Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1263 Kantor Organisasi Redim

Share

Bab 1263 Kantor Organisasi Redim

Author: Sarjana
"Ardika, aku dengar-dengar kamu sedang memikirkan berbagai macam cara mencarikan investor untuk Hongkem, 'kan?"

"Dengarkan aku baik-baik, terlepas dari investor mana pun yang kamu cari, nggak ada gunanya."

"Hanya dengan satu kalimat dari Kak Teodor, pengikutnya akan mengacaukan siaran langsung Hongkem!"

Mendengar kata-kata ancaman Leoni, tidak ada gejolak emosi di wajah Ardika.

Namun, di antara kerumunan itu, ekspresi Hadiman yang baru tiba tidak lama mengikuti kelompok anggota asosiasi lainnya langsung berubah drastis. Raut wajahnya tampak sangat muram.

Sebelumnya, dia secara khusus melihat siaran langsung Teodor sejenak.

Begitu memulai siaran langsung, dalam sekejap mata saja, sudah ada banyak pengikut yang menyaksikan siaran langsung tersebut.

Komentar-komentar di kolom komentar langsung membludak. Saking kebanjiran komentar, komentar-komentar di siaran langsung selebritis internet itu sampai tidak bisa terbaca dengan jelas. Bahkan sistem sampai mengalami gangguan yang menyebabkan p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1264 Wali Kota Datang Melakukan Pemeriksaan

    Ketiga orang itu "bermain" hingga larut malam sebelum tertidur pulas.Sepanjang proses berlangsung, mereka bahkan masih sempat untuk mendiskusikan bagaimana caranya untuk menghancurkan Ardika dan Luna kali ini.Mengkhawatirkan tentang daftar nama donatur yang akan diunggah ke akun sosial media organisasi, Zendaya pagi-pagi sekali sudah bangun dan bergegas datang ke kantor. Kemudian, dia secara pribadi menginstruksikan staf untuk menghapus Asosiasi Dagang Kota Banyuli dari daftar nama donatur tersebut.Saat itu, Oscar dan Jelita masih tertidur dengan pulas."Jangan beromong kosong lagi. Semuanya, ganti seragam yang sama, lalu berbaris membentuk satu barisan.""Aku baru saja menerima pemberitahuan dari Kediaman Wali Kota. Wali Kota Banyuli akan datang kemari untuk melakukan pemeriksaan!"Oscar segera menarik Zendaya menjauh darinya, lalu mengucapkan beberapa patah kata itu sambil melambaikan tangannya.Walaupun semalam mereka baru melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri, tetapi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1265 Tidak Perlu Sampai Sebegitunya

    Semalam, Jelita dan Zendaya sudah memberikan sensasi membahagiakan layaknya seorang raja untuk Oscar.Kedua wanita itu memang tidak secantik Luna, tetapi mereka ahli dalam "bermain".Mereka tahu bagaimana cara untuk melayani dan menyenangkan hati pria.Dia meminta Zendaya untuk memperbaiki riasan karena ingin meminta wanita itu untuk mencoba menggoda wali kota tersebut.Kalau bisa membuat sang wali kota merasa puas, tentu saja dia sendiri juga akan memperoleh penilaian yang lebih bagus lagi.Terlebih lagi, kalau bisa menikmati wanita yang sama dengan wali kota yang memiliki status sebagai tuan muda keluarga kaya terpandang, dia bisa diam-diam menjadikan hal ini sebagai bualan di kalangannya. Tidak bisa dipungkiri lagi, betapa besar rasa bangga yang akan dirasakannya saat itu."Kak Oscar, apakah kamu serius? Kamu nggak keberatan?"Zendaya langsung mengerti maksud ucapan Oscar. Dalam sekejap, mata indahnya langsung bersinar.Kalau dia bisa menjadi wanita wali kota yang merupakan tuan mud

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1266 Apakah Tokoh Hebat Ini Sudah Cukup Hebat

    Oscar benar-benar kesal setengah mati.Bisa-bisanya secara tidak langsung dia telah memberi penghormatan besar pada Ardika.Hal yang lebih membuatnya kesal lagi adalah, pecundang yang satu itu bukannya segera menghindar, malah menerima penghormatan darinya dengan tenang.'Dasar pecundang nggak tahu diri!''Menerima penghormatan besar dari kami?''Memangnya dia layak?!'Zendaya juga kesal setengah mati. Dia segera melangkah maju dengan sepatu hak tingginya, menghampiri Ardika."Ardika, apakah kamu tahu tempat apa ini?""Ini adalah kantor Organisasi Redim! Orang-orang yang tinggal di wilayah sini adalah orang-orang terhormat!""Apa kamu pikir menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istri sepertimu layak berada di tempat ini?"Sambil menunjuk Ardika, Zendaya memasang ekspresi jijik.Oscar juga sudah tenang kembali, dia berkata dengan tajam dan tegas, "Ardika, aku nggak peduli apa tujuan kedatanganmu kemari, juga nggak ingin tahu. Intinya, sekarang aku nggak punya waktu untuk memedulik

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1267 Terima Kasih Atas Pujianmu untuk Istriku

    "Bagus, Ardika! Lanjutkan saja berlagak hebat!""Semalam kalau bukan karena aku melakukan panggilan telepon untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Septio, kamu pasti sudah dihabisi oleh Tuan Muda Levin.""Sekarang kamu masih saja nggak mengubah karaktermu! Berani-beraninya kamu bersikap nggak hormat pada Tuan Wali Kota! Kamu benar-benar cari mati!"Oscar menatap Ardika dengan lekat, lalu tertawa dingin dan berkata, "Aku sudah mengingat kata-katamu ini. Setelah Tuan Wali Kota datang nanti, aku akan memberitahunya hal ini.""Dia sendiri yang akan mengeluarkan perintah untuk menangkapmu dan memberimu pelajaran!"Saat ini, Oscar menatap Ardika dengan sorot mata seolah Ardika sudah mati."Oscar, sepertinya kamu sudah salah paham pada Wali Kota Banyuli."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Mau nggak mau, aku harus membantunya untuk meluruskan hal ini. Dia berbeda dengan orang-orang rendahan seperti kalian. Dia bukanlah tokoh hebat yang akan langsung menghabisi orang lain hanya karena

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1268 Jangan Menyesal Nanti

    Melihat mobil rombongan Kediaman Wali Kota melaju dari kejauhan, sorot mata Oscar dan Zendaya tampak berbinar.Namun, begitu melihat Ardika yang masih berada di sana, mereka kembali mengerutkan kening mereka.Mereka benar-benar sangat ingin meminta Tuan Wali Kota mengeluarkan perintah untuk menangkap Ardika, lalu menembak mati pria itu.Namun, bagaimana kalau nanti pria itu mengucapkan kata-kata gila lagi dan menyinggung Tuan Wali Kota? Bukankah mereka yang akan rugi sendiri?"Ardika, kenapa kamu masih belum pergi juga? Apa kamu mau mati?!"Dengan memasang ekspresi dingin, Zendaya menegur Ardika, "Cepat pergi sejauh mungkin! Tuan Wali Kota sudah datang! Kalau kamu sampai bertemu dengannya, biarpun kamu punya seratus nyawa, kamu pasti nggak akan bisa lolos dari kematian!"Ardika tersenyum mempermainkan dan berkata, "Zendaya, karena kamu begitu ingin bertemu Tuan Wali Kota, kalau begitu aku akan pergi sekarang, nanti kamu jangan menyesal.""Huh! Kamu pikir kamu siapa?!"Zendaya mendengus

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1269 Wali Kota

    "Dasar bajingan! Kamu benar-benar cari mati!"Pria itu merangkak bangkit dari tanah, lalu berteriak dengan penuh amarah pada anak buahnya, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana? Cepat serang! Habisi dia!"Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, belasan orang preman itu langsung menerjang ke arah Ardika.Tepat pada saat ini, kebetulan mobil rombongan Kediaman Wali Kota berhenti sekitar sepuluh meter dari tempat itu.Hamdi turun dari mobil. Begitu menyaksikan pemandangan itu, dia langsung gugup setengah mati."Hentikan!"Dia berteriak dengan penuh amarah."Pak Hamdi?"Begitu menoleh ke sumber suara, Zendaya sangat terkejut."Hentikan."Oscar mengerutkan tangannya, melambaikan tangannya untuk berhenti menyerang Ardika terlebih dahulu. Kemudian, dia membawa Zendaya dan yang lainnya untuk melangkah maju."Pak Hamdi, aku adalah Oscar, penanggung jawab Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan."Oscar menyapa Hamdi dengan sopan.Melihat Ardika baik-baik saja, ekspresinya juga terlihat sangat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1270 Aku Sudah Minta Maaf Apa Lagi Maumu

    "Eh ... eh ... eh .... Bagaimana mungkin?!"Setelah waktu berlalu cukup lama, orang-orang itu masih tampak linglung.Ardika hanyalah seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istrinya.Mengapa tiba-tiba saja dia bisa menjadi wali kota baru Kota Banyuli?!Apa tidak salah?Namun, saat ini Hamdi dan sekelompok anggota Kediaman Wali Kota berdiri dengan penuh hormat di hadapan Ardika.Realita sudah terpampang nyawa di hadapan mereka.Biarpun Ardika pandai berakting, dia juga tidak mungkin bisa mengundang penanggung jawab kedua Kota Banyuli untuk membuat pertunjukan bersamanya, bukan?Ardika adalah Wali Kota Banyuli?Ekspresi Oscar tampak muram sekaligus pucat, api amarah tampak jelas di matanya.Dia sudah memimpin anggota Organisasi Redim untuk melakukan persiapan sebaik mungkin. Sekujur tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat, dia bahkan secara khusus meminta anggota organisasi untuk berlatih etika penyambutan bersamanya.Alhasil, dia malah mendapati orang yang ingin dijilatnya a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1271 Sampah Tetap Adalah Sampah

    Melihat ekspresi enggan Oscar seperti sedang menahan amarah, Ardika tertawa."Jadi, kalau kamu bersedia meminta maaf, aku harus berbesar hati berpura-pura menganggap nggak ada yang terjadi sebelumnya dan memaafkanmu, begitu?""Oscar, ini adalah arogansimu?"Saat berbicara, tiba-tiba saja Ardika mengangkat lengannya, melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai tubuh pria itu terpental."Bam!"Oscar terjatuh membentur tanah dengan keras, wajahnya juga langsung membengkak.Tidak menyangka Ardika akan memukuli Oscar begitu saja, semua orang termasuk Zendaya ketakutan setengah mati, sampai-sampai tubuh mereka gemetaran. Mereka menatap Ardika dengan sorot mata ketakutan.Namun, Hamdi bahkan sama sekali tidak mengedipkan matanya dan berkata dengan dingin, "Eh, Oscar, kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya kamu berlagak hebat di hadapan Tuan Wali Kota!""Ar ... dika!"Setelah telungkup di tanah selama beberapa saat, Oscar baru berteriak dengan gigi terkatup, lalu menutupi wajahnya

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status