Share

Bab 216. Kelima Orang Itu

“I love you, Raja,” gumam Shinta. “kamu milikku.”

Namun, Shinta cepat-cepat menggelengkan kepala saat menyadari kegilaannya.

“Oh, Shinta. Kamu pikir apaan sih,” gumamnya sambil mengusap wajahnya. “Raja suaminya sahabat akrabmu.”

Anehnya, pandangan Shinta perlahan kembali fokus ke arah Raja.

“Tapi nggak ada salahnya berandai-andai, 'kan?” tanyanya, lalu kepalanya mengangguk. “Iya, boleh. Aku cuma berandai-andai, bukan merusak rumah tangga sahabatku.”

Shinta kembali membayangkan sosok pria itu adalah suaminya, tetapi pikirannya itu langsung sirna kala melihat Raja dan Ayyara berjalan menuju ke arah mobil.

Raja masuk di kursi kemudi, sedangkan Ayyara memilik duduk di kursi belakang untuk menemani Shinta.

“Maaf, sudah menunggu lama. Hehe,” ucap Ayyara.

Shinta mengangguk pelan, “Nggak apa-apa.”

Raja melajukan mobil ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, dia hanya fokus menyetir sambil mendengarkan Ayyara dan Shinta berbincang-bincang tentang masalah yang menimpa keluarga Shinta.

Dua puluh m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status