Share

Bab 384 Kepercayaan Handoko

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Pukul, ya pukul saja. Apa lagi yang bisa kukatakan? Lagi pula, hari itu saat berada di vila nomor sembilan Kompleks Vila Cempaka, kamu juga sudah pernah dipukul."

"Ah! Dasar sialan! Aku benar-benar ingin membunuhmu!"

Begitu mendengar ucapan Ardika, Rina benar-benar kesal setengah mati.

Jiko berkata dengan marah, "Ardika, berani-beraninya kamu bersikap arogan di hadapan kami! Apa kamu benar-benar berpikir kamu sudah sangat hebat?! Hari itu, begitu keluar dari Kompleks Vila Cempaka, kami langsung pergi menemui tiga keluarga besar. Kepala keluarga tiga keluarga besar sendiri mengatakan kamu adalah pecundang!"

Ternyata itu adalah alasan ibu dan anak itu berani bersikap arogan di hadapan Ardika.

"Plak!"

Ardika langsung melayangkan tamparan ke wajah Jiko dan berkata, "Tadi istriku sudah mengatakan jangan memanggilku pecundang lagi! Apa kalian nggak mengerti ucapan manusia?!"

"Jiko, minta Elsy untuk memanggil petugas keamanan ke sini! Ardika, hari ini kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Agvan Hendrawijaya
betul banget cerita sampah!
goodnovel comment avatar
Agvan Hendrawijaya
betul2 cerita receh, murahan!! kalo emang iya mau kasih tau luna kalo dia adalah raka, lgsg aja bawa si Lina ketemu si elsy!! ceritanya mirip sinetron terlalu banyak konflik murahan ...
goodnovel comment avatar
Noura Hayati
ardika goblok tolol, pecundak yg memuakan, outhornya lebih goblok lagi.. sudah ratusan episode, ceritanya masih aja sama, dewa perang yg selalu ditibdas dan dilecehkan, yg malas menegakan kebenaran dan senang dgn bullyan.. cerita sampah sapah sampah..!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status