Share

168. Muram

Nadina tercekat lagi mendengar tambahan pertanyaan yang baru saja dituturkan oleh Rayyan. Entah apa yang pemuda itu pikirkan, namun kini menurutnya, pertemuan antara dirinya juga sedikit terkesan aneh.

Nadina tak langsung menjawab, bahkan wanita itu terkesan tutup mulut dan tak berniat menjawab pertanyaan Rayyan yang membuat pemuda itu penasaran setengah mati.

“Nadina?” ulang Rayyan membuat Nadina sedikit tersentak dari lamunannya.

“Kenapa tiba-tiba kamu bertanya tentang itu? Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?” Nadina balik bertanya.

Rayyan mengencangkan tangannya pada kemudi lalu menatap jalanan di depannya sembari menarik napas dan ancang-ancang untuk kembali menjelaskan.

“Aku tak yakin apa kamu melihatnya. Tetapi jika kamu melihatnya, ada sesuatu yang aneh pada mata pemuda itu. Dan saat dia bilang kembali untuk menyelesaikan sesuatu yang rupanya belum berakhir, suaranya sedikit bergetar. Tidakkah kau menyadarinya, Nadina?” papar Rayyan sembari sesekali melirik ke arah Nadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status