Beranda / Urban / Menantu Kuadriliuner / Bab 162. Pantas Mendapatkan Pukulanku!

Share

Bab 162. Pantas Mendapatkan Pukulanku!

Penulis: imam Bustomi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-02 11:20:22

“Baiklah, anda memang pantas mendapatkan pukulanku!” seru Raja. “Sudah terlalu banyak anda berusaha mencelakai istriku!”

Margareth syok, ternyata dia salah langkah.

“Kamu benar-benar mau memukulku?” Margareth menunjuk hidungnya. “Hahaha. Bisa saja kamu. Mana mungkin kamu tega memukul Tante.” dia tertawa awkward, sekaligus berharap Raja hanya bercanda.

Tante? Kedengarannya sangat menggelikan.

“Aku tidak sedang bercanda!”

Raja menjawab tegas dengan tatapan serius. Dia sama sekali tidak sedang bercanda.

“Kenapa anda plin-plan? Bukankah anda sendiri yang memintaku untuk memukul anda?” sindir Raja.

Margareth menelan ludah. Dia tak menyangka Raja benar-benar ingin memukulnya, padahal ucapannya barusan hanyalah sebuah permintaan palsu untuk menarik simpati semua orang.

Namun, sayangnya Raja bukanlah orang bodoh. Dia bahkan mengangkat alisnya menunggu jawaban dari Margareth.

“Jadi, bagaimana? Sudah siapkah anda mendapatkan pukulanku?”

Margareth tidak menjawab. Dia semakin tersudut kala meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Wahyu Winarko
lamanya...
goodnovel comment avatar
Luvik Zaenal
belum muncul lagi updatenya
goodnovel comment avatar
Luvik Zaenal
lamanya updatenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 163. Penjara atau Kandang Sapi?

    “Bahkan ini baru permulaan!” ucap Raja serius. “Masih ada hukuman lain yang harus kalian terima. Tapi tenang saja, aku tidak akan sampai membunuh kalian. Kecuali kalian ingin mati, aku bisa membantunya.”Margareth dan Radit terkejut bukan main. Mereka seolah tidak percaya mendengar ucapan itu.Sementara, Nugraha dan Ayyara percaya kalau Raja hanya menggertak kedua orang itu untuk memberikan efek jera.“Iblis kamu, Raja!” Raut wajah Margareth mengerut. “anakku bersalah. Dia berbesar hati menerima hukuman untuk menebus kesalahannya, tapi bukan berarti kamu boleh menghukum anakku semaumu!” Radit menatap Raja dengan penuh amarah, “Siapa yang kayak binatang?! Aku atau kamu?! Aku akan melaporkanmu, bangsat!” suaranya meninggi. Sesaat dia menoleh pada Nugraha. “Kek, ini nggak bisa dibiarkan begitu saja. Raja mau membunuhku.” Tatapannya dengan cepat bergeser ke arah Ayyara. “katakan, apa sekarang kamu masih mau membela suamimu yang sangat bringas?”Seolah ada kesempatan, Margareth kembali m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 164. Pelajaran Tersembunyi

    “Iya atau tidak?!” Suaranya penuh penekanan. “ 5 tahun di kandang sapi? atau 10 tahun di penjara?!”Margareth dan Radit dibuat mati rasa. Mereka tidak tahu harus menjawab apa. Mereka semakin tak punya harapan kala melihat ekspresi Nugraha yang tampak menyutujui ide konyol menantunya.“Baiklah, aku beri kalian waktu satu menit!” tegas Raja.Di titik ini, Ayyara melihat Raja berganti menatapnya. Lantas dia menggerakkan bibirnya tanpa suara, “Apa, Mas?”“Begitu.” Hanya kata itu yang diucapkan Raja.Pupil mata Ayyara mengecil. Dia tidak mengerti apa yang diucapkan Raja. Yang dia tahu sang suami pasti memberikan sebuah kode isyarat.“Apa, Mas?” Ayyara kembali menggerakkan bibirnya. “Direktur,” jawab Raja.“Direktur?” Alis Ayyara berkedut. Dia semakin tidak mengerti ke mana arah pembicaraan suaminya. Apa hubungannya dengan situasi sekarang? “Mas?” Ayyara tidak sabar karena sedari tadi Raja hanya menatapnya tanpa memberi jawaban.“Nanti aku jelaskan,” jawab Raja, membuat Ayyara sedikit k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 165. Tidak Butuh Bantuan Anda!

    “Seorang direktur harus bisa memutuskan sendiri,” ucap Raja. “sekarang putuskan, mau menemui Marcel atau tidak. Tapi, terkadang kita harus mengesampingkan hubungan di luar pekerjaan demi kepentingan perusahaan.” Raja ingin Ayyara belajar mengambil keputusan. Dia sengaja tidak menyuruh ataupun mencegah, walau dia tahu ada niat buruk di balik kedatangan pria itu yang ingin menemui Ayyara. Ayyara menatap Raja dengan senyuman kecil. Dia tahu Raja saat ini menginginkan dirinya berperan sebagai seorang direktur, bukan sebagai seorang istri. Ayyara berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengangguk, “Iya, Mas.” Dia lalu menoleh pada security itu. “Baiklah, Pak. Saya akan ke luar menemuinya.” “Baiklah, Bu Ayya,” tanggap security sebelum berbalik pergi. “Mas, temani aku,” pinta Ayyara. “Duluan, nanti aku menyusul,” jawab Raja. Ayyara mengangguk. Dia lalu bangkit dan melangkah keluar. Dia sebenarnya tidak suka dengan kedatangan Marcel, tetapi tidak ada salahnya menemui pria itu sebentar saj

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 166. Membandingkan Berlian dan Kotoran

    “Berliannya adalah suamiku, dan anda adalah kotorannya!” sindir Ayyara dengan suara penuh penekanan. Dia sudah muak meladeni pria itu. “Anda memang benar, bodoh jika membandingkan berlian dengan kotoran.”Marcel seketika tersulut emosi. Ucapan wanita itu adalah penghinaan baginya. “Ayya?! Jaga omonganmu!”Dengan beraninya, Ayya menatap dingin pria itu, “Anda merasa terhina? Jika anda tidak suka dihina, maka jangan suka menghina orang lain.”Marcel mendengus miring, “Aku bicara fakta. Suamimu memang manusia sampah yang pantas dihina. bahkan boleh diinjak-injak.”Ayyara berusaha menahan amarahnya sekuat tenaga. Dia sadar akan buang-buang waktu meladeni orang angkuh seperti Marcel“Baiklah, Kalau tidak ada keperluan lain, silahkan anda pergi dari sini,” ucap Ayyara akhirnya.Raut wajah Marcel berubah kesal, “kamu mengusirku? Ingat, Ayya … aku sudah berbaik hati menawarkan bantuan untukmu. Tanpa bantuanku, kamu nggak bakalan bisa menghidupkan kembali perusahaan ini. Jadi, kamu jangan cer

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 167. Menerima Tantangan Marcel

    “Katakan sekali lagi, Marcel!” seru Raja “sekali lagi aku mendengar kamu melecehkan martabat istriku, aku tidak segan-segan akan membunuhmu!” Marcel merasa gemetar di hatinya. Tatapan pria sampah itu benar-benar membuatnya takut. Namun, bukan Marcel namanya jika tak berani melawan dengan kata-kata.“Brengsek kamu, Raja! Kamu cuma benalu yang cari makan lewat istrimu. di mana harga dirimu sebagai seorang laki-laki, hah?” Rasa sakit di dadanya bekas tinjuan Raja membuatnya kesulitan bernapas.Raja membalasnya dengan tatapan dingin, “Silahkan pergi meninggalkan tempat ini sebelum aku benar-benar membunuhmu. Dan jangan berani mencampuri urusan istriku lagi.”Marcel mendengus miring. Sembari menahan sesak di dadanya, dengan angkuhnya dia berkata, “Istrimu cuma beruntung. Katakan, siapa pendiri Dira Group? Aku ingin menemuinya. Kalau mereka mengenalku, mereka pasti lebih mempercayakan perusahaan ini padaku.”“Ingin bertemu dengan pendiri Dira Group? Kamu pikir kamu pantas bertemu dengan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 168. Klien Pertama

    “Sebaiknya jaga tatapan anda, Pak Bagas!” Seru Raja. “dan lepaskan tangan anda!” Bagas menarik tangannya sembari mendengus kesal mendengar ucapan Raja. Dia menatap penuh benci pada pria yang diduga hanyalah seorang pengawal. Raja membalasnya dengan tatapan dingin. Dia sama sekali tidak takut pria itu menggagalkan kerja sama ini, walau dia tahu ini adalah klien pertama sang istri. Baginya, keselamatan dan kehormatan istrinya tidak bisa ditukar dengan apapun. “Anda memiliki pengawal yang sangat lancang, Nona Ayya. Dia tidak pantas menjadi pengawal anda. Sebaiknya anda memecatnya,” ucap Bagas sembari melemparkan senyuman mengejek pada Raja. Raja tetap melemparkan tatapan dingin, membuat Bagas semakin tidak suka dengan kehadirannya. Melihat ketegangan mereka yang saling bersitatap dengan raut wajah tak bersahabat, Ayyara pun mencairkan suasana, “Bagaimana kalau kita mulai membahas kerja sama ini?” Bagas kembali menatap Ayyara dengan penuh minat, “Pecat pengawalmu yang kurang ajar in

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 169. Tidak Ada Praktek Nepotisme!

    “Tunggu, Ayya!” panggil seorang pria.Raja dan Ayyara menatap pria yang berjalan mendekat ke arahnya. Pria itu adalah Berry.“Tadi aku ke kantor Jaya Kosmetik, tapi kamu nggak ada di sana. Kata security, kamu pergi ke sini,” ucap Berry dengan melebarkan senyuman.Kening Ayyara berkerut, “Ada apa kamu mencariku?” kentara dia tidak begitu senang dengan kehadiran pria itu.Berry tersenyum canggung, “Jadi begini, kemarin aku ngirim surat lamaran pekerjaan ke Jaya Kosmetik di bagian keuangan.”Ayyara sekilas tersenyum kecut. Dia tahu isi kepala Berry.“Oh … terus?” tanya Ayyara ketus.Berry berdehem pelan, lalu dengan cepat bibirnya mengulas senyum lebar, “Ya, boleh dong kasih aku satu slot.”“Maksudmu?” tanya Ayyara pura-pura tidak mengerti.“Maksudku, terima aku sebagai karyawan Jaya Kosmetik. Kita 'kan teman,” jawab Berry sembari menyengir lebar.Ayyara mulai memasang wajah seriusnya, “Berry, maaf aku nggak bisa. Kamu harus tetap mengikuti proses rekrutmen.”Untuk sesat Berry mengedarka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 170. Siapa Kamu?

    “Siapa kamu?” tanya Nugraha penuh selidik.Ayyara yang berdiri di samping Raja hanya terdiam, tahu cepat atau lambat Kakek tua itu akan mengetahui jati diri suaminya.Dengan polosnya, Raja menjawab, “Aku Raja.”“Dan siapa mereka?” tanya Nugraha mengintrogasi. “Oh mereka orang-orangnya Pak Anton,” jawab Raja tenang. Nugraha mengernyit mendengar jawaban dari Raja. Tentu dia tidak percaya begitu saja. Bukan hanya sekali, melainkan berulangkali menantunya itu menunjukkan kemampuan luar biasa yang mustahil dimiliki oleh seorang pria sederhana.“Maksudmu?” tanya Nugraha.“Setelah Pak Anton mengetahui istriku membangun ulang perusahaan ini, Pak Anton menugaskan beberapa orang untuk berjaga-jaga,” jawab Raja dengan ekspresi setenang mungkin sembari mempertahankan kontak mata dengan Nugraha.Ayyara menyunggingkan senyuman. Dia lalu menambahkan penjelasan suaminya, “Benar, Kek. Padahal sebelumnya kami sudah menolak bantuan dari Pak Anton.” dia tertawa kecil agar tidak terlihat seperti orang y

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11

Bab terbaru

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 244. Kebahagiaan Sempurna

    Usai berkata demikian, Raja pergi begitu saja. Dia memutuskan pulang ke rumah besar Nugraha. “Sudah cukup mereka bermain-main dengan keluargaku. Waktunya sudah tiba. Aku akan menghukum semua musuh-musuhku,” gumam Raja sembari melangkahkan kakinya. Dua puluh menit kemudian, Raja tiba di rumah besar Nugraha. Dia menghampiri sang Kakek dan Ayyara yang menunggunya di ruang tengah. “Mas?” Mengerti tatapan sang istri yang mencemaskannya, Raja pun menanggapi, “Aku baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuhku.” Sementara, Nugraha masih mematung di tempat. Dia masih belum menyangka bahwa menantunya itu adalah putra Banara Darmendhara. “Aku sudah menyuruh Anton untuk menghukum semua orang yang berani mengganggu kebahagiaan kita, termasuk Shinta dan Kakaknya,” ucap Raja. Lalu menoleh ke arah Nugraha. “juga Marcel dan Ferdi.” Nugraha yang tidak mengerti pun bertanya, “Maksudnya?” “Sepuluh menit yang lalu Prince Group telah memutus kontrak kerja sama dengan perusahaan WNE Group.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 243. Menghukum Bagas

    “Malam ini juga Bagas harus menghadapiku!” seru Raja. “Aku juga akan menghukumnya!” sahut Nugraha yang tak kalah murkanya. Ayyara yang bediri di tengah-tengah mereka pun berkata, “Kakek belum sembuh total. Biarkan Mas Raja yang menanganinya.” “Tidak. Kakek mau ikut. Aku–” “Ara benar. Sebaiknya Kakek tidak perlu ikut,” potong Raja. “serahkan semua urusan ini kepadaku.” “Baiklah.” Nugraha berujung mengalah. Raja menoleh ke arah Anton, “Apakah kamu sudah merekamnya?” Anton mengangguk cepat, “Sudah, Pak.” “Kirimkan rekamannya kepadaku,” pinta Raja. *** Bagas mengetahui kalau Jamal dan teman-temannya tertangkap dan diadili. Namun, saat ini dia sama sekali tidak panik. Dia sudah memiliki rencana untuk mengantisipasinya. Bahkan di saat ini dia bermain dengan wanita jalang di sebuah kamar. Tanpa Bagas sadari, di luar sana Raja dan orang-orangnya berhasil melumpuhkan semua anak buahnya yang ditugaskan untuk menjaganya. BRAK! Bagas dan wanita jalangnya spontan menoleh ke arah pintu

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 242. Mengintrogasi Jamal

    “Berlatih menembak,” ucap Anton. Tubuh Jamal semakin begetar hebat, “Saya mohon, Pak. Jangan jadikan saya kelinci percobaan.” Jamal tampak begitu panik melihat tangan Anton mulai terangkat dan mengarahkan pistol ke arah apel yang berada di atasnya, “Saya akan jujur. Saya akan mengatakan siapa yang telah menyuruh saya.” Sudut bibir Anton terangkat, memang ini adalah rencananya untuk memaksa Jamal mengakui segalanya. “Saya janji,” ulang Jamal mencoba meyakinkan Anton. Jamal tak punya pilihan lain. Dia tidak bisa terus-menerus mempertahankan pendiriannya jika tidak ingin nyawanya yang melayang. “Penawaran yang sangat menarik. Tapi jika sekali saja kamu berbohong, aku tidak segan-segan membunuhmu!” seru Anton sambil menempelkan moncong pistol tepat di dahi Jamal. “bukan apel lagi, tapi peluruku akan menembus kepalamu!” “Ba-ik, Pak. Saya akan jujur.” Suara Jamal nyaris tak terdengar karena diselimuti rasa takut yang membesar. “Cepat katakan, Jamal! Jangan bertele-tele!” geram Anton.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 241. Terbongkarnya Identitas Raja

    “Halo, Pak Raja … Saya sudah berhasil menjalankan tugas dari Pak Raja,” ucap Anton di seberang telepon. Nugraha yang mendengarnya pun merasa terheran-heran. Raja yang sedari tadi mengintip di balik pintu, dia pun masuk kembali dan menghampiri Nugraha. “Lakukan sesuai rencana, Anton,” ucap Raja yang sudah berdiri di samping Nugraha. “Baik, Pak,” jawab Anton, dan setelahnya telepon terputus. Nugraha yang kebingungan pun menatap Raja dengan ekspresi yang begitu serius, “Siapa kamu?” “Aku suami Ayyara, menantu Kakek,” jawab Raja. “Jawab yang jujur. Siapa kamu sebenarnya?” tanya Nugraha. “Aku Raja Elvano Darmendhara. Putra Banara Darmendhara,” jawab Raja serius. “Kamu jangan bercanda.” Raut wajah Nugraha memerah. “Mas Raja nggak bohong, Kek,” sahut Ayyara yang muncul dari luar dan berjalan mendekat. “Mas Raja adalah putra Ayah Banara Darmendhara, pemilik Darmendhara Group.” Nugraha tercengang mendengarnya, tetapi dia masih menganggap Raja dan Ayyara telah berbohong. “Candaan ka

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 240. Menceritakan Motif Penculikan

    “Siapa kamu?” tanya Nugraha.Ayyara merasa heran dengan pertanyaan Nugraha, karena pria itu tak lain dan tak bukan adalah Raja. Dia takut sang Kakek lupa ingatan.“Apa Kakek saya baik-baik saja?” tanya Ayyara kepada si perawat yang sudah berdiri di sampingnya.Si perawat itu menatap Nugraha dengan senyuman ramah, “Maaf, Pak. Nama Bapak siapa?”“Nugraha.”“Dan mereka siapa?” Perawat itu menunjuk ke arah pasangan suami-istri.“Ayyara dan Raja, menantuku,” jawab Nugraha.Ayyara tersenyum, merasa tidak ada masalah dengan ingatan Nugraha. Sementara, perawat itu memeriksa keadaan sang Kakek secara keseluruhan.“Kepala Bapak terluka. Jadi jangan banyak bergerak dulu,” ucap perawat itu setelah selesai melakukan pemeriksaan.“Terima kasih,” balas Nugraha, dan perawat itu pergi dari ruangan setelah berpamitan.Usai kepergian si perawat, Nugraha menatap Raja yang berdiri di samping Ayyara.“Raja? Jujurlah kepada Kakek. Kenapa kamu bersama dengan Pak Anton waktu menyelamatkanku?” tanya Nugraha.“

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 239. Menghukum Jamal

    Raja dan Anton segera masuk ke mobil. Hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit, mereka sudah sampai di sebuah aprtemen, tempat Nugraha dibawa.Raja langsung turun dari mobil, diikuti Anton dan anak buahnya.Sementara, di dalam apartemen Jamal dan teman-temannya tampak terlihat panik bukan main. Pasalnya mereka tahu kalau orang-orangnya Nugraha sedang menuju ke tempatnya.Tak ingin celaka, mereka pun menggunakan Nugraha sebagai tameng untuk menyelamatkan diri.BRAK!Sontak semua mata menoleh ke arah pintu yang di dobrak. Jamal pun langsung menempelkan pistol ke pelipis Nugraha yang terikat tak sadarkan diri di kursi.Raja yang melihat wajah Nugraha yang dipenuhi darah, seketika aura mengerikan begitu kental menguar dari dirinya.“Jangan berani mendekat! Atau kalian akan melihat Nugraha mati di tanganku!” ancam Jamal penuh mengintimidasi, walau dia sendiri sebenarnya agak gentar menghadapi Raja dan anton beserta anak buahnya.“Kamu telah melakukan kesalahan besar, Jamal!” seru Anton

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 238. Menyelamatkan Nugraha

    “Kurang ajar!” pekik Jamal tanpa dia sadari belum memutus sambungan telepon. “Anda mau mati, hah?!” Tentu saja di seberang sana Ayyara yang mendengarnya seketika berteriak, “Kakek?! Siapa kalian?!” Jamal kaget dan baru menyadari kecerobohannya, tetapi karena terlanjur dia pun berterus terang, “Kakekmu akan mati di tanganku!” Usai mengatakan itu, Jamal seketika memutus sambungan telepon sepihak. Dia lalu menatap Nugraha dengan tatapan penuh amarah. “Aku tidak sekedar berbual! Malam ini anda harus mati!” Nugraha malah membalasnya dengan cengiran lebar. Dia sama sekali tidak terlihat takut. Dia tahu setelah ini Ayyara akan meminta bantuan Anton untuk melacak keberadaannya, entah itu dirinya dalam keadaan selamat ataupun mati. “Kamu ingin membunuhku? Silahkan. Tapi nyawa dibayar nyawa. Aku mati, kalian juga pasti akan mati! Cucuku punya hubungan dekat dengan Pak Anton,” ucap Nugraha. Situasinya kini berubah, justru sekarang Jamal dan teman-temannya yang terlihat panik-sepaniknya. “

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 237. Disuruh Oleh Satu Orang

    “Kali ini kamu menang. Tapi ilmu wing chungku akan mematahkan tulangmu!” seru pria itu sambil menggerak-gerakkan tangannya. Melihat Raja hanya terdiam, pria itu mulai maju menyerangnya. “Kamu tidak akan bisa menahan gempuran pukulanku!” Raja menangkis serangan demi serangan yang mengandalkan teknik kecepatan tangan. Awalnya dia kewalahan, tetapi akhirnya dia dapat mengimbanginya. Raja yang tak ingin bermain-main, ketika ada kesempatan dia langsung menyarangkan pukulan di dada lawannya hingga terpental ke belakang. Para penjahat lagi-lagi dibuat terkejut. Mereka berulang kali menggeleng-geleng tak percaya melihat Raja juga memiliki ilmu whing chung. Bahkan pergerakannya lebih cepat dan gesit. “Tidak masuk akal,” gumam pimpinan penjahat tanpa disadari. Sementara, Ayyara berhasil membuka pintu mobil dan mengambil ponselnya. Dia lalu cepat menjauh dan berdiri di tempat asalnya agar mereka tidak curiga. Secara diam-diam, dia pun mengirim pesan kepada Anton untuk meminta bantuan. “B

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 236. Dari Berbagai Perguruan Silat

    Ancaman pria itu tampak tidak main-main, membuat Ayyara yang mendengarnya semakin mengkhawatirkan keselamatan Raja. Dia berulang kali menarik tangan sang suami untuk cepat-cepat berlari masuk ke dalam mobil. Namun, suamimya malah merespon dengan segurat senyuman sembari menggelengkan kepalanya. “Kalau lari, mereka justru akan menembak kita,” bisik Raja. Ayyara baru menyadari kebodohannya. Dia pun akhirnya menatap tajam kepada para penjahat. “Pergi! Jangan sakiti suamiku!” Teriaknya, walaupun keringat dingin mulai membasahi dahi. Teriakan Ayyara mulai menarik perhatian beberapa orang. Namun, pimpinan penajahat itu dengan mudah mengatasinya. Dia tersenyum kepada orang-orang yang berada di sekitar sana, “Maaf menganggu. Kami hanya berakting buat film pendek.” Benar saja, semua orang percaya dan hanya berlalu lalang tanpa curiga lagi. Selepas itu, pimpinan penjahat kembali menatap Ayyara, “Gampang sih. Kalau suamimu tidak ingin disakiti, ikutlah dengan kami,” ucapnya sambil sesekal

DMCA.com Protection Status