Beranda / Urban / Menantu Paling Oke / Bab 1. Pernikahan yang (tak) Salah

Share

Menantu Paling Oke
Menantu Paling Oke
Penulis: riwidy

Bab 1. Pernikahan yang (tak) Salah

Penulis: riwidy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-23 13:46:08

"Cinta adalah keindahan, dan keindahan adalah kamu. Kamulah cinta itu Sinta." by Wisnu.

Suatu perhelatan pernikahan akbar nan indah sedang berlangsung. Banyak tamu kalangan the haves yang berdatangan, ikut memeriahkan acara high class yang jarang terjadi ini.

Siapa tak kenal pengusaha sekelas Hendra Wiguna? Pemilik perusahaan transportasi yang menguasai pasar Asia ini memang begitu jadi fenomena untuk abad ini.

Putri keduanya yaitu Sinta yang cantik, rupawan, elegan dan sedikit tomboy ternyata memilih Wisnu, pemuda berwajah sederhana dan dari kalangan biasa sebagai suaminya.

"Apa-apaan sih si Sinta, kuliah jauh-jauh ke Jogja dapatnya kere. Ga kasihan apa, papa mamanya mendapat malu? Kasihan mereka, mas Hendra dan mbak Joyce!"

"Salah, Mam. kayaknya justru si cowok ini, siapa tadi namanya? Wisnu? Cih, namanya kayak dewa tapi melarat! Dia yang kasih pelet kali ya, jadi Sinta kena rayuannya. Amblas nanti harta keluarga besar Wiguna kan?"

"Iya, Papa Chayank. Pasti gitu deh. Si Wisnu katrok itu kali kasih jampi-jampi dari mbah dukun supaya memikat Sinta. Ga salah lagi tu, Papa Adi!" 

Mirna dan suaminya Adi, mencerca tanpa berpikir. Mereka hanya mengeluarkan apa yang ada di pikiran emosional mereka tanpa perlu disaring lagi. Beberapa tamu jadi ikut bergunjing ga jelas mendengar obrolan tak pantas ini.

Mirna, adik kandung Hendra memang cerewet dan sok kaya. Walau aslinya dia tak begitu becus dalam pekerjaan di kantor. Selama ini hanya mengandalkan kakaknya juga suaminya untuk menangani bisnis transportasi yang makin menggurita itu. Mirna ahli dalam hal menghabiskan harta saja dengan kegiatan sosialitanya yang seabrek.

Banyak tamu dari kalangan jet set yang hadir dalam pernikahan ini. Termasuk Kelvin. Dia memandangi si pengantin perempuan dengan hati menjerit. Dia tak mengerti apa yang dilihat Sinta dari suami terpilihnya, pria berwajah biasa-biasa saja dari Surabaya itu.

'Sinta, kau mengabaikan cintaku hanya untuk menikahi pria ndeso begitu? Ah aku jadi menyesal melepaskanmu, kukira kau pandai memilih pendamping, ternyata?' Kelvin geleng-geleng sendiri dan tersenyum sinis.

Perempuan cantik yang menggandeng tangannya dengan erat, melirik manja dan berusaha menggoda cowok blasteran Amrik-Chinese ini tanpa jeda.

"Kelv, ayo segera makan lalu pulang saja. Mendingan kita bersenang-senang di villa kamu di puncak, setuju?" cewek itu menyandarkan kepala cantiknya di lengan Kelvin yang kekar.

"Ayo, jenuh aku di sini. Ga ada yang menarik." Kelvin mengelus rambut cewek itu dengan lembut. Cewek kesekian kalinya yang jadi pelampiasan rasa frustasinya karena gagal meraih cinta Sinta.

Tiba-tiba ada Bari, kakak kandung Sinta datang menghampiri. Dia menyalami Kelvin dan pasangannya dengan hangat.

"Hai Kelv, apa kabar? Udah gandengan aja kesana kemari kayak truk gandeng, hehe!"

"Hai Bari, baik! Iya dia gandenganku sekarang, cantik kan? Aku baru kembali dari Italia minggu lalu. Datang ke Indonesia khusus untuk acara nikahan Sinta ini sama ketemu kamu, Bro."

"Makasih, Man! Ayo dinikmatin hidangannya, juga untuk Mbak ...?"

"Anya. Nama saya Anya," jawab pacar Kelvin genit. Anya jadi mupeng, soalnya Bari ganteng juga! Dan jelas kaya! Pria sejenis Kelvin dan Bari memang jadi incarannya selama ini.

"Oh iya nama saya Bari, saya temennya Kelvin waktu SMA. Si pengantin wanita itu adik saya," jelas Bari sambil menerima uluran tangan Anya.

"Eh, Man. Apa Sinta itu ga salah pilih suami? Masak suaminya kelihatan ... yah? Kayak ...  maaf ya, ndeso bin katrok gitu. Lo ga cegah Sinta nikahin dia?" 

"Ah Sinta itu keras kepala, Kelv. Apa maunya harus dituruti. Tahu kan pas mau kuliah di Jogja? Dia nekad mpe akhirnya papa mama ngijinin. Sinta juga manja banget sama Papa. Apalagi sama kakek. Jadi yah, aku sih terserah dia udah gede ini," curhat Bari sambil mengedilkan bahunya.

"Ow gitu. Ya udah deh aku mau ambil makanan dulu ya?" 

"Oke enjoy aja pestanya, Kelvin dan Anya."

Bari meneruskan menghampiri tamu lainnya. Baginya bisnis adalah segalanya. Dan pesta pernikahan adiknya ini bisa jadi jalannya untuk mengenal dan menjamu tamu-tamu kehormatan yang bernilai benefit untuk bisnis keluarga.

Sementara itu, pria wanita sejoli penganten nampak bahagia dan asyik sendiri berkelakar riang. Tak peduli cibiran dan tatapan hinaan dari beberapa pasang mata di sekitarnya. 

"Sinta, aku berasa kayak raja, didandani kayak gini. Gerah ini ... ya ampun, Rek!" Wisnu mengipasi tubuhnya sendiri yang kurus menjulang tinggi itu.

"Hehehe, sabar donk Kak, namanya jadi raja mesti sabar cuma sehari doang, kan? Sini klo capek Sinta yang kipasin." Sinta memandangi penuh sayang ke suaminya.

"Iya, Sayang. Eh mulai malam ini jangan panggil kakak lagi deh." Wisnu melirik istri cantiknya dengan mata jenaka. Entah mimpi apa, Wisnu bisa meyakinkan hati bidadari tajir ini jadi istrinya.

"Lalu panggil apa donk?" Sinta makin erat memegang tangan suaminya. 

"Ya hubby, chayang, papa atau mas biar njawani? Atau ... ah terserah kamu, pokoknya jangan kakak. Aku berasa jadi kakak kelas waktu sekolah lagi godain main nikah-nikahan ma adek kelas. Hihihi." Wisnu yang dasarnya periang ini ngikik.

"Ish, jangan kebanyakan ngikik, Hubby ... entar giginya kering lho. Hihihi." Sinta bahagia, meski sederhana, Wisnu selalu bisa membuatnya tertawa. Beda dengan keluarganya.

Mereka tak sadar, ada sepasang mata tua yang melihat dalam diam. Mata seorang kakek yang bertanya-tanya manusia seperti apakah cucu menantunya ini?

Kakek yang sejatinya penguasa sejati bisnis  keluarga besar Wiguna. Ayah kandung dari Hendra Wiguna.

***

Notes :

Readers, yuk ramaikan karya pertamaku Menantu Paling Oke di GN. Makasih.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Santi Dwi Oktaviani
kuliah luar negeri baru bisa sombong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Paling Oke   Bab 2. Insting Alami

    "Cinta itu penuh makna kau dan aku. Jangan ambil pusing pada apapun di luar aku. Fokuslah pada cinta kita. Aku mencintaimu, titik!" by Sinta.Mama Joyce, mama tiri Sinta, berbisik kepada teman-teman sosialitanya yang tampak sedikit mengerutkan kening karena kadar 'kesederhanaan' menantunya yang nampak sangat menonjol."Ah ... yang penting Sintanya ga ngambek dan minggat kaya dulu, ibu-ibu. Bisa kena serangan jantung papanya, aku ga mau kejadian begitu lagi. Mendingan sekarang mengalah, ntar mudahlah bisa diatur." Wanita cantik dan modis ini menjentikkan jemarinya yang berkuku runcing dan berkutex merah tua itu."Maksudnya bisa diatur bagaimana, Jeng?" tanya ibu muda yang membawa tas warna hijau botol branded mewah dan limited edition."Yah, ada deh! Kepo ya? Lihat dan tunggu saja tindakan adik iparku selanjutnya hihihi."Papa Sinta sendiri, suami mama Joyce, Hendra Wiguna,

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Menantu Paling Oke   Bab 3. Malam Pertama yang Tertunda

    "Ketika pertemuan cinta di ujung lara, sanggupkah hati mencerna dan melahirkannya kembali ke suci?" by Wisnu-SintaOtomatis pelukan sepasang penganten baru ini jadi lepas! Oh sial! Lagi enak-enaknya kan, astaga.Lalu terdengar teriakan suara cempreng wanita."Wisnu! Sinta! Woiii, masih sore ini, jangan ngendon di kamar aja dong! Mentang-mentang penganten baru udah ga sabar aja! Hari masih panjang keles?" "Apa-apaan sih Tante! Ga sopan deh! Ini sudah jam 10 malam kali, wajar dunk kami bersiap bobok?" Sinta memberengut, sebal banget, keasyikannya jadi terganggu. Moment indah teruhui dalam hidupnya jadi ambyar. Mana udah basah di bawah sana, elah."Sabar, Sin. Sama tante harus sopan ya. Ntar kita restart lagi ya hihi. Kita bukain pintu dulu, yuk?" Wisnu yang sudah separo turn on jadi mengusap peluh.Wisnu lalu beranjak menuju pintu kamarnya. Dia membuka pintu dan mendapati tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • Menantu Paling Oke   Bab 4. Keluarga Baru Tercinta

    "Tantangan ada untuk ditakhlukkan, jangan takut bisa atau tidak, selama semangat terus membara. Niscaya semua akan indah pada akhirnya."by Wisnu Sinta tampak berpikir sejenak dan mempertimbangkan jalan keluar terbaik. Om tantenya dari dulu emang suka cari gara-gara. Suka ngedrama tanpa babak. Kurang kerjaan banget deh! Ahai! Sinta ada ide! Apakah idenya layak untuk dilakukan? Wisnu itu suaminya, bukan mau jadi ART di keluarganya. Lha kok jadi kaya gini? Dan perihnya suami Sinta itu nampak legowo alias ikhlas nan santuy saja menjalaninya. Elah! Sinta yang gak mau! Ga rela. "Oke Mas. Gini aja deh, aku mau lihat keadaan papa dulu, Mas, katanya tadi kan mabuk. Ntar skalian akan kupanggilin Samsu aja bantuin kamu ya, Mas?" Sinta memegang tangan suaminya manja. Duh hasrat itu mesti tertunda. "Boleh deh, tapi minta bantuan ya niatnya, jangan nyur

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Menantu Paling Oke   Bab 5. Malam Pertama

    "Cinta bukan hanya sekedar penyatuan dua hati, tetapi nyatanya adalah penggabungan semangat dua keluarga." by Sinta "Brukkk. Augghh!" Suara berdebum mengagetkan kedua insan di malam pertamanya itu. Sinta kaget dan terbangun, dia melihat suaminya sudah terduduk sambil meringis. Sinta dengan terburu-buru menghampiri suaminya, tapi karena nyawanya belum berkumpul karena baru bangun, dia ikut terjatuh. Brukk. "Aww astaga!" jerit lirih Sinta bersamaan dengan Wisnu yang tertimpa tubuh istrinya. Sinta mengusap matanya dan memandang suaminya. Wisnu yang ikut kaget karena benda hangat empuk wangi yang menimpanya tiba-tiba lalu juga memandangi istrinya. "Kau tidak apa-apa?" tanya penganten baru itu berbarengan satu sama lain. Mereka berpandangan lagi. Lalu merasa mereka sangat lucu dengan kondisi saling berpelukan, dan linu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Menantu Paling Oke   Bab 6. Niat Baik

    "Tegap berdiri menghadapi tantangan yang datang. Bak pantai siap diterjang ombak kecil sampai besar." by Wisnu "Wisnu, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Hendra dengan pandangan sedikit meremehkan ke arah menantunya. "Ya tentu saja boleh kok, Pa?" Wisnu jadi deg-degan juga. Kenapa ya, papa Hendra mau tanya apa sih. Satu dua tiga .... "Kamu mau kerja di kantorku? Tapi Wisnu, pendidikan terakhirmu kan tidak cocok dengan apa yang diminta perusahaan, sayang sekali!" Papa Hendra menggelengkan kepalanya dengan gemas. "Iya sih, Pa. Pendidikan terakhir Wisnu adalah S1 sastra Inggris. Wisnu hobi belajar bahasa, Pa." "Nah itu dia! Kamu kenapa milih jurusan ga bonafid gitu sih, astaga! Apa bapakmu gak mengarahkan? Uh dasar ... Memangnya kau mau mengajar para pegawai di kantorku dengan bahasa Inggrismu? Huh kan itu tidak pada tempatnya. Payah!" "Wisnu mau kok

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Menantu Paling Oke   Bab 7. Nilai Sebuah Nasehat

    "Nasehat menurutku saripati kalimat yang bisa memberikan pencerahan, semacam jalan keluar dari himpitan masalah. Tetapi perjuangan terutama ada di kekuatan diri." by Wisnu "Boleh Kek, dengan senang hati Wisnu akan lakukan. Oiya Kakek mau ganti baju apa?" "Jas kemeja celana lengkap, dasi, juga tas kerja soalnya aku mau pergi ke kantor hari ini. Jangan lupa sepatu dan kaos kaki bersih ya?" "Lho kakek masih aktif di kantor ya? Hebat! Joss tenan, Rek!" Wisnu ga sadar dialek Jawa Surabayanya jadi keluar. Itu hanya tercetus saat dia bersama orang yang bisa membuatnya nyaman. Kakek Darmanto yang belum satu jam diakrabinya rupanya sudah memberinya rasa itu. "Nggak sih, Wisnu. Cuma sesekali aja ngantor, toh itu dulu kantor yang kubangun dari 0 bulat kan? Kerja anak-anak muda itu, sesekali harus diawasi, Nak. Hendra itu pintar berbisnis, tetapi dia tidak pandai menilai perangai orang jadi kadang masih te

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Menantu Paling Oke   Bab 8 Wisnu Pegawai Baru

    "Tekad membaja bagai tertempa makin kuat dengan tantangan "Hai Wisnu, jangan bengong aja dong! Segitu herannya sama gaya sarapan keluarga kaya ya? Biasa aja kali, kamu tu jangan bersikap malu-maluin!" seru tante Mirna sambil mencomot sebuah sandwich. Sinta memelototi tantenya. Keadaannya yang kurang tidur dan masih nyeri di area kewanitaannya membuatnya jadi gampang emosi. "Tante, jangan merusak mood kita semua dong. Ini masih pagi lho, sudah aja membuat suasana jadi kacau! Perlu ya hina suamiku terus, setelah memperlakukan dia kayak kuli kemarin? Apa sih tujuan Tante sebenarnya?" Sinta menaruh sebuah gelas yang dipegangnya dengan keras sampai air putih di dalamnya jadi sedikit muncrat. Wisnu terkejut, dia memegang jemari tangan istrinya dengan erat, dia kuatir nanti malah masalah yang sesungguhnya bukan masalah ini, jadi berkepanjangan. "Tidak apa-apa, Sayang. &

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Menantu Paling Oke   Bab 9 Lugu bin Katrok

    "Suasana baru, tempat baru, hidup baru memberikan tantangan tersendiri untuk ditakhlukkan. Bisakah aku?" by Wisnu "Wisnu? Wisnu kan namamu? Sebagai pegawai baru, buatin kita seruangan kopi dong?"seru senior laki-laki berkepala botak di kantor W-Transport bagian administrasi gudang itu. "Iya nama saya Wisnu. Mohon bimbingannya. Baiklah akan saya buatkan kopinya. Dapur pantrynya di sebelah mana ya, Pak?" "Kamu jalan aja lurus ke arah sana nanti ketemu kok pantrynya sebelah kanan. Ga akan tertukar baunya khas harum kopi dan roti soalnya." Si bapak botak kasih keterangan. "Pak, ngapain sih nyuruh anak baru? Kan ntar orang pantry juga kasih kopi dan teh bentar lagi ?" Pemuda bernama Edi yang tadi satu-satunya teman yang mau senyum pada Wisnu protes. "Diem Lo, Ed. Ga papa kali, namanya pegawai baru bisa diterima di sini ad

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16

Bab terbaru

  • Menantu Paling Oke   Bab 92. Menantu Paling Oke

    "Alih peran dari seseorang yang dinafikkan kehadirannya, menjadi seseorang andalan tersayang, adalah jalan yang bukan mustahil. Karena dialah menantu paling oke." by Hendra. "Tidak sih, kukatakan aku ingin berinvestasi. Dan aku tertarik pada bisnis bidang pendidikan seperti keluargamu. Nah gak ada salahnya mencoba kan?" jelas Wisnu melindungi harga diri Kelvin. "Terimakasih, Wisnu. Kau memang benar-benar sebaik itu. Tak mau mengatakannya karena kau mau lindungi kehormatanku, kan? Memang niatmu berinvestasi dan ini artinya juga bantuan besar buat bisnisku. Aku mengerti dan berterimakasih sakali." Kelvin terisak dalam keharuan yang amat sangat. Kini makin pahamlah dirinya, Wisnu memang pantas untuk Sinta. Segala konsep kesombongan, the have yang harus menikahi sesama the have, dan konglomerat tak boleh menikahi kaum awam, semua menguap tak ada gu

  • Menantu Paling Oke   Bab 91. Musuh Pun Mengagumi

    "Akhirnya kadangkala prestasi tidak hanya diraih karena kerja keras dan cerdas, tapi juga faktor lucky, keberuntungan." by Wisnu. (2 TAHUN KEMUDIAN) Wisnu terkadang tak memahami jalan hidupnya yang sungguh berliku, walau sangat menarik, dan alhamdulillah dengan progress naik terus. It's an exciting life. Kini Wisnu menjabat sebagai CEO dari perusahaan kakeknya PG alias Phenomenon Group sudah 5 tahun. Seorang kakek yang bahkan belum pernah ditemuinya di dunia nyata. Kakek yang hanya dia kenal dari sebuah foto lama yang kusam dalam sebuah liontin wasiat neneknya. Kakek itu bernama Kakek Anom. Kakek Anom yang justru jadi akrab di hatinya, melalui kisah haru birunya yang diceritakan kembali kakek mertuanya, kakek kandung dari istrinya, Darmanto. Inilah kisah hidup Wisnu yang sungguh luar biasa. Kebetulan dan lua

  • Menantu Paling Oke   Bab 90. Hard Work Can't Hurt

    "Kerja keras itu tidak akan menyakitkan. Hanya capek yang bisa sembuh. Bermalas-malasan dan tanpa tujuanlah yang menyebabkan kita sakit permanen." by Hendra. "Hmm masak sih, temanmu sampai kena tipu kayak gitu, Sin? Kasihan banget ya. Eh ... trus si cowok kaya, sombong, tengil hmm ... maksudku si Kelvin, your forever admirer itu, gimana kabarnya? Sepertinya sumber beritamu akurat deh, Sayang?" tanya Wisnu kepada istri tersayangnya. "Banget! Si Dina kan pengamat sosmed banget. Mama sosialita dia, Mas. Lagian juga kan lakinya jadi polisi pangkat tinggi. Jadi mungkin dia dapat informasi tertentu, khusus dan rahasia yang orang biasa mungkin ga bisa akses." Sinta senyum-senyum sambil makan kwaci. Dia santai saja hari ini, karena anak-anak lagi ikut jalan-jalan sama kakek neneknya ke kebun raya Bogor. "Trus kalo Kelvin gimana?" des

  • Menantu Paling Oke   Bab 89. Saat Kesombongan Hadir

    "Khilaf itu biasa dan bisa dialami manusia, itu manusiawi, dan selalu ada jalan kembali memperbaikinya."by Wisnu. "Wah, lagi-lagi kamu menang, lho Didi sahabatku. Karena kamu sudah punya anak kedua, saat anak pertama usia 7 tahun. Sedangkan aku si kembar sudah usia 8 mau 9 tahun baru hamil 6 bulan hehe." Sinta merasa kalah dalam hal ini. Tak apalah. "Ah, kita dari dulu lucu bin unik bin norak ya, saingan eh soal anak hehe. Asyik tapi memang haha. Eh gimana kehamilanmu, Sinta? Lebih santai atau lebih payah dari dulu? Atau sama aja? Ga ada beda yang berarti gitu?" Didi melontarkan tanya yang lengkap dan detil euy. "Hehe biar hidup lebih hidup, Nek. Kehamilanku lebih santai, Di. Enak dan ga serewel dulu. Lebih santuy istilah sekarang. Ga ada juga drama-drama suami dan papaku jadi buciner sejati kaya kehamilan pertama dulu haha.

  • Menantu Paling Oke   Bab 88. Reuni Sixth

    "Bertemu teman lama seperti bertemu keluarga sendiri. Bertemu keluarga sendiri bahkan seperti bertemu kekasih jiwa sendiri. Seperti itulah kedekatan hati." by Wisnu "Kakek Darmanto sakit? Sakit apa Kek? Ini ada Wisnu datang. Pasti sakit kangen sama aku ya, Kek? Eh kegeeran aku hehe." "Iya Wisnu, kamu jarang kesini sih, jadinya kakek kesepian ga ada teman berhaha hihi. Tidak ada yang menghalau gabut kan jadinya." Kakek jadinya curhat. "Nah, Kakek makanya sering-sering nginep di rumah Wisnu dong. Kan dekat aja, Kek. Lagian Allen Allan juga pasti kangen kakek buyutnya."Ada sebulir bening mengintip di pojokan mata Wisnu, yang dihalaunya secepat mungkin sebelum ketahuan kakek. "Iya, nanti kakek nginep deh, kayak butuh banget gitu yak kamu. Ehm kalau lama boleh nggak?" Kakek yang tadi wajahnya pucat sekarang sudah agak memerah. Dia

  • Menantu Paling Oke   Bab 87. Kekuatan Cinta Sejati.

    "Cinta dan cinta, menjadi cerita berjuta-juta. Indahnya meraga sukma, perihnya tak mungkin terhindar." by Wisnu. "Gimana kabar Rara Riri, Bu? Ibu bapak sehat aja kan?" Wisnu bertanya penuh perhatian. "Rara Riri lagi sibuk kuliah aja, Nu. Juga persiapan, katanya mau kuliah kerja nyata semester depan. Ibu sih sehat saja, stabil. Bapakmu nih, jadi rada aneh." Ibu Sri jadi curhat ke anak sulungnya, mumpung si bapak lagi sibuk di kebun. "Aneh bagaimana, Buk? Bapak itu unik kali, Bu. Bukan aneh hehehe." Wisnu berusaha memperbaiki citra bapak idolanya. "Hehe iya memang unik bapakmu. Tapi bukan itu maksud ibu, Nak. Bapakmu itu kadang kalau soal makanan, bebas aja, loss gitu, Nu. Makanan nggak mau dibatasi, makan hanya makanan apa yang disukainya. Bapakmu nggak ingat umur. Umur sepuh k

  • Menantu Paling Oke   Bab 86. CEO Wisnu

    "Cinta adalah sumber kekuatan mahadahsyat yang bisa menggerakkan sekaligus mematikan langkah manusia." by Wisnu (3 TAHUN KEMUDIAN) Waktu terus berlalu berkejaran menurut sang empunya hidup mengaturnya. Tak ada yang bisa mencegah berlalunya waktu, pun mempercepatnya agar lebih laju mengejar keinginan diri. Tak terasa kini Allan dan Allen sudah berusia 8 tahun dan tampaknya baru akan dikarunia adik lagi dengan berita kehamilan Sinta yang membuat semua keluarga Wiguna bersuka cita. Banyak perubahan terjadi pada hidup keluarga kecil Wisnu. Kini mereka mempersiapkan akan mempunyai anggota keluarga ke-5, dan dia akan hadir 3 bulan lagi. 6 bulan sudah usia kehamilan Sinta, dan berdasar pemeriksaan usg tampaknya adik Allan dan Allen adalah perempuan. Yeah Alhamdulillah. Betapa bahagianya Sinta karena kini dia akan mempunyai putri, y

  • Menantu Paling Oke   Bab 85. Kejahatan juga Ada Batasnya

    "Mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Apa yang diperbuat itulah yang akan dituai." by Wisnu. "Makanya inilah hukuman buat mereka, Wisnu. Ada pepatah siapa yang menanam dia yang menuai juga. Kamu juga selama ini menanam kebaikan, kerja keras, ketekunan, maka dapatlah kejayaan dan kepercayaan." Kakek menepuk pundak Wisnu dengan bangga. Beliau menjabarkan semua ini dengan bijaksana. Wisnu menunduk penuh haru. "Iyakah, Kek. Wisnu berhak atas semua kekayaan kakek Anom yang luar biasa ini? Wisnu mikir ya, Kek, untungnya punya tubuh sehat dan jantung kuat. Andai tidak, sudah pingsan dari kemarin, Kek. Ga kuat menerima kenyataan. Allah sungguh Maha Besar menunjukkan kuasanya!" Mata Wisnu membasah, dari kemarin rasa bahagia, haru, tak percaya, linglung, masih terus memenuhi pikiran dan perasaannya. "K

  • Menantu Paling Oke   Bab 84. Konglomerat Baru

    "Jalan hidup manusia bisa berubah sangat luar biasa, dihubungkan dengan satu demi satu kepingan puzzle acak yang sangat rumit. Semua mungkin saja terjadi atas izin-Nya." by Darmanto. "Waw, romantis juga nenekmu. Boleh kakek melihat fotonya?" "Tentu saja boleh, Kek." Wisnu lalu membukakan liontin itu, dan menyerahkannya ke kakek Darmanto. Kakek Darmanto terkejut, dia merasa seperti mengenal lelaki dalam foto itu. Tapi ragu karena sudah agak buram. "Kamu sudah bisa menemukan lelaki ini, Wis? Apa dia kakekmu?" Kakek makin penasaran. Hatinya merasa tergetar. "Belum, Kek. Wisnu sudah cari selama tiga tahun, karena surat nenek juga baru ketemu. Sepertinya pria ini sudah meninggal. Wisnu tak tega mau bicara sama ibukku, bahwa bapak yang tak pernah menemuinya dalam hidup itu sudah tiada."Wisnu mengusap buli

DMCA.com Protection Status