung ke teras luar. Begitu ia membuka pintu kamar, pemandangan sebuah kolam renang dengan keramik berwarna putih terlihat nyata di sana.

  • Menantu Sang Mafia   Crystal Menantuku, Jangan Mengganggunya

    "Kau sudah merasa baikan?" tanya Diego pada Andrew.Andrew yang baru saja keluar dari rumah sakit itu, tersenyum sinis dengan pertanyaan ayahnya itu."Memangnya ayah peduli? Bukannya ayah senang kalau aku bahkan sampai mati?" jawab Andrew dengan ketus."Kenapa kau berkata seperti itu?" "Ayah, sudahlah. Aku tahu ayah adalah mantan komisariat SMG. Tapi tidak berarti hanya karena Ayah sangat menghormati organisasi itu, lantas Ayah lebih peduli pada orang-orang yang bekerja dengan Capo dei capi. Ayah tahu mereka siapa. Aku lihat di rekaman CCTV, mobil ayah dan mobil Ethan bahkan berpapasan malam itu, tetapi hah! Sangat membuatku sedih. Ayah bahkan tidak kepikiran untuk menangkap Ethan dan Paulo itu. Dia orang yang membuat anak ayah seperti ini, dan yang bahkan menghancurkan sebagian gedung D&C. Kenapa ayah tak menangkapnya?" "Berhenti menyalahkan ayah, Andrew. Instrospeksi dulu kesalahanmu sendiri. Ayah sudah pernah memperingatkanmu untuk tidak mengusik Ethan. Terserah apa yang ingin

  • Menantu Sang Mafia   Pindahan

    Di akhir pekan, Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah. Eh, salah. Sebenarnya bukan Ethan yang memutuskan ingin pindah melainkan Crystal sendiri. Ethan boleh saja adalah capo dei capi dalam organisasi yang dipimpinnya. Tetapi dalam pernikahannya, Crystal-lah yang lebih dominan dalam hal mengambil keputusan. Apalagi untuk urusan tetek bengek seperti ini."Tolong kalian angkat barang-barang ini. Hati-hati! Ini meja rias kesayanganku. Awas saja kalau pecah, bahkan retak sedikit pun aku tidak akan mau membayar sepeser pun," perintah Crystal pada salah seorang pria yang bekerja di perusahaan jasa pindah rumah yang dia sewa."Crys ..." tegur Ethan.Crystal berdecak mendapat teguran seperti itu dari suaminya. "Astaga, kau ini! Aku hanya ingin mereka melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Lagi pula meja rias ini peninggalan ibuku. Wajar saja kan kalau aku khawatir mereka memecahkannya? Barang itu tak terganti meski kau membeli meja rias baru di planet Jupiter sekali pun," kata Crystal.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status