Share

Chapter 220

“Mama … jaga ucapanmu. Annisa memang sering seperti ini setiap pagi. Dia morning sickness.” Zidane memperingatkan Vivi.

Vivi mencibir, “Alah! Mama yakin itu cuma alasannya dia untuk mengejek masakan Mama. Kemarin saat Mama ke rumah kalian, dia nggak seperti itu.” Vivi sudah kehilangan selera untuk makan.

Annisa tidak dapat membela diri akibat lonjakan hebat di dalam perutnya. Tak tahan lagi akhirnya Annisa memutuskan untuk pergi mencari kamar mandi.

Zidane yang khawatir lantas ikut berdiri dan menyusul istrinya.

“Kalau sakit mending suruh dia pulang saja, Kay. Jangan menambah beban keluarga kita.” Vivi berteriak kencang hingga terdengar oleh Annisa di kamar mandi.

“Kita pulang saja, ya,” ucap Zidane pada akhirnya. Tangan lebarnya mengusap punggung Annisa Sesekali ia memijat tengkuk Annisa agar perempuan itu merasa nyaman. Annisa muntah terus-terusan dan hanya mengeluarkan air liur sebab ia memang belum sarapan apapun dari tadi.

Meskipun hati Annisa merasakan perih akibat mendeng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status