Luna mengepalkan tangannya dengan erat, air mata mulai menetes membasahi wajah cantiknya.Dia tidak menoleh, juga tidak mengeluarkan suara tangisan.Tujuan anggota Keluarga Basagita memakinya dan memarahinya adalah karena ingin melihat wajahnya berlinang air mata.Dia tidak akan membiarkan keinginan mereka tercapai!Tepat pada saat ini, tiba-tiba Gregory, presdir Grup Fermoso berjalan memasuki kediaman Keluarga Basagita dengan tergesa-gesa."Nona Luna, Grup Fermoso sudah mengambil alih tanggung jawab atas Gedung Ansa. Sekarang, kami akan menyewakan Gedung Ansa kepada Grup Perfe. Tolong ikut denganku dan tanda tangan kontrak sebentar ...."Suara-suaran sindiran yang tadinya masih menyelimuti kediaman lama Keluarga Basagita langsung tidak terdengar lagi!Tentu saja mereka mengenal Gregory, seorang pebisnis yang telah berinvestasi pada Grup Agung Makmur sebelumnya.Sekarang pria itu malah berinisiatif menemui Luna dengan membawa kontrak?!Apa Luna sehebat itu?Luna sendiri juga sedikit ti
Dimulai oleh Yanto, anggota Keluarga Basagita lainnya menghampiri Luna dengan ekspresi malu dan mencoba untuk menjilat Luna."Hentikan!"Luna langsung menyela semua orang, dia mengayun-ayunkan kontrak dalam genggamannya dan berkata, "Aku bisa menyewa Gedung Ansa sama sekali nggak ada hubungannya dengan kalian.""Semua ini berkat Ardika, suamiku yang selama ini selalu kalian pandang rendah! Dia yang telah membantuku dalam masalah penyewaan gedung ini!"Dia melirik semua anggota Keluarga Basagita dengan sorot mata bangga. Begitu selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi.Melihat reaksi Luna, Yanto dan yang lainnya berdiri mematung di tempat dengan ekspresi muram."Kenapa idiot itu lagi? Setiap kali dia selalu merusak rencana kita!""Aku benar-benar ingin membunuh bajingan itu!""Semua ini salah Wisnu! Kenapa saat itu Wisnu mengeluarkannya dari rumah sakit jiwa?!"Mereka melampiaskan kekesalan mereka pada Ardika.Dalam sekejap, suara makian terhadap Ardika menggema di seluruh ked
"Hmm? Wawancara? Aku sama sekali nggak pernah mengirimkan CV ke perusahaan kalian."Begitu menjawab panggilan telepon dan mendengar ucapan orang di ujung telepon, Ardika benar-benar kebingungan."Apa mungkin kami salah menghubungi orang? Tapi, jelas-jelas nomor telepon yang ditinggalkan di sini adalah nomor telepon ini. Apa benar Bapak bernama Ardika dengan marga Mahasura?" tanya wanita di ujung telepon.Setelah mendengar ucapan Ardika, wanita di ujung telepon sana juga kebingungan."Hmm, begini saja, kamu kirimkan alamat perusahaan kalian dan nomor yang bisa dihubungi. Aku akan pergi ke sana."Lagi pula, dia juga tidak ada kerjaan, jadi Ardika berencana untuk pergi ke perusahaan itu.Dia ingin lihat siapa yang begitu baik hati, atau mungkin siapa yang sedang merencanakan rencana jahat terhadapnya.Setelah menerima alamat dari wanita itu, Ardika langsung berangkat.Di samping papan nama yang bertuliskan Perusahaan Keamanan Jindo, Ardika melihat Gedung Permata.Gedung itu adalah pusat p
Zakheus bertubuh tinggi dan kekar.Lemak-lemak bertaburan di sekujur tubuhnya, sampai-sampai seragam petugas keamanan yang dikenakannya sudah terlihat sempit.Ekspresi ganas yang terpampang jelas di wajahnya menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang bisa diprovokasi.Orang seperti ini memang cocok menjadi "penjaga pintu" Grup Lautan Berlian."Pak Zakheus, namaku Ardika."Merasakan aura permusuhan yang dipancarkan oleh Zakheus terhadap dirinya, Ardika tetap bersikap sebagaimana semestinya.Dia juga tidak sengaja memprovokasi pria itu.Bagaimanapun juga, selanjutnya dia harus bekerja di sini, jadi dia tidak ingin merusak hubungannya dengan pria itu di hari pertama kerjanya.Lagi pula, ucapan pria itu memang benar. Dia memang direkrut melalui jalur belakang.Tiba-tiba, dia menerima panggilan telepon yang memintanya untuk datang menjalani wawancara.Pada akhirnya, tanpa melalui pengujian apa pun, dia langsung direkrut menjadi petugas keamanan di Grup Lautan Berlian dan mendapatkan gaji seb
"Apa katamu? Coba kamu ulangi sekali lagi!"Zakheus memelototi Ardika dengan ganas.Dia merasa kemungkinan besar dirinya sudah salah dengar. Bagaimana mungkin bocah itu berani menginginkan posisinya?!Ardika menatap mata pria itu dan berkata dengan serius, "Aku mengatakan aku ingin menjadi manajer departemen keamanan!"Begitu mendengar kalimat yang sama keluar dari mulut Ardika untuk kedua kalinya, ekspresi Zakheus langsung berubah menjadi muram.Sementara itu, puluhan petugas keamanan yang berada di dalam ruangan juga menatap Ardika dengan tatapan seperti sedang menatap orang bodoh. Mereka beranggapan mungkin Ardika sudah salah minum obat atau mungkin otaknya sudah masuk air.Kalau tidak, bagaimana mungkin dia berani mengucapkan kata-kata cari mati seperti itu?!Saat mereka baru tiba di sini, mereka juga tidak ingin tunduk pada Zakheus. Banyak di antara mereka yang menantang Zakheus untuk menggantikan posisinya.Namun, mereka semua berakhir dihajar hingga babak belur dan tunduk pada Z
Satu menit kemudian.Selain Ardika, tidak ada seorang pun yang dalam posisi berdiri!Saat menyerang, tentusaja Ardika mengendalikan kekuatannya. Kalau tidak, tidak ada seorang pun di sini yang mampu menahan serangan kekuatan penuh darinya.Boleh dibilang tamparan yang dia berikan pada mereka hanya sebagai bentuk pelajaran atas kata-kata yang mereka ucapkan untuk merendahkannya tadi."Zakheus, apa sekarang aku sudah berhak untuk menjadi manajer departemen keamanan?"Zakheus menatap Ardika dengan tatapan kosong.Kalau sebelumnya dia tidak terima dengan satu tamparan dari Ardika yang telah membuatnya terpental itu, sekarang dia malah merasa Ardika sudah cukup berbaik hati hanya dengan memberinya satu tamparan itu.Dengan kekuatan yang baru saja ditunjukkan oleh Ardika, membunuhnya hanya semudah membalikkan telapak tangan!Dia bahkan tidak sempat menyeka keringatnya, dia segera menganggukkan kepalanya dengan cepat dan berkata, "Kamu berhak ... tentu saja kamu berhak. Aku menyerahkan posisi
Edrik adalah anak angkat Alden, presdir Grup Lautan Berlian. Posisi pria ini cukup tinggi di Grup Lautan Berlian, merupakan tokoh hebat yang harus dia jilat."Di mana Ardika itu? Suruh dia keluar. Setelah aku melihatnya, baru kita bicarakan lagi."Edrik tersenyum, lalu mengambil laporan yang tadi diserahkan oleh Zakheus dari seseorang yang berdiri di sampingnya.Tak lama kemudian, Ardika berjalan keluar."Kak Ardika, ini adalah Pak Edrik."Zakheus memperkenalkan Edrik kepada Ardika."Edrik?"Ardika tertegun sejenak."Ardika, kamu nggak menyangka, 'kan? Sekarang aku sudah menjadi atasanmu."Edrik menatap Ardika sambil tersenyum.Tiba-tiba, dia mengangkat laporan penyerahan posisi oleh Zakheus itu tinggi-tinggi, lalu merobek-robeknya!Di bawah tatapan terkejut dan bingung semua orang, Edrik berkata dengan dingin, "Berani-beraninya seorang idiot pengidap penyakit jiwa bekerja di Grup Lautan Berlian! Siapa yang merekrutnya?!"Apa?! Orang ini mengidap penyakit jiwa?!Semua orang menatap Ard
"Bukankah Pak Edrik sangat memandang rendah orang ini? Kenapa Pak Alden malah begitu sungkan padanya?!""Apa mungkin dia adalah seorang tokoh hebat yang nggak dikenal?"Semua orang menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus bingung.Mereka sudah mengetahui dengan sangat jelas identitas Alden, presdir mereka.Dua puluh tahun yang lalu, pria itu adalah raja preman yang sangat terkenal.Walaupun pada akhirnya pria itu sudah memutuskan untuk meninggalkan dunia preman dan menjalani bisnis layaknya seorang pebisnis, tetapi dia tetap merupakan seorang tokoh hebat di Kota Banyuli.Bahkan kalau Ridwan, Wali Kota Banyuli yang sekarang bertemu dengannya juga harus menghormatinya dan memanggilnya Tuan Alden dengan sopan.Kalau Ardika bisa diperlakukan dengan begitu sopan oleh Alden, itu artinya Ardika juga bukan orang biasa!Ardika berkata, "Tuan Alden, aku datang bukan untuk bertamu, tapi bekerja di perusahaanmu.""Tuan Ardika benar-benar pandai bercanda."Secara naluriah, tentu saja Alden
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening