Share

Chapter 44

Annisa menatap kepergian Hari selama beberapa detik sebelum kemudian dia tersadar dari lamunannya, lalu berjalan mendekati ranjang papanya.

"Hm, Annisa, Mama mau ke luar dulu menemui Pamanmu, ada hal penting yang ingin Mama bicarakan dengannya," ujar Sarah.

Alis Annisa bertautan menatap wajah Sarah, lalu mengangkat kedua bahunya tak acuh. Dia tak peduli ke mana pun ibu tirinya itu akan pergi. Annisa lebih tertarik berbicara dengan suster untuk menanyakan keadaan papanya.

"Bagaimana keadaan papa saya, Sus? Kapan Papa saya akan bangun?" tanya Annisa.

"Yang sabar, ya, Mbak, kita doakan saja semoga papanya cepat sadar. Sejauh ini kami masih meninjau keadaan Pak Reza. Untuk informasi lengkapnya Mbak bisa tanyakan kepada dokter Raka," jawab suster yang baru saja memeriksa keadaan Reza.

Annisa menghela napas panjang selepas kepergian suster. Zidane berjalan mendekati Annisa, mengusap kedua pundak sang istri untuk menenangkan dan menyemangatinya.

"J

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status