Ketiga orang itu "bermain" hingga larut malam sebelum tertidur pulas.Sepanjang proses berlangsung, mereka bahkan masih sempat untuk mendiskusikan bagaimana caranya untuk menghancurkan Ardika dan Luna kali ini.Mengkhawatirkan tentang daftar nama donatur yang akan diunggah ke akun sosial media organisasi, Zendaya pagi-pagi sekali sudah bangun dan bergegas datang ke kantor. Kemudian, dia secara pribadi menginstruksikan staf untuk menghapus Asosiasi Dagang Kota Banyuli dari daftar nama donatur tersebut.Saat itu, Oscar dan Jelita masih tertidur dengan pulas."Jangan beromong kosong lagi. Semuanya, ganti seragam yang sama, lalu berbaris membentuk satu barisan.""Aku baru saja menerima pemberitahuan dari Kediaman Wali Kota. Wali Kota Banyuli akan datang kemari untuk melakukan pemeriksaan!"Oscar segera menarik Zendaya menjauh darinya, lalu mengucapkan beberapa patah kata itu sambil melambaikan tangannya.Walaupun semalam mereka baru melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri, tetapi
Semalam, Jelita dan Zendaya sudah memberikan sensasi membahagiakan layaknya seorang raja untuk Oscar.Kedua wanita itu memang tidak secantik Luna, tetapi mereka ahli dalam "bermain".Mereka tahu bagaimana cara untuk melayani dan menyenangkan hati pria.Dia meminta Zendaya untuk memperbaiki riasan karena ingin meminta wanita itu untuk mencoba menggoda wali kota tersebut.Kalau bisa membuat sang wali kota merasa puas, tentu saja dia sendiri juga akan memperoleh penilaian yang lebih bagus lagi.Terlebih lagi, kalau bisa menikmati wanita yang sama dengan wali kota yang memiliki status sebagai tuan muda keluarga kaya terpandang, dia bisa diam-diam menjadikan hal ini sebagai bualan di kalangannya. Tidak bisa dipungkiri lagi, betapa besar rasa bangga yang akan dirasakannya saat itu."Kak Oscar, apakah kamu serius? Kamu nggak keberatan?"Zendaya langsung mengerti maksud ucapan Oscar. Dalam sekejap, mata indahnya langsung bersinar.Kalau dia bisa menjadi wanita wali kota yang merupakan tuan mud
Oscar benar-benar kesal setengah mati.Bisa-bisanya secara tidak langsung dia telah memberi penghormatan besar pada Ardika.Hal yang lebih membuatnya kesal lagi adalah, pecundang yang satu itu bukannya segera menghindar, malah menerima penghormatan darinya dengan tenang.'Dasar pecundang nggak tahu diri!''Menerima penghormatan besar dari kami?''Memangnya dia layak?!'Zendaya juga kesal setengah mati. Dia segera melangkah maju dengan sepatu hak tingginya, menghampiri Ardika."Ardika, apakah kamu tahu tempat apa ini?""Ini adalah kantor Organisasi Redim! Orang-orang yang tinggal di wilayah sini adalah orang-orang terhormat!""Apa kamu pikir menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istri sepertimu layak berada di tempat ini?"Sambil menunjuk Ardika, Zendaya memasang ekspresi jijik.Oscar juga sudah tenang kembali, dia berkata dengan tajam dan tegas, "Ardika, aku nggak peduli apa tujuan kedatanganmu kemari, juga nggak ingin tahu. Intinya, sekarang aku nggak punya waktu untuk memedulik
"Bagus, Ardika! Lanjutkan saja berlagak hebat!""Semalam kalau bukan karena aku melakukan panggilan telepon untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Septio, kamu pasti sudah dihabisi oleh Tuan Muda Levin.""Sekarang kamu masih saja nggak mengubah karaktermu! Berani-beraninya kamu bersikap nggak hormat pada Tuan Wali Kota! Kamu benar-benar cari mati!"Oscar menatap Ardika dengan lekat, lalu tertawa dingin dan berkata, "Aku sudah mengingat kata-katamu ini. Setelah Tuan Wali Kota datang nanti, aku akan memberitahunya hal ini.""Dia sendiri yang akan mengeluarkan perintah untuk menangkapmu dan memberimu pelajaran!"Saat ini, Oscar menatap Ardika dengan sorot mata seolah Ardika sudah mati."Oscar, sepertinya kamu sudah salah paham pada Wali Kota Banyuli."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Mau nggak mau, aku harus membantunya untuk meluruskan hal ini. Dia berbeda dengan orang-orang rendahan seperti kalian. Dia bukanlah tokoh hebat yang akan langsung menghabisi orang lain hanya karena
Melihat mobil rombongan Kediaman Wali Kota melaju dari kejauhan, sorot mata Oscar dan Zendaya tampak berbinar.Namun, begitu melihat Ardika yang masih berada di sana, mereka kembali mengerutkan kening mereka.Mereka benar-benar sangat ingin meminta Tuan Wali Kota mengeluarkan perintah untuk menangkap Ardika, lalu menembak mati pria itu.Namun, bagaimana kalau nanti pria itu mengucapkan kata-kata gila lagi dan menyinggung Tuan Wali Kota? Bukankah mereka yang akan rugi sendiri?"Ardika, kenapa kamu masih belum pergi juga? Apa kamu mau mati?!"Dengan memasang ekspresi dingin, Zendaya menegur Ardika, "Cepat pergi sejauh mungkin! Tuan Wali Kota sudah datang! Kalau kamu sampai bertemu dengannya, biarpun kamu punya seratus nyawa, kamu pasti nggak akan bisa lolos dari kematian!"Ardika tersenyum mempermainkan dan berkata, "Zendaya, karena kamu begitu ingin bertemu Tuan Wali Kota, kalau begitu aku akan pergi sekarang, nanti kamu jangan menyesal.""Huh! Kamu pikir kamu siapa?!"Zendaya mendengus
"Dasar bajingan! Kamu benar-benar cari mati!"Pria itu merangkak bangkit dari tanah, lalu berteriak dengan penuh amarah pada anak buahnya, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana? Cepat serang! Habisi dia!"Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, belasan orang preman itu langsung menerjang ke arah Ardika.Tepat pada saat ini, kebetulan mobil rombongan Kediaman Wali Kota berhenti sekitar sepuluh meter dari tempat itu.Hamdi turun dari mobil. Begitu menyaksikan pemandangan itu, dia langsung gugup setengah mati."Hentikan!"Dia berteriak dengan penuh amarah."Pak Hamdi?"Begitu menoleh ke sumber suara, Zendaya sangat terkejut."Hentikan."Oscar mengerutkan tangannya, melambaikan tangannya untuk berhenti menyerang Ardika terlebih dahulu. Kemudian, dia membawa Zendaya dan yang lainnya untuk melangkah maju."Pak Hamdi, aku adalah Oscar, penanggung jawab Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan."Oscar menyapa Hamdi dengan sopan.Melihat Ardika baik-baik saja, ekspresinya juga terlihat sangat
"Eh ... eh ... eh .... Bagaimana mungkin?!"Setelah waktu berlalu cukup lama, orang-orang itu masih tampak linglung.Ardika hanyalah seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istrinya.Mengapa tiba-tiba saja dia bisa menjadi wali kota baru Kota Banyuli?!Apa tidak salah?Namun, saat ini Hamdi dan sekelompok anggota Kediaman Wali Kota berdiri dengan penuh hormat di hadapan Ardika.Realita sudah terpampang nyawa di hadapan mereka.Biarpun Ardika pandai berakting, dia juga tidak mungkin bisa mengundang penanggung jawab kedua Kota Banyuli untuk membuat pertunjukan bersamanya, bukan?Ardika adalah Wali Kota Banyuli?Ekspresi Oscar tampak muram sekaligus pucat, api amarah tampak jelas di matanya.Dia sudah memimpin anggota Organisasi Redim untuk melakukan persiapan sebaik mungkin. Sekujur tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat, dia bahkan secara khusus meminta anggota organisasi untuk berlatih etika penyambutan bersamanya.Alhasil, dia malah mendapati orang yang ingin dijilatnya a
Melihat ekspresi enggan Oscar seperti sedang menahan amarah, Ardika tertawa."Jadi, kalau kamu bersedia meminta maaf, aku harus berbesar hati berpura-pura menganggap nggak ada yang terjadi sebelumnya dan memaafkanmu, begitu?""Oscar, ini adalah arogansimu?"Saat berbicara, tiba-tiba saja Ardika mengangkat lengannya, melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai tubuh pria itu terpental."Bam!"Oscar terjatuh membentur tanah dengan keras, wajahnya juga langsung membengkak.Tidak menyangka Ardika akan memukuli Oscar begitu saja, semua orang termasuk Zendaya ketakutan setengah mati, sampai-sampai tubuh mereka gemetaran. Mereka menatap Ardika dengan sorot mata ketakutan.Namun, Hamdi bahkan sama sekali tidak mengedipkan matanya dan berkata dengan dingin, "Eh, Oscar, kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya kamu berlagak hebat di hadapan Tuan Wali Kota!""Ar ... dika!"Setelah telungkup di tanah selama beberapa saat, Oscar baru berteriak dengan gigi terkatup, lalu menutupi wajahnya