Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1472 Lepaskan Mereka

Share

Bab 1472 Lepaskan Mereka

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 18:00:01
Semua orang terkejut bukan main, mereka segera mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.

Sumalin dan Jafur juga menoleh dengan heran, ekspresi tidak puas tampak jelas di wajah mereka.

Terutama Jafur. Dia baru saja hendak menikmati sensasi menyenangkan menyiksa orang lain, tetapi malah dihentikan secara tiba-tiba seperti itu. Hal ini membuat api amarah bergejolak dalam hatinya.

Di depan pintu, seorang pemuda tanpa ekspresi berjalan memasuki tempat itu perlahan-lahan.

"Kak Ardika!"

Revina adalah orang pertama yang tersadar kembali, dia langsung berteriak dengan semangat.

"Apa? Ardika?"

Semua anggota Keluarga Rewind sangat terkejut.

Mereka tidak menyangka Ardika akan mendatangi Kediaman Keluarga Rewind seorang diri.

Terlebih lagi, begitu pemuda itu datang, dia langsung menghancurkan pintu Kediaman Keluarga Rewind.

Sangat jelas ini adalah sebuah bentuk provokasi terhadap Keluarga Rewind!

"Kamu adalah menantu benalu yang menyebabkan Tuan Muda Elsen ditangkap itu?"

Sumalin melontarkan pert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Inda Tamma
gimana nih lg seru2 ny ardika datang eehh kok malah gabisa buka bab berikut ny... mana ending nya.........
goodnovel comment avatar
Wartono tono
apa apaan udah lama baca malah bersambung gila gila
goodnovel comment avatar
faris zerto
penulis taik,penulis taik,penulis taik,penulis taik,penulis taik,penulis taik,penulis taik,penulis byk mkn taik anjing,lancau cerita berulang ulang,penulis memang bongok,pakkk u!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1473 Bukankah Kamu Bilang Mau Melumpuhkanku

    "Kak Ardika, hati-hati! Orang-orang ini adalah anak buah Haron, ahli bela diri ibu kota provinsi!"Berbeda dengan Klito dan yang lainnya yang tampak bersemangat, saat ini Revina sangat cemas. Dia segera berteriak dengan keras untuk memberi peringatan kepada Ardika.Walaupun dia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri daya tempur Ardika, tetapi bagaimanapun juga orang-orang ini berbeda dengan para pengawal yang dipekerjakan oleh Teodor sebelumnya.Dia takut Ardika menganggap remeh lawan karena tidak mengetahui asal-usul mereka."Diam kamu! Dasar pengkhianat!"Klito dan yang lainnya menegur Revina dengan marah. Mereka sangat ingin melihat Ardika dilumpuhkan oleh orang-orang yang dibawa oleh Jafur kemari itu.Dengan begitu, Ardika tidak bisa mencari perhitungan dengan mereka lagi."Nggak apa-apa, biarkan saja dia berteriak."Jafur tidak memedulikan teriakan Revina. Sambil tertawa liar, dia berkata, "Nggak ada gunanya berhati-hati. Orang-orang yang kubawa ini sudah merupakan ahli tinj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1474 Hanya Satu Cambukan Kalau Sedikit Tahu Diri

    Namun, kali ini Jafur sudah salah perkiraan.Ardika sama sekali tidak menghentikan langkah kakinya, bahkan menghampiri Jafur dengan cepat."Serahkan padaku."Ardika mengulurkan tangannya tanpa ekspresi.Jafur melirik cambuk dalam genggamannya dengan sorot mata terkejut. Kemudian, dia langsung melemparkan cambuk itu pada Ardika dan berkata, "Oke, aku berikan padamu. Sekarang kita duduk dan bicarakan secara baik-baik ....""Plak!"Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, cambuk dalam genggaman Ardika sudah mengarah ke dadanya seperti seekor ular berbisa yang tengah menjulurkan lidah.Saat itu juga, pakaian Jafur langsung robek.Sebuah bekas luka yang menakutkan muncul di dadanya!"Ahhh .... Ardika, berani-beraninya kamu memukulku!"Jafur mengeluarkan teriakan menyedihkan. Kemudian, sambil menutupi dadanya, dia berteriak dengan marah, "Pamanku adalah Haron! Tunggu saja nanti! Kamu dan keluargamu pasti akan tertimpa musibah!""Bising."Ardika hanya mengucapkan satu kalimat itu dengan acu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1475 Kedatangan Nyonya Tisya

    "Eh ... ini ...."Anggota Keluarga Rewind terkejut bukan main.Mereka tidak menyangka dalam situasi seperti ini, Ardika masih berani menyerang!Wajah Sumalin yang tampak putih ditutupi oleh riasan wajah itu juga tampak berkedut saking emosinya."Dasar bajingan! Berani-beraninya kamu melakukan hal seperti itu tepat di hadapanku ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, cambuk dalam genggaman Ardika sudah mendarat tepat di mulutnya.Saat itu juga, mulut Sumalin langsung robek!"Aduh ...."Wanita itu juga terjatuh ke lantai. Sambil menutupi mulutnya, dia berguling-guling kesakitan di lantai.Orang-orang di dalam ruangan itu langsung tersentak begitu menyaksikan pemandangan tersebut.Bahkan Sumalin juga tak luput dari cambuk.Ardika benar-benar sudah gila!Detik sebelumnya, mereka masih mengira Ardika akan tunduk setelah mendengar teguran penuh amarah Sumalin.Namun, siapa sangka.Hanya dalam sekejap mata saja, Ardika sudah memberi mereka sebuah jawaban yang nyata dengan tindakan ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1476 Menjadi Vegetatif

    Mendengar suara dingin dan menakutkan Tisya, semua orang di dalam bangsal pun merinding.Tisya sedang marah besar, konsekuensinya pasti sangat fatal."Nyonya harus berhati-hati pada bajingan itu. Dia adalah seorang petarung yang luar biasa hebat. Aku juga baru tahu, bahkan Empat King Kong, murid andalan Haron juga sudah dilumpuhkan olehnya.""Kalau Nyonya ingin menghadapinya, sebaiknya Nyonya mengundang beberapa orang pembunuh bayaran elite dari Kota Gamiga!"Sumalin melontarkan kata-kata itu dengan tajam.Setelah mengalami kerugian kali ini, dia sudah memetik pembelajaran yang berharga. Dia tidak berani menganggap remeh Ardika lagi.Tisya mengerutkan keningnya dan berkata, "Masalah yang menimpa Elsen kali ini sedikit merepotkan. Aku masih berusaha menggerakkan relasiku untuk membebaskannya, jadi aku harus tetap fokus. Aku hanya bisa meminta Haron untuk turun tangan menghadapi bajingan itu."Sorot mata Sumalin langsung berbinar.Kalau Haron yang turun tangan sendiri, Ardika pasti tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1477 Vila Harmon

    "Nyonya, kasus Tuan Muda Elsen begitu merepotkan, sampai-sampai setelah Nyonya turun tangan sendiri juga masih ...."Sumalin bertanya dengan terkejut.Walaupun dia belum menyelesaikan kalimatnya, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Tisya sudah turun tangan sendiri, tetapi masih belum bisa membebaskan Elsen. Hal seperti ini sedikit mengejutkan.Perlu diketahui bahwa di seluruh Provinsi Denpapan, selain Kodam Helios, dia bisa menemui tokoh-tokoh pemerintahan lain dengan mudah, pasti tidak akan ada orang yang berani berlagak hebat di hadapannya.Tisya berkata dengan dingin, "Kali ini Elsen ikut terseret dalam kasus Teodor. Nggak tahu salah minum obat apa, Kodam Helios memberi instruksi secara pribadi. Jadi, orang-orang di bawahnya nggak berani ikut campur dengan sembarangan.""Selain itu, Tuan Kodam yang satu ini benar-benar keras kepala. Aku sudah meminta bantuan orang untuk mengirimkan surat permohonan kunjungan padanya sebanyak dua kali, tapi dia tetap enggan bertemu denganku.""Aku b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1478 Tanah dengan Fengsui Bagus

    Tisya tidak memberi tahu Haron demi menunjukkan bentuk kesetiaan mereka terhadap dirinya, Klito dan yang lainnya langsung memberinya saham sebesar lima belas persen.Begitu Ardika mengendalikan Hongkem, kemungkinan besar saham di tangan anggota Keluarga Rewind akan menjadi miliknya.Karena itulah, memanfaatkan momen saat saham di tangan mereka bernilai tinggi, mereka memberikannya pada Tisya untuk menjalin relasi dengan Tisya.Sementara itu, Tisya sendiri langsung memberikan saham sebesar lima persen yang ada di tangannya untuk Haron sebagai bentuk kompensasi."Tuan Haron, kamu nggak tahu, Ardika, bajingan yang berasal dari Kota Banyuli itu, baru saja mengeluarkan uang sebesar 12,6 triliun untuk membeli saham Hongkem sebesar dua puluh persen."Tidak mendengar adanya tanggapan apa pun dari Haron, Tisya sengaja menambahkan satu kalimat itu.Begitu mendengar ucapan Tisya, kilatan serakah melintas di mata Haron.Kalau begitu, bukankah saham sebesar lima persen pemberian dari Tisya untuknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1479 Bertindak Sekali untuk Menangani Masalah Hingga Tuntas

    "Dengan Guru turun tangan sendiri, nyawa bajingan yang berasal dari Kota Banyuli itu pasti akan melayang!"Kaori tampak sangat senang dan bersemangat.Melihat gurunya duduk, dia segera menuangkan teh dan menyodorkannya pada gurunya."Bocah ingusan sepertinya nggak layak membiarkanku turun tangan untuk menanganinya sendiri."Haron menyesap tehnya, lalu melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Pergilah ke area tinju wilayah kekuasaan adik seperguruanmu, suruh dia antarkan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas ke sini untuk ikut bersamaku ke Kota Banyuli.""Guru, apakah Guru benar-benar ingin membawa mereka berdua ke Kota Banyuli?"Begitu mendengar ucapan gurunya, Kaori sangat terkejut. "Walau Tujuh Bilah dan Serigala Ganas kalah di tangan Guru, kedua orang ini adalah pembunuh yang ganas. Belakangan ini, dalam seratus ronde adu tinju, mereka nggak pernah kalah sekali pun. Selain itu, orang yang mati di tangan mereka sudah mencapai belasan orang. Situasi ini juga sudah dalam kondisi adik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1480 Menghajarmu dengan Satu Tangan

    "Tina, Jafur bisa dalam kondisi koma nggak ada hubungannya denganku, oke?"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Aku hanya mencambuknya beberapa kali saja, semua lukanya hanya luka luar, pasti ada orang yang diam-diam melakukan sesuatu padanya untuk memanas-manasi situasi.""Terlepas dari ada orang yang memanas-manasi situasi atau nggak, sekarang kamu yang dianggap sebagai pelakunya!"Tina berkata dengan kesal, "Sebaiknya kamu pikirkan bagaimana caranya kamu bisa lolos dari musibah kali ini! Kamu benar-benar bernyali besar! Belakangan ini, aku sibuk dengan urusan perusahaan, siapa sangka kamu malah melumpuhkan Empat King Kong, murid Haron!"Saat mendengar informasi-informasi ini, dia juga merasa terkejut dalam hati.Kala itu, saat Empat King Kong membuat keributan di Grup Lautan Berlian, mereka bahkan sudah mendorongnya ke jalan buntu.Ardika sudah melumpuhkan Empat King Kong, bagaimana pria yang satu ini bisa seganas itu?"Tina, apa Haron semenakutkan itu?"Melihat ekspresi serius Tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1814 Acara Pemakaman Dimulai

    Hamdi dan Lukmi tahu pengaturan Ardika, karena itulah mereka sangat memercayainya.Namun, pengaturan-pengaturan ini bersifat rahasia, tidak bisa diungkapkan kepada publik, itulah sebabnya ada banyak orang yang masih tetap memantau apakah Ardika bisa bertahan hidup atau tidak.Mereka juga merasa bersedih untuk Ardika.Namun, Ardika tetap tenang, dia berkata dengan tenang, "Selama aku menjabat sebagai wali kota sementara ini, aku melakukan segala sesuatu dengan jujur. Adapun mengenai acara perpisahan, baik ramai maupun sepi, aku nggak peduli.""Lanjutkan saja.""Selesai acara ini, aku masih ada urusan lain."...Dibandingkan dengan acara perpisahan yang sangat sepi ini, saat ini di depan Vila Pelarum, yang berlokasi sepuluh kilometer dari tempat ini, jauh lebih ramai.Di danau yang berlokasi di depan Vila Pelarum, didirikan aula duka yang sangat mewah.Melodi musik sedih di putar di lokasi tersebut, puluhan orang pendeta tampak sedang melakukan upacara berdoa di sekeliling aula duka ters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1813 Acara Perpisahan yang Sepi

    Ini sangat wajar.Negara Nusantara sekarang sudah berbeda dengan Negara Nusantara yang dulu, bukannya hanya dengan satu kalimat dari departemen luar negeri negara asing saja, Negara Nusantara akan menanggapinya dengan serius.Sering kali, pihak Negara Nusantara akan secara otomatis mengabaikan ucapan-ucapan tak masuk kala orang asing, menganggapnya sebagai suara anjing menggonggong.Jadi, mengapa kabinet meminta Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk berpura-pura tidak melihat?Apa yang terjadi?Tridon juga tidak mengerti mengapa bisa menjadi seperti ini.'Mungkin kabinet sengaja nggak memberi jawaban langsung, karena nggak ingin orang lain memegang kelemahannya. Tapi setelahnya, malah berpesan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan untuk membiarkanku bertindak sesuka hatiku ....'Inilah yang ada dalam benak Tridon. Dalam sekejap, seulas senyum liar menghiasi wajahnya."Sepertinya, kali ini semuanya berpihak padaku. Ardika, si bajingan itu sudah pasti akan mati kali ini."Tridon beranja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1812 Berpura-Pura Tidak Melihat

    Tridon melirik seratus orang di hadapannya itu, samar-samar seulas senyum menghiasi wajahnya.Orang-orang yang berjumlah mendekati seratus orang itu adalah perwakilan yang dikirimkan oleh cabang Keluarga Dougli di berbagai wilayah di Negara Nusantara kemari kali ini.Setiap orang ini mewakili kekuatan yang luar biasa.Ada yang berasal dari dunia pemerintahan, ada yang berasal dari dunia preman, ada pula yang berasal dari tim tempur.Dengan adanya kekuatan sebesar ini yang bisa dia gerakkan sesuka hatinya, apa lagi yang tidak bisa dia lakukan di Negara Nusantara?"Kak Olin, Kak Danu, akhirnya kalian pulang juga!"Tepat pada saat ini, terdengar suara anggota Keluarga Dougli.Dalam sekejap, orang-orang yang berasal dari cabang Keluarga Dougli yang mendekati seratus orang itu, langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu. Beberapa orang yang tadinya sedang duduk, juga segera berdiri.Di antara para perwakilan yang dikirim oleh Keluarga Dougli dari berbagai wilayah, tidak perlu dirag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1811 Setelah Besok Berlalu Baru Kita Bicarakan Lagi

    Jigo adalah salah satu dari lima tetua kabinet Negara Nusantara.Kabinet sendiri mengurus segala urusan politik dalam negeri Negara Nusantara.Di antara peringkat pemegang kekuasaan di Negara Nusantara, tidak perlu diragukan lagi organisasi ini menempati peringkat pertama.Memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan tim tempur, departemen hukum dan organisasi-organisasi lainnya.Jadi, lima tetua kabinet tentu saja merupakan lima orang pemegang kekuasaan paling tinggi di Negara Nusantara."Pak Jigo, ada yang bisa kubantu? Silakan katakan saja ... baik, baik ... aku mengerti!"Setelah panggilan telepon itu berakhir, ekspresi terkejut masih menghiasi wajah Helios. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Melihat reaksinya, sorot mata terkejut juga tampak jelas di mata Olin dan Danu, tidak tahu apa yang telah dibicarakan oleh Pak Jigo dalam panggilan telepon tadi."Kak Helios, Pak Jigo memberi instruksi apa?"Danu mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran. Setelah mengajukan pertanyaan i

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1810 Jigo Hangga

    Nada bicara wanita ini tidak tajam, tetapi terdengar seperti membawa tekanan.Dia bernama Olin Dougli, kodam sebuah provinsi di Montawa, satu tingkat dengan Helios.Boleh dibilang sangat jarang seorang wanita bisa menjadi seorang Duta Perbatasan, yang memegang kekuasaan atas satu provinsi.Selain kemampuannya yang sendiri yang luar biasa, latar belakang Olin juga memberinya dukungan yang sangat besar dalam mengembangkan kariernya.Dia berasal dari Keluarga Dougli Montawa, juga merupakan keluarga kaya setempat.Di antara seluruh Keluarga Dougli yang tersebar di berbagai wilayah Negara Nusantara, boleh dibilang Keluarga Dougli di mana Olin berada ini, juga merupakan cabang yang paling kuat.Saat ini, pria paruh baya yang berada di samping Olin juga berkata dengan suara dalam, "Kak Helios, sebagai sesama rekan, kami nggak bermaksud untuk memaksamu melakukan apa pun.""Tapi, kali ini Wali Kota Banyuli sudah keterlaluan. Dia sudah menyulut amarah seluruh cabang Keluarga Dougli di Negara Nus

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1809 Pasukan Pengawal Draco

    Kalau Pasukan Pengawal Internal adalah pasukan pertahanan paling elite Negara Nusantara, maka Pasukan Drakon adalah pasukan penyerang paling elite Negara Nusantara.Anggota Pasukan Drakon sudah menjalani banyak pertarungan di medan perang, bertarung hingga berlumuran darah dan masih bertahan hidup.Mereka bagaikan bilah tajam Negara Nusantara dalam menghadapi pertarungan dengan pihak luar, adalah puncak daya tempur individu, juga merupakan kekuatan yang digunakan oleh Negara Nusantara untuk mengintimidasi negara lain.Mereka sering mewakili Negara Nusantara untuk berpartisipasi dalam perlombaan besar antar negara dan telah memenangkan banyak penghargaan.Sementara itu, kelompok anggota terbaru Pasukan Drakon, sama seperti Thomas, juga dilatih oleh Ardika.Setelah peperangan berakhir, orang-orang ini juga sudah bubar, mencari tujuan sendiri.Ada yang direkrut menjadi Pasukan Drakon, ada pula yang bergabung dengan Kediaman Dewa Perang, bergabung menjadi pasukan pengawal pribadi Ardika, y

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1808 Pasukan Pengawal Internal

    Ardika tahu lansia yang satu ini selalu mempertimbangkan rakyat dan negara. Beliau ingin dirinya menggantikan beliau menduduki jabatan itu, hanya demi rakyat, demi negara. Jadi, dia tidak tega menolak niat baik lansia tersebut begitu saja."Pak Davinko, jujur saja aku sudah berjanji pada Ratu Ular untuk menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.""Selama aku berada di Kota Banyuli, menurutku daripada aku menduduki posisi tertinggi dalam tim tempur, lebih baik aku menduduki posisi terendah. Dengan begitu, aku lebih praktis untuk melakukan hal-hal tertentu.""Contohnya saja, membersihkan pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara."Mendengar ucapannya, nada bicara Davinko di ujung telepon langsung berubah menjadi serius. "Pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara?""Sebenarnya apa yang terjadi?"Mendengar ucapannya, Ardika pun menceritakan tentang kejadian Tentara Bayaran Lane menyelinap masuk ke Negara Nusantara."Dasar s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1807 Davinko

    "Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata

DMCA.com Protection Status