Home / Urban / Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan / 3. Pengkhianatan dan Perpisahan

Share

3. Pengkhianatan dan Perpisahan

Author: Angdan
last update Last Updated: 2024-07-03 16:35:17

Rashid mendaratkan pukulan di wajahnya hingga Hans tersungkur di lantai dan sudut bibir berdarah. Saat dia marah dengannya tidak pernah memukul wajahnya menggunakan tangan yang mengepal erat dan hanya tamparan.

Tidak hanya itu, dia bisa menyuruh dan memerintah banyak orang untuk membunuhnya saat sedang amarah membara. Namun, kemarahannya sangat berbeda saat ini.

Apakah karena pengaruh obat suntikan itu?

Hans berdiri sambil menatap Rashid yang berdiri sempoyongan dan mengeluarkan banyak keringat di dahi. Dia memegang kepala dan hitungan detik terkapar di lantai dan mengenai kardus itu dan lima suntikan beserta cairannya pecah di lantai.

Suara suntikan yang pecah membuat ibu mertua dan Ryan mendatangi sumber arah. Ibu mertua berteriak histeris saat melihat suaminya terkapar di lantai dan pecahan kaca berserakan di mana-mana.

“Apa yang kamu lakukan kepada suamiku, Haaannss?” pekik Ibu mertua sambil terisak dan melotot. Dia terduduk dan menepuk pipi Rashid.

“Saya tidak melakukan apa pun, Bu,” jawab Hans sambil menyeka darah yang ada di sudut bibirnya.

“Bohong! Kamu pasti mau membunuh suami saya, kan?!”

“Tid—”

Pukulan keras mendarat di pipi kanannya dan membuatnya terjatuh di lantai. Ryan menarik dan mencengkeram bajunya lalu memukul wajahnya beberapa kali.

Ryan yang tidak tahu apa pun menyerang Hans tanpa ampun hingga wajahnya lebam dan matanya bengkak. Kebiasaan pria yang tidak bertanya penyebabnya.

“Mau kurusak wajahmu yang mulus ini?”

“Kebiasaan pria bodoh,” kata Hans tersenyum miring sambil menatap lamat.

Satu pukulan keras mendarat di hidungnya dan tersungkur kembali sampai meneteskan darah di lantai. Ryan mencengkeram kerah pakaiannya dengan tatapan nanar.

Ryan masih memukulinya dan menarik kerah bajunya mengarah ke kamarnya.

“Ah, terus sayang. Aku sudah tidak tahan ingin mengeluarkannya!”

Hans menahan tangan Ryan yang akan mendarat di wajahnya ketika mendengar suara desahan istrinya. Tidak hanya itu, ia juga mendengar erangan dari pria berasal dari kamarnya.

Hans bergegas berdiri dengan tubuh yang sakit dan wajah bengkak dipenuhi dengan darah.

Hans dan Ryan mematung saat melihat Sandria bercinta dengan pria berambut cepak, tato kepala tengkorak di punggung dan nama Sandria di belakang tangan kanannya setelah membuka pintu kamar.

Hans bertepuk tangan sambil tersenyum miring dan memalingkan wajah ke sepatu fantovel milik Ryan.

Model sepatu fantovelnya sangat berbeda. Ryan menyukai model yang ujungnya lancip.

Ia mengambil sepatu itu secara perlahan dan hendak menanyakan sepatu itu kepada Ryan. Namun, belum sempat bertanya kepadanya.

“Kamu?”

“Kamu tidak perlu terkejut seperti itu karena gosip yang pernah kamu dengar itu benar,” ucapnya ringan saat ketahuan bercinta dengan pria lain dengan tubuh tertutup selimut.

“Sepatu ini punya dia?” tanya Hans menahan emosinya.

“Ya. Pesan yang pernah kamu lihat saat mau berangkat kerja adalah dia juga.”

Hans tersenyum miring sambil membuang sepasang sepatu fantovel di lantai secara kasar. Prasangka terhadap Sandria yang berselingkuh dengan pria lain terbukti benar.

Semua yang pernah didengar dari orang lain dan dilihat secara kebetulan di layar handphone memang benar adanya.

Usaha yang selama ini dilakukan olehnya tidak akan pernah ternilai ketika ada pria lain di sisinya. Ia berusaha menampis semua prasangka buruknya itu dan optimis bahwa Sandria bisa mencintainya.

Namun, optimis sirna setelah dikhianati oleh istrinya.

Hans teringat dengan kandungan yang pernah keguguran sebanyak dua kali karena tidak pernah menyentuh sama sekali. Beberapa kali tidak dijawab olehnya.

“Apakah dua kandunganmu yang keguguran adalah anak dia?”

“Ya. Aku terpaksa menikahimu karena dia tidak mau bertanggung jawab, tapi akhirnya dia mencintaiku dan segera menikahiku.”

Hans terpaku mendengar pengakuan Sandria. Ia tidak hanya dikhianati, tetapi ditipu juga.

Ia bertepuk tangan sembari menghampirinya yang tanpa busana. Pria yang tidak asing untuknya saat melihat dengan dekat karena pernah mengantar paket ke rumahnya.

“Kamu, aku talak tiga,” katanya sambil melepas dan melempar cincin pernikahannya ke wajah Sandria yang tanpa ada rasa bersalah.

“Hans!” teriak Ryan yang tidak terima dengannya saat melempar cincin ke wajah adiknya.

“Akhirnya, aku diceraikan sama dia, Sayang,” kata Sandria senang tanpa memikirkan perasaannya.

Langkah Hans terasa berat setelah mengetahui kenyataan. Seluruh tubuh yang dipukul oleh Ryan beberapa kali tidaklah sakit.

Namun, pengkhianatan besar yang dilakukan oleh Sandria sangatlah sakit.

Pengorbanan hidupnya selama empat tahun sia-sia. Ia menikahi wanita yang salah, tapi tidak punya rasa menyesal sedikit pun setelah menceraikannya.

Ia mengemasi semua pakaian dan barang yang pernah dibeli olehnya ke dalam tas ransel dengan dada yang sesak dan amarah yang membara terhadap Sandria dan keluarganya.

Situasi yang tidak pernah akur dan menghargai membuat dendamnya semakin menumpuk. Ia tidak boleh selalu berada di bawah dan saatnya membalas dendam dan menangkap pembunuh ayah dan adiknya.

Hans melewati Sandria dan Ryan yang terlihat bahagia saat melihatnya terpuruk dan tersakiti. Mereka terlihat puas setelah merendahkan, menghina, meremehkan dan mencaci maki.

“Pergi dari sini. Aku sudah muak melihat wajahmu itu!”

“Pria yang tidak berguna memang layak diselingkuhin karena dia tidak pernah mewujudkan keinginanku selama menikah empat tahun,” kata Sandria sambil tertawa.

Hans mengepalkan tangannya dengan erat. Orang berkuasa dan memiliki banyak uang selalu diutamakan dan kebanyakan semena-mena, termasuk keluarga Rashid.

Semua itu tidak akan terulang kembali ketika ia bangkit suatu hari nanti.

Nada dering panjang berbunyi dengan keras. Ia menerima panggilan dari nomor tak dikenal olehnya dengan memberi jarak dari mereka.

“Halo, siapa?”

“Tuan muda.”

“Pak Haedar?” sontak Hans yang mengecilkan nada suaranya di dekat tangga sambil memperhatikan keadaan sekitarnya.

Hans terkejut saat mendengar suara Haedar, tangan kanan ayahnya menghubunginya. Bagaimana bisa dia tahu nomor handphonenya?

“Bisa bertemu dengan Tuan muda?”

“Bagaimana Bap—”

“Bagi saya sangat mudah mengetahui nomor handphone dan melacak keberadaan, Tuan muda.”

“Saya sedang sibuk.”

“Pulanglah, Tuan muda.”

“Tidak. Jika ini permintaan dia.”

“Bukan Nyonya besar, tapi perusahaan membutuhkan Tuan muda.”

“Bagaimana bisa? Bukannya ibu yang sudah memimpin di sana?” Hans berusaha keras menolak untuk mengunjungi kantor ayahnya selagi masih ada ibunya.

Kebencian Hans terhadap ibunya sangat besar. Ia tidak bisa menerima dan mentolerir siapa pun yang berkhianat dengan pasangannya, apalagi tanpa bersalah.

Ibu Hans bernama Abigail Calista Ruth merupakan wanita karir yang pernah bekerja di perusahaan saham. Keberhasilan sang Ayah terkait tentang saham ada campur tangan darinya. Namun, karir yang ditekuni olehnya tidak diketahui oleh siapa pun, termasuk pria yang tidak tahu malu.

“Nyonya besar memang memimpin, tapi … ada masalah di perusahaan pangan, Tuan muda.”

“Ibu tidak bisa mengatasinya?”

“Datanglah, Tuan muda. Kita bertemu di rumah Angkasa.”

“Tidak.”

“Saya mohon, Tuan muda.”

“Aiish, ba—”

Hans mematikan panggilan masuk dari Haedar saat kedatangan ibu mertuanya yang menatap nanar kepadanya.

“Pergilah dari sini.”

“Saya mau pergi dari sini tanpa diminta,” balas Hans tanpa menatap ibu mertuanya.

“Kenapa kamu menurutinya?” tanyanya heran sambil berbalik badan.

Hans menghentikan langkahnya. “Saya bukan lagi suami Sandria.”

“Apa maksudmu?” tanya ibu mertua bingung.

Related chapters

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   4. Pertemuan Dengan Haedar

    “Ibu tanyakan pada Sandria sekarang dan … bukankah perpisahan saya dengan Sandria sudah diinginkan oleh keluarga ini?”“Sandria tidak ada salah apa pun, Bu. Dia yang salah!” sambar Ryan dari lorong kamar Sandria.“Jika ibu ingin lebih jelas, datangi dia di kamar,” kata Hans lembut sembari melirik Ryan yang mendelik dan mengancam untuk memukulnya.Ibu mertua berbalik badan dan menyingkirkan tubuh kekar anaknya. Dia bergegas mendatanginya di kamar, tapi Sandria muncul di hadapan ibunya sebelum berbelok ke lorong menuju kamarnya.“Dia memang bukan suami Sandria lagi, Bu.”“Apa? Bagaimana kalau media tahu?” Ibu mertua mengkhawatirkan nama keluarga besarnya hancur.“Tenang saja, Bu. Sandria sedang tidak hamil, kan?”“Tapi, kenapa dia menceraikanmu?” tanya Ibu mertua yang masih ingin tahu alasannya.“Karena dia selingkuh.”“Hans selingkuh?” Ibu mertua terlihat tidak percaya dengan jawabannya.“Iya, dia selingkuh.”“Pembohong dan pezina!” ujar Hans sembari menatap tajam dan rahang menegang.“

    Last Updated : 2024-07-03
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   5. Hampir Ketahuan

    Hans menghela napas panjang setelah diminta untuk datang ke rumahnya. Ia sudah bisa menebak bahwa masalah semalam anak lelakinya dipukul oleh anak buahnya.Ryan, selain pengangguran, dia tukang penasaran dengan kehidupan orang lain dan sok jadi jagoan. Dia terkenal anak yang selalu sembunyi di bawah ketiak ayahnya yang berkuasa.Ia datang dengan pakaian kurir seperti biasa agar tidak membuat keluarga mantan istrinya curiga.Ia tiba di kediaman Rashid dan disuguhkan pemandangan Rashid sudah duduk di sofa bersama anak buahnya yang memiliki badan besar dan tinggi, istrinya dan Ryan yang wajahnya babak belur.“Kamu yang membalas dia?”“Bukan.”Rashid memukul meja dengan keras. “Jangan bohong!”“Aku tidak tahu hal apa pun yang ada di wajahnya.”“Lalu, kenapa wajahnya babak belur setelah mengikutimu di rumah mewah? Kamu merampok di sana?” cecar Rashid dengan intonasi penekanan.Hans melirik Ryan dengan santai sembari pura-pura terkejut dan tidak mengetahui hal itu. Pria yang jarang berhati-h

    Last Updated : 2024-07-03
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   6. Admin Keuangan

    “Perhatian semuanya, ada anggota keuangan baru. Saya akan memperkenalkannya kepada kalian. Namanya adalah Lee.” Haedar memperkenalkan Lee Hans Cody kepada seluruh karyawannya, tapi tidak menyebutkan nama aslinya.“Halo, nama saya Lee.”“Wah, cakep banget. Halo, Lee.” Salah satu karyawan wanita memuji paras wajah yang mempesona di depannya.Karyawan yang berkumpul di depan Direktur Utama dengan baris yang melingkar berkenalan satu per satu dengannya, terutama karyawan wanita yang berebutan untuk berjabat tangan dengannya.Hans sengaja menggunakan nama depannya yang tidak diketahui oleh siapa pun karena terdapat Adnan yang bekerja di perusahaannya. Ia mulai beraksi untuk memberantas masalah di kantor, membalas dendam kepada siapa pun yang pernah merendahkan, menghina dan meremehkannya, serta mencari sosok pembunuh ayah dan adiknya.“Senang berkenalan dengan kalian,” katanya ramah dengan senyuman lebar.Beberapa karyawan wanita hampir pingsan saat melihat senyuman manis dan tampannya. Han

    Last Updated : 2024-07-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   7. Pekerjaan Ryan

    “Apa yang kam—”Hans membekap mulut rekan kerjanya yang tiba-tiba hadir saat sedang mencari tahu yang dikerjakan oleh mantan kakak iparnya selama ini dan pergerakan Adnan yang mencurigakan.Suara baritonnya bisa mengacaukan segalanya. Hans membawa rekan kerja keluar dari toilet dan bersembunyi di belakang lift.“Apa-apaan kamu?” Rekan kerja protes sambil melepaskan tangan kekar dari mulutnya.“Kamu tadi mengagetkanku dari … sesuatu tak kasat mata yang kulihat dan mendengar isak tangis perempuan di toilet pria,” kilah Hans.“Sungguh? Kamu melihat dan mendengarnya?” tanya rekan kerja yang malah antusias dengan cerita bohongnya.Hans tersenyum miring dengan mulut yang sedikit terbuka sambil mengangguk pelan. Ia tidak percaya bahwa rekan kerjanya tertarik dengan perkataannya yang tidak benar.Tidak masalah kalau dia tidak percaya dengan perkataannya, yang terpenting adalah tidak ketahuan mereka. Siapa pun bisa datang begitu saja ke toilet.Hans harus berhati-hati lain kali. Risiko ketahuan

    Last Updated : 2024-07-24
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   8. Kenapa Buah Hijau?

    “Buah enak ini. Jadi, makanlah,” kata Adnan sambil tersenyum miring.Hans membisu sembari memperhatikan buah yang ada di tangan kekarnya. Dia terlihat mencurigakan karena memaksa untuk memakan buah pemberiannya.Semakin tidak menjawab pertanyaannya maka membuat Hans semakin bermain-main dengannya. Dia memang sangat pintar memengaruhi banyak orang hingga mendapat pujian dari beberapa rekan kerjanya.Ia menerima buah dari tangan kekarnya dan dimasukkan ke dalam lacinya. “Saya akan memakannya ketika jam istirahat bukan sedang jam bekerja masih berlangsung,” balasnya tegas.Hans tidak bisa dipaksa oleh siapa pun. Bahkan, ia tidak percaya dengan pemberian dari siapa pun untuk saat ini.Jemari dan mata kembali ke layar monitor dan mengacuhkan keberadaan Adnan yang masih berada di sampingnya. Tatapan seluruh rekan kerja membulat saat melihat aksi penolakannya.“Baiklah. Jangan lupa nanti dimakan.” Adnan berucap sambil menepuk lengan kekarnya dan kembali ke mejanya.Hans tidak menyangka bahwa

    Last Updated : 2024-07-25
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   9. Apa Maksud dari Bukan Salah Kita?

    ‘Kenapa selalu disuguhkan buah hijau? Jika dia bertanya seperti itu, artinya baru dikasih oleh Adnan dan tidak pernah melihat buah seperti itu sebelumnya?’Hans membatin dengan siapa pun yang menanyakan buah berwarna hijau, seperti rambutan. Mereka tidak pernah melihat buah dengan bentukan seperti itu.Namun, hanya ada satu pertanyaan di kepalanya saat Adnan memberikan buah itu. Kenapa selalu buah hijau yang berduri yang diberikan kepada seseorang yang sedih atau membutuhkan semangat lagi?“Buah ini jarang banget di sini dan adanya di Kalimantan. Jadi, saya mendapatkan ini dari teman saya karena katanya enak dikonsumsi. Nanti pasti ketagihan dan mencari buah ini.”“Oh, begitu. Makasih, ya.”“Sama-sama. Semoga suka dan tidak mahal kalau beli di aku.”Hans bergegas sembunyi di balik truk dengan merapatkan tubuhnya ke badan truk hingga melihat Adnan yang telah pergi dari kantor.Adnan merupakan pria yang pintar merayu seseorang atau mengajak siapa pun untuk mengonsumsi makanan yang tidak

    Last Updated : 2024-07-26
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   10. Ancaman Ryan

    Tiga pria berbadan besar dengan pakaian berwarna hitam melepaskan Ryan yang ada di depan rumahnya. Tatapan tajamnya terlihat seakan menerkamnya.Ryan mendekati dan memukul wajahnya sebelah kiri. Hans memegang pipi dan menggerakan rahang sekilas sembari tersenyum miring dan berdesis.“Apa yang kamu lakukan di depan rumah orang mewah?” tanya Hans yang berpura-pura tidak mengetahui sesuatu yang terjadi di depannya.“Rumah mewah? Katakan, siapa kamu sebenarnya, Hans? Kamu bisa saja membohongi ayah dan ibuku, tapi tidak denganku karena aku yakin kamu pasti bekerja sama dengan mereka, kan?” tukas Ryan yang penasaran dengan sosok Hans sebenarnya.Hans tersenyum miring. “Pria yang tidak pernah berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak maka akibatnya sangat membahayakan. Semua yang kamu lihat dan lacak bukan berarti itu yang sesungguhnya terjadi. Teknologi bisa saja salah karena buatan manusia,” jawab Hans santai sambil menatap lamat.“Sungguh? Jika terbukti akurat dan aku bisa membongkarmu,

    Last Updated : 2024-07-27
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   11. Secuil Tentang Buah Hijau

    “Pak Haedar tahu, Tuan muda dan ….”“Katakan.”“Semua itu dari Pak Haedar dan memberikan informasi kepada kami.”Hans hanya mengangguk sambil memasukkan handphone ke kantong kemeja. Ia tidak heran kalau informasi yang didapatkan sangat cepat.Pertempuran baru saja dimulai. Ia sudah mendapat beberapa hal yang menjadi untuk pembalasannya terhadap orang-orang yang pernah meremehkan dan merendahkannya.Hans menginap di hotel mewah dan meminta anak buahnya untuk berjaga di rumah. Ia juga mengambil kunci mobil yang diantar oleh pengawalnya.Ia teringat sesuatu saat pengawal yang ada dalam mobil masih berputar balik. Ia mengetuk kaca mobil dan meminta untuk tidak pergi dulu.Hans mengambil buah berwarna hijau dan ditunjukkan kepada mereka. Ia berharap salah satu atau banyak orang di antara mereka yang mengetahui buah hijau ini.“Kalian tahu buah ini?”Empat pengawalnya mengernyitkan dahi saat Hans menunjukkan buah yang terlihat antara asing atau pernah dilihat sebelumnya. Ali Muhammad mengam

    Last Updated : 2024-07-28

Latest chapter

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status