Beranda / Urban / Menantu Kuadriliuner / Bab 72. Akui Kekalahan Anda!

Share

Bab 72. Akui Kekalahan Anda!

Penulis: imam Bustomi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-24 23:45:29
“Bersiap-siaplah, Pak!” seru Raja dengan penuh penekanan. “”

Jelas keringat dingin semakin bercucuran di kening Agung, sebab kalimat Raja yang penuh penekanan mengingatkan dirinya soal tantangan.

Agung mencoba bersikap tidak panik. Dia menatap tajam pada Raja dan berkata, “Kamu pasti menipuku! Ngaku, sisanya pasti uang mainan, 'kan?!”

“Baiklah, silahkan cek lagi sedetail mungkin. Kalau perlu panggil pelayan Bapak,” balas Raja dengan santai. Dia lalu menoleh pada Anton. “Bapak juga boleh membantu mengeceknya.”

Anton bersikap netral, seolah-olah dia tidak mengenal Raja, “Baiklah, aku bersedia mengecek keaslian uangnya,” katanya sembari berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah meja makan Raja.

Semua orang ikut mengecek, bahkan Agung mengacak lembaran demi lembaran uang dengan harapan dia menemukan lembaran palsu.

Dengan sikap penuh berwibawa, Anton berkata, “Semuanya asli, tidak ada satu pun yang palsu.” dia tersenyum puas melihat wajah Agung yang tampak semakin gelisah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
The Heaven
betul gan , Mao ngomong aja pake Bertele-tele , mending pindah aja lah ke apk yg laen , ga pake koin-koinnan lagi .........
goodnovel comment avatar
Endhy Shin Go
sampah... capek.
goodnovel comment avatar
Stenly Piri
Kok cuman sampai 72......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 73. Menghukum Agung

    Gertakan Raja berhasil membuat nyali Agung semakin menciut, apalagi dia sama sekali tidak terlihat sedang bercanda.Melihat Agung masih belum melaksanakan perintahnya, Raja mengambil sejumlah uang di kantong kresek hitam dan melemparkannya pada pria itu.“Aku tambah 500 ribu asal Bapak menampar wajah semua karyawan Bapak sampai merah lebam,” seru Raja dengan begitu serius.Justru Agung tampak bersemangat, dia pun menoleh dan memanggil semua karyawannya, “Cepat ke sini kalau kalian nggak mau dipecat!”Awalnya semua karyawan mengelengkan kepala pertanda menolak, tetapi mendengar kata pemecatan, mereka terpaksa mendekat dan harus merelakan wajahnya menjadi santapan sang Bos.PLAK! PLAK! PLAK!Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, Agung mulai menampar karyawannya satu per satu hingga wajahnya merah lebam.Melihat Agung semakin membabi buta menampar semua pelayan itu, Raja menghentikannya, “Cukup!”Namun, Agung justru tak menghentikannya karena berharap dia mendapat uang tambahan lagi da

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 74. Aku Tidak Butuh Warisan!

    Agung terkesiap, kalimat itu bak peluru yang menghunjam jantungnya, sangat menyakitkan. Namun, dia tak berdaya sama sekali dan memilih tetap menjalankan hukumannya. Yang terpenting sebentar lagi dia akan mendapatkan uang puluhan juta. Bahkan sembari lari di tempat, dia sekilas tersenyum karena sejujurnya total dari semua menu yang ada di kafenya hanyalah sekitar 20 juta-an saja. Namun, tidak semudah itu. Di titik ini saja napasnya mulai terengah-engah, padahal kurang dari 50 kali lari di tempat. Bahkan semangatnya mulai kendor dan memperlambat gerakannya.“Jangan curang!” bentak Anton. “lari bukan malah jalan di tempat!”“Baik, Pak.” Agung spontan mempercepat gerakannya kembali.Hingga sekitar 2 menit kemudian, akhirnya Agung mengaku nyerah, “Aku nggak kuat lagi, kakiku rasanya mau patah,” ucapnya hampir tidak terdengar jelas karena napasnya terengah-engah seirama dengan jantungnya yang berdetak kencang.“Terima kasih, usaha Bapak untuk menghiburku cukup berkesan,” ucap Raja dengan w

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 75. Raja Lebih Baik Dari Kalian!

    Ucapan Raja sebenarnya hanyalah sebuah sindiran, tetapi mereka mengartikan ucapan itu sebagai sebuah ancaman untuk merebut harta warisan dari keluarga Nugraha.“Ternyata, Kamu!” Bahri menunjuk Raja dengan raut wajah merah padam. Dia lalu mencengkeram kerah baju pria itu dengan tatapan mata melotot. “Bagsat! Kurang ajar! Jadi itu alasanmu masuk ke keluarga kami, hah?!” dampratnya sembari mendorong pria itu. “Sial! Rupanya dari dulu kamu dan Ayya berencana merebut harta warisan dari kami!”Margareth tak kalah emosinya. Bahkan wanita itu mendekat dan melayangkan sebuah tamparan pada Raja, “Bajingan kamu!”Raja menahan tangan Margareth di udara dan menghempaskannya dengan pelan. Kemudian, dia melangkah begitu saja memasuki rumah sakit.“Mau kemana kamu, hah?!”“Berhenti, Sampah!”“Dasar penjahat! Jangan harap kamu merebut harta warisan dari kami!”Bahri, Radit, dan Margareth bergantian berteriak. Namun, Raja menghiraukannya dan tetap membawa langkahnya menuju ke dalam.Tak lama kemudian,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 76. Balas Budi

    Bahri, Margareth, dan Radit benar-benar terkejut mendengar kalimat itu keluar dari mulut Nugraha. Mereka tidak menyangka perubahan pria tua itu kentara terlihat jelas. Padahal dulu Nugraha tidak menyukai kehadiran Raja dan hanya terpaksa merestui hubungan Raja dengan Ayyara, tetapi kini semuanya sudah berubah. Bahkan Nugraha membela menantu rendahan itu dan berani mengusir anak dan cucu kandungnya sendiri.Bahri, Margareth, dan Radit beranggapan bahwa Raja dan Ayyara perlahan telah berhasil menjalankan rencana liciknya. Bukan tidak mungkin kalau ini terus terjadi, pasangan suami istri itu benar-benar akan menguasai harta Nugraha.“Apa yang Papa katakan? Kenapa sekarang Papa membela pria sialan itu? Bukankah dulu Papa membencinya, bahkan Papa nggak melarang saat kita mau menjodohkan Ayya dengan Marcel,” ungkit Margareth. Melihat Nugraha tampak kepikiran, dia pun segera menambahkan. “sepertinya Papa mulai terpengaruh oleh Ayya dan suaminya.”Nugraha bukan tersadar dengan ucapan Margaret

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 77. Rizal membela Raja

    Mereka tidak lain dan tidak bukan adalah Bahri, Margareth, dan Radit. “Hebat ya kamu, kerjanya enak-enak ngabisin duit istri,” sindir Radit dengan senyuman sinis.“Bukan cuma ngabisin duit istri, dia punya rencana jahat buat merampok harta warisan keluarga Nugraha,” sambung Margareth dengan sengaja mengeraskan suaranya untuk mempermalukan Raja di tempat umum.Bahri pun ikut tampil, “Bahkan Papa mulai terhasut oleh hasutan kamu dan istrimu. Papa bahkan membenci dan mengusir kami. Puas kamu sekarang?!”Begitu mereka usai menyindir, seketika Raja menjadi fokus semua orang yang ada di kantin.Rizal menatap kasihan pada Raja. Lalu dia menoleh ke arah mereka dan berkata, “Maaf, bukannya aku ikut campur dan bukannya aku sok tahu. Walau Raja orang miskin, dia nggak mungkin memiliki niat buruk merebut harta warisan keluarga.” dia membela Raja karena sudah sering melihat keluarga Nugraha menghina dan menuduh sahabatnya itu di hadapan umum.Raja senang mendapatkan pembelaan dari Rizal. Dia tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 78. Berkumpulnya Keluarga Nugraha

    Rizal bertanya dengan suara sepelan mungkin supaya tidak terdengar oleh orang lain.Rizal tidak ingin sesuatu hal buruk terjadi pada Raja. Lantas dia kembali berkata, “Jujur aku nggak percaya kalau kamu dapat uang sebanyak 1,1 triliun dari orang asing yang baru mengenalmu. Rasanya sangat mustahil. Kalau memang uang itu milik orang lain, lebih baik dikembalikan. Kamu jangan salah paham, aku berkata seperti ini karena aku sahabatmu.” Raja senang dengan kepedulian Rizal terhadapnya. Inilah yang dinamakan sahabat sejati–tidak hanya ada di saat bahagia, tetapi juga ada saat berada dalam situasi buruk. Bukan hanya ada, tetapi memberi nasihat Jika sahabatnya melakukan perbuatan jahat.Raja menjelaskan, “Terima kasih … tapi aku tidak berbohong. Hanya saja, kamu perlu waktu untuk mempercayainya.” Penjelasan Raja begitu mengambang, tetapi Rizal berujung mengiyakan.Selanjutnya, Raja dan Rizal berpisah menuju ruang perawatan keluarganya masing-masing.“Mas kok pulang?” Ayyara menghampiri Raja

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 79. Keputusan Nugraha

    Ruang perawatan langsung hening ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ayyara. Aura kebencian pun semakin terlihat jelas di sorot mata Bahri, Margareth, Radit. Raja, walau memasang ekspresi wajah datar, dia merasa bangga terhadap kegigihan dan tekad istrinya untuk membantu Nugraha memenangkan proyek kerja sama ini. Nugraha menatap penuh kebanggaan pada Ayyara, “Kakek tidak pernah meragukan kemampuanmu. Kamu memang wanita cerdas dan pekerja keras.” Melihat Nugraha condong menunjuk wanita itu, Margareth tak tinggal diam, “Ayya, kamu jangan kepedean. Pesaing kita pasti bukan orang sembarangan, jangan dibuat percobaan. Lebih baik percayakan sama Mas Bahri yang jelas-jelas sudah punya banyak pengalaman,” protesnya masih dengan berpura-pura berkata lembut. Sebelum ada orang yang merespon, Margareth kembali menambahkan, “Ayya, aku tahu kamu sangat percaya diri. Tapi bagaimana kalau kamu gagal?” dia berusaha menjatuhkan mental Ayyara secara halus. “Kalau gagal, bukan membantu, mala

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 80. Nugraha Keceplosan

    Nugraha menghela napas dalam-dalam. Dia baru tersadar keceplosan–memberi tahu masalah perusahaannya. Padahal dia tutup rapat-rapat supaya keluarganya, terutama Ayyara tidak khawatir.Melihat Nugraha masih terdiam, Ayyara dengan tidak sabar bertanya, “Apa maksud Kakek? Perusahaan kita baik-baik saja, kan?” Ayyara berharap demikian meski tatapan Nugraha mengatakan sebaliknya. Dia pun mulai khawatir ketika melihat raut wajah Bahri tampak berkeringat dingin.Margarethh, dan Radit pun juga cemas-cemas harap. Berhubung terlanjur keceplosan, Nugraha pun berterus terang, “Iya … sebenarnya aku merahasiakan masalah ini dari kalian. Perusahaan kita diambang kebangkrutan. Jadi aku minta sama kalian untuk bekerja sama. Dukung Ayyara, Percayalah kalau dia mampu memenangkan proyek kerja sama. Tidak ada cara lain, ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan perusahaan keluarga kita.”Ayyara dengan tidak sadar telah menitikkan air mata. Ternyata dibalik senyuman Nugraha, terdapat masalah besar yang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30

Bab terbaru

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 244. Kebahagiaan Sempurna

    Usai berkata demikian, Raja pergi begitu saja. Dia memutuskan pulang ke rumah besar Nugraha. “Sudah cukup mereka bermain-main dengan keluargaku. Waktunya sudah tiba. Aku akan menghukum semua musuh-musuhku,” gumam Raja sembari melangkahkan kakinya. Dua puluh menit kemudian, Raja tiba di rumah besar Nugraha. Dia menghampiri sang Kakek dan Ayyara yang menunggunya di ruang tengah. “Mas?” Mengerti tatapan sang istri yang mencemaskannya, Raja pun menanggapi, “Aku baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuhku.” Sementara, Nugraha masih mematung di tempat. Dia masih belum menyangka bahwa menantunya itu adalah putra Banara Darmendhara. “Aku sudah menyuruh Anton untuk menghukum semua orang yang berani mengganggu kebahagiaan kita, termasuk Shinta dan Kakaknya,” ucap Raja. Lalu menoleh ke arah Nugraha. “juga Marcel dan Ferdi.” Nugraha yang tidak mengerti pun bertanya, “Maksudnya?” “Sepuluh menit yang lalu Prince Group telah memutus kontrak kerja sama dengan perusahaan WNE Group.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 243. Menghukum Bagas

    “Malam ini juga Bagas harus menghadapiku!” seru Raja. “Aku juga akan menghukumnya!” sahut Nugraha yang tak kalah murkanya. Ayyara yang bediri di tengah-tengah mereka pun berkata, “Kakek belum sembuh total. Biarkan Mas Raja yang menanganinya.” “Tidak. Kakek mau ikut. Aku–” “Ara benar. Sebaiknya Kakek tidak perlu ikut,” potong Raja. “serahkan semua urusan ini kepadaku.” “Baiklah.” Nugraha berujung mengalah. Raja menoleh ke arah Anton, “Apakah kamu sudah merekamnya?” Anton mengangguk cepat, “Sudah, Pak.” “Kirimkan rekamannya kepadaku,” pinta Raja. *** Bagas mengetahui kalau Jamal dan teman-temannya tertangkap dan diadili. Namun, saat ini dia sama sekali tidak panik. Dia sudah memiliki rencana untuk mengantisipasinya. Bahkan di saat ini dia bermain dengan wanita jalang di sebuah kamar. Tanpa Bagas sadari, di luar sana Raja dan orang-orangnya berhasil melumpuhkan semua anak buahnya yang ditugaskan untuk menjaganya. BRAK! Bagas dan wanita jalangnya spontan menoleh ke arah pintu

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 242. Mengintrogasi Jamal

    “Berlatih menembak,” ucap Anton. Tubuh Jamal semakin begetar hebat, “Saya mohon, Pak. Jangan jadikan saya kelinci percobaan.” Jamal tampak begitu panik melihat tangan Anton mulai terangkat dan mengarahkan pistol ke arah apel yang berada di atasnya, “Saya akan jujur. Saya akan mengatakan siapa yang telah menyuruh saya.” Sudut bibir Anton terangkat, memang ini adalah rencananya untuk memaksa Jamal mengakui segalanya. “Saya janji,” ulang Jamal mencoba meyakinkan Anton. Jamal tak punya pilihan lain. Dia tidak bisa terus-menerus mempertahankan pendiriannya jika tidak ingin nyawanya yang melayang. “Penawaran yang sangat menarik. Tapi jika sekali saja kamu berbohong, aku tidak segan-segan membunuhmu!” seru Anton sambil menempelkan moncong pistol tepat di dahi Jamal. “bukan apel lagi, tapi peluruku akan menembus kepalamu!” “Ba-ik, Pak. Saya akan jujur.” Suara Jamal nyaris tak terdengar karena diselimuti rasa takut yang membesar. “Cepat katakan, Jamal! Jangan bertele-tele!” geram Anton.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 241. Terbongkarnya Identitas Raja

    “Halo, Pak Raja … Saya sudah berhasil menjalankan tugas dari Pak Raja,” ucap Anton di seberang telepon. Nugraha yang mendengarnya pun merasa terheran-heran. Raja yang sedari tadi mengintip di balik pintu, dia pun masuk kembali dan menghampiri Nugraha. “Lakukan sesuai rencana, Anton,” ucap Raja yang sudah berdiri di samping Nugraha. “Baik, Pak,” jawab Anton, dan setelahnya telepon terputus. Nugraha yang kebingungan pun menatap Raja dengan ekspresi yang begitu serius, “Siapa kamu?” “Aku suami Ayyara, menantu Kakek,” jawab Raja. “Jawab yang jujur. Siapa kamu sebenarnya?” tanya Nugraha. “Aku Raja Elvano Darmendhara. Putra Banara Darmendhara,” jawab Raja serius. “Kamu jangan bercanda.” Raut wajah Nugraha memerah. “Mas Raja nggak bohong, Kek,” sahut Ayyara yang muncul dari luar dan berjalan mendekat. “Mas Raja adalah putra Ayah Banara Darmendhara, pemilik Darmendhara Group.” Nugraha tercengang mendengarnya, tetapi dia masih menganggap Raja dan Ayyara telah berbohong. “Candaan ka

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 240. Menceritakan Motif Penculikan

    “Siapa kamu?” tanya Nugraha.Ayyara merasa heran dengan pertanyaan Nugraha, karena pria itu tak lain dan tak bukan adalah Raja. Dia takut sang Kakek lupa ingatan.“Apa Kakek saya baik-baik saja?” tanya Ayyara kepada si perawat yang sudah berdiri di sampingnya.Si perawat itu menatap Nugraha dengan senyuman ramah, “Maaf, Pak. Nama Bapak siapa?”“Nugraha.”“Dan mereka siapa?” Perawat itu menunjuk ke arah pasangan suami-istri.“Ayyara dan Raja, menantuku,” jawab Nugraha.Ayyara tersenyum, merasa tidak ada masalah dengan ingatan Nugraha. Sementara, perawat itu memeriksa keadaan sang Kakek secara keseluruhan.“Kepala Bapak terluka. Jadi jangan banyak bergerak dulu,” ucap perawat itu setelah selesai melakukan pemeriksaan.“Terima kasih,” balas Nugraha, dan perawat itu pergi dari ruangan setelah berpamitan.Usai kepergian si perawat, Nugraha menatap Raja yang berdiri di samping Ayyara.“Raja? Jujurlah kepada Kakek. Kenapa kamu bersama dengan Pak Anton waktu menyelamatkanku?” tanya Nugraha.“

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 239. Menghukum Jamal

    Raja dan Anton segera masuk ke mobil. Hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit, mereka sudah sampai di sebuah aprtemen, tempat Nugraha dibawa.Raja langsung turun dari mobil, diikuti Anton dan anak buahnya.Sementara, di dalam apartemen Jamal dan teman-temannya tampak terlihat panik bukan main. Pasalnya mereka tahu kalau orang-orangnya Nugraha sedang menuju ke tempatnya.Tak ingin celaka, mereka pun menggunakan Nugraha sebagai tameng untuk menyelamatkan diri.BRAK!Sontak semua mata menoleh ke arah pintu yang di dobrak. Jamal pun langsung menempelkan pistol ke pelipis Nugraha yang terikat tak sadarkan diri di kursi.Raja yang melihat wajah Nugraha yang dipenuhi darah, seketika aura mengerikan begitu kental menguar dari dirinya.“Jangan berani mendekat! Atau kalian akan melihat Nugraha mati di tanganku!” ancam Jamal penuh mengintimidasi, walau dia sendiri sebenarnya agak gentar menghadapi Raja dan anton beserta anak buahnya.“Kamu telah melakukan kesalahan besar, Jamal!” seru Anton

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 238. Menyelamatkan Nugraha

    “Kurang ajar!” pekik Jamal tanpa dia sadari belum memutus sambungan telepon. “Anda mau mati, hah?!” Tentu saja di seberang sana Ayyara yang mendengarnya seketika berteriak, “Kakek?! Siapa kalian?!” Jamal kaget dan baru menyadari kecerobohannya, tetapi karena terlanjur dia pun berterus terang, “Kakekmu akan mati di tanganku!” Usai mengatakan itu, Jamal seketika memutus sambungan telepon sepihak. Dia lalu menatap Nugraha dengan tatapan penuh amarah. “Aku tidak sekedar berbual! Malam ini anda harus mati!” Nugraha malah membalasnya dengan cengiran lebar. Dia sama sekali tidak terlihat takut. Dia tahu setelah ini Ayyara akan meminta bantuan Anton untuk melacak keberadaannya, entah itu dirinya dalam keadaan selamat ataupun mati. “Kamu ingin membunuhku? Silahkan. Tapi nyawa dibayar nyawa. Aku mati, kalian juga pasti akan mati! Cucuku punya hubungan dekat dengan Pak Anton,” ucap Nugraha. Situasinya kini berubah, justru sekarang Jamal dan teman-temannya yang terlihat panik-sepaniknya. “

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 237. Disuruh Oleh Satu Orang

    “Kali ini kamu menang. Tapi ilmu wing chungku akan mematahkan tulangmu!” seru pria itu sambil menggerak-gerakkan tangannya. Melihat Raja hanya terdiam, pria itu mulai maju menyerangnya. “Kamu tidak akan bisa menahan gempuran pukulanku!” Raja menangkis serangan demi serangan yang mengandalkan teknik kecepatan tangan. Awalnya dia kewalahan, tetapi akhirnya dia dapat mengimbanginya. Raja yang tak ingin bermain-main, ketika ada kesempatan dia langsung menyarangkan pukulan di dada lawannya hingga terpental ke belakang. Para penjahat lagi-lagi dibuat terkejut. Mereka berulang kali menggeleng-geleng tak percaya melihat Raja juga memiliki ilmu whing chung. Bahkan pergerakannya lebih cepat dan gesit. “Tidak masuk akal,” gumam pimpinan penjahat tanpa disadari. Sementara, Ayyara berhasil membuka pintu mobil dan mengambil ponselnya. Dia lalu cepat menjauh dan berdiri di tempat asalnya agar mereka tidak curiga. Secara diam-diam, dia pun mengirim pesan kepada Anton untuk meminta bantuan. “B

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 236. Dari Berbagai Perguruan Silat

    Ancaman pria itu tampak tidak main-main, membuat Ayyara yang mendengarnya semakin mengkhawatirkan keselamatan Raja. Dia berulang kali menarik tangan sang suami untuk cepat-cepat berlari masuk ke dalam mobil. Namun, suamimya malah merespon dengan segurat senyuman sembari menggelengkan kepalanya. “Kalau lari, mereka justru akan menembak kita,” bisik Raja. Ayyara baru menyadari kebodohannya. Dia pun akhirnya menatap tajam kepada para penjahat. “Pergi! Jangan sakiti suamiku!” Teriaknya, walaupun keringat dingin mulai membasahi dahi. Teriakan Ayyara mulai menarik perhatian beberapa orang. Namun, pimpinan penajahat itu dengan mudah mengatasinya. Dia tersenyum kepada orang-orang yang berada di sekitar sana, “Maaf menganggu. Kami hanya berakting buat film pendek.” Benar saja, semua orang percaya dan hanya berlalu lalang tanpa curiga lagi. Selepas itu, pimpinan penjahat kembali menatap Ayyara, “Gampang sih. Kalau suamimu tidak ingin disakiti, ikutlah dengan kami,” ucapnya sambil sesekal

DMCA.com Protection Status