Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 980 Bersikap Tenang

Share

Bab 980 Bersikap Tenang

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Begitu Ardika selesai berbicara, suasana di dalam ruangan langsung heboh.

Namun, bukan karena menganggap serius ucapan Ardika, mereka merasa ucapan Ardika benar-benar konyol.

"Cih! Pecundang itu sedang berhalusinasi, ya? Apa dia pikir dia bisa memengaruhi proyek dana investasi sebesar dua triliun?"

"Pecundang itu keluar dari rumah sakit jiwa, mungkin penyakitnya kumat lagi."

"Bu Luna, bagaimana kalau kamu obati penyakit suamimu? Hari ini, di sini ada banyak perwakilan rumah sakit, pasti ada yang mengenal psikolog ...."

Tawa mengejek, serta sorot mata mengejek tertuju pada Ardika dan Luna.

Merasakan sorot mata mengejek tertuju padanya, Luna merasakan seperti ada bilah pisau yang menembus punggungnya, sakit tapi tak berdarah.

"Ardika, jangan beromong kosong lagi."

Luna menarik lengan Ardika, lalu menegur suaminya dengan volume suara kecil dan nada sedikit marah, "Hari ini adalah hari pertamamu bekerja, siapa yang akan mendengarkan instruksimu?!"

Ardika adalah manajer umum Perusahaan Inve
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 981 Identitas Terekspos

    Laporan yang disampaikan oleh sekretaris itu tidak hanya membuat Tarim panik seketika, tetapi juga membuat para tamu undangan yang berada di lokasi saling melempar pandangan.Terutama beberapa orang yang mengatai penyakit Ardika kumat lagi tadi. Saat ini, mereka benar-benar ingin hilang ditelan bumi.Detik sebelumnya, mereka masih mengolok-olok Ardika.Detik berikutnya, dana investasi dua triliun Perusahaan Farmasi Sentoro langsung melayang.Mereka seperti mendapatkan sebuah tamparan keras ke wajah mereka masing-masing!Luna juga menatap Ardika dengan sedikit terkejut.Bahkan Luna yang merupakan istri Ardika pun kebingungan.Bukankah ini baru hari pertama Ardika bekerja? Bukankah jabatannya sebagai manajer umum hanya sekadar nama? Lalu, mengapa dia bisa mengambil keputusan mengenai proyek investasi sebesar ini?Selain itu, anggota Perusahaan Investasi Gilra adalah kaum elite dunia investasi. Apa mungkin mereka menuruti ucapan Ardika begitu saja?"Minggir kamu!"Tiba-tiba, Tarim menepis

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 982 Sekarang Kamu Sudah Tidak Layak

    "Dasar sialan! Kamu sudah menghancurkan dana investasiku!"Orang yang paling tidak bisa menerima kenyataan adalah Tarim.Dia mencengkeram ponselnya dengan erat dan memelototi Ardika dengan sorot mata penuh amarah dan kebencian. Dia ingin sekali menerjang ke arah Ardika sekarang juga dan mencabik-cabik pria itu."Orang yang menghancurkanmu adalah dirimu sendiri.""Jelas-jelas surat pengajuan investasi perusahaanmu baru masuk, bahkan belum mulai tahap penilaian awal, tapi kamu sudah membual seakan-akan kamu sudah memperoleh dana investasi sebesar dua triliun.""Hal yang lebih konyol lagi adalah, kamu mendapat kepercayaan diri untuk pamer di hadapan wanitaku karena dana investasi yang belum pasti itu. Apa kamu pikir dengan begitu kamu sudah layak untuk istriku?"Saat berbicara, Ardika membungkukkan badannya, mengambil kartu bank yang tadi dilemparkan oleh Tarim padanya.Dia mengulurkan jarinya, menjentikkan debu di atas kartu bank tersebut, lalu melemparkannya ke wajah Tarim dengan santai

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 983 Minggir Sana

    "Wah ...."Setelah mendengar ucapan Leon, ada banyak orang yang berseru dengan kaget.Selain berasal dari keluarga bangsawan Negara Enggrim, juga didukung oleh konsorsium berskala internasional yang menempati peringkat sepuluh besar Negara Enggrim.Dengan latar belakang dan identitas seperti itu, tamu undangan itu adalah seorang tokoh yang luar biasa hebat.Sorot mata kebanyakan tamu undangan tampak berbinar, mereka sudah tidak sabar ingin menjalin relasi dengan orang tersebut.Namun, ekspresi Ardika tampak sedikit aneh.Begitu mendengar ucapan Leon, wajah Dixon langsung muncul dalam benaknya.Leon tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Ardika. Dengan nada bicara sedikit pamer, dia berbicara panjang lebar kepada Ardika."Tuan yang satu ini datang dengan membawa sebuah proyek yang bagus. Sangat banyak perusahaan dalam negeri yang berharap bisa berinvestasi dalam proyeknya. Kebetulan sekali, hubunganku dengannya cukup baik.""Ardika, kamu baru menjabat di Perusahaan Investasi Gilra.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 984 Pembawa Acara Wanita CNBC

    Melihat sikap Leon, sangat jelas bahwa dia sangat menghormati sosok tamu undangan itu.Karena itulah, semua tamu undangan yang berada di tempat itu pun sangat kooperatif dengannya. Mereka segera berjalan mengikutinya dari belakang, menuju ke arah pintu.Sebenarnya, Leon tidak punya banyak topik yang bisa dibicarakan dengan anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu.Dia berencana untuk mengajak Luna, membiarkan sosok Luna yang cantik dan kaya untuk berinteraksi dengan sosok kehormatan itu. Seharusnya pasti ada topik yang bisa dibicarakan oleh mereka berdua.Namun, begitu dia menoleh dan melirik ke belakang. Dia mendapati Luna tetap tidak bergerak. Dia pun mengerutkan keningnya."Luna, kenapa kamu masih melamun saja di sana? Apa kamu nggak ingin mengenal anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu?"Luna memang tidak berminat terhadap anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim itu. Namun, melihat reaksi Leon, dia terpaksa mengikuti Leon.Ardika juga tidak masalah, dia sangat menanti

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 985 Sikap Semua Orang

    Sebenarnya, Julia juga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang terkenal Kota Banyuli.Paling tidak, Luna dan Ardika sama sekali tidak mengenali wanita itu, juga tidak pernah mendengar tentang wanita itu.Alasan beberapa orang penduduk asli Kota Banyuli berbicara seperti itu hanya mencoba untuk menjilatnya dengan mempertimbangkan Dixon.Dalam sekejap, sorot mata iri tampak jelas di mata banyak orang pria di tempat itu.Julia juga masuk dalam kategori wanita cantik, ditambah lagi dengan identitasnya sebagai pembawa acara CNBC, wanita itu boleh dibilang cantik sekaligus pintar.Biarpun termasuk pria unggul di antara para pria biasa, juga tidak akan menarik minat wanita sepertinya.Bahkan bagi sebagian besar pria di tempat itu, mereka juga hanya bisa mendambakan Julia tanpa bisa memilikinya.Namun, wanita itu bersedia mendampingi Dixon yang merupakan seorang pria yang sudah menikah tanpa status apa pun, bahkan Dixon sama sekali tidak mengingat namanya.Bagaimana mungkin tidak membuat oran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 986 Bukankah Sudah Terlalu Menghargainya

    Sebelumnya, semua orang sibuk mengerumuni Dixon dan menyanjungnya, tetapi Luna hanya diam saja.Sikap Luna yang berbeda dari yang lain membuat Dixon sedikit kesal sekaligus memiliki hasrat yang menggebu-gebu untuk memiliki wanita cantik di hadapannya itu.Dalam sekejap, ekspresi Julia yang berada di samping Dixon berubah menjadi sedikit masam, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Hanya saja, sorot matanya terhadap Luna dipenuhi dengan kecemburuan."Haha, ini adalah Luna, keponakanku. Dia adalah presdir Grup Perfe dan Grup Hatari. Aku baru saja ingin memperkenalkannya kepada Tuan Dixon."Melihat Dixon tertarik pada Luna, Leon sangat senang.Dia menoleh, lalu berkata pada Luna dengan nada memerintah, "Luna, Tuan Dixon ingin berkenalan denganmu. Cepat kemari untuk menyapanya!"Dixon mengangkat alisnya dengan sedikit terkejut. Kemudian, tatapannya terpaku pada Luna.Dia benar-benar tidak menyangka, wanita itu tidak hanya cantik, juga merupakan presdir dari dua perusahaan.Saat in

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 987 Mengekspos di Depan Umum

    "Tentu saja aku mengenalnya."Dixon mengusap-usap wajahnya.Penghinaan yang dirasakannya dengan menerima tamparan dari Ardika sebanyak dua kali, telah menjadi hal yang tak terlupakan seumur hidupnya.Karena itulah, saat menatap mata Ardika, sorot matanya dipenuhi dengan kebencian yang seolah akan meledak kapan saja.Dengan seulas senyum dingin tersungging di wajahnya, Dixon berkata, "Aku nggak hanya mengenalnya, aku tahu dia hanyalah seorang pecundang.""Bahkan dia bisa menjabat sebagai manajer umum Perusahaan Investasi Gilra saja atas pengaturan dari sahabat istrinya.""Bisa-bisanya seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istri hadir di perjamuan yang kuhadiri."Dixon mengalihkan pandangannya ke arah Leon dan berkata dengan dingin, "Pak Leon, kalian benar-benar membuatku sangat kecewa! Ini adalah bentuk penghinaan terbesar bagi Keluarga Tulipa!"Mendengar teriakan amarah Dixon, Leon merasakan wajahnya seperti bergetar.Saat mengalihkan pandangannya kembali ke Ardika, ekspr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 988 Pengawal yang Berpengalaman di Medan Perang

    Melihat Ardika tidak menanggapinya, Leon mengalihkan pandangannya pada Luna. Dia menatap keponakannya dengan lekat."Luna, pecundang itu nggak bisa membaca situasi, bukan berarti kamu juga nggak bisa membaca situasi, 'kan? Cepat suruh suamimu berlutut dan meminta maaf pada Tuan Dixon!""Kalau kalian nggak bisa mendapatkan pengampunan dari Tuan Dixon, lihat saja nanti bagaimana aku memberi pelajaran pada kalian!"Begitu mendengar ucapan Leon, raut wajah Luna langsung berubah menjadi dingin.Jelas-jelas pria itu adalah paman kandungnya, tetapi pria itu sama sekali tidak memedulikan perasaannya.Bisa-bisanya pria itu memerintahkan suaminya untuk berlutut meminta maaf di hadapan Dixon di depan banyak orang.Hanya karena pria asing itu adalah anggota keluarga bangsawan Negara Enggrim?Hati Luna diliputi kekecewaan yang mendalam.Tepat pada saat ini, Ardika menggenggam tangannya dengan erat seakan-akan sedang menguatkannya."Sayang, kamu sama sekali nggak perlu merasa kesal atau marah pada o

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1632 Wanita Misterius

    "Tuan mengatakan setelah kamu menyelesaikan urusanmu sekarang, dia akan menemuimu secara pribadi."Wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia langsung menerima Pedang Ular Gelap, lalu berbalik dan pergi."Berhenti!"Sebelum wanita itu sempat melangkahkan kakinya keluar dari pintu utama, tiba-tiba saja dua orang di antara orang-orang Keluarga Sudibya yang Hanko bawa kemari, menghalangi jalan wanita itu.Salah seorang di antara dua orang itu langsung mengulurkan lengannya dan berkata dengan dingin, "Dasar penipu! Cepat serahkan Pedang Ular Gelap!"Menyaksikan pemandangan itu, banyak orang melemparkan sorot mata meremehkan ke arah Hanko.Gagal bersaing dengan mengandalkan kekayaan, tuan muda yang satu itu sudah berencana untuk merampas.Benar-benar tidak tahu malu.Namun, Hanko melihat ke arah pintu dengan ekspresi datar, seolah-olah hal itu tidak ada hubungannya dengannya.Kemunculan Kartu Hitam Sentral hanya membuatnya terkejut sejenak.Namun, siapa yang tahu apakah ini han

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1631 Kartu Hitam Sentral

    Dua puluh triliun. Walaupun ke depannya dia bisa merampas uang sebanyak ini bahkan lebih dari Ardika.Namun, kalau Hanko harus mengeluarkan uang tunai sebesar 20 triliun untuk membeli Pedang Ular Gelap, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Hanko duduk kembali dengan tidak berdaya. Dia menatap wanita itu dengan menyipitkan matanya dan berkata dengan dingin, "Dua puluh triliun, 'kan? Kalau begitu, Pedang Ular Gelap untukmu saja. Tapi, apakah kamu bisa mengeluarkan uang sebanyak itu?"Awalnya wanita itu sama sekali tidak memedulikan Hanko. Saat ini, dia menoleh dan melirik pria itu, lalu berkata dengan dingin, "Dasar pecundang! Nggak punya uang, diam saja!""Pedang Ular Gelap adalah senjata suci Organisasi Snakei, memangnya 20 triliun sangat banyak?""Pfffttt ...."Begitu mendengar ucapan wanita itu, Rhino, Lila dan yang lainnya langsung tidak bisa menahan diri dan tertawa.Sementara itu, wajah Hanko juga tampak memerah.Dia adalah Tuan Muda Keluarga Sudibya, tetapi sekarang dia malah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1630 Dua Puluh Triliun

    Penjual yang disebut oleh Felda tidak lain adalah Ardika.Hanko melirik Ardika, lalu tertawa dingin dan berkata, "Nona Felda nggak perlu khawatir, hanya 10 triliun saja, Keluarga Sudibya nggak mungkin nggak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu.""Lagi pula, hanya pengalihan uang sesaat saja. Uang yang kukeluarkan, pada akhirnya akan kuambil kembali sepuluh kali, bahkan seratus kali lipat!"Hanko melontarkan kata-kata itu dengan niat membunuh yang kuat.Menurut Hanko, Pedang Ular Gelap sudah pasti akan menjadi miliknya.Biarpun Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie memiliki kekayaan yang berlimpah, mereka juga tidak mungkin akan mengeluarkan uang di atas 10 triliun untuk membeli Pedang Ular Gelap.Hari ini, tujuan kedatangan mereka hanya untuk menyaksikan pertunjukan, mentertawakan Organisasi Snakei. Mereka tidak benar-benar bermaksud untuk membeli Pedang Ular Gelap.Kalau tidak, mereka akan benar-benar menyinggung Organisasi Snakei.Jadi, biarpun sekarang Keluarga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1629 Menambah Harga Penawaran Satu Triliun

    Begitu Hanko selesai berbicara, pandangan semua orang yang berada di tempat itu langsung tertuju pada Ardika.Mereka mendengar lengan Hanko itu dipatahkan oleh Ardika dengan menggunakan Pedang Ular Gelap.Sangat jelas hal itu benar adanya.Karena itulah, Hanko memendam kebencian yang sangat mendalam terhadap Ardika, rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli Pedang Ular Gelap, lalu menggunakan Pedang Ular Gelap untuk membunuh Ardika.Saat ini, bahkan Levin juga bisa merasakan aura membunuh yang kuat menjalar di punggungnya.Namun, Ardika sendiri seakan-akan tidak merasakan apa-apa. Dia menatap Hanko sambil tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, harga yang kamu bayar sudah sedikit terlalu besar. Kamu sampai mengeluarkan beberapa triliun hanya untuk membunuhku."Hanko tersenyum tipis dan berkata, "Kalau perusahaan dan asetmu beserta dengan perusahaan dan aset istrimu digabungkan, paling nggak sudah setara dengan beberapa Pedang Ular Gelap, bukan?"Maksud ucapannya sangat jelas.Set

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1628 Akan Membunuhmu Setelah Membeli Pedang Ular Gelap

    Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1627 Harga Penawaran Awal Dua Triliun

    Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1626 Acara Lelang Dimulai

    Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1625 Organisasi Tigerim Organisasi Wolfie

    Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1624 Lila Stile, Organisasi Dragone

    Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah

DMCA.com Protection Status