Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Niat Menikahi Arabella

Share

Niat Menikahi Arabella

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-31 19:11:10

Ethan tiba di rumah Benigno Mensina di saat hari menjelang pagi. Para penghuni rumah itu sedang sarapan.

"Kau tidak pulang selama berhari-hari, kemana saja kau?" hardik Benigno pada Ethan.

"Maafkan aku Papa, Ben. Ada hal perihal bengkel yang sedang kuurus," jawab Ethan.

"Apa, hal apa itu hah? Apa itu lebih penting daripada mengurus kasino? Kenapa semakin lama kau semakin tidak bisa diatur?" teriak Benigno.

Ethan mengernyitkan keningnya melihat sikap mertuanya kali ini padanya. Terakhir kali dia bertemu dengan Benigno, beberapa hari yang lalu Benigno masih bersikap manis padanya. Oh, ayolah! Apa obat pria ini sedang habis? Apa dia sudah tak mengagumi menantunya ini sebagai orang yang disukai oleh Capo dei capi? Oh, mertua! Betapa cepatnya hatimu berubah!

"Papa, sudahlah! Kenapa Papa jadi memarahi Ethan? Aku kan sudah mengatakan alasannya pada Papa kemarin. Kalau Ethan sedang ingin memantau bengkel seseorang yang ingin dijual di Trapani. Papa sendiri yang ingin Ethan membesarkan bengke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Masalah Hati

    "Kalau Papa menikahi jalang itu, aku, Ethan dan Clarissa akan pergi dari sini!" ancam Crystal pada Ethan."Crys ..." tegur Ethan."Ethan, kau harus membawaku dan Clarissa dari sini. Aku masih bisa bersabar kalau harus tinggal satu atap dengan jalang itu. Aku juga masih terima kalau Papa menjadikan wanita lain sebagai teman ranjangnya selain mendiang Mama. Tetapi aku tidak akan terima kalau posisi mendiang ibuku sebagai istri diambil alih oleh seorang jalang." Crystal mengumpat sekesal-kesal nya di hadapan Benigno.Benigno menghela napas dalam-dalam melihat sikap putrinya yang sangat antipati terhadap Arabella."Crys ...." Benigno untuk kesekian kali berusaha untuk memberikan pengertian kepada putrinya itu."Ah ya, kalau Papa ingin menikahi wanita lain, silahkan saja! Tapi tolong pastikan kalau wanita itu adalah wanita baik-baik. Aku tidak rela mendiang Mama digantikan oleh seorang jalang!" kata Crystal sambil mengambil serbet untuk mengel

    Last Updated : 2025-04-01
  • Menantu Sang Mafia   Kau Masih Tahu Pulang, Heh?

    Ethan menghela napas dalam sebelum ia akhirnya masuk ke dalam kamar Crystal yang kini telah menjadi kamarnya itu. Ia membuka kenop pintu  bersiap disambut oleh ocehan Crystal yang kecepatan omelannya terkenal hingga membuat telinga orang sakit karenanya itu.PLUUK!!Sesuatu yang terasa empuk kini mendarat dengan sukses di wajahnya. Benar saja, tak hanya disambut dengan omelan panjang lebar, pria itu pun kini disambut oleh Crystal dengan lemparan bantal."Kau masih tahu pulang, heh?!" teriak Crystal padanya."Crys, kenapa kau melemparku dengan bantal, hmm?" tanya Ethan seolah tak mengerti apa kesalahannya."Kenapa aku melemparmu dengan bantal? Lalu aku harus melemparmu dengan apa lagi? Dengan ini? Dengan ini?" Wanita itu semakin menggebu-gebu melempari Ethan dengan apa saja yang berada di atas ranjangnya mulai dari boneka, selimut, bantal dan bahkan tissue? Ethan hanya bisa menangkap semua benda yang dilempar oleh Crystal sembara

    Last Updated : 2025-04-01
  • Menantu Sang Mafia   Berhentilah Menjadi Capo Dei Capi!

    "Dia kujadikan  pion yang kumasukkan ke area lawan," cerita Ethan.Mendengar kata lawan membuat Ethan menjadi semakin cemas tak karuan."Lawan? Kau ... memasukkan dia jadi mata-mata di kepolisian?" tanya Crystal dengan polosnya."Ya tidak, Crys. Kau ini! Aku tidak pernah menganggap kepolisian sebagai lawan, kau tahu?" "Ya, karena sudah pasti kau tidak akan mampu melawan mereka. Ckckck ..." cibir Crystal.Ethan melepaskan pelukannya dari tubuh Crystal."Kau benar," jawab Ethan."Kalau begitu kenapa kau melakukan sesuatu yang melanggar hukum?" tanya Crystal sambil memicingkan matanya pada Ethan."Kenapa kau tidak terlebih dahulu menanyakan hal itu pada Papa Ben?" balas Ethan "Kau ini .... aku bertanya padamu! Aku ingin tahu semua tentang dirimu. Semuanya! Untuk apa aku bertanya lagi tentangnya kalau aku sudah tahu?" jawab Crystal kesal."Kau tahu tentang alasan Papa Ben terjun ke dunia mafia?"

    Last Updated : 2025-04-01
  • Menantu Sang Mafia   Aku Mencintaimu

    "Kau mau kemana?" tanya Benigno pada Arabella."Aku ingin pergi dari sini, Ben. Terima kasih untuk semua hal yang pernah kau beri untukku. Aku benar-benar tak bisa lagi tinggal di sini," kata Arabella memberi jawaban atas pertanyaan Benigno itu."Kau tak perlu menghiraukan kata-kata Crystal. Kau bukan baru mengenalnya, kan? Tak perlu sampai pergi seperti ini, Arabel!" bujuk Benigno pada kekasihnya itu.Arabella menyeka air mata yang menggelantung di pelupuk matanya."Aku tidak bisa, Ben. Sudah berapa tahun aku mendampingimu? Dua tahun? Tiga tahun? Tetapi Crystal belum juga mau menerima kehadiranku. Aku bukannya serakah ingin menguasai hartamu. Aku benar-benar mencintaimu hingga aku memutuskan untuk bertahan denganmu, walaupun kata-kata Crystal sangat sering menyakiti hatiku. Tapi kali ini tidak. Dia sudah keterlaluan. Dia membawa-bawa nama ibuku dan juga orang tuaku. Padahal kau tahu? Orang tuaku tidak tahu apa-apa. Ibuku hanya perempuan kampung y

    Last Updated : 2025-04-01
  • Menantu Sang Mafia   Dia Hanya Seorang Gelandangan

    Tinggalkan sejenak keluarga Mensina, beralih ke kota Trapani. Paulo kini tengah berada di ruang ruko yang sempat ia amati dengan Ethan. Semalam setelah ia menawarkan pada anak buah Alfonso untuk mengantarkan mereka pulang, akhirnya mereka pun setuju dan tidak keberatan kalau Paulo mengantarkan mereka sampai me markas mereka kembali."Mereka memang biasa berulah di daerah sini!" kata Paulo saat ia mulai menyetir mobil itu semalam."Kau mengenal mereka?" tanya bodyguard yang terakhir diketahui oleh Paulo bernama Bernardo itu."Ya, mereka memang biasa mencegat mobil-mobil yang lewat tengah malam di sini, kau tidak tahu?" tanya Paulo dengan nada heran. "Padahal semua orang di sini mengetahui itu. Itu sebabnya tengah malam selalu ada mobil polisi yang patroli di daerah sini."Mengatakan itu Paulo melirik pada Bernardo, berharap pria itu akan percaya pada karangan bebasnya. Bernardo menggeleng lemah. Kepalanya dan tubuhnya masih sakit-sakitan

    Last Updated : 2025-04-01
  • Menantu Sang Mafia   Sicilian Mafia Guild

    "Siapa yang berani berbuat semacam ini pada kalian?!" geram Alfonso ketika ia baru tiba di markas The Monster cabang Trapani.Sebenarnya ia dan istrinya, Christina, sedang berbulan madu di kota ini, kota yang tidak terlalu jauh dari Marsala dan juga selain itu ia pun memiliki kepentingan dengan organisasi si sindikat mafia yang ia dirikan. The monster, Alfonso menamainya begitu.The monster adalah nama yang dia berikan untuk mewujudkan impiannya tentang sebuah sindikat yang besar dengan jaringan yang luas yang berada di bawah kepemimpinannya. Dengan menggunakan nama itu ia pula ingin membangun organisasi sindikat mafia, yang kejam tak terkalahkan sehingga semua orang atau bahkan semua sindikat dan organisasi mafia lain akan takut dan tunduk di bawah kendalinya. Sebagaimana halnya seperti monster yang menakuti banyak orang dengan tubuhnya yang besar dan tenaganya yang tak tertandingi.Alfonso melihat pada Bernardo dan Piero dengan berang. "Kalian,

    Last Updated : 2025-04-02
  • Menantu Sang Mafia   The Monster

    "Lalu  bagaimana kau bisa lepas dari orang-orang itu? Lalu kenapa kau malah kembali ke sini setelah mereka mengeroyokmu, hmm?"Tangan Alfonso masih menjambak kasar rambut anak buahnya itu. Bernardo tak berkutik, namun akhirnya dia pun menunjuk ke arah Paulo."Dia .... dia, Capo! Orang itu yang menolong kami!" tunjuk Bernardo.Alfonso mengikuti arah jari telunjuk Bernardo yang mengarah ke arah Paulo. Dahinya mengerut saat ia sadar ada orang lain yang berada di ruangan itu tanpa ia cepat menyadarinya."Dia siapa?" tanya Alfonso pada Bernardo. Kemudian dengan pertanyaan yang sama dia berpaling pada Paulo."Hei, kau siapa?" tanyanya pula pada Paulo."Dia adalah gelandangan yang kebetulan datang menolong kami, Capo! Kalau capo tidak percaya terhadap apa yang aku ceritakan tentang orang-orang yang menyerang kami dan seberapa hebatnya mereka, Capo boleh menanyakan sendiri pada Paulo apa yang terjadi tadi malam. Mereka benar-be

    Last Updated : 2025-04-02
  • Menantu Sang Mafia   Kepedulian Capo

    "Hai, Capo!" Paulo menyapa Ethan di panggilan vidionya dua hari setelah malam itu mereka melakukan aksi menyusupkan Paulo ke grup The Monster.Ethan yang sedang berada di bengkel memperbaiki mobil salah satu pengunjung bengkel melemparkan ponsel itu pada Jack yang sedari tadi hanya dia suruh memperhatikan dia dalam berkerja saja."Kau pegang itu, Jack. Arahkan layar depannya ke arahku!" perintah Ethan kepada Jack.Jack bersungut-sungut mendapat tugas yang sama sekali ia rasakan itu."Hai, Jack apa kabarmu di sana? Kau tidak menyusahkan Capo di sana kan?" ledekan Paulo itu di sana."Menyusahkan apa maksudmu? Kau tahu, aku di sini andalannya capo dalam menjaga bengkelnya!" gerutu Jack mendengar ledekan Paulo."Hohoho, andalan ... itu pasti karena kau adalah satu-satunya mekanik yang dimiliki oleh Bos Ethan saat ini. Aku benar kan? Lalu saat capo sedang tidak ada aku yakin satu-satunya pekerjaan yang kau tahu adalah bermai

    Last Updated : 2025-04-02

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Kamar Terpisah

    "Kita pulang nanti saja," kata Ethan yang saat ini sedang berada di dalam lift bersama Crystal, Anna dan Clarissa ke lantai sembilan gedung Mare Nostrum Hotel.Meski Crystal tak begitu paham apa tujuan Ethan tak mau langsung pulang ke Golden Time Residence, namun Crystal tetap menurut untuk ikut dengan Ethan, bersama Anna dan Clarissa tentu saja.Sesampainya di lantai sembilan, mereka pun keluar dari lift dan langsung menuju kamar bernomor 909. Ethan mengambil dompet dari kantong celananya lalu dari dalam dompet ia mengeluarkan sebuah kartu dan menempelkannya pada alat detektor yang berada di gagang pintu kamar.Ceklek!!!Pintu itu pun terbuka."Masuk!" kata Ethan mempersilahkan.Tanpa canggung sama sekali seolah itu adalah rumahnya, Ethan langsung masuk begitu saja dan menghempaskan tubuhnya di atas sofa."Kau check-in di sini?" tanya Crystal melongo. Tak berminat untuk duduk, Crystal malah lebih penasaran untuk melihat-lihat. Ia memperhatikan sekeliling ruangan kamar hotel ini. Ru

  • Menantu Sang Mafia   Nyonya Boss

    "Sebelah sini, Nyonya!" Security itu mengantar Crystal, Anna dan Clarissa ke cafe hotel yang berada di lantai tiga. Sesampainya di sana, petugas keamanan itu memanggil salah seorang pelayan cafe untuk datang menghampiri mereka.Sedikit mengherankan juga bagi Crystal. Bagaimana mungkin staf keamanan yang tadi sangat kekeuh ingin memeriksanya sesuai prosedur hotel, setelah menerima telepon dari orang yang katanya adalah rekannya itu, kini malah mengantarkannya ke kafe seperti seorang tamu hotel yang diistimewakan.Staf keamanan itu membawa pelayan cafe itu sedikit menjauh sekitar dua, tiga langkah dan berbisik."Dia adalah Nyonya, istrinya Capo. Maksudku wanita yang berpakaian gaun biru itu. Tolong layani mereka dengan baik. Jangan sampai ada keluhan, apalagi jika itu sampai pada Capo. Kau tentu tak mau dianggap oleh Capo sebagai pekerja yang tidak becus, kan?" jelas security keamanan itu.Pelayan itu mengangguk."Baiklah, Tuan. Akan saya lakukan," jawabnya.Setelah itu security itu

  • Menantu Sang Mafia   Sial Seharian

    Crystal menatap Mare Nostrum Hotel, tempat dimana ia ditinggalkan oleh Marlon dengan Anna dan juga Clarissa. Hotel berlantai lima belas itu terlihat tinggi di antara bangun-bangunan lainnya. Maklumlah di kota C ini, bangunan pada umumnya hanya sampai setinggi tiga lantai saja. Hal ini dikarenakan karena Sisilia adalah kepulauan yang di kelilingi oleh lautan sehingga pemerintah setempat menetapkan standar aman bangunan umum hanya sampai tiga lantai. Jika ada yang ingin membangun gedung dengan banyak tingkatan, itu harus memerlukan izin khusus dari pemerintah untuk ditinjau tingkat keamanannya bagi bangunan di sekitarnya. Itu sebabnya Mare Nostrum Hotel ini ramai di kunjungi para pengunjung karena gedungnya yang lebih tinggi dari pada hotel lainnya."Nyonya, apa kita akan masuk ke dalam?" tanya Anna mana kala Crystal hanya bisa bengong begitu mereka sampai di depan hotel."Ehmm ... entahlah, Anna. Aku juga bingung untuk apa kita berada di sini. Sialan Marlon itu benar-benar sangat meny

  • Menantu Sang Mafia   Dia Ada Di Mare Nostrum

    "Oh, ya? Kau tahu dari mana? Jangan sok tahu! Memangnya kau dan Ethan saling mengenal sebelumnya?" balas Crystal. Marlon tersenyum miring mendengar kata-kata balasan dari Crystal yang tidak percaya padanya."Untuk tahu aktivitas seseorang tidak harus mengenal orang itu secara dekat, bukan?" "Maksudnya?" Crystal arti apa yang dimaksud oleh Marlon."Maksudku, aku bekerja di bidang yang sama dengan Paman Ben dan Ethan. Yah, mungkin Paman Ben sudah tua, jadi dia kurang begitu tahu tentang siapa sebenarnya menantunya itu. Tetapi aku tahu banyak hal tentang Ethan. Dan aku ragu kau mungkin tidak tahu sebanyak yang ku tahu tentang suamimu sendiri," kata Marlon lagi."Apa?" Crystal terlihat tidak senang pada setiap kata-kata yang diucapkan oleh Marlon."Hei, kenapa harus melotot seperti itu melihatku? Apa yang aku katakan benar kan? Memangnya ada yang salah?" kekeh Marlon sambil menatap krystal dari kaca spion mobil."Yang pertama, aku katakan padamu. Kau tidak tahu apa-apa tentang aku dan

  • Menantu Sang Mafia   Aku Tahu Di mana Ethan

    Sharon dan Marlon saling tatap sejenak mendengar tujuan Crystal memanggilnya."Ya, tentu saja bol ..."Sharon ingin mengiyakan, tak keberatan dengan permintaan tolong Crystal, namun tidak dengan Marlon."Tidak boleh!" sela Marlon cepat.Crystal sampai membelalakkan matanya mendengar penolakan Marlon yang tanpa basa basi itu. Demikian pula dengan Sharon."Hei, Marlon, kenapa kau harus seperti itu, hmm?" protes Sharon pada saudara kembarnya itu. "Crys, jangan dengarkan kata-kata Marlon, ikutlah bersama kami!" ajaknya.Marlon menatap Crystal dengan pandangan aneh, yang Crystal tidak tahu tatapan seperti apa itu. "Tetapi sepertinya saudaramu tidak mengijinkan kami untuk menumpang. Kalau memang tidak boleh ya sudah, cih! Menyebalkan, baru juga punya mobil jelek seperti itu sudah sombong. Bagaimana kalau punya super car seperti milikku?" pamer Crystal.Yah, begitulah Crystal. Sikapnya memang sering kali kekanak-kanakan. Tadi dia sendiri yang ingin meminta tolong agar diberi tumpangan. Eeh,

  • Menantu Sang Mafia   Kau Yang Cocok Jadi Menantuku

    "Apa? Bercerai?!"Crystal membelalakkan matanya mendengar Benigno mengucapkan kalimat itu. Andai di awal-awal pernikahannya Benigno mengucapkan kata-kata itu, mungkin Crystal dengan senang hati akan mengiyakannya. Tapi setelah hatinya berlabuh pada Ethan selama beberapa bulan terakhir ini, baru mendengarnya saja hatinya sudah diiris sembilu."Ya, bercerai. Kalau kau masih belum jelas dengan kata-kata itu akan Papa perjelas. Berpisah, mengakhiri hubungan pernikahan dengannya. Apa kata-kata itu belum cukup membuatmu mengerti?" kata Benigno dengan tegas pada Crystal.Crystal cukup syok mendengar kata-kata dari ayahnya. Ia sampai geleng-geleng tak percaya terhadap apa yang dia dengar"Papa sepertinya sedang tidak sehat. Sudahlah, sebaiknya aku dan Clarissa pulang saja. Terus terang saja aku menyesal datang ke pesta pernikahan Papa ini. Kalau aku tahu akan ada kejadian seperti ini, aku tidak akan datang!" kata Crystal sambil meraih tas tangannya yang sedari tadi tergeletak di atas meja.Be

  • Menantu Sang Mafia   Bercerailah Dengan Ethan!

    "Papa Ben?" Ethan spontan menggumam saat melihat mertuanya itu ada di belakangnya."Jelaskan padaku!" geram Benigno."Apa yang harus kujelaskan?" tanya Ethan malas."Katakan padaku, kenapa pria ini ... Diego mengatakan kalau kau dan Alessandro adalah putranya? Apa itu benar?" desak Benigno.Ethan mendengus. Alangkah berat baginya untuk mengakui hal tersebut. Namun, ia pun sangat malas untuk mengakui di hadapan semua orang kalau Diego adalah ayah biologisnya."Dia memang adalah putraku sama halnya dengan Alessandro. Ah, Bagaimana caraku untuk mengatakannya? Tidak baik mengungkapkan semua ini di depan umum. Kita bisa membicarakan ini di tempat yang lebih privat kalau kau berkenan," usup Diego.Benigno tersenyum dengan seringai. "Tidak perlu! Sekarang sebaiknya kalian katakan saja, apa sebenarnya yang tidakku tahu di sini? Ethan? Apa bener kau adalah putra dari Diego?" tanya Benigno sekali lagi kepada menantunya itu.Lalu pria itu pun menatap Ethan dan Diego secara bergantian. Sebenarny

  • Menantu Sang Mafia   Besan? Yang Benar Saja!

    "Owhh ... kau anak yang manis sekali, Sayang. Kau mau digendong oleh kakek?" Clarissa tersenyum dan mengangguk. Benar kata pepatah kalau darah memang lebih kental daripada air. Meskipun ia belum pernah melihat Diego, tapi adanya hubungan darah di antara mereka tidak bisa menepis kalau mereka memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain.Diego tanpa persetujuan dari Ethan, kini meraih cucunya itu dan menggendongnya. Benigno yang berada di meja yang sebelumnya dikunjungi oleh Diego itu bahkan sampai berdiri. Ia merasa berang melihat musuh bebuyutannya sedang menggendong cucunya. Dan menyebalkannya Ethan bahkan ada di sana dan ia tidak melakukan apapun. Bukankah itu menyebalkan? Kini timbul prasangka di dalam hatinya. Apakah jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Diego itu kalau Ethan adalah putranya? Mungkinkah itu."Bajingan!" umpat Benigno.Benigno sebenarnya ingin langsung menuju meja Ethan dan menghajar pria yang pernah menjadi sahabatnya itu karena telah berani menyent

  • Menantu Sang Mafia   Sono Tuo Nonno (Aku Adalah Kakekmu)

    Ethan sebenarnya gelisah melihat Crystal yang disuruhnya mengambil makanan namun malah tetap tak dapat mengendalikan diri untuk tidak mencegat Diego masuk ke dalam aula pesta pernikahan. Entah apa yang istrinya dan Diego bicarakan. Namun melihat Diego menepuk-nepuk kepala Crystal, Crstal adalah putrinya, tak urung membuat Ethan khawatir juga. Untuk apa Diego datang ke sini? Dan bersikap seolah ia akrab dengan Crystal yang sedang kebingungan? Apa dia bersikap seperti itu untuk membuktikan pada Ethan, kalau dia mampu menebus kesalahannya di masa lalu dengan menjadi ayah dan mertua yang baik bagi Ethan dan Crystal? Sungguh dia berpikir bisa semudah itu? Really?Ethan sebenarnya sudah berniat ingin menghampiri mereka, namun melihat percakapan Diego dan Crystal tidak berlangsung lama dan berakhir dengan Diego yang meninggalkan Crystal dengan kebingungannya cukup bagi Ethan untuk tidak meneruskan niatnya. Ia kemudian hanya menatap dari jauh Crystal yang berjalan kembali menuju stand makan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status