"Raka, aku punya dua ratus orang murid. Kalau kamu ingin memanfaatkanku untuk menunjukkan wibawamu, paling sedikit kamu harus mencari enam ratus orang tentara!"Wakanda tidak menganggap serius sekelompok tentara itu.Walaupun postur berdiri mereka sempurna, mereka belum tentu bisa berkelahi.'Hah, hanya punya seratus orang saja sudah ingin memanfaatkanku untuk menunjukkan wibawanya, benar-benar bermimpi!'Lagi pula, apa Ardika bisa mencari tentara sebanyak enam ratus orang?Wakanda beranggapan hal seperti itu mustahil terjadi.Kecuali Ardika bisa menggerakkan anggota pasukan khusus secara langsung.Hal ini juga mustahil terjadi.Ardika tidak memedulikannya, dia bertanya tanpa menoleh, "Membereskan murid-murid sekolah bela diri ini butuh berapa banyak orang?""Lapor, tiga puluh orang saja sudah cukup!"Di antara lima puluh orang yang berbaris di sebelah kiri, seorang tentara yang berdiri di barisan paling depan segera menjawab pertanyaan Ardika.Pria itu bernama Janus Sulastio. Sebelum
Tidak peduli seberapa keras Wakanda berteriak, hasil pertarungan tetap tidak berubah.Tiga puluh tentara langsung menerjang ke arah kerumunan murid sekolah bela diri yang berjumlah seratus tujuh puluh orang itu.Mereka tampak seperti sekelompok serigala kelaparan yang masuk dalam kerumunan domba.Saat bergabung dengan Pasukan Khusus Serigala, mereka sudah mempelajari teknik bertarung dan berlatih dengan baik.Bagaimana mungkin sekelompok murid sekolah bela diri yang hanya bertarung karena emosi sesaat bisa menandingi sekelompok "serigala" ganas ini?Wakanda melihat dengan mata kepalanya sendiri satu per satu murid yang dibanggakannya tergeletak tak berdaya di lantai.Wajahnya berubah menjadi sangat muram!"Bam!"Pada akhirnya, belasan orang murid sekolah bela diri yang masih berdiri terjatuh ke lantai pada saat bersamaan.Pertarungan dengan perbedaan jumlah orang yang sangat besar, yaitu tiga puluh orang melawan dua ratus orang berakhir hanya dalam waktu seratus detik.Saat ini, dua ra
"Eh, apa itu?""Manusia! Seorang manusia dilempar keluar!"Di bawah teriakan terkejut semua orang, tubuh orang itu terjatuh mendarat tepat di panggung di mana Elsy berada dalam posisi berlutut.Saking dahsyatnya guncangan itu, panggung sampai bergetar sejenak.Elsy terkejut setengah mati, dia dan beberapa orang petinggi lainnya melangkah mundur sejauh mungkin."Pak Wakanda!"Setelah mereka melihat dengan jelas siapa orang itu, mereka kembali terkejut setengah mati."Ternyata orang itu adalah Wakanda! Kenapa dia bisa begitu menyedihkan sampai-sampai dilempar keluar? Di mana murid-muridnya? Apa mereka melihat kepala sekolah mereka dilempar keluar begitu saja tanpa melakukan apa-apa?"Di bawah panggung, terdengar sorakan terkejut.Tepat pada saat semua orang kebingungan sebenarnya apa yang telah terjadi dan kenapa Wakanda bisa berakhir seperti ini, satu per satu dari tentara yang sudah mengenakan seragam satpam muncul di depan pintu masuk gedung Grup Bintang Darma.Masing-masing dari mere
"Para murid ingin merebut pekerjaan para tentara yang sudah pensiun, tentu saja para tentara nggak ingin mengalah begitu saja. Mengingat para murid masih berusia remaja, para tentara baru memberi mereka pelajaran yang boleh terbilang masih ringan."Setelah mendengar laporan dari kepala pelayan Keluarga Lukito sepulang dari kantor polisi, Oliver langsung memecahkan teko teh saking kesalnya.Biasanya, hal-hal yang menyangkut tim tempur sangat sensitif, instansi terkait Kota Banyuli pasti tidak bersedia ikut campur.Boleh dibilang, murid-murid Sekolah Bela Diri Wakanda itu harus terima dihajar begitu saja.Kepala keluarga tiga keluarga besar juga tidak berdaya."Apa si Raka ini bisa menebak masa depan? Bagaimana dia bisa tahu kita akan mengirim murid-murid sekolah bela diri ke sana? Dia nggak hanya sudah melakukan persiapan terlebih dahulu, dia bahkan membuat kita nggak berdaya."Mereka sangat kesal."Bagaimana kalau kita menerbangkan pesawat nirawak ke sana untuk mengambil foto Raka? Aku
Acara penggantian nama perusahaan berakhir dengan sempurna.Pada saat bersamaan, informasi tentang pendeklarasian perang Grup Bintang Darma terhadap tiga keluarga besar juga sudah tersebar luas.Sebelumnya, dirumorkan bahwa Aliansi Maju Bersama yang dibentuk oleh Grup Sentosa Jaya, kediaman wali kota dan Grup Lautan Berlian juga sudah mulai menyerang tiga keluarga besar.Orang-orang menyadari satu hal yang sangat mengejutkan, yaitu tiga keluarga besar sudah menjadi target penyerangan banyak pihak!Sepertinya penguasa Kota Banyuli benar-benar akan berubah.Setelah memperoleh informasi itu, tiga keluarga besar hanya diam tanpa melakukan pergerakan apa pun.Bagi kepala keluarga tiga keluarga besar, hal seperti ini sudah mereka prediksi akan terjadi.Tentu saja mereka merasakan tekanan yang besar. Namun, selain menaruh harapan pada acara peresmian jabatan Kapten Thomas tim tempur Provinsi Denpapan, mereka tidak punya cara lain yang lebih baik lagi.Di depan pintu gedung Grup Bintang Darma.
"Luna, coba kamu pikirkan, kalau Ardika adalah Raka, kenapa dua hari sebelumnya, Filbert dan yang lainnya berani melemparinya kue?"Tina menatap Ardika dengan tatapan meremehkan.Dia sama sekali tidak percaya Ardika dan Raka adalah orang yang sama.Raka sangat mendominasi dan mampu mengambil keputusan dengan tepat.Merebut perusahaan milik tiga keluarga besar, lalu membiarkan Wakanda berlutut menghadiri acara penggantian nama perusahaan dan mempermalukan tiga keluarga besar di depan umum.Menyaksikan pemandangan itu membuat darahnya seolah bergejolak, bahkan diam-diam dia sangat takjub pada pria misterius itu.Bagaimana dengan Ardika?Saat dilempari kue oleh Filbert dan yang lainnya saja, pria itu tidak berani melakukan pembalasan.Saat menonton rekaman video yang dikirim oleh Filbert padanya, dia benar-benar kesal setengah mati dan mewakil Luna memaki suami sahabatnya itu sebagai pengecut.Perbedaan antara kedua pria ini, bagaikan langit dan bumi."Tina, Filbert dan yang lainnya sama
Hari ini Grup Bintang Darma bahkan berani mempermalukan tiga keluarga besar dengan terang-terangan.Sebagai suami Elsy yang merupakan manajer umum perusahaan ini, sekarang Jiko sangat percaya diri, dia sama sekali tidak menganggap serius siapa pun.Tanpa melirik Jiko sama sekali, Luna menatap Rina yang tampak galak itu dengan tatapan dingin dan berkata, "Ardika adalah suamiku. Kamu memaki suamiku pecundang sesuka hatimu, kamu memang pantas dipukul. Karena dia adalah seorang pria, dia nggak bisa memukulmu. Sebagai seorang istri, aku bisa membantunya untuk memberimu pelajaran!"Selesai berbicara, Luna langsung berbalik dan pergi."Sayang ...."Ardika yang sangat terharu segera mengejar langkah Luna dan meraih tangan istrinya."Jangan sentuh aku. Ardika, lain kali kamu jangan membohongiku lagi. Aku nggak pernah memandang rendah kamu. Kamu nggak perlu menggunakan cara seperti ini untuk menyenangkan hatiku!"Setelah melontarkan beberapa patah kata itu dengan marah, Luna langsung pergi bersa
Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Pukul, ya pukul saja. Apa lagi yang bisa kukatakan? Lagi pula, hari itu saat berada di vila nomor sembilan Kompleks Vila Cempaka, kamu juga sudah pernah dipukul.""Ah! Dasar sialan! Aku benar-benar ingin membunuhmu!"Begitu mendengar ucapan Ardika, Rina benar-benar kesal setengah mati.Jiko berkata dengan marah, "Ardika, berani-beraninya kamu bersikap arogan di hadapan kami! Apa kamu benar-benar berpikir kamu sudah sangat hebat?! Hari itu, begitu keluar dari Kompleks Vila Cempaka, kami langsung pergi menemui tiga keluarga besar. Kepala keluarga tiga keluarga besar sendiri mengatakan kamu adalah pecundang!"Ternyata itu adalah alasan ibu dan anak itu berani bersikap arogan di hadapan Ardika."Plak!"Ardika langsung melayangkan tamparan ke wajah Jiko dan berkata, "Tadi istriku sudah mengatakan jangan memanggilku pecundang lagi! Apa kalian nggak mengerti ucapan manusia?!""Jiko, minta Elsy untuk memanggil petugas keamanan ke sini! Ardika, hari ini kam