Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Ok, Pindah Saja Ke Sini!

Share

Ok, Pindah Saja Ke Sini!

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-02 20:00:06

Ethan kembali dari kasino setelah malam.  Aktivitasnya sebagai General Manager di Mensina Casino juga sebagai seorang mekanik bengkel yang didirikannya  sendiri di pinggir utara kota menuntutnya untuk menghabiskan waktu lebih lama di luar rumah daripada di dalam rumah.

"Papa Ethan?" Si kecil Clarissa tiba-tiba saja memanggilnya yang akan naik tangga menuju lantai dua.

"Hei!! Kau belum tidur?" sapa Ethan pada gadis kecil dengan mata besar yang indah itu.

Clarissa seperti biasa, ia pemalu. Ia hanya tersenyum memamerkan gigi-giginya yang rapi dan putih.

"Hei, kesinilah gadis cantik kesayangan Papa!" panggil Ethan.

Clarissa pun menurut lalu berjalan menghampiri Ethan. Ethan pun langsung menggendong anak berusia dua setengah tahun itu dan menatapnya penuh cinta.

"Kau menunggu Papa pulang?" Ethan.

Gadis kecil itu mengangguk.

"Kenapa? Ada yang kau inginkan?" tanya Ethan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Red Wine

    Crystal kembali ke kamar Ethan dengan membawa bantal dan selimut kesayangannya. Jangan lupakan ia yang membawa bantal dan selimut Clarissa juga.Saat ia kembali ke kamar pria itu, Ethan sedang berada di kamar mandi. Crystal langsung memindahkan Clarissa ke sisi pinggir tempat tidur, lalu ia sendiri mengambil posisi di tengah-tengah ranjang agar ia bisa tidur di sebelah Ethan nantinya. Setelahnya ia memeluk Clarissa, membelakangi arah kamar mandi.Beberapa menit setelahnya Ethan pun keluar dari kamar mandi setelah ia selesai membersihkan diri. Seharian setelah pagi ke kasino, lalu siang hari ia ke bengkel, lalu ke kasino lagi hingga baru pulang malam begini, bisa dibayangkan betapa gerah dan lengket tubuhnya oleh keringat.Ethan mengernyitkan keningnya melihat Crystal yang kini sedang tidur tepat di tengah-tengah  ranjang bersama Clarissa yang ia peluk di sisi sebelah  tempat tidur."Ya Tuhan, tolonglah aku dari akal licik wanit

    Last Updated : 2025-03-03
  • Menantu Sang Mafia   Mabuk 1

    Ethan sedang menatap foto-foto Crystal bersama Clarissa yang melekat di dinding  saat istrinya itu datang membawa sebotol red wine  dan dua buah gelas khusus red wine berjenis Bordeaux."Apa yang sedang kau lihat?" tanya Crystal yang sempat berhenti sejenak di ambang pintu memperhatikan Ethan yang menatap foto-fotonya dengan Clarissa yang tergantung di dinding kamar."Oh ..." Ethan mengalihkan pandangannya dari foto kembali pada Crystal.Crystal masuk ke dalam kamar dan meletakkan botol wine  dan gelas di atas nakas."Aku cuma heran, bagaimana bisa putriku yang manis dan pemalu punya ibu yang sangat temperamen dan hampir tak punya malu sepertimu. Apa mungkin dia mirip aku?" kekeh Ethan.Mendengar kata-kata Ethan itu, Crystal pun langsung menoleh pada pria itu dan melihatnya dengan pandangan malas."Oh, ayolah! Kau berkata begitu seolah kau adalah lelaki baik yang pemalu. Clarice mendapatkan sifat pem

    Last Updated : 2025-03-03
  • Menantu Sang Mafia   Mabuk 2

    "Oh, kepalaku sakit sekali," keluh Crystal sambil menepuk-nepuk kepalanya yang mulai sedikit berat."Kenapa? Apa kau sudah mabuk? Ya Tuhan, aku kira kau kuat minum," ejek Ethan meremehkan."Hei! Tentu saja aku kuat minum. Jangan ragukan aku, Breng sek!"Crystal menghabiskan kembali gelasnya yang telah diisi oleh Ethan tadi dan menuangkannya ke dalam gelas dan langsung menenggaknya."Kau lihat? Ini gelas keempatku!" Crystal meneguk wine itu lagi.Setelah itu ia menuang lagi."Ini gelas kelima!" tunjuknya sambil mengangkat  gelas yang dipegangnya tinggi-tinggi."Keenam ....""Ketujuh!""Hei, Ethan! Kau menantangku tetapi kau bahkan belum menghabiskan minumanmu biar hanya segelas. Kau ... mempermainkanku?" ejek Crystal. "Ayo minum!"Crystal yang sudah setengah mabuk itu memaksa Ethan untuk menenggak minuman dalam gelasnya."Lagi!" pak

    Last Updated : 2025-03-03
  • Menantu Sang Mafia   Janji Jangan Tinggalkan Aku

    "Itu pasti kau, kan?" tunjuk Crystal pada Ethan.Ethan menunjuk dirinya sendiri."Aku? Apa maksudmu itu adalah aku?" tanya Ethan pura-pura tidak mengerti.Crystal mengerjap-ngerjapkan matanya, berusaha untuk tetap sadar. Kini ia yang sedari tadi sedang bersandar pada headboard tempat tidur, menurunkan kakinya ke lantai dan mengitari tempat tidur dengan sempoyongan sehingga ia bisa berada tepat di hadapan Ethan."Kau! Mengakulah padaku kalau kau adalah pria malam itu. Iya, kan?"  tanya Crystal dengan tawa menyeringai.Ethan tersenyum tipis melihat Crystal yang terlihat mabuk berat akibat menghabiskan hampir satu botol wine. Sementara itu Ethan masih sangat sadar karena dia tadi hanya minum dua gelas  wine saja."Apa yang harus kuakui?" Ethan balas tanya dengan nada tak bersalah."Sial an!!" jerit Crystal marah. "Kau masih tidak mau mengaku?"Ethan menahan tawanya melihat Cr

    Last Updated : 2025-03-04
  • Menantu Sang Mafia   Kedatangan Andrew Bosseli

    Mobil Lamb orghini Aven tador milik Benigno Mensina memasuki parking area Mensina Casino. Begitu Ethan keluar dari mobil semua mata pun tertuju kepada pria berusia tiga puluh tahunan itu.Ethan mengabaikan pandangan penasaran dari orang-orang Mensina Casino kepadanya dan beberapa meter  sebelum ia  melewati bodyguard  di pintu masuk utama, ia pun melihat Ricardo, sang CEO yang kemarin bertengkar dengannya di meeting room.Dengan tangan menutupi benjol dan memar di keningnya itu ia hendak masuk ke dalam area casino begitu saja. Tetapi oleh sang bodyguard dia dilarang masuk."Hey! Apa yang sedang kalian lakukan? Menyingkir dari hadapanku!" perintahnya pada kedua bodyguard itu."Maafkan kami, Tuan Ricardo. Anda harus diperiksa dulu sebelum masuk kemari," kata salah seorang dari bodyguard itu."Oh, ya? Atas perintah siapa? Apa kalian baru bekerja di sini? Apa kalian bodyguard bo doh yang tidak tahu siapa aku?" kata Ri

    Last Updated : 2025-03-04
  • Menantu Sang Mafia   Bergabunglah Dengan Demond del Cielo

    "Andrew Bosseli, apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Ethan dengan malas."Ethan Trovatelli, apa ada larangan aku tidak boleh datang ke sini, hmm? Setahuku kasino ini  diperuntukkan untuk umum. Dan aku juga bukan anak di bawah umur sehingga aku tidak boleh datang ke sini. Beginikah cara Mensina Casino menyambut para pengunjungnya? Sungguh sangat tidak bersahabat. Kalau begini terus tidakkah kalian takut kalau lama-lama Mensina Casino akan berkurang pengunjungnya karena pelayanan yang tidak memuaskan ini? Ah, aneh sekali," cibir Andrew Bosseli sambil menatap ke sekeliling gedung Mensina Casino yang megah itu."Jangan terlalu banyak basa-basi. Katakan saja apa maksud kedatanganmu ke sini. Jika kau berniat membuat keributan di sini, sebaiknya pergilah!" usir Ethan."Wah, wah, wah! Galak sekali staf Mensina Casino ini. Hei, Bro! Bisa kau beri tahu aku, jabatan apa yang dipegang oleh pria ini, hmm? Apa Benigno telah menjadikan dia sebagai s

    Last Updated : 2025-03-04
  • Menantu Sang Mafia   Mencari Gara-gara

    Selama beberapa menit Rose menjelaskan Ethan berusaha untuk tetap fokus, walaupun saat ini pikirannya sedang berada pada Clarissa dan Crystal. Ia masih saja sulit untuk mempercayai kata-kata Crystal saat ia mabuk semalam.Bukan dia menganggap Crystal adalah seorang pembohong. Tetapi rasanya masih saja sulit percaya. Kalau benar Crystal hanya pernah berhubungan intim dengannya, bukankah harusnya Crystal adalah putrinya. Ya Tuhan!Bagaimana bisa itu terjadi? Dia bahkan belum pernah, bahkan tidak pernah terpikir untuk memiliki seorang anak darah dagingnya sendiri. Posisinya sebagai capo dei capi yang rawan membahayakan orang-orang terdekatnya membuat ia tidak berkeinginan untuk memiliki sebuah keluarga. Selama ini Alessandro dan orang-orangnya cukup sebagai keluarga baginya. Lalu, Alessandro kakaknya yang sialan itu malah memintanya untuk menjadi ayah angkat bagi putrinya, Clarissa. Sialan? Ya! Ethan saat ini ingin mengumpat kakaknya itu sebagai sialan.

    Last Updated : 2025-03-05
  • Menantu Sang Mafia   Simon Colazi

    "Oh, ya? Lalu kau sendiri apa kalau bukan pecundang?"Tiba-tiba saja Ethan muncul begitu saja dari belakang.Andrew dan kedua anak buahnya menoleh."Oh, Ethan!!" seru Andrew terkekeh melihat Ethan yang kini ada di belakangnya."Apa kau sudah puas setelah bersenang- senang dengan merusak nama orang lain?" tanya Ethan pada Andrew yang sedang asyik menekan-nekan tombol di mesin slot."Ya, lumayan. Kalau tidak begini kau tidak akan datang padaku," kekeh Andrew pula."Apa maumu sebenarnya?" tanya Ethan melihat tingkah Andrew yang tak ubahnya seperti bocah kecil yang menginginkan sesuatu tetapi dengan membuat keributan terlebih dahulu."Aku ingin .... kau memberiku sebuah informasi!" kata Andrew. "Ya! Ya! Ya! Si alan! Mesin slot sial an ini pasti diprogram agar membuat bettor (penjudi)  kalah! Curang sekaliiii!!!" jeritnya hingga mengundang perhatian orang-orang yang berada di lantai tujuh in

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Kamar Terpisah

    "Kita pulang nanti saja," kata Ethan yang saat ini sedang berada di dalam lift bersama Crystal, Anna dan Clarissa ke lantai sembilan gedung Mare Nostrum Hotel.Meski Crystal tak begitu paham apa tujuan Ethan tak mau langsung pulang ke Golden Time Residence, namun Crystal tetap menurut untuk ikut dengan Ethan, bersama Anna dan Clarissa tentu saja.Sesampainya di lantai sembilan, mereka pun keluar dari lift dan langsung menuju kamar bernomor 909. Ethan mengambil dompet dari kantong celananya lalu dari dalam dompet ia mengeluarkan sebuah kartu dan menempelkannya pada alat detektor yang berada di gagang pintu kamar.Ceklek!!!Pintu itu pun terbuka."Masuk!" kata Ethan mempersilahkan.Tanpa canggung sama sekali seolah itu adalah rumahnya, Ethan langsung masuk begitu saja dan menghempaskan tubuhnya di atas sofa."Kau check-in di sini?" tanya Crystal melongo. Tak berminat untuk duduk, Crystal malah lebih penasaran untuk melihat-lihat. Ia memperhatikan sekeliling ruangan kamar hotel ini. Ru

  • Menantu Sang Mafia   Nyonya Boss

    "Sebelah sini, Nyonya!" Security itu mengantar Crystal, Anna dan Clarissa ke cafe hotel yang berada di lantai tiga. Sesampainya di sana, petugas keamanan itu memanggil salah seorang pelayan cafe untuk datang menghampiri mereka.Sedikit mengherankan juga bagi Crystal. Bagaimana mungkin staf keamanan yang tadi sangat kekeuh ingin memeriksanya sesuai prosedur hotel, setelah menerima telepon dari orang yang katanya adalah rekannya itu, kini malah mengantarkannya ke kafe seperti seorang tamu hotel yang diistimewakan.Staf keamanan itu membawa pelayan cafe itu sedikit menjauh sekitar dua, tiga langkah dan berbisik."Dia adalah Nyonya, istrinya Capo. Maksudku wanita yang berpakaian gaun biru itu. Tolong layani mereka dengan baik. Jangan sampai ada keluhan, apalagi jika itu sampai pada Capo. Kau tentu tak mau dianggap oleh Capo sebagai pekerja yang tidak becus, kan?" jelas security keamanan itu.Pelayan itu mengangguk."Baiklah, Tuan. Akan saya lakukan," jawabnya.Setelah itu security itu

  • Menantu Sang Mafia   Sial Seharian

    Crystal menatap Mare Nostrum Hotel, tempat dimana ia ditinggalkan oleh Marlon dengan Anna dan juga Clarissa. Hotel berlantai lima belas itu terlihat tinggi di antara bangun-bangunan lainnya. Maklumlah di kota C ini, bangunan pada umumnya hanya sampai setinggi tiga lantai saja. Hal ini dikarenakan karena Sisilia adalah kepulauan yang di kelilingi oleh lautan sehingga pemerintah setempat menetapkan standar aman bangunan umum hanya sampai tiga lantai. Jika ada yang ingin membangun gedung dengan banyak tingkatan, itu harus memerlukan izin khusus dari pemerintah untuk ditinjau tingkat keamanannya bagi bangunan di sekitarnya. Itu sebabnya Mare Nostrum Hotel ini ramai di kunjungi para pengunjung karena gedungnya yang lebih tinggi dari pada hotel lainnya."Nyonya, apa kita akan masuk ke dalam?" tanya Anna mana kala Crystal hanya bisa bengong begitu mereka sampai di depan hotel."Ehmm ... entahlah, Anna. Aku juga bingung untuk apa kita berada di sini. Sialan Marlon itu benar-benar sangat meny

  • Menantu Sang Mafia   Dia Ada Di Mare Nostrum

    "Oh, ya? Kau tahu dari mana? Jangan sok tahu! Memangnya kau dan Ethan saling mengenal sebelumnya?" balas Crystal. Marlon tersenyum miring mendengar kata-kata balasan dari Crystal yang tidak percaya padanya."Untuk tahu aktivitas seseorang tidak harus mengenal orang itu secara dekat, bukan?" "Maksudnya?" Crystal arti apa yang dimaksud oleh Marlon."Maksudku, aku bekerja di bidang yang sama dengan Paman Ben dan Ethan. Yah, mungkin Paman Ben sudah tua, jadi dia kurang begitu tahu tentang siapa sebenarnya menantunya itu. Tetapi aku tahu banyak hal tentang Ethan. Dan aku ragu kau mungkin tidak tahu sebanyak yang ku tahu tentang suamimu sendiri," kata Marlon lagi."Apa?" Crystal terlihat tidak senang pada setiap kata-kata yang diucapkan oleh Marlon."Hei, kenapa harus melotot seperti itu melihatku? Apa yang aku katakan benar kan? Memangnya ada yang salah?" kekeh Marlon sambil menatap krystal dari kaca spion mobil."Yang pertama, aku katakan padamu. Kau tidak tahu apa-apa tentang aku dan

  • Menantu Sang Mafia   Aku Tahu Di mana Ethan

    Sharon dan Marlon saling tatap sejenak mendengar tujuan Crystal memanggilnya."Ya, tentu saja bol ..."Sharon ingin mengiyakan, tak keberatan dengan permintaan tolong Crystal, namun tidak dengan Marlon."Tidak boleh!" sela Marlon cepat.Crystal sampai membelalakkan matanya mendengar penolakan Marlon yang tanpa basa basi itu. Demikian pula dengan Sharon."Hei, Marlon, kenapa kau harus seperti itu, hmm?" protes Sharon pada saudara kembarnya itu. "Crys, jangan dengarkan kata-kata Marlon, ikutlah bersama kami!" ajaknya.Marlon menatap Crystal dengan pandangan aneh, yang Crystal tidak tahu tatapan seperti apa itu. "Tetapi sepertinya saudaramu tidak mengijinkan kami untuk menumpang. Kalau memang tidak boleh ya sudah, cih! Menyebalkan, baru juga punya mobil jelek seperti itu sudah sombong. Bagaimana kalau punya super car seperti milikku?" pamer Crystal.Yah, begitulah Crystal. Sikapnya memang sering kali kekanak-kanakan. Tadi dia sendiri yang ingin meminta tolong agar diberi tumpangan. Eeh,

  • Menantu Sang Mafia   Kau Yang Cocok Jadi Menantuku

    "Apa? Bercerai?!"Crystal membelalakkan matanya mendengar Benigno mengucapkan kalimat itu. Andai di awal-awal pernikahannya Benigno mengucapkan kata-kata itu, mungkin Crystal dengan senang hati akan mengiyakannya. Tapi setelah hatinya berlabuh pada Ethan selama beberapa bulan terakhir ini, baru mendengarnya saja hatinya sudah diiris sembilu."Ya, bercerai. Kalau kau masih belum jelas dengan kata-kata itu akan Papa perjelas. Berpisah, mengakhiri hubungan pernikahan dengannya. Apa kata-kata itu belum cukup membuatmu mengerti?" kata Benigno dengan tegas pada Crystal.Crystal cukup syok mendengar kata-kata dari ayahnya. Ia sampai geleng-geleng tak percaya terhadap apa yang dia dengar"Papa sepertinya sedang tidak sehat. Sudahlah, sebaiknya aku dan Clarissa pulang saja. Terus terang saja aku menyesal datang ke pesta pernikahan Papa ini. Kalau aku tahu akan ada kejadian seperti ini, aku tidak akan datang!" kata Crystal sambil meraih tas tangannya yang sedari tadi tergeletak di atas meja.Be

  • Menantu Sang Mafia   Bercerailah Dengan Ethan!

    "Papa Ben?" Ethan spontan menggumam saat melihat mertuanya itu ada di belakangnya."Jelaskan padaku!" geram Benigno."Apa yang harus kujelaskan?" tanya Ethan malas."Katakan padaku, kenapa pria ini ... Diego mengatakan kalau kau dan Alessandro adalah putranya? Apa itu benar?" desak Benigno.Ethan mendengus. Alangkah berat baginya untuk mengakui hal tersebut. Namun, ia pun sangat malas untuk mengakui di hadapan semua orang kalau Diego adalah ayah biologisnya."Dia memang adalah putraku sama halnya dengan Alessandro. Ah, Bagaimana caraku untuk mengatakannya? Tidak baik mengungkapkan semua ini di depan umum. Kita bisa membicarakan ini di tempat yang lebih privat kalau kau berkenan," usup Diego.Benigno tersenyum dengan seringai. "Tidak perlu! Sekarang sebaiknya kalian katakan saja, apa sebenarnya yang tidakku tahu di sini? Ethan? Apa bener kau adalah putra dari Diego?" tanya Benigno sekali lagi kepada menantunya itu.Lalu pria itu pun menatap Ethan dan Diego secara bergantian. Sebenarny

  • Menantu Sang Mafia   Besan? Yang Benar Saja!

    "Owhh ... kau anak yang manis sekali, Sayang. Kau mau digendong oleh kakek?" Clarissa tersenyum dan mengangguk. Benar kata pepatah kalau darah memang lebih kental daripada air. Meskipun ia belum pernah melihat Diego, tapi adanya hubungan darah di antara mereka tidak bisa menepis kalau mereka memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain.Diego tanpa persetujuan dari Ethan, kini meraih cucunya itu dan menggendongnya. Benigno yang berada di meja yang sebelumnya dikunjungi oleh Diego itu bahkan sampai berdiri. Ia merasa berang melihat musuh bebuyutannya sedang menggendong cucunya. Dan menyebalkannya Ethan bahkan ada di sana dan ia tidak melakukan apapun. Bukankah itu menyebalkan? Kini timbul prasangka di dalam hatinya. Apakah jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Diego itu kalau Ethan adalah putranya? Mungkinkah itu."Bajingan!" umpat Benigno.Benigno sebenarnya ingin langsung menuju meja Ethan dan menghajar pria yang pernah menjadi sahabatnya itu karena telah berani menyent

  • Menantu Sang Mafia   Sono Tuo Nonno (Aku Adalah Kakekmu)

    Ethan sebenarnya gelisah melihat Crystal yang disuruhnya mengambil makanan namun malah tetap tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mencegat Diego masuk ke dalam aula pesta pernikahan. Entah apa yang istrinya dan Diego bicarakan. Namun melihat Diego menepuk-nepuk kepala Crystal, Crstal adalah putrinya, tak urung membuat Ethan khawatir juga. Untuk apa Diego datang ke sini? Dan bersikap seolah ia akrab dengan Crystal yang sedang kebingungan? Apa dia bersikap seperti itu untuk membuktikan pada Ethan, kalau dia mampu menebus kesalahannya di masa lalu dengan menjadi ayah dan mertua yang baik bagi Ethan dan Crystal? Sungguh dia berpikir bisa semudah itu? Really?Ethan sebenarnya sudah berniat ingin menghampiri mereka, namun melihat percakapan Diego dan Crystal tidak berlangsung lama dan berakhir dengan Diego yang meninggalkan Crystal dengan kebingungannya cukup bagi Ethan untuk tidak meneruskan niatnya. Ia kemudian hanya menatap dari jauh Crystal yang berjalan kembali menuju stand makan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status