Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 977 Menjalin Hubungan Pertemanan Secara Turun Temurun

Share

Bab 977 Menjalin Hubungan Pertemanan Secara Turun Temurun

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-29 18:00:00
Beberapa orang yang berbicara itu masih relatif muda.

Sangat jelas mereka juga pernah mendambakan kecantikan dan kekayaan Luna.

Namun, mereka menyembunyikan pemikiran mereka itu dengan sangat baik. Mereka berbicara seperti itu seakan-akan demi kebaikan Luna.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah berdiri di pihak yang sama dan menyerang orang yang sama.

Mereka saling bekerja sama untuk menyingkirkan Ardika, sang "pawang" terlebih dahulu.

Adapun mengenai siapa yang pada akhirnya berhasil mendapatkan Luna, itu tergantung pada kemampuan mereka masing-masing.

"Bu Luna, kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Semua orang juga sepemikiran denganku. Sebelumnya, aku hanya membantu mereka untuk mengungkapkan isi hati mereka."

Tentu saja Tarim menganggap dirinya yang memiliki peluang paling besar. Ekspresi percaya diri terlukis jelas di wajahnya.

Sebelumnya, saat berada di lantai bawah, Luna memang sudah memendam kekesalan dan amarah.

Saat ini, melihat Ardika kembali menjadi target ejekan semua orang, ekspr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 978 Kamu Merasa Dirimu Layak Untuk Istriku

    Dengan adanya dukungan dari Leon, Tarim juga tidak takut Luna kesal padanya dan menegurnya di depan umum lagi.Begitu mengucapkan permintaan maaf, dia kembali mengutarakan hal yang sama seperti sebelumnya.Ekspresi Luna langsung berubah menjadi dingin, dia berkata dengan dingin, "Pak Tarim, sudah kubilang, itu adalah urusan pribadiku, nggak ada hubungannya denganmu!"Tarim tidak menyangka bisa-bisanya Luna menegurnya seperti itu di depan umum lagi.Bahkan tepat di hadapan Leon.Ekspresinya langsung berubah menjadi sedikit muram."Luna, kamu sudah keterlaluan!"Tiba-tiba, ekspresi Leon berubah menjadi dingin. Dia berkata, "Luna, hubungan kakek Tarim dengan kakekmu sudah terjalin selama puluhan tahun.""Dengan mempertimbangkan hal inilah, Tarim baru berbicara jujur dan terus terang padamu. Mengapa kamu malah bersikap seperti itu padanya."Begitu mendengar ucapan itu, sorot mata Ardika yang dari tadi hanya duduk diam di sana langsung berubah menjadi dingin.Walaupun sangat jelas bahwa Leo

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 979 Tidak Mendapatkan Dana Investasi Sepeser Pun

    Nada bicara meremehkan terdengar jelas dalam ucapan Ardika.Mendengar ucapan Ardika, orang-orang di tempat itu merasa sedikit terkejut sekaligus keheranan.Pecundang itu memperoleh kepercayaan diri dari mana, sampai-sampai berani menganggap remeh Tarim seperti itu?Tak lama kemudian, mereka sudah mengerti maksud Ardika.Luna menguasai dua perusahaan besar yang bernilai triliunan.Memang hanya segelintir orang yang layak untuk wanita kaya sepertinya."Haha, kupikir pecundang itu punya kelebihan apa, sampai-sampai dia berani menganggap remeh Pak Tarim, ternyata dia sedang mengandalkan istrinya ...."Seiring dengan seseorang melontarkan satu kalimat tersebut, orang-orang di dalam ruangan langsung tertawa terbahak-bahak.Ardika tidak memedulikan orang-orang tidak penting itu. Dia menatap Tarim dengan lekat dan kembali bertanya dengan ekspresi yang sangat serius, "Coba kamu katakan, kamu memperoleh kepercayaan diri dari mana, sampai-sampai merasa dirimu layak untuk istriku yang merupakan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 980 Bersikap Tenang

    Begitu Ardika selesai berbicara, suasana di dalam ruangan langsung heboh.Namun, bukan karena menganggap serius ucapan Ardika, mereka merasa ucapan Ardika benar-benar konyol."Cih! Pecundang itu sedang berhalusinasi, ya? Apa dia pikir dia bisa memengaruhi proyek dana investasi sebesar dua triliun?""Pecundang itu keluar dari rumah sakit jiwa, mungkin penyakitnya kumat lagi.""Bu Luna, bagaimana kalau kamu obati penyakit suamimu? Hari ini, di sini ada banyak perwakilan rumah sakit, pasti ada yang mengenal psikolog ...."Tawa mengejek, serta sorot mata mengejek tertuju pada Ardika dan Luna.Merasakan sorot mata mengejek tertuju padanya, Luna merasakan seperti ada bilah pisau yang menembus punggungnya, sakit tapi tak berdarah."Ardika, jangan beromong kosong lagi."Luna menarik lengan Ardika, lalu menegur suaminya dengan volume suara kecil dan nada sedikit marah, "Hari ini adalah hari pertamamu bekerja, siapa yang akan mendengarkan instruksimu?!"Ardika adalah manajer umum Perusahaan Inve

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 981 Identitas Terekspos

    Laporan yang disampaikan oleh sekretaris itu tidak hanya membuat Tarim panik seketika, tetapi juga membuat para tamu undangan yang berada di lokasi saling melempar pandangan.Terutama beberapa orang yang mengatai penyakit Ardika kumat lagi tadi. Saat ini, mereka benar-benar ingin hilang ditelan bumi.Detik sebelumnya, mereka masih mengolok-olok Ardika.Detik berikutnya, dana investasi dua triliun Perusahaan Farmasi Sentoro langsung melayang.Mereka seperti mendapatkan sebuah tamparan keras ke wajah mereka masing-masing!Luna juga menatap Ardika dengan sedikit terkejut.Bahkan Luna yang merupakan istri Ardika pun kebingungan.Bukankah ini baru hari pertama Ardika bekerja? Bukankah jabatannya sebagai manajer umum hanya sekadar nama? Lalu, mengapa dia bisa mengambil keputusan mengenai proyek investasi sebesar ini?Selain itu, anggota Perusahaan Investasi Gilra adalah kaum elite dunia investasi. Apa mungkin mereka menuruti ucapan Ardika begitu saja?"Minggir kamu!"Tiba-tiba, Tarim menepis

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 982 Sekarang Kamu Sudah Tidak Layak

    "Dasar sialan! Kamu sudah menghancurkan dana investasiku!"Orang yang paling tidak bisa menerima kenyataan adalah Tarim.Dia mencengkeram ponselnya dengan erat dan memelototi Ardika dengan sorot mata penuh amarah dan kebencian. Dia ingin sekali menerjang ke arah Ardika sekarang juga dan mencabik-cabik pria itu."Orang yang menghancurkanmu adalah dirimu sendiri.""Jelas-jelas surat pengajuan investasi perusahaanmu baru masuk, bahkan belum mulai tahap penilaian awal, tapi kamu sudah membual seakan-akan kamu sudah memperoleh dana investasi sebesar dua triliun.""Hal yang lebih konyol lagi adalah, kamu mendapat kepercayaan diri untuk pamer di hadapan wanitaku karena dana investasi yang belum pasti itu. Apa kamu pikir dengan begitu kamu sudah layak untuk istriku?"Saat berbicara, Ardika membungkukkan badannya, mengambil kartu bank yang tadi dilemparkan oleh Tarim padanya.Dia mengulurkan jarinya, menjentikkan debu di atas kartu bank tersebut, lalu melemparkannya ke wajah Tarim dengan santai

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 983 Minggir Sana

    "Wah ...."Setelah mendengar ucapan Leon, ada banyak orang yang berseru dengan kaget.Selain berasal dari keluarga bangsawan Negara Enggrim, juga didukung oleh konsorsium berskala internasional yang menempati peringkat sepuluh besar Negara Enggrim.Dengan latar belakang dan identitas seperti itu, tamu undangan itu adalah seorang tokoh yang luar biasa hebat.Sorot mata kebanyakan tamu undangan tampak berbinar, mereka sudah tidak sabar ingin menjalin relasi dengan orang tersebut.Namun, ekspresi Ardika tampak sedikit aneh.Begitu mendengar ucapan Leon, wajah Dixon langsung muncul dalam benaknya.Leon tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Ardika. Dengan nada bicara sedikit pamer, dia berbicara panjang lebar kepada Ardika."Tuan yang satu ini datang dengan membawa sebuah proyek yang bagus. Sangat banyak perusahaan dalam negeri yang berharap bisa berinvestasi dalam proyeknya. Kebetulan sekali, hubunganku dengannya cukup baik.""Ardika, kamu baru menjabat di Perusahaan Investasi Gilra.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 984 Pembawa Acara Wanita CNBC

    Melihat sikap Leon, sangat jelas bahwa dia sangat menghormati sosok tamu undangan itu.Karena itulah, semua tamu undangan yang berada di tempat itu pun sangat kooperatif dengannya. Mereka segera berjalan mengikutinya dari belakang, menuju ke arah pintu.Sebenarnya, Leon tidak punya banyak topik yang bisa dibicarakan dengan anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu.Dia berencana untuk mengajak Luna, membiarkan sosok Luna yang cantik dan kaya untuk berinteraksi dengan sosok kehormatan itu. Seharusnya pasti ada topik yang bisa dibicarakan oleh mereka berdua.Namun, begitu dia menoleh dan melirik ke belakang. Dia mendapati Luna tetap tidak bergerak. Dia pun mengerutkan keningnya."Luna, kenapa kamu masih melamun saja di sana? Apa kamu nggak ingin mengenal anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu?"Luna memang tidak berminat terhadap anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu. Namun, melihat reaksi Leon, dia terpaksa mengikuti Leon.Ardika juga tidak masalah, dia sangat menanti

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 985 Sikap Semua Orang

    Sebenarnya, Julia juga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang terkenal Kota Banyuli.Paling tidak, Luna dan Ardika sama sekali tidak mengenali wanita itu, juga tidak pernah mendengar tentang wanita itu.Alasan beberapa orang penduduk asli Kota Banyuli berbicara seperti itu hanya mencoba untuk menjilatnya dengan mempertimbangkan Dixon.Dalam sekejap, sorot mata iri tampak jelas di mata banyak orang pria di tempat itu.Julia juga masuk dalam kategori wanita cantik, ditambah lagi dengan identitasnya sebagai pembawa acara CNBC, wanita itu boleh dibilang cantik sekaligus pintar.Biarpun termasuk pria unggul di antara para pria biasa, juga tidak akan menarik minat wanita sepertinya.Bahkan bagi sebagian besar pria di tempat itu, mereka juga hanya bisa mendambakan Julia tanpa bisa memilikinya.Namun, wanita itu bersedia mendampingi Dixon yang merupakan seorang pria yang sudah menikah tanpa status apa pun, bahkan Dixon sama sekali tidak mengingat namanya.Bagaimana mungkin tidak membuat oran

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1831 Sudah Merencanakan Segalanya

    Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1830 Chiko

    "Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1829 Masih Ada Kesempatan

    "Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1828 Hancur dengan Satu Tinju

    "Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

DMCA.com Protection Status