Share

165. Permintaan

Nadina menghentikan kakinya yang telah bersiap melangkah untuk memasuki dalem. Dengan perasaan sedikit canggung dan kebingungan, Nadina sebentar melihat ke arah Rayyan sembari bertanya.

“Apa, Pak?”

Rayyan sebentar meneguk ludahnya lalu mengikat kedua tangannya di belakang punggung dan mencoba berdiri dengan terlihat tegap.

“Jika saya dan almarhum Nadhif seumuran, itu artinya saya dan Ibu Nadina kurang lebih berusia sama. Bisakah jangan memanggil saya dengan sebutan ‘pak’? Saya juga tidak akan memanggil Ibu Nadina dengan sebutan ‘ibu’ lagi.”

Nadina tampak sedikit mengerutkan dahinya, ia ragu dengan maksud tujuan Rayyan meminta hal itu padanya. Nadina mulai berpikir jika Rayyan mengira Nadina merasa Rayyan tua hingga mesti disebut sebagai ‘pak’ padahal kenyataannya, Nadina memanggil Rayyan dengan sebutan itu untuk menghormati posisi Rayyan sebagai guru dan wali kelas putranya, Adnan.

“Maaf, Pak Rayyan jika sebutan saya ini sedikit kurang nyaman untuk anda. Tetapi hanya itu yang bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status