Share

13. Pencarian Awal

Author: Angdan
last update Last Updated: 2024-07-30 11:05:43

“Siapa kamu?” Seorang pria berambut klimis dengan tato bintang di leher meletakkan botol itu lalu berdiri dan mendekatinya.

Langkah pria itu sempoyongan sambil mengisap rokok elektrik dan tersenyum miring.

“Hai, teman-teman. Kita kedatangan tamu pria yang kelihatannya tampan, tapi … separuh wajah kirinya rusak.”

“Apakah Anda, Tuan Carlos Antonio Swegen? Mantan intel dari kepolisian?” tanya Hans pelan sambil menatapnya.

Senyuman miring yang sumringah menjadi ciut saat mendengar pertanyaannya. Dia tampak terkejut saat mengetahui sosoknya.

Dia merasa tidak mengenalnya, tapi Hans bisa mengetahui sosok dirinya yang jarang diketahui oleh banyak orang dan hanya orang tertentu.

Pria itu mendekatinya dan menatap lamat. “Siapa kamu? bagaimana kamu tahu siapa aku sebenarnya?” tanya pria itu yang berusaha berdiri tegap sambil mencolek lengannya yang kekar.

“Bisa bicara di ruang privasi?”

“Dia mengajakku berduaan. Jangan-jangan ….”

“Sikat saja, siapa tahu kamu mendapatkan bayaran lebih dari hasil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   14. Penawaran

    “Kamu sungguh tidak mengenalku?” tanya Hans sekali lagi.Haedar, tangan kanan keluarganya mengatakan bahwa Carlos mengetahui keluarga Cody Ruth. Jika dia mengetahui sosok dirinya yang sesungguhnya, tidak akan bertanya beberapa kali.Atau Carlos hanya mengetes dan memeriksa identitasnya yang sesungguhnya?Hans harus berhati-hati dengan siapa pun, meskipun Carlos pernah bertransaksi dengan ayahnya. Bahkan, Haedar mengenalnya karena pernah menemani Cody untuk bertemu dengannya.Carlos bukanlah pria sembarangan yang bisa dijadikan kepercayaan untuk mencari informasi karena dia memiliki banyak koneksi dan meloloskan pembelian senjata secara ilegal.Hans menatap lamat sambil memikirkan langkah untuk memberitahu sosok dirinya atau memilih tetap merahasiakannya hingga waktunya tiba untuk mengungkapkan identitas yang sebenarnya.Hans menghela napas panjang sambil menggaruk ujung hidung dan berkata, “Aku adalah pengawal baru yang ingin tahu penyebab kematian Tuan besar Cody Ruth.”Carlos membul

    Last Updated : 2024-07-31
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   15. Hubungi Saya, Jika Anda Siap!

    “Jangan khawatir soal uang bayaran dan Nyonya Abigail,” jawab Hans santai sambil tersenyum dan mengeluarkan buah yang ada di dalam kantong celana.“Oke. Saya percaya, tapi … tunggu dulu,” kata Carlos sambil mengambil buah hijau dari tangannya dan memperhatikannya secara detail dengan mengernyitkan dahi hingga membuat bola matanya sedikit mengarah ke arah yang berbeda.Hans memperhatikan Carlos yang memperhatikan buah itu dengan jarak yang dekat, padahal buah yang memiliki nama buah kecubung memiliki aroma yang menyengat. Bagaimana bisa dia tahan dengan aromanya?“Hati-hati, buah itu aromanya menyengat.”“Saya tahu.”“Lalu?”“Dari mana Anda tahu buah ini? Siapa yang memberinya atau Anda membeli di mana?” tanya Carlos yang antusias dengan buah yang dipegang olehnya.Dahi reflek mengernyit hingga menautkan alisnya. Ekspresi kegirangannya membuatnya sedikit heran karena buah yang sangat dijauhi oleh siapa pun untuk yang normal.Apakah Carlos tahu bahwa buah kecubung bisa digunakan sebagai

    Last Updated : 2024-08-01
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   16. Permulaan

    Hans pergi ke alamat pemesan buah hijau menggunakan mobil mewahnya. Ia mengenakan topeng wajah aslinya agar tidak ada yang mengenalnya.Tepat pukul dua belas malam, Hans tiba di depan rumah yang memiliki pagar berwarna cokelat muda yang tinggi dan rapat dan bertingkat dua. Rumah itu dipenuhi berbagai jenis mobil dan sepeda motor yang parkir di depannya.Hanya rumah itu yang ramai dengan pengunjung. Ia mempersiapkan kamera handphone untuk mengambil gambar dan video saat orang keluar dari rumah yang memiliki nomor seratus.Ia memundurkan kursi mobil sembari mengawasi keadaan di rumah itu. Setengah jam berlalu, lima orang keluar dari rumah itu dengan senyuman yang sumringah dan membawa satu kotak bening berisi buah hijau.Sontak, Hans mengambil foto dan video mereka saat keluar dari rumah dan berbicara dengan seorang perempuan berambut pendek dan berpakaian kaos oblong dan celana pendek berwarna hitam.Disusul dengan Adnan dan Ryan yang keluar dari rumah itu setelah lima orang memasuki m

    Last Updated : 2024-08-01
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   17. Kecurigaan Terhadap Adnan

    Adnan tersenyum miring sambil berdesis dan mengeluarkan handphone lalu menunjukkan kepadanya. Layar berisi dirinya sedang mengintip di bagian belakang kantor dan terlihat mengambil gambar saat dia bertransaksi dengan Ryan.“Foto itu bisa saja bukan aku karena hanya tampak belakang dan blur. Bagaimana bisa kamu menuduhku dengan bukti yang tidak jelas?” Hans membalikkan kenyataan yang ada di depannya.Beberapa karyawan yang sudah datang berkerumun di sampingnya ketika Adnan memukulnya. Mereka tampak berbisik dan terdengar pernyataan yang mendukung Hans.“Foto itu belum tentu Pak Lee, bagaimana dia menuduhnya?”“Foto yang blur seharusnya tidak bisa dijadikan bukti.”“Pak Lee orang baru, mana mungkin tahu dan hapal seluruh sudut kantor ini!”Hans hanya mengangkat satu alis sambil menatap Adnan yang terlihat kesal dengan ucapan beberapa rekan kerja yang ada di sisi kanan dan kiri. Dia memasukkan handphone dan berbalik badan untuk meninggalkannya.Ia merasa senang membalikkan ucapannya saat

    Last Updated : 2024-08-02
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   18. Nama Adnan Terseret

    Galih tersenyum lebar sambil melirik Adnan yang hanya diam, tapi melotot ke arah Hans. Pertanyaan yang sangat dipahami olehnya.Galih mengetahui sosok Hans yang sebenarnya sehingga berusaha terlihat tidak mengenal dan baru mengenalnya karena pertanyaan yang tidak ingin melapor ke Adnan sebagai Manajer.Galih juga tahu alasan Lee Hans Ruth dipekerjakan di kantornya. Namun, dia tetap bungkam untuk menangkap pelaku penggelapan uang di kantornya.Dia merupakan orang kepercayaan Cody Ruth sehingga bisa menjaga rahasia yang sangat penting dan mendapat posisi penting di kantornya. Namun, Galih tidak bisa mencari tahu sosok yang melakukan penggelapan uang.“Kamu bekerja sebagai Admin keuangan ketika terjadi sesuatu, lapor ke Manajer karena dia yang bertanggung jawab untuk mengajarkan hal yang berhubungan dengan angka.”“Bagaimana jika Manajer keuangan tidak mengajarkan yang dikatakan seperti Pak Galih?” tanya Hans menatap lamat.Galih menghela napas panjang. “Banyak orang di ruangan ini dan s

    Last Updated : 2024-08-03
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   19. Bertemu dan Bicara Dengan Abigail

    Abigail bersandar di sofa sambil menghela napas panjang dan memerintahkan pelayan untuk mengambil minuman.‘Apakah alasan Pak Haedar ingin bicara kepadaku untuk membahas ini?’ batin Hans bertanya-tanya.Setelah bertanya dalam hati, ia tersadar bahwa Abigail memiliki banyak mata di mana pun berada. Apa pun yang dilakukan olehnya pasti diketahui oleh ibunya.“Aku datang ke rumah Ibu tidak diberi pelukan atau sapaan hangat selama hampir sepuluh tahun berpisah?” tanya Hans yang ternyata rindu dengan pelukan ibunya.“Emang masih perlu?” Abigail bertanya kembali kepadanya.Hans tersenyum miring sambil berdesis. “Ibu memata-matai yang kulakukan?” tanya Hans yang masih berdiri di depan Abigail.“Tidak.”“Lalu? Kenapa ibu langsung mengarah kepadaku? Bukankah jurnalis banyak di negara ini?” tanya Hans menutupi alasannya.“Selama kamu tidak ada di rumah, jangan dikira Ibu diam untuk tidak mencarimu. Ibu mencarimu di mana-mana hingga akhirnya Haedar berhasil menemukan keberadaanmu dan menikahi an

    Last Updated : 2024-08-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   20. Alasan Sang Ayah

    “Ayah tidak tahu siapa dia karena tidak ingin mencari tahu.”“Ibu tahu siapa dia?” tanya Hans menekan.Abigail terdiam dengan jemari yang meremat punggung tangan. Dia terlihat khawatir dan takut akan mengungkapkan latar belakang selingkuhannya.Hans mengambil handphone. “Aku akan mencari tahu sendiri, jika ibu tidak memberitahuku.”“Jangan!” cegah Abigail memegang pergelangan tangannya erat.Hans melirik tangannya yang sudah tidak mulus dan terlihat ototnya. Pergerakan secepat kilat membuatnya curiga kepadanya.Ada apa dengannya? Apakah dia berasal dari keluarga yang kukenal? Atau orang kaya juga?Hans menyingkirkan tangannya secara pelan. “Jangan mencegahku. Aku harus tahu semuanya karena sejak pulang dari London, aku tidak sempat membicarakan apa pun dengan ibu. Aku juga perlu tahu tentang semuanya yang gak pernah kuketahui sebelumnya.”Haedar pergi ke arah meja kantor yang terdapat foto keluarga. Foto keluarga terpampang jelas di meja kantor, tapi tidak ada yang mengetahui sosok di

    Last Updated : 2024-08-05
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   21. Karyawan Keuangan

    “Kamera di sana ada empat dan ada yang menghadap di ruangan Manajer.”Hans mengernyitkan dahi karena mencium kesengajaan untuk menghilangkan atau menyingkirkan tiga kamera pengintai. Satu kamera pengintai tidak mengarah ke meja Adnan.Ada seseorang yang menyingkirkannya.“Adnan menjabat sebagai Manajer keuangan sudah berapa lama?” tanya Hans penasaran.“Tiga tahun.”“Sebelum menjabat sebagai Manajer keuangan, dia bagian apa?” tanya Hans selidiki.“Dia bekerja sebagai Admin keuangan.”“Bagaimana dengan kinerjanya? Kapan dia masuk ke perusahaan pangan?” tanya Hans mencari tahu sembari mempersiapkan handphone untuk merekamnya tanpa sepengetahuan siapa pun.“Laporan dari bagian Humas, Adnan bekerja sudah delapan tahun di sana. Dia mengenal Tuan besar, tapi ….”“Kenapa?”“Tuan besar tidak menyukai kinerjanya karena dia terkenal memanipulasi laporan keuangan.”“Memanipulasi laporan keuangan? Bagaimana bisa dipertahankan karyawan seperti itu?” tanya Hans heran yang dipertahankan di perusahaa

    Last Updated : 2024-08-06

Latest chapter

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   153. Kode dari Sebuah Rekaman

    Abigail terdiam saat ditembak pertanyaan tentang Rashid dirawat di rumah sakit. Hans tersenyum miring sambil menghela napas dan menggeleng pelan. “Ibu tahu.”Hans hendak membuka pintu ruangan Abigail terhenti dengan tangan mungil yang sudah tidak muda lagi dan jemari dipenuhi oleh perhiasan yang melingkar di sana.Bola mata Hans merayap perlahan ke arah ibunya. Ia menatap lamat dengan mulut tertutup lalu menyingkirkan tangan ibunya perlahan. “Aku tidak ingin membahas dia lagi.” Hans menolak secara halus.Tatapan Abigail menunjukkan ada sebuah rahasia yang harus diberitahu kepadanya. Namun, jika itu membahas Rashid maka tidak ingin lagi mendengar dan memperhatikannya.Kedua kali hendak membuka pintu, lagi dan lagi pandangannya teralihkan dengan perkataan ibunya.“Penyakit ibu tidak sembuh.”Hans menyingkirkan tangan dari pegangan pintu. “Apa maksudnya?”“Operasi kemarin berjalan lancar, tapi tidak bisa mengangkat akarnya karena sudah menyebar di beberapa anggota tubuh ibu. Ibu memin

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   152. Ancaman Hans Pada Rashid

    “Kenapa terkejut seperti itu, Pak? Apakah bapak mengenal saya?” tanya Hans meledek dengan senyuman iblisnya yang memperhatikan tubuh Rashid yang tampak sehat bugar.“Tidak. Saya tidak mengenalmu.” Rashid terbata-bata dan berusaha menghindar kontak mata darinya. Lagi dan lagi, kebiasaan keluarga Rashid ketika berbuat salah atau menyembunyikan sesuatu maka berpaling dari lawan bicaranya dan berusaha menutupi apa pun yang diketahui olehnya. Ciri khas itu sudah dipelajari olehnya, sama halnya ketika dia menyuntikkan benda cair ke dalam tubuhnya lalu kolaps hingga dipanggil oleh Dokter yang menanganinya. Dokter yang menangani Rashid adalah dokter yang bekerja di rumah sakit Internasional dan telah berbicara yang sesungguhnya bahwa dia kecanduan obat terlarang sehingga membuka bisnis demi melancarkan pengedaran obat terlarang.“Sungguh? Bukankah Anda mengenal saya, Pak Rashid Omar Nadim?” tanya Hans santai sambil melangkah mendekatinya. Rashid menjauh perlahan dengan kedua tangan yang m

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   151. Kenyataan yang Berbeda di Balik Layar

    Hans duduk di depan kamar VIP yang jaraknya dua dari kamar Rashid Omar Nadim. Ia bersandar di dinding sambil bermain handphone dan mendengarkan pembicaraan mereka. Sandria tertawa dengan seorang pria yang terlihat seperti Ryan. Ia berusaha fokus terhadap pembicaraan mereka yang terdengar samar.“Ayah sungguh luar biasa.”“Saat mengetahui liputan dari Alan seorang Jurnalis handal yang terpercaya di negara ini, langsung bertindak,” kata Sandria sambil menepuk pundak pria itu. Hans terus menundukkan kepala dengan sibuk di layar handphone sembari berpura-pura menghubungi keluarga yang berada di dalam kamar itu. Mata Hans tidak luput dari pandangan ke arah Sandria dan pria itu. Senyuman Sandria masih terlihat sumringah dan tidak menunjukkan kesedihan sama sekali. Hans perlahan mengarahkan handphone ke Sandria dan pria itu untuk merekam kegiatan dan pembicaraannya. Namun, Sandria menyadari aktivitas Hans yang sengaja merekam perkataan dan aktivitasnya. Ia menggerakkan handphone ke sega

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   150. Liputan dan Berita yang Menggemparkan

    “Saya masih berpegang teguh dengan pendirian apa pun itu. Walaupun pernah memiliki hubungan dengan saya.”“Lalu, apa penilaian bapak terkait hal ini? apakah semuanya akan berhubungan secara kebetulan atau sudah direncanakan oleh mereka hingga tidak menyelidiki kasus kematian Pak Cody, Raja bisnis. Semua dunia akan membicarakan berita ini.” Agustinus menekan.Hans membisu lalu meminum minum kopi dingin sambil menghela napas panjang.Ia tidak bisa menilai sebelum mengamati, mengetahui dan menganalisis hasil yang didapatkan dari usahanya bersama rekan tim. Musuh yang dihadapi oleh Hans bukanlah musuh kelas bawah, melainkan mereka adalah musuh kelas kakap. Musuh yang memiliki banyak orang yang digunakan untuk menghabisi nyawa seseorang.Semua yang didapat olehnya seperti kebetulan dan atau bisa dikatakan dengan satu kata, yaitu takdir. Takdir yang mempertemukan Hans dengan keluarga Rashid dan Adnan yang memiliki niat buruk kepada keluarganya saat bertemu dengan seorang pria di London y

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   149. Beraksi Dengan Strategi

    Tono mengangguk sambil tersenyum lebar. Semua menatap khawatir ke Tono yang berkorban untuk mencari tahu informasi penembak jitu ke dalam kandang yang berbahaya.“Maaf, Pak, Pak Tono lebih baik datang ke rumah Adnan saat saya melakukan liputan dengan alat yang dipasang karena ingin tahu ekspresi mereka ketika membahas malam tragis dan menyebut nama mereka.” Alan memberi saran kepada Pak Tono. Tono menoleh ke arah Hans dengan menatap lamat lalu Hans mengangguk. “Baiklah. Semangat,” kata Tono sambil mengepalkan tangan erat dan menggerakkannya dari atas ke bawah dengan senyuman lebar.Semua rekan tim mengikuti gerakan dia dengan senyuman lebar. “Aku sela,” potong Carlos.“Ada apa?” tanya Hans santai.“Kamu tadi bilang kalau ibu Abigail dan Pak Haedar mengawasi Alan yang meliput di depan hotel mewah, kan?” tanya Carlos menekan sambil mengusap dagu.“Iya. Kenapa?”“Sebaiknya, jangan. Jangan membawa ibumu ke hotel mewah karena mereka akan tahu keberadaannya.”“Lalu?” tanya Hans dengan in

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   148. Keterlibatan Dalam Strategi

    “Aku melibatkan ibu agar Pak Presiden tahu bahwa seorang istri dari Raja bisnis juga membutuhkan keadilan,” jawab Hans menekan.“Maaf, Pak, boleh saya beri saran?” tanya Komar.“Silakan.”“Jika Bapak melibatkan ibu Abigail yang ada memperkeruh suasana karena Pak Presiden pasti mengabaikan hal itu. Posisi ibu Abigail juga berbahaya kalau berada di luar.”Hans membisu sambil menegangkan rahang dan mengepalkan tangannya dengan erat. Perkataan Komar ada benarnya. Banyak musuh yang masih berkeliaran di luar sana.“Baiklah. Alan saja yang meliput di luar sana di depan hotel Santorini yang di mana bisa dipantau oleh Pak Haedar dan ibu Abigail.”“Oke, setuju.”Hans menjelaskan strategi berikutnya di papan transparan yang terbuat dari kaca yang diterangi oleh lampu LED.Langkah selanjutnya adalah memancing pelaku yang terdeteksi dan paling menonjol ketika berita peliputan itu muncul. Alan sebagai umpan untuk memancing mereka ketika tidak terlihat lama di depan publik. Banyak masyarakat dan s

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   147. Titik Terang Penyusunan Strategi

    Saat Hans dan Carlos berdebat untuk mengutarakan argumentasi membuat Alan tak tinggal diam.Tanpa ada yang tahu, Alan memeriksa postingan dengan anonim di sosial media sudah jutaan orang yang melihat dan menyukai postingannya.“Apa yang kamu lakukan, Alan?” tanya Hans nada tinggi.Alan terkejut. “Aku hanya melihat postinganku sebelumnya.”“Postingan tentang kisah kematian Raja bisnis yang memiliki motif sama dengan kematian anak laki-laki tanpa identitas atau adiknya?” tanya Mira pelan.Alan mengangguk. Semua rekan tim mendekati dan menatap ke layar laptop yang ada dalam pangkuannya.Sontak, semua sorot mata terbelalak ketika melihat jumlah orang yang melihat, membagikan, menyukai dan berkomentar.“Serius itu jumlahnya?”“Aku juga kaget.”“Keren, baru dua jam kamu sudah mendapatkan satu juta orang yang menyukai, membagikan, komen dan melihat,” puji Mira sambil menatap rekan tim bergantian.Hans dan Carlos saling memandang saat melihat jumlah pengikut dan pembaca kisah kematian Raja bi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   146. Langkah yang Diperdebatkan

    “Kami memilih untuk bekerja dengan Bapak.”“Oke. Jika kalian berkhianat maka tanggung sendiri akibatnya.”“Iya, Pak.”“Kami sudah mengirim nomor rekening,” kata pria berambut panjang sambil menunjukkan nomor rekening yang sudah dicatat olehnya.Hans mengambil handphone-nya lalu mencatat lima rekening pria itu lalu mengirim uang sebesar seratus lima puluh juta rupiah ke masing-masing rekening. “Saya sudah mengirim uang ke kalian, silakan cek.”Kelima pria itu bergegas memeriksa nomor rekeningnya untuk memeriksa ada uang masuk atau tidak.Hitungan detik, bola mata mereka membulat bersama lalu merayap ke arah Hans dengan mulut sedikit terbuka.“Kenapa?”“Apakah ini tidak kebanyakan, Pak?”“Kalian dibayar berapa sama dia?” tanya Hans datar.“Kami dibayar dua puluh juta saat itu.”Hans hanya menatap sadis ke arah mereka sambil memasukkan handphone ke dalam kantong celana jeans. “Buat bekal hidup kalian yang lebih baik.”“Terima kasih, Pak.”Hans mengangguk lalu keluar dari kamar berisi l

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   145. Penawaran dan Negosiasi dengan Lima Pria Bertato

    “Dia adalah seorang pengusaha elektronik yang memiliki pelindung kuat dari kepolisian.” Pria bertato menjawab terbata-bata. Hans mengernyitkan dahi hingga kedua alis saling bertautan sambil mengalihkan kepalan tangan dari wajahnya. Seseorang yang memimpin geng bertato bulan dan bintang serta kepala tengkorak adalah Rashid Omar Nadim. ‘Apakah dia adalah dalang dari pembunuhan ayah dan adik serta mengendalikan enam perusahaan media besar nan berpengaruh di kotanya?’ batin Hans bertanya-tanya.Hans merasakan nyeri di bagian kepala belakang saat melamun dan berasumsi dengan pernyataan pria itu bak dipukul menggunakan benda yang terbuat dari kayu.Hans tergeletak di lantai dengan pandangan yang berkunang-kunang hingga semua urat di kepala menonjol. Sakit sekali kepala bagian belakang lalu mengalihkan tangan di hadapannya.Kepala Hans berdarah. Salah satu dari mereka hendak memukulnya, tetapi Hans berhasil menghindar dengan memutar badannya ke arah kiri lalu berdiri secara perlahan. “

DMCA.com Protection Status