Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Pastur Stefanus

Share

Pastur Stefanus

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-21 05:00:53

"Maksudku sudah jelas. Ayolah, semua orang tahu kau  menikah karena mengandung anak Alessandro lebih dulu. Itu tidak mungkin karena kau mencintai Alessandro kan? Hahaha ..." tawa Monica dengan geli.

Crystal mengepalkan tangannya dengan geram. Andai tidak ingat mereka sedang berada di gereja untuk menyaksikan pernikahan Christina, sudah pasti Crystal akan memukul Monica detik itu juga.

 "Kau pasti terganggu pada gurauanku waktu itu. Sehingga kau sampai mabuk dan ah, kau melakukan itu dengannya.  Maafkan aku, Crys. Sungguh aku benar-benar minta maaf," ucap Monica mencoba menahan tawanya saat ia melihat aura ingin membunuh seperti terpancar dari tubuh Crystal.

"Tutup mulutmu itu, Monic! Kau tahu aku sudah tidak seperti Crystal yang dulu yang bisa kau bully sesukamu. Sekali lagi kau mengingatkan aku tentang hal itu aku akan membuat riasanmu hari ini rusak dengan sangat mengenaskan!" ancam Crystal sambil berbisik.

"Ow ... ow ... kau menyeramkan sekali.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Gerah!!

    Ruang gereja itu pun dipenuhi oleh bisik-bisik para undangan. Mereka tahu di ruang lingkup mereka, sering mereka temukan seorang mafia. Bahkan di antaranya ada yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan para tamu itu. Sementara beberapa dari mereka ada yang menatap Crystal, termasuk di antaranya Monica. Yah ... Ayahnya adalah seorang mafia kelas kakap. Siapa yang tidak mengetahui itu?Orang lain mungkin berpikir kalau Pastur itu seakan menyindir Crystal. Mungkinkah sang Pastur mengenal Crystal? begitu pikir mereka.Crystal sendiri menatap tajam pada Pastur itu. Merasa tersindir tentu saja. Namun ia tak dapat berbuat apa-apa. "Crys, jangan dengarkan apa kata Pastur itu. Beliau pasti tidak bermaksud ingin menyindirmu," bujuk Monica."Diamlah, Be debah! Aku tak butuh basa-basimu!" umpat Crystal lirih. Matanya tetap tak putus menatap ke depan."Hari ini, besok dan seterusnya  kita membutuhkan pria dan perempuan yang penuh cinta. Yang d

    Last Updated : 2025-03-21
  • Menantu Sang Mafia   Tembakan

    Ethan hanya tersenyum mendengarnya sambil tangannya menautkan jari-jemari mereka. Dan Crystal menyukai itu. Seakan perbuatan Ethan itu memberi ketenangan baginya.Hingga akhirnya ceramah pastur itu berakhir, barulah Crystal bisa bernapas lega."Baiklah, terima kasih untuk Pastur Stefanus yang telah berbaik hati memberikan kita ceramah yang menenangkan dan menyejukkan hati. Oleh karena itu, dikarenakan pengantin wanita telah siap sedia untuk melakukan janjinya di hadapan Tuhan, kami persilahkan kepada Tuan Alfonso, selaku mempelai pria untuk naik ke depan altar!" kata MC mempersilahkan mempelai pria untuk naik hingga berada di altar gereja."Untuk para hadirin undangan, dipersilahkan untuk menunggu sejenak karena mempelai wanita sedang dalam perjalanan kemari!" lanjut MC itu menambahkan.Pintu gereja itu pun ditutup sejenak, hingga tak lama suara bridal chorus (musik pengiring pengantin) mulai menggema di setiap gereja yang dilengkapi sound sistem

    Last Updated : 2025-03-21
  • Menantu Sang Mafia   Aku Ethan Trovatelli

    DOOOR!!! DOOOR!!! Suara tembakan itu menggema di ruang gereja. Lalu kericuhan pun segera terjadi. Bak sarang semut yang baru disiram air, para jemaat dan undangan pun spontan tanpa aba-aba bangkit dari duduknya berlarian mencari jalan keluar. Bahkan ada di antara mereka yang sampai melupakan anaknya.Sangat manusiawi sebenarnya, karena manusia itu adalah makhluk yang diberi insting untuk bertahan hidup. Rasa ingin melindungi diri sendiri spontanitas bisa terjadi bahkan tanpa sempat terpikir lagi tentang anaknya sendiri.Tapi tidak demikian dengan Crystal. Ia spontan meraih Clarissa dan memeluknya tanpa panik sama sekali. Dia pernah berada di situasi ini dulu."Clarice ... Clarice! Peluk Mama. Jangan takut, Nak. Mama ada di sini!" kata Crystal mencoba menenangkan Clarissa yang terlihat ketakutan sambil mendekap Ethan dengan erat.Di antara banyaknya orang-orang yang berlari ke sana kemari, mata Ethan menangkap sosok seorang balita berumur

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menantu Sang Mafia   Bantuan Tuhan

    "Aku Ethan. Ethan Trovatelli," jawab Ethan."Ethan Trovatelli?" gumam polisi itu sekedar ingin memastikan lagi.Ethan mengangguk."Ya.""Kau bisa ikut kami ke kantor polisi sekarang?" tanya polisi itu."Maaf, apakah harus? Tidak bisakah anda menanyakan itu pada orang lain yang ada di sini? Soalnya terus terang saja aku tidak melihat terlalu jelas bagaimana kejadiannya karena aku sedang sibuk menenangkan anakku yang menangis tadi," elak Ethan.Polisi itu mengangguk-angguk mendengar keterangan Ethan."Tapi anda ada di sini saat ini, di saat orang-orang sudah berada di luar gereja. Bagaimana bisa?" tanya polisi itu.Ethan saat ini merasa kalau dia sedang dalam situasi yang tidak menguntungkan. Ah, sial! Lagi pula kenapa sih polisi sangat cepat datang ke tempat ini? gerutunya dalam hati. Ia harus memutar otak secepatnya untuk membuat polisi ini yakin kalau dia tidak memiliki keterlibatan apa-apa dalam kasus ini. Bah

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menantu Sang Mafia   Bagaimana Kau Bisa Tau?

    Petugas polisi itu menatapnya lagi-lagi dengan tatapan penuh arti hingga polisi itu benar-benar yakin kalau dia tak memiliki keterkaitan yang cukup berarti dengan peristiwa tertembaknya pastor ini."Baiklah. Aku akan menanyakan pada orang lain saja yang berada di sini. Sebaiknya kau temui dan amankan saja dahulu istri dan anakmu dari kerumunan ini. Kasihan mereka," kata polisi itu sambil menepuk-nepuk lengangnya.Ethan tersenyum seadanya."Terima kasih, Tuan. Kalau begitu aku permisi dulu," kata Ethan. Petugas polisi itu mempersilahkan Ethan lewat.Ethan diam-diam menghembuskan napas lega. Sebelum ia beranjak pergi dari tempat itu Ethan masih menyempatkan diri menoleh pada Alfonso yang sedang berbicara dengan polisi lainnya dan pastor yang masih tergeletak di lantai dan menunggu untuk diangkat melalui brankar yang dibawa oleh petugas medis. Lalu Ethan pun segera keluar dan mencari-cari Crystal dan Clarissa dengan matanya. Butuh

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menantu Sang Mafia   Dia Putri Benigno Mensina

    "Kau kenapa?" tanya Ethan sesaat setelah Crystal dan Christina telah selesai berbicara. Mereka pun telah berpamitan untuk pulang pada mempelai wanita itu. Sepertinya Crystal bahkan tak sempat lagi untuk bertemu dengan kedua orang tua Christina. Dia hanya bisa menitipkan salam saja lewat Christina pada keduanya.Crystal menggeleng."Tidak apa-apa," dustanya.Sesungguhnya dia sedang tidak baik-baik saja saat ini mendengar pengakuan Christina. Bagaimana mungkin suaminya  Christina itu adalah capo dei capi? Itu tidak mungkin, kan? Jikalau itu benar, bukankah itu berarti kalau orang yang telah menghabiskan malam dengannya tiga tahun silam itu adalah Alfonso, suaminya Christina saat ini? Ya Tuhan! Bagaimana itu mungkin? Crystal tak habis pikir karenanya.Maka dari samping gereja tempat dia tadi mengobrol singkat dengan Christina, hingga ke parkiran mobil yang ada di depan gereja, Crystal hanya bisa melamun."Hei, Crys! Kau bilang kau

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menantu Sang Mafia   Pengakuan Ethan Pada Crystal

    Ethan melirik Crystal yang lagi-lagi tampak merenung."Sebenarnya kau sedang memikirkan apa?" tanya Ethan.Dia sungguh tak terbiasa melihat Crystal yang seperti ini. Di matanya, Crystal harusnya tidak seperti ini. Bukankah wanita itu biasanya cerewet."Ethan ... " panggil Crystal.Ethan menunggu wanitanya itu bersuara. Namun lagi-lagi wanita itu hanya menghela napas, dan membuang napas. Lalu tak jadi mengatakan apa yang ingin dikatakannya.Sejak tadi siang mereka pulang dari pernikahan Christina, Crystal lebih banyak diam dan merenung. Sungguh tak asyik sama sekali melihat istrinya ini begini. Ethan merasa seperti sedang bersama orang lain. Lagi pula dia sedang tidak ke kasino hari ini. Dan hanya begini saja yang dia dapat di rumah?"Ethan," panggil Crystal lagi.Kali ini Ethan yang mendengus kasar."Ya. Kalau kau mau bicara, bicara saja Crys. Jangan membuatku kesal!" omel Ethan yang sepertinya sudah tidak tahan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menantu Sang Mafia   Hasil Tes DNA Siapa Ini?

    "Ingat sesuatu, Nona?" Senyum smirk yang ditampilkan oleh Ethan terlihat sangat memesona Crystal. Entah apakah ia harus mempercayai kata-kata Ethan itu. Namun yang pasti  untuk beberapa saat, Crystal merasa speechless terhadap apa yang dia dengar. Ia segera menjauhkan dirinya dari pria itu. Seolah tak pernah mendengarkan apapun, Crystal membuang mukanya menjauh dari tatapan Ethan."Crys!" panggil Ethan. "Aku ingin ke toilet dulu!" kata Crystal sambil berlalu dari hadapan pria itu.Di westafel, Crystal  membasuh wajahnya, setelah itu ia pun menatap wajahnya di cermin.Benarkah apa yang didengarnya sesaat lalu dari mulut suaminya itu? Dia adalah pria yang melewatkan satu malam bersejarah kali itu dengan Crystal? Jadi itu memang bukan Alessandro? Tetapi kenapa Alessandro ...? Crystal melirik ke arah pintu tertutup yang menghubungkan pintu kamar mandi dan kamarnya seolah ia bisa melihat tembus pandang ke arah Ethan yang saat ini s

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Mare Nostrum Hotel

    Mendengar Crystal yang marah-marah padanya, Ethan pun hanya terkekeh dan berpaling pada Clarissa."Sayang, kau lihat? Mama sedang merajuk. Dia cemburu padamu. Bisa kau tinggalkan kami dulu?" tanya Ethan."Hey!! Apa maksudmu mengatakan kalau aku cemburu padanya?" gerutu Crystal tak terima.Ethan tak menghiraukan ocehan Crystal dan berbisik di telinga Clarice namun masih bisa terdengar oleh Crystal. "Papa akan membujuknya dahulu."Clarissa pun tersenyum dikulum, lalu ia pun mengangguk."Hei, aku tidak merajuk ya!" protes Crystal, tak terima ia dituduh merajuk oleh Ethan."Ya sudah, Papa antar sampai depan kamar, lalu kau carilah Anna, Okay?" Ethan memberikan telapak tangannya pada Clarissa agar mereka ber-high five ria. Clarissa pun menyambut telapak tangan sang ayah.Setelah Ethan mengantar Clarissa hingga ke depan pintu kamar, kini pria itu pun mendekati istrinya yang memasang wajah cemberut itu. 

  • Menantu Sang Mafia   Kecerdasan Berbahaya

    Persis seperti yang diminta oleh Ethan, dari sore hari Crystal sudah sibuk mendandani dirinya  secantik mungkin. Ia akan menjadikan malam ini berkesan. Meski tak ada siapa pun yang tahu kalau suaminya itu adalah Capo dei Capi, tetapi Crystal telah berniat seniat-niatnya untuk membuktikan pada diri sendiri dan dunia kalau dia adalah wanita yang pantas untuk Ethan. Karena Ethan adalah bos dari semua bos, sudah sewajarnya istri capo dei capi adalah yang terbaik bukan? Crystal percaya diri kalau dia pun bisa menjadi 'bella tra le più belle' yaitu 'yang paling cantik di antara yang tercantik'."Mama, mau kemana?" Crystal melirik Clarissa, si kecilnya yang baru saja mendorong pintu kamar. Gadis itu terheran-heran melihat sang Mama yang terlihat sangat serius berdandan."Clarice, coba kau lihat? Mama cantik, tidak?" tanya Crystal memasang senyum terbaiknya. Lalu wanita berusia 27 tahun  itu pun berdiri sambil memutar-mutar tubuhnya di depan p

  • Menantu Sang Mafia   Il Mio Tesoro

    "Tapi ... bagaimana? Kalau Papa tidak diperingatkan dia tidak akan tahu ..."Lagi-lagi Ethan harus menghela napas berat dan menghembuskannya secara perlahan namun dalam satu helaan panjang."Papa Ben, bukan mafioso baru, Crystal. Beliau sudah cukup banyak memakan asam garam kehidupan. Tanpa diberitahu pun dia tahu akan ada banyak pihak yang berusaha menjatuhkannya, dia telah mengantisipasi hal semacam ini. Percayalah!" bujuk Ethan. "Tapi bagaimana? Andai kau tidak melihatnya, apa mungkin Papa akan tahu ada alat penyadap di bawah kursi? Itu tidak mungkin kan, Ethan? Kau saja bahkan menemukan ini secara kebetulan, bagaimana mungkin Papa tau?" tanya Crystal masih saja khawatir."Mungkin tidak. Tapi aku yakin andai ada masalah pun, ia pasti memiliki solusi untuk mengatasinya. Kalau begini kau hanya akan menambah beban pikirannya saja, Crys!" kata Ethan.Crystal masih saja belum bisa merasa tenang dengan penjelasan Ethan itu. Hingga akhirnya

  • Menantu Sang Mafia   Alat Penyadap

    "Kau sudah mengantar mereka?" tanya Crystal begitu suaminya itu kembali ke ruang tamu setelah mengantar kedua orang polisi itu sampai ke depan rumah."Ya," jawab Ethan sambil meraih kunci mobilnya yang tergeletak di kursi tamu  saat dia duduk tadi."Sayang, Clarissa. Kau ke Anna dulu, hmm?" bujuk Crystal pada putrinya itu."Hmm ...."  sahut Clarissa sambil mengangguk.Lalu gadis kecil itu pun turun dari kursi dan segera berlari ke belakang untuk mencari Anna, baby sitternya.Ketika Ethan ingin berbalik, kakinya tersandung kaki meja hingga hampir terjatuh. Di saat itulah ia melihat sesuatu di bagian bawah kursi. Itu seperti selotip yang direkatkan ke bagian bawah kursi tepat di bagian kayunya.Ethan mengernyitkan keningnya. Dan tanpa banyak berpikir dia pun segera menjulurkan tangannya ke arah objek yang membuat dia curiga itu. Ethan merasakan ada sesuatu yang mengganjal yang sepertinya sengaja direkatkan dengan selotip itu. Ethan

  • Menantu Sang Mafia   Ada Udang Di Balik Batu

    Andai Ethan belum menjelaskan padanya kalau dia adalah seorang mafia, sudah pasti saat ini Crystal akan terkejut dengan keterangan yang diberikan oleh polisi itu. Sebab kemarin pun dia sempat merasa heran kenapa Ethan kembali masuk ke dalam gereja di saat mereka bahkan telah keluar dari sana."Ya, ya, ya! Akhirnya aku paham maksud kedatangan dari tuan-tuan ini. Jadi kalian mencoba menuduh suamiku terlibat dengan kasus penembakan itu karena kalian merasa dia berbohong tentang sepatu anak yang ditemukan itu? Hanya karena itu?" tanya Crystal dengan berang.Sangat terlihat kalau Crystal sama sekali tidak bisa santai menghadapi situasi ini."Tidak ... tidak .... Bukan begitu maksud kami, Nyonya." Para polisi itu mencoba untuk berdalih agar tidak memancing kemarahan keluarga Mensina."Hei, Tuan. Putriku Clarissa memiliki ada banyak out fit di antaranya adalah sepatu. Jika sepatunya yang satu hilang, dia bahkan masih punya banyak gantinya, termasuk saat

  • Menantu Sang Mafia   Sepatunya Tidak Sama

    "Tu-tuan Benigno?" Danilo tergagap saat orang yang ingin ia temui tiba-tiba saja telah berada di depannya.Benigno Mensina ikut bergabung di ruang tamu itu dan memilih duduk di di kursi tunggal yang terletak di sebelah ujung meja berbentuk oval itu. Duduk di sana seperti menegaskan kalau dia adalah seorang pemimpin. Auranya terpancar saat bertemu orang lain, sangat berbeda ketika ia berada di tengah-tengah keluarganya.Benigno duduk berpangku tangan."Sekarang katakan, apa yang membuat kalian para polisi datang ke sini, di saat hari bahkan masih sangat pagi?" Teman Danilo yang bernama Patrick itu sampai  menelan salivanya mendapat pertanyaan demikian dari tokoh masyarakat yang sangat populer di Sisilia itu. Bagaimana tidak ia tidak gugup, Benigno Mensina di kepolisian adalah salah satu Target Operasi (OT) yang menjadi incaran mereka, namun yang juga terkenal paling licin dan paling sulit ditangkap karena kepiawaiannya menyembunyikan segala tindak

  • Menantu Sang Mafia   Merasa Tak Senang

    "Aku Ethan. Ada apa?" Mendengar orang yang dicarinya menyahut, kedua polisi itu sontak menoleh ke arah suara itu. Ethan yang kini berada tepat di belakang anak buah Benigno yang tadi membukakan sedikit gerbang untuk polisi itu."Tuan Ethan?""Dia mencarimu!" kata anak buah yang berjaga itu pada Ethan."Ah, iya. Terima kasih, Paulo!" Anak buah Benigno yang bernama Paulo itu pun mundur dari sana dan kembali ke posnya. Sementara itu Ethan melihat kalau ternyata polisi itu adalah polisi yang ditemuinya kemarin saat ada insiden penembakan pastur di pernikahan Christina."Tuan Ethan, masih ingat padaku?" tanya polisi itu sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Ethan."Owhh, ya! Aku ingat!" sahut Ethan. "Tuan, adalah polisi yang datang ketika pastur di pernikahan itu tertembak. Apa benar?"Sambil menanyakan itu Ethan pun menyambut uluran tangan polisi itu dan mereka pun saling berjabat tangan antara sa

  • Menantu Sang Mafia   Polizia Municipale (Polisi Kota)

    Benigno melirik pada Ethan dan cucunya yang sedang menempel manja pada menantunya itu. Kalau dia pikir-pikir, bukankah Ethan dan Clarissa terlihat mirip. Ah, ya ... bukankah Ethan memang pamannya Clarissa? Bukan hal yang aneh jika mereka memiliki kemiripan, kan? "Papa Ethan akan pergi bekerja. Kau tidak mau mengantarnya sampai depan?" bujuk Crystal yang kali ini mulai melunakkan suaranya pada Clarissa. Clarissa mana mau peduli. Dia malah semakin bersandar manja sambil mengayun-ayunkan kakinya di pangkuan Ethan. Crystal berdecak sebal saat Clarissa malah mengabaikannya. Sungguh putrinya itu sangat lengket pada Ethan yang ternyata adalah ayahnya sendiri. Seperti itukah hubungan darah bekerja? Ia menghadirkan ikatan batin yang terjalin di antara keduanya meski pun sebelum Ethan dan Crystal menikah mereka tidak saling bertemu sebelumnya. Itu pulalah yang mungkin terjadi antara Ethan dan Clarissa sehingga menyebabkan mereka menjadi teramat dek

  • Menantu Sang Mafia   Keributan di Pagi Hari

    "Clarice! Siapa yang kau maksud sialan? Kau memanggil Mama sialan?" hardik Crystal.Clarissa menganggukkan kepalanya dan menatap Crystal dengan wajah seakan tak merasa berdosa, membuat Crystal semakin membelalakkan matanya. Sebelum Crystal memarahi Clarissa, gadis kecil itu pun bertanya padanya."Mama, Sialan itu apa?" Crystal yang tadinya ingin marah, akhirnya tak lagi dapat berkata-kata mendengar pertanyaan putri semata wayangnya itu."Apa? Sialan itu apa?" tanya Clarissa masih sabar menunggu jawaban dari sang mama."Em .... sayang, Clarice. Sia ... lan .... itu  maksudnya ada ....lah ...."Lihatlah! Crystal menjadi bingung menjawabnya."Kau lihat? Kau pun akhirnya kebingungan menjawabnya, kan?" ejek Ethan."Oh, diamlah! Ini semua karenamu. Biasanya Clarissa tak se-kritis itu menanggapi apa yang kukatakan. Ini karena kau menyinggung hal ini tadi!" kesal Crystal.Ethan menggeleng."Kau salah,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status