Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 448 Aku Mengeluarkan Dua Triliun

Share

Bab 448 Aku Mengeluarkan Dua Triliun

Author: Sarjana
Tak lama kemudian, Edrik sudah tiba di Kota Serambi.

Di taman logistik yang sama, dia melihat Yoga yang sudah menunggunya di sana.

"Ah, sepertinya dua hari ini bisnis taman logistikku sangat baik, sudah ada dua pewaris Aliansi Lautan Berlian yang datang ke sini."

Yoga tersenyum dan berkata, "Tuan Edrik datang mencariku juga untuk menyelidiki pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian, 'kan?"

"Kalau begitu, apa Pak Yoga sudah menemukan siapa pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian?" tanya Edrik dengan santai.

"Ya, kami sudah menemukan orangnya. Tapi, seharusnya Tuan Edrik juga tahu peraturanku dalam berbisnis, bukan? Kalau kamu ingin tahu siapa orang itu, kamu harus mengeluarkan uang untuk membeli informasi itu dariku."

Yoga menyeduh teh dan menyuguhkannya kepada Edrik.

Edrik hanya mengangkat cangkir teh tanpa meminumnya. Di langsung bertanya, "Tina mengeluarkan berapa banyak uang untuk membeli informasi itu darimu?"

"Nona Luna yang datang bersamanya mengeluarkan uang sebesar 200 miliar. Dia s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 449 Melanggar Janji

    "Tina, ayo kita kembali ke Kota Banyuli sekarang juga!" kata Luna dengan tidak sabar. Matanya sudah tampak memerah.Karena Edrik adalah pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian, maka sudah bisa dipastikan bahwa Ardika benar-benar dituduh dan dijebak oleh orang lain.Sekarang dia sangat menyesal.Sebelumnya, saat berada di Hotel Puritama, semua orang tidak memercayai Ardika, termasuk dirinya yang seharusnya percaya pada Ardika.Bahkan, karena dikuasai oleh gejolak amarah, dia melayangkan sebuah tamparan ke wajah Ardika.Luna ingin sekali memiliki sayap dan bisa kembali ke Kota Banyuli secepatnya, mengeluarkan Ardika dari pusat penahanan, lalu meminta maaf pada Ardika."Ayo kita pergi."Tina menganggukkan kepalanya, lalu berbalik dan pergi bersama Luna."Tunggu. Nona Luna, masih ada 100 miliar yang belum kamu transfer kepadaku."Tepat pada saat ini, terdengar suara ramah Yoga dari arah belakang.Kalau bukan karena 100 miliar yang belum dilunasi itu, dia tidak mungkin bersabar beromong koson

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 450 Ponsel Cadangan Luna

    Melihat Luna tidak menyalahkannya, Tina merasa agak tenang.Dia mulai memikirkan solusi untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat ini."Edrik menyuap Yoga dan berencana untuk menjadikanku sebagai pengkhianat, mungkin karena merasakan tekanan yang sangat besar dari Titus. Dia ingin menjadikanku sebagai kambing hitam. Dengan begitu, Titus akan membunuhku."Tina menganalisis situasi saat ini dengan tenang."Saat Titus hendak membunuhmu, kamu bisa memberi penjelasan padanya, paling nggak memintanya untuk melakukan penyelidikan terlebih dahulu."Luna tidak tahu siapa Titus.Namun, melalui kata-kata yang keluar dari mulut Tina, dia menangkap orang itu berdiri di posisi netral.Luna menggelengkan kepalanya dan berkata, "Titus hanya setia pada ayahku. Aku belum pernah bertemu dengannya. Dalam lubuk hatinya, Edrik jauh lebih bisa dipercayai dibandingkan aku. Paling nggak, ayah kandung Edrik yang sudah meninggal adalah teman lamanya.""Selain itu, sebelumnya anak buahku di Kota Banyuli

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 451 Bergegas Menuju Kota Serambi

    "Luna, kamu di mana? Pagi-pagi sekali aku pergi ke Gedung Ansa untuk menjemputmu, kenapa kamu nggak berada di sana?"Saat menerima panggilan telepon dari Luna, Xavier sedang berada di Vila Cakrawala bersama Desi dan yang lainnya."Aku berada di Kota Serambi ...."Luna menceritakan secara singkat situasi yang dihadapinya saat ini.Begitu mendengar cerita Luna, Xavier mengerutkan keningnya.Tidak butuh waktu lama baginya untuk menebak bahwa semalam Luna pergi ke Kota Serambi demi menyelesaikan masalah Ardika.Dia tidak menyangka walaupun Luna sudah mengumumkan perceraian dengan Ardika, tetapi wanita itu masih saja memikirkan Ardika.Dalam sekejap, gelombang kecemburuan yang kuat menyelimuti hati Xavier!Namun, sekarang Luna sendiri sudah terseret dalam masalah dan meminta bantuannya.Kali ini, api cinta Luna terhadap Ardika belum padam.Namun, sekali, dua kali dan seterusnya, apakah perasaan Luna terhadap Ardika tetap tidak akan berubah?Setelah menghibur dirinya sendiri dalam hati, Xavi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 452 Helikopter Kediaman Dewa Perang

    "Mungkin saja, ya. Aku juga baru pertama kali melihat helikopter mengudara dari sana."Desi sendiri juga tidak tahu.Xavier tersenyum dan berkata, "Seharusnya memang benar Komandan Draco. Apa tadi kalian melihat ada motif pedang di badan helikopter? Itu adalah simbol Kediaman Dewa Perang, artinya helikopter itu adalah helikopter khusus Kediaman Dewa Perang.""Wewenang helikopter Kediaman Dewa Perang lebih tinggi dibandingkan wewenang helikopter tim tempur Kota Banyuli.""Begitu helikopter itu mengudara, departemen pengatur lalu lintas udara akan segera melakukan pembatasan. Saat itu pula, pesawat lainnya dilarang mengudara, agar helikopter Kediaman Dewa Perang bisa melintas tanpa hambatan apa pun.""Seharusnya Komandan Draco ada urusan mendadak yang harus diselesaikannya sesegera mungkin ...."Setelah mendengar penjelasan Xavier, semua orang menunjukkan ekspresi paham sekaligus kagum.Desi bertanya dengan penasaran, "Xavier, ayahmu adalah wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan, apa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 453 Yoga yang Arogan

    Ardika mengerutkan keningnya, lalu melirik Yanis yang berdiri di belakangnya sekilas.Yanis segera melangkah maju."Syuu!"Dia mengeluarkan sebuah identitas dengan cap resmi, lalu menyodorkannya ke hadapan penjaga taman logistik."Aku adalah Yanis, ketua pengawal Komandan Draco tim tempur Kota Banyuli. Cepat beri tahu penanggung jawab taman logistik kalian untuk melepaskan Nona Luna!""Oh? Komandan Draco? Kalau begitu, aku adalah Dewa Perang! Lihatlah bocah di belakangmu itu! Dia sama sekali nggak mirip dengan Komandan Draco!""Jangan pikir hanya dengan berpura-pura menjadi tokoh hebat saja, kalian sudah bisa menggertak orang!"Siapa sangka, alih-alih menuruti perintah Yanis, penjaga taman logistik itu malah tertawa dingin setelah melihat Ardika.Dia beranggapan bahwa Ardika dan Yanis adalah penipu.Selesai berbicara, dia melambaikan tangannya dan berkata dengan kesal, "Cepat pergi dari sini!"Dikatai seperti itu oleh orang lain di hadapan Ardika, ekspresi Yanis langsung berubah menjad

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 454 Membual Tanpa Perlu Naskah

    Dua buah mobil itu berhenti di depan pintu taman logistik.Jacky dan Desi, serta bibi Luna, Amanda sekeluarga dan Xavier, satu per satu keluar dari mobil.Hanya Handoko yang masih kesal atas perceraian kakaknya dengan kakak iparnya tidak ikut datang ke sini.Begitu mereka semua keluar dari mobil dan melihat Ardika, mereka langsung tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika bisa berada di sini, bahkan lebih cepat dibandingkan mereka.Bukankah pria itu sedang berada di dalam pusat penahanan?Desi berkata dengan nada bicara jijik sekaligus tajam, "Ardika, kenapa kamu datang ke sini?! Apa kamu melarikan diri dari penjara?!" Ekspresinya juga tampak dingin.Dia sama sekali tidak senang melihat keberadaan Ardika."Ibu, aku sudah terbukti nggak bersalah. Aku nggak membunuh Alden."Ardika mencoba untuk memberi penjelasan kepada ibu mertuanya. "Aku dengar Luna ditahan oleh pemilik taman logistik ini, jadi aku datang secara khusus untuk mengeluarkannya dan menjemputnya pulang ....""Jangan panggil

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 455 Masuk ke Dalam untuk Menjemputnya

    "Xavier, karena pihak cabang tim tempur Kota Serambi sudah mengirim anggota ke sini, Yoga pasti akan melepaskan Luna, 'kan?"Desi mengabaikan Ardika begitu saja. Saat ini, hal yang paling penting baginya adalah keselamatan putrinya.Xavier berkata dengan penuh percaya diri, "Tentu saja. Pihak cabang tim tempur Kota Serambi sudah turun tangan, Yoga pasti akan melepaskan Luna.""Kita langsung masuk ke dalam untuk menjemputnya saja. Mungkin sekarang Luna juga sangat terkejut. Saat ini, seharusnya orang yang paling ingin ditemuinya adalah Bibi."Setelah mendengar ucapan Xavier, seulas senyum langsung tersungging di wajah Desi."Kalau begitu, ayo segera masuk ke dalam untuk menjemputnya. Xavier, aku benar-benar berterima kasih atas bantuanmu kali ini. Kamu beri tahu penjaga pintu untuk membiarkan kita masuk ke dalam," kata Desi dengan ekspresi bersyukur."Oke."Xavier langsung berjalan ke arah pintu besi.Penjaga pintu bersikap sesuai dengan latar belakang seseorang.Begitu melihat mobil ya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 456 Xavier Sudah Menyerah

    Yoga memang layak disebut sebagai pengedar informasi terbesar di Provinsi Denpapan. Dia bisa menyebut nama Xavier secara tepat dan akurat.Xavier tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ya, benar. Luna adalah temanku, jadi sebaiknya kamu lepaskan dia ...."Sebelum Xavier menyelesaikan kalimatnya, dia kembali disela oleh Yoga."Dengan mempertimbangkan ayahmu, aku nggak akan menuntut pertanggung jawabanmu karena sudah berkata-kata kasar padaku tadi. Kamu bawa mereka pergi sekarang juga," kata Yoga sambil menunjuk Desi dan yang lainnya.Xavier langsung marah besar. "Yoga, kamu ....""Apa kamu nggak dengar Bos menyuruhmu untuk pergi sekarang juga?!"Anak buah Yoga langsung menghampiri Xavier, lalu melayangkan pukulan keras ke bahu Xavier, sampai-sampai pemuda itu merintih kesakitan.Bulir-bulir keringat dingin mulai bercucuran ke sekujur tubuhnya.Sesaat kemudian, di bawah tatapan ganas sekelompok anak buah Yoga, Xavier dan yang lainnya tampak berada di pintu taman log

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2103 Tina Sudah Dewasa

    Tina memilih untuk menjalin hubungan baik terlebih dulu dengan orang-orang Keluarga Citora, ini adalah cara yang paling cepat untuk melebur dengan penduduk lokal ibu kota provinsi, jalan pintas agar berbagai pihak dunia preman tempat ini menganggap dirinya sebagai orang sendiri.Selain itu, beberapa orang murid Haron yang mengalami kejatuhan signifikan dan menjalani kehidupan yang sulit itu, juga bukan pecundang.Saat ini, mereka hanya kekurangan sebuah kesempatan.Tina bersedia memberi mereka kesempatan ini, mereka pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Pada saat bersamaan, orang-orang ini juga bisa menjadi senjata bagi Tina untuk menyerang."Hmm, biarkan saja dia yang mengambil tindakan sendiri. Panggil Tujuh Bilah dan Serigala Ganas ke ibu kota provinsi untuk membantunya."Ardika melambaikan tangannya.Awalnya dia ingin memberi arahan dan bimbingan pada Tina, bahkan diam-diam membantu wanita itu dari belakang. Ya, bagaimanapun juga, wanita itu adalah sahabat istriny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2102 Ikan Air Tawar

    Leane tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada bicara iri, "Tokoh besar mana yang makan di Restoran Siam? Bisa-bisanya mobilnya adalah Rolls-Royce! Bahkan Tuan Muda Kalris juga nggak memenuhi kualifikasi untuk mengendarai mobil mewah selevel itu, bukan?""Kalau dilihat dari punggung orang yang masuk ke dalam mobil itu, sepertinya dia masih cukup muda. Andai saja Jeslin bisa mengenalnya."Mendengar ucapan istrinya, Sutandi mendengus dingin.'Ckck, wanita ini benar-benar serakah. Bahkan Kalris saja belum bisa dia taklukkan, sekarang dia menginginkan menantu dengan level yang lebih tinggi lagi.'Jeslin juga menatap Rolls-Royce yang sudah menjauh itu dengan sorot mata iri. Namun, dia segera mengerutkan keningnya.Ayah dan ibunya sudah lanjut usia, penglihatan mereka sudah menurun, jadi tidak melihat dengan jelas.Namun, dia malah merasa punggung sosok tadi sangat mirip dengan Ardika."Nggak mungkin!""Ardika adalah seorang pecundang, nggak mungkin dia!"Jeslin menggelengkan kepalanya den

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2101 Hancurkan Lalu Pakai untuk Cuci Kaki

    Mendengar ucapan pelayan, Sutandi sekeluarga tercengang."Sudah dibayar?"Leane mengalihkan pandangannya ke arah putrinya dan berkata, "Jeslin, telepon Tuan Muda Kalris, pasti dia yang membayarnya.""Tuan Muda Kalris benar-benar orang yang sangat baik. Setelah dibuat kesal setengah mati oleh Ardika si sialan itu, hanya datang tanpa makan, dia bahkan membantu membayar, membuat kita nggak enak hati saja."Jeslin buru-buru menghubungi Kalris."Tuan Muda Kalris, terima kasih sudah membayar tagihan makan. Ibuku memintaku untuk menyampaikan permintaan maaf padamu. Mengenai kejadian hari ini, kami benar-benar minta maaf.""Ah ... bayar tagihan makan? Oh, oh, itu sudah seharusnya."Kalris sendiri juga kebingungan. Dia pergi meninggalkan restoran begitu saja, bagaimana mungkin dia tahu siapa yang membayar tagihan makan?Namun, berhubung Jeslin sekeluarga merasa dirinya yang membayar, dia juga malas memberi penjelasan lagi. Sambil tersenyum, dia berkata, "Jeslin, tolong beri tahu Bibi, Restoran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2100 Sudah Dibayar

    Mengingat Sutandi, ayahnya ingin dirinya untuk menikah dengan Ardika, Jeslin langsung merasa mual.Selain itu, biasanya hubungan ayah dan ibunya selalu harmonis. Akan tetapi, hari ini mereka bertengkar bahkan sampai mencapai tahapan akan bercerai karena Ardika.Jadi, sorot mata kebencian yang ditujukan oleh Jeslin terhadap Ardika kian mendalam."Silakan pergi dari sini, keluarga kami nggak menerimamu!"Jeslin mengulurkan lengannya yang putih mulus, lalu menunjuk ke arah pintu ruang pribadi.Sutandi mendengus dingin, lalu menegur putrinya, "Jeslin, jaga sikapmu! Cepat minta maaf pada Ardika!""Pak Sutandi, jangan salahkan Jeslin."Ardika berkata, "Semua ini salahku, seharusnya hari ini aku nggak muncul di sini.""Pak Sutandi, terima kasih sudah menjagaku, tapi aku merasa aku nggak membutuhkannya lagi.""Sebenarnya, tujuan kedatanganku ke ibu kota provinsi kali ini adalah untuk menangani beberapa hal. Tempat tinggalku sudah diatur sejak awal, nggak perlu merepotkan kalian lagi.""Lain ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2009 Naga Asli

    Mendengar ucapan Sutandi ini, Ardika mengangkat alisnya.Dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Pak Sutandi, siapa penyelamat itu?"Memanfaatkan waktu ini, Sutandi segera meneguk air. Setelah menenangkan dirinya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak tahu. Aku hanya tahu dia adalah seorang wanita yang sangat cantik, agak mirip denganmu, seharusnya dia adalah keluargamu yang sesungguhnya."Keluarga yang sesungguhnya.Alasan Sutandi mengatakan demikian adalah, karena dia tahu Keluarga Mahasura bukanlah keluarga Ardika yang sesungguhnya.Lebih tepatnya, Ardika adalah anak yang tinggal di Provinsi Denpapan dan dititipkan pada Keluarga Mahasura.Itulah sebabnya orang-orang Keluarga Mahasura memperlakukannya seperti itu.Masih lumayan kalau Sutandi tidak membahas hal itu. Begitu dia membahasnya, emosi Leane langsung meledak."Sutandi, dasar sialan! Berani-beraninya kamu membahas hal itu?!""Saat itu, kalau bukan karena kamu berlagak suci dan banyak ikut campur, apa Keluarga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2098 Alasan Memperlakukan Ardika dengan Baik

    "Sutandi, kami akan mentraktir makan lain kali ...."Satu per satu dari tamu undangan lainnya juga mencari alasan dan pergi.Namun, sebelum berjalan keluar dari ruang pribadi, setiap orang itu secara khusus menatap Ardika sejenak, seolah-olah ingin mengingat paras pria itu dengan baik dalam benak mereka.Namun, sorot mata orang-orang ini diliputi dengan kekaguman sekaligus acuh tak acuh.Hal yang membuat mereka kagum adalah, mereka mendapati pemuda yang berasal dari Kota Banyuli, sebuah tempat kecil itu, memang memiliki sedikit kemampuan.Hanya dengan beberapa patah kata saja, dia sudah bisa membuat Kalris ketakutan setengah mati, sampai-sampai berlutut dan bersujud, memohon pengampunan sambil menangis, lalu pergi dengan tergesa-gesa.Memiliki kemampuan seperti ini saja sudah tidak biasa bagi orang biasa.Namun, sayang sekali.Pemuda ini tidak mengerti hukum untuk bertahan di kota besar seperti ibu kota provinsi.Cara menangani sesuatu dengan menggunakan trik-trik cerdas, mungkin cocok

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2097 Sengaja Memperingatkan Lawan

    Melihat Ardika tidak menyangkal, Kalris langsung mengangkat lengan bajunya, menyeka air matanya.Kemudian, dia langsung bangkit, lalu menunjuk Ardika dan berteriak dengan marah, "Ardika, bagus, bagus! Berani-beraninya kamu berpura-pura menjadi ketua cabang!""Sudah kuduga, ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, sosok yang memiliki identitas luar biasa ini, bahkan pamanku bertemu dengannya, juga harus memberi hormat padanya.""Bagaimana mungkin seorang menantu benalu yang sudah diusir sepertimu bisa menduduki posisi sebagai ketua cabang?!""Pecundang sepertimu hanya bisa berlagak hebat!"Leane berteriak dengan marah pada Ardika, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Kalris. Kalau nggak bersujud sampai seratus kali, kamu nggak boleh berdiri!"Ardika tidak memedulikan Leane, dia hanya menatap Kalris dengan seulas senyum tipis dan berkata, "Tuan Muda Kalris, aku lebih menyukai sikap sombongmu ini.""Tapi, apa kamu nggak penasaran mengapa seorang pecundang sepertiku bisa mengetahui rahasi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2096 Baik Hati

    Saat ini, Kalris berlutut di hadapan Ardika, sangat merendah, sama sekali tidak terlihat arogan seperti sebelumnya lagi.Semua orang tercengang menyaksikan pemandangan itu.Kalris tidak hanya berlutut di hadapan Ardika, tetapi juga bersujud dan meminta maaf padanya tanpa henti?Ardika adalah ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa?Sutandi dan Leane tercengang.Jeslin juga tercengang.Terutama Jeslin. Menyaksikan pemandangan di hadapannya itu, dia sudah hampir menggila.Detik sebelumnya, dia masih sangat mengagumi Kalris, merasa hanya pria yang memiliki status dan kedudukan seperti Kalris yang pantas untuknya.Namun, sekarang Kalris malah berlutut di hadapan Ardika yang dia pandang rendah seperti seekor anjing.Kesenjangan ini benar-benar terlalu besar. Untuk sesaat, dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Leane adalah orang pertama yang bereaksi. Tidak tahu terpikir akan apa, ekspresinya langsung berubah menjadi pucat pasi saking ketakutannya.Dia buru-buru melangkah maju untuk memapah Kal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2095 Aku Adalah Ketua Cabang

    "Ada apa, Kalris? Apa kamu nggak enak badan?"Melihat raut wajah Kalris memucat serta bulir-bulir keringat dingin membasahi kening calon menantu idamannya itu, Leane segera melangkah maju untuk memapah Kalris.Namun, kali ini Kalris malah menepis tangan Leane secara refleks."Katakan!""Bagaimana kamu bisa tahu ketua kami mati di Kota Banyuli?!"Kalris menatap Ardika dengan lekat.Semua orang menyadari bibirnya sudah mulai gemetaran, kedua kakinya juga gemetaran.Apa dia sedang ketakutan?Bisa-bisanya Kalris takut pada Ardika?Semua orang di tempat itu merasa kebingungan. Mereka membelalak, tidak berani berbicara."Karena kamu masih bisa menyadari kejanggalan melalui beberapa patah kata yang kuucapkan, kulihat kamu masih belum sebodoh itu."Ardika mengangkat alisnya dengan sedikit terkejut. Kemudian, dia tenang kembali dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak hanya tahu ketua cabang kalian mati di Kota Banyuli.""Aku bahkan tahu dia bernama Sirilus, putranya bernama Valtino, adik p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status